Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
bimbingan-Nya lah sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat
pada waktunya .
Makalah yang berjudul Audit Siklus Pengeluaran-Pengujian Pengendalian ini
dibuat untuk memenuhi tugas di mata kuliah Seminar Pemeriksaan Akuntansi.
Kami menyampaikan rasa terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu penyelesaian tugas ini, diantaranya:
1. Dosen Seminar Pemeriksaan Akuntansi yang telah memberikan pengarahan demi
kesempurnaan tugas ini.
2. Orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril maupun materil bagi
kami.
3. Pihak-pihak lain yang tidak sempat kami tuliskan satu per satu, yang telah
membantu kami dalam penyelesaian tugas ini.
Namun demikian, kami menyadari bahwa tulisan ini jauh dari kesempurnaan
maka kami memohon maaf jika terdapat kata-kata yang kurang menyenangkan di
hati para pembaca. Oleh karena itu, kami mengharapkan berbagai saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan tulisan ini dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca umumnya dan
penyuaun khususnya.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
3.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I
PENDAHULUAN
perkembangan kebutuhan masyarakat tentang jasa pihak yang kompeten dan dapat
keuangan dapat memperoleh informasi keuangan yang andal. Informasi yang andal
secara efektif dan efisien. Sehubungan dengan uraian diatas, maka diperlukan
dengan kliennya.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah tujuan dari audit siklus pengeluaran?
2. Bagaimana pemahaman atas bisnis dan industri klien akan mempengaruhi
pengeluaran?
4. Bagaimanakah pertimbangan yang berlaku untuk pengevaluasian aktivitas
BAB II
PEMBAHASAN
2
Siklus pengeluaran terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan
akuisisi dan pembayaran barang serta jasa, transaksi besar yang membentuk siklus
1. Transaksi Pembelian
2. Transaksi Pengeluaran Kas
2.2 Tujuan Audit Terhadap Siklus Pengeluaran
Asersi-asersi ini dapat mendefinisikan tujuan audit spesifik dari program audit
yang terlihat pada tabel 1.1 dibawah. Kebanyakan audit atas siklus pengeluaran
3
(EO3)
Kelengkapan Transaksi Semua pembelian (C1) dan
pengeluaran kas (C2) yang
dilakukan selama periode
berjalan telah dicatat.
Saldo Hutang Usaha meliputi semua
jumlah yang terutang kepada
pemasok barang dan jasa per
tanggal neraca (C3)
Hak dan Kewajiban Transaksi Perusahaan bertanggung jawab
atas hutang yang berasal dari
pencatatan transakasi pembelian
(R1)
Saldo Hutang usaha merupakan
kewajiban perusahaan per
tanggal neraca (R2)
Penilaian atau Transaksi Semua transaksi pembelian
Alokasi (VA1) dan pengeluaran kas
(VA2) telah dinilai dengan
menggunakan GAAP dan
dijurnal, diikhtisarkan, serta
diposting dengan benar.
Saldo Hutang usaha dinyatakan dalam
jumlah benar (VA3) .
Saldo beban yang berkaitan
telah sesuai GAAP (VA 4)
Penyajian dan Transaksi Rincian pembelian (PD1) dan
Pengungkapan pengeluaran kas (PD2)
mendukung penyajiannya dalam
laporan keuangan termasuk
klasifikasi dan
4
pengungkapannya yang
berkaitan.
Saldo Hutang usaha (PD3) dan beban
terkait (PD4) telah diidentifkasi
dengan benar dalam laporan
keuangan.
Pengungkapan yang memadai
yang telah dibuat berkaitan
dengan komitmen, kewajiban
kontijen, dan penjamin serta
hutang pihak yang mempunyai
hubungan yang istimewa (PD5)
2.3 Pemahaman Tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi Audit
1. Pemahaman Tentang Bisnis dan Industri Klien
Pemahaman tentang bisnis dan industri ini akan membantu auditor dalam
memahami resiko bisnis klien. Selain itu, pemahaman ini juga akan
membantu auditor dalam membuat pertimbangan tentang :
5
Pengendalian internal kunci dimana auditor berharap dapat
menentukan resiko pengendalian bisnis
Pemberian jasa bernilai tambah
2. Materialitas
3. Risiko Inheren
6
regional yang mempengaruhi biaya operasi, dampak
perkembangan teknologi terhadap produktivitas perusahaan, atau
manajemen yang tidak baik.
Tekanan untuk menetapkan terlalu rendah hutang agar bisa
membuat laporan yang menunjukkan tingkat modal kerja yang
lebih tinggi pada saat perusahaan sedang mengalami masalah
likuiditas atau keraguan tentang kelangsungan usahanya.
7
2.4 Mempertimbangkan Komponen Pengendalian Interen
1. Lingkungan Pengendalian
8
3. Informasi dan Komunikasi (Sistem Informasi)
4. Pemantauan
9
5. Penilaian Awal atas Resiko Pengendalian
10
Sejumlah dokumen dan catatan unum yang tercakup dalam siklus
pengenluaran akan dibahas secara singkat berikut ini. Secara khusus, sistem
EDP dapat mengubah bentuk dokumen atau file transaksi. Sebagai contoh
struktur file yang akan dibahas dibawah ini merupakan salah satu struktur
yang lebih tradisional. Bagi perusahaan yang menggunakan sistem data base,
catatan transaksi akan disimpan dalam suatu proses data base dan auditor
perlu memahami tabel-tabel utama yang menggerakkan akses ke informasi
dalam sistem ini, serta bagaimana tabel-tabel tersebutberkaitan satu sama lain.
Meskipun demikian, dokumen dan catatan berikut akan sering dittemukan
dalam sebagian besar sistem akuntansi:
11
dan voucher yang sesuai-semua dokumentasi yang mendukung transaksi
pembelian.
F. Laporan pengecualian. Laporan yang berisi transaksi-transaksi yang
diidentifikasi untuk diinvestigasi lebih lanjutdengan pengendalian aplikasi
komputer.
G. Ikhtisar voucher. Laporan yang berisi seluruh voucher yang diproses
dalam suatu batch atau selama sehari.
H. Register voucher. Catatan akuntasi formal yang mencatat kewajiban yang
telah mendapat persetujuan untuk dibayar.
I. File induk pemasok yang telah disetujui. File komputer yang berisi
informasi tentang penjual dan pemasok yang telah disetujuiuntuk
memberikan jasa dari serta melakukan pembayaran dkepadanya.
J. File pesanan pembelian terbuka. File komputer tentang pesanan pembelian
yang telah dikirim ke para pemasok tetapi barang atau jasa belum
diterima.
K. File penerimaan. File komputer yang berisi informasi tentang kuantitas
persediaan yang diterima dari pemasok.
L. File transaksi pembelian. File komputer yang berisi data mengenai
voucher yang telah disetujui atas pembelian yang telah diterima. File ini
digunakan untuk mencetak register voucher dan memuktahirkan file utang
usaha, persediaan serta buku besar.
M. File induk utang usaha. File komputer yang berisi data tentang voucher
yang belum dibayar yang telah disetujui. File ini dapat disusun oleh
pemasok. File ini harus ditambahkan ke saldo dalam akun pengendali
hutang usaha.
N. File suspensi atau penolakan. File komputer yang menahan transaksi-
transaksi yang belum diproses karena ditolak oleh program aplikasi
komputer.
2. Fungsi-fungsi
a. Pengajuan pembelian.
12
Suatu transaksi diawali dengan proses pemberian persetujuan atas
transaksi yang akan dilakukan dengan pihak ketiga yang independen.
Banyak perusahaan memisahkan subfungsi- subfungsi untuk transaksi
dalam jumlah dolar tertentu. Permitaan yang diajukan oleh perusahaan
untuk melakukan transaksi dengan perusahaan lain, yang meliputi:
i. Pencantuman nama pemasok yang telah disetujui.
Proses menyetujui pemassok yang akan mengirimkan barang
dan jasa yang dibutuhkan perusahaan merupakan pengendalian
yang penting, terutama dalam sistem akuntansi yang
mengandalkan pada pengendalian komputer.
ii. Pengajuan kembali permintaan barang dan jasa.
Permintaan pembelian merupakan awal dari jejak transaksi
yang mendokumentasikan bukti dalam mendukung asersi
manajemen seperti eksistensi atau kejadian transaksi
pembelian. Permintaan pembelian menyediakan bukti tentang
tujuan audit yang spesifik. Pengendalian penting yang harus
dipertimbangkan perusahaan adalah bahwa seluruh permintaan
memenuhi kebijakan otorisasi yang ditetapkan oleh
perusahaan.
iii. Pembuatan besarnya pesanan pembelian.
Departemen pembelian mempunyai kewenangan untuk menerbitkan pesanan
pembelian hanya setelah menerima permintan pembelian yang disetujui
dengan benar. Pembuatan pesanan pembelian merupakan kelanjutan dari
proses pemrakarsaan transaksi. Peran pembelian adalah untuk memastikan
sumber pasokan terbaik dan untuk baran-barang yang penting, mendapatkan
harga penawaran yang paling kompetitif.
13
pesanan pembelian untuk review status semua pesanan pembelian terbuka dan
belum terpenuhi berkaitan asersi kelengkapan pada transaksi pembelian.
14
Penerimaan barang dan jasa biasanya menetapkan suatu kewajiban bag
perusahaan untuk menyelesaikan transaksi. Akuntansi akrual
mensyaratkan penetapan kewajiban. Pengakuan formal oleh
perusahaan atas kewajiban hukum, yang meliputi:
Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan kewajiban.
Pertanggungjawaban atas transaksi yang telah dicatat
15
Sebagian besar pengendalian itu akan membandingkan keakuratan
pencatatan dengan data yang dimasukkan ketika transaksi dimulai
atau barang dan jasa diterima.
a. Cek. Perintah resmi kepada bank untuk membayar sejumlah uang yang
ditunjukkan pada perintah tersebut kepada payee.
b. Ikhtisar cek. Laporan total cek yang diterbitkan dalam batch atau
selama hari bersangkutan.
c. File transaksi pengeluaran kas. Informasi tentang pengeluaran dengan
cek kepada pemasok dan pihak lainnya. File ini digunakan untuk
memposting ke file induk hutang usaha dan buku besar.
d. Jurnal pengeluaran kas atau register cek. Catatan akuntansi formal
mengenai cek yang diterbitkan kepada pemasok dan pihak lainnya.
2. Fungsi-fungsi
Fungsi pengeluaran kas adalah memproses di mana perusahaan akan
memberikan pertimbangan atas penerimaan barang dan jasa. Fungsi
pengeluaran kasa biasanya meliputi pembayaran kewajiban secara simultan
dan pencatatan pengeluaran kas. Fungsi-fungsi aktivitas pengendalian yang
16
berlaku, dan asersi yang relevan/ tujuan audit spesifik akan dijelaskan dalam
bagian berikut. Contoh prosedur pengendalian diikhtisarkan dalam gambar
berikut:
17
Komputer melakukan
pengujian yang terbatas atas
pengeluaran yang besar dan
cek harus ditandatangani
secara manual.
Voucher mungkin Komputer mempunyai sebuah EO2D
dibayar dua kali field yang mengidentfikasi
bahwa voucher telah dibayar
dan nomor voucher tidak
dapat digunakan lagi
Cek mungkin Komputer membandingkan VA2D
diterbitkan dengan jumlah cek dengan jumlah
jumlah yang salah voucher yang bersangkutan
Cek mungkin Pengendalian manual VA2P
diubah setelah mengharuskan bahwa
ditandatangani penandatanganan cek
VA2D
mengirimkan cek
Rekonsiliasi bank secara
independen
Kekeliruan dapat Komputer membandingkan EO2D;
terjadi dalam informasi dalam ikhtisar cek VA2D;
PD2 D
pencatatan cek. dengan informasi dalam
voucher yang bersangkutan
EO2D;
Rekonsiliasi bank secara C2D;
independen. VA2D;
PD2 D.
Pengendalian manajemen
Pengeluaran kas Tingkat manajemen yang EO2D;
VA2D;
mungkin dilakukan tepat memonitor kas secara
untuk pembelian harian, termasuk jumlah cek
yang tidak yang ditulis setiap hari,
18
diotorisasi atau kewajaran jumlahnya, dan
dilakukan dengan jumlah yang didebetkan ke
jumlah yang salah. hutang usaha setiap hari.
Ket:
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Umumnya transaksi besar yang membentuk siklus pengeluaran dalam
perusahaan terdiri dari:
1) Transaksi Pembelian
2) Transaksi Pengeluaran Kas
19
Terdapat beberapa tujuan dari audit siklus pengeluaran dari kelompok
transaksi dan saldo, dari kategori-kategori asersi. Asersi-asersi tersebut adalah
eksistensi atau kejadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, penilaian atau
alokasi, penyajian dan pengungkapan.
20