Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Dasar Hukum:
1. UU 32 Tahun 2009 Pasal 59;
2. PP 101 Tahun 2014 Pasal 146; dan
3. Keputusan Kepala Bapedal No. 04 Tahun 1995.
3
PENIMBUNAN LIMBAH B3
A. Penimbusan kelas I;
B. Penimbusan kelas II; dan
C. Penimbusan kelas III.
5
PERSYARATAN LOKASI PENIMBUSAN
LIMBAH B3
a. Bebas Banjir;
b. Permeabilitas tanah;
c. Merupakan daerah yang secara geologis aman,
stabil, tidak rawan bencana, dan di luar kawasan
lindung; dan
d. Tidak merupakan daerah resapan air tanah.
PENENTUAN KARAKTERISTIK LIMBAH B3 & Kelas
Penimbusan
a. Fasilitas Penimbusan Akhir (Landfill):
Kelas I, Kelas II, atau Kelas III contoh
Bahan Total Kadar Max Total Kadar Max
Pencemar (mg/kg berat kering) (mg/kg berat kering)
KOLOM A KOLOM B
Ar 300 30
b. Mengacu pada Total Konsentrasi Zat Cd 50 5
Pencemar (Limbah B3) Lihat .. dst
KEPKaBAPEDAL No. 04/1995
Catatan:
1)Jika kadar bahan pencemar > kolom A landfill
kelas I
2)Jika kadar bahan pencemar < kolom A, > kolom B
landfill kelas II
3)Jika kadar bahan pencemar < kolom B landfill
kelas III
PERSYARATAN FASILITAS PENIMBUSAN AKHIR LIMBAH B3
8
SISTEM PELAPISAN DASAR (LINER) PENIMBUSAN AKHIR
Penimbusan Akhir Kelas I Penimbusan Akhir Kelas II Penimbusan Akhir Kelas III
LIMBAH
Lapisan Pelindung
Lapisan Tanah
Penghalang
Lapisan Dasar
Tanah Setempat
10
Contoh Landfill Kelas 1 oleh Waste Generator (penghasil limbah)
11
Contoh Penimbusan Akhir Limbah B3 Kelas 1 oleh Pihak ke-3
12
Lokasi : PPLi-B3 Cibinong, Bogor
Penimbunan LB3 dengan cara
Re-Injeksi
13
Dam Tailing
(Tailing Tambang Mineral)
14
AIR
AIR
15
PENGELOLAAN LIMBAH B3
(Dam Tailing)
Dalam PP 101 Tahun 2014, Tailing (Proses pengolahan bijih mineral
logam pada industri pertambangan Emas) termasuk Limbah B3
dengan Kode Limbah B416, Kategori Bahaya 2
17 17
DUMPING LIMBAH B3 (Definisi)
DASAR HUKUM:
1. UU 32 Tahun 2009 Pasal 20 ayat (3),
Pasal 60-61; dan
2. PP 101 Tahun 2014 Pasal 175-190.
18
DUMPING LIMBAH B3
19
DUMPING LIMBAH B3
Pipa darat
Pipa laut sejauh 3,2 km
Mulut pipa sedalam 125 m dpl
1. Dalam hal tidak terdapat laut yang memiliki lapisan termoklin permanen, lokasi
tempat dilakukan dumping limbah B3 berupa serbuk bor dari kegiatan
pertambangan di laut harus memenuhi persyaratan:
a. di laut dengan kedalaman lebih dari atau sama dengan 50 m (lima puluh meter); dan
b. dampaknya berada di dalam radius sama dengan atau lebih kecil dari 500 m (lima ratus
meter) dari lokasi dumping di laut.
2. Dalam hal Limbah B3 berupa serbuk bor dari kegiatan pertambangan di laut
akan dilakukan dumping ke lokasi memiliki kandungan Total Petroleum
Hydrocarbon (TPH) lebih dari 0% (nol perseratus) tetapi kurang dari 10%
(sepuluh perseratus), setiap orang yang melakukan dumping harus
mengupayakan pengurangan kandungan hidrokarbon tersebut sampai dengan:
a. paling tinggi 5% (lima perseratus) pada tahun 2017; dan
b. 0% (nol perseratus) pada tahun 2025.
25
KETENTUAN DUMPING SERBUK BOR
Synthetic Based Mud (SBM)
TAMPAK SAMPING TAMPAK ATAS
R = 500 m R = 500 m
BATASAN AREA
TERKENA DAMPAK
R = 500 m R = 500 m
Lokasi dumping
Kedalaman
laut > 50 m
26
RENCANA LOKASI DUMPING
27
PETA BATHIMETRY (kedalaman laut/contour laut)
28
PETA DAERAH TERLARANG
29
MODELLING POLA SEBARAN TSS
Pola sebaran TSS (Serbuk Bor) pada kedalaman 10 meter Pola sebaran TSS (Serbuk Bor) pada kedalaman 20 meter
30
DIAGRAM ALIR PENGELOLAAN SERBUK BOR SEBELUM DUMPING
31
PERALATAN PENGELOLAAN SERBUK BOR
Shale shaker
Desilter
Desander
32
SERBUK BOR DAN LUMPUR BOR
34
TERIMA KASIH
35