Nim: 14/364455/PA/16025 Mata Kuliah: Kimia Pangan Tanggal Ujian: 16 Desember 2016
Analisis Asam Amino Pada Tepung Gaplek Terfortifikasi Tepung Kedelai
(Glycine max (L)) I.Tujuan Penelitian: Mengidentifikasi asam amino pada tepung gaplek terfortifikasi II.Metode Penelitian : II.1 Pembuatan Gaplek - Singkong dibersihkan lalu dipotong kecil-kecil, - Potongan singkong direndam dengan air garam selama 1 malam. - Potongan singkong dikeringkan dalam dryingcabinet pada suhu 50oC selama 1 malam II.2 Pembuatan Tepung Gaplek Terfortifikasi - Gaplek kering dikukus selama 30 menit, kemudian didinginkan. - Setelah dingin, gaplek ditambah ragi dan tepung kedelai dengan perbandingan 5:25 (b/b) dari 100 gram gaplek kering - Difermentasikan dengan lama waktu 40 jam. - Gaplek terfermentasi dikeringkan dalam drying cabinet - Gaplek terfermentasi dihaluskan dengan menggunakan grinder dan diayak dengan ayakan aperture 250m, mesh no. 60. II.3 Identifikasi Asam Amino dengan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) II.3.1 Preparasi Sampel - 60 mg sampel ditambah 4 ml HCl 6 M - Dipanaskan selama 24 jam dengan suhu 1100 C. - Hasil hidrolisis dinetralkan dengan NaOH 6 M hingga 10 ml - Disaring dengan kertas saring Whatman 0,2 c. - 25 L sampel ditambah larutan OPA ( Ortophalaldehid ) sebanyak 300 L dan diaduk selama 5 menit. - 20 L sampel dimasukkan ke dalam injektor KCKT. II.3.2 Analis is Sampel - Sampel dianalisis dengan kromatografi cair kinerja tinggi (Shimadzu LC 10) - Fase diam kolom Licrospher 100 RP 18 (125 x 4 mm,5 m ). - Fase gerak adalah Eluent A : metanol : 50 mM natrium asetat : Teterahidrofuran (THF) dan Eluent B :65 % metanol. - Pada suhu 27 0C dengan kecepatan alir 1 ml/menit - Dideteksi dengan detektor fluorosen pada panjang gelombang 360 dan 460 nm. - Standar asam amino pembanding adalah asam aspartat, glutamat, serin, histidin, glisin, arginin, alanin, tirosin, metionin, valin, isoleusin, leusin, lisin, dan fenilalanin. III.Hasil Penelitian Secara umum,hasil penlitian ini menjelaskan tentang pengaruh fermentasi terhadap jumlah dan jenis asam amino pada tepung kedelai meajadi tepung gaplek terfortifikasi berdasarkan lama waktu fermentasi. Identifikasi asam amino di lakukan pada beberapa sampel dengan variasi waktu fermentasi,yaitu sampel gaplek, kontrol tepung gaplek yang difermentasi 40 jam (G40), tepung gaplek terfortifikasi pada fermentasi 0 jam (GF0), tepung gaplek terfortifikasi pada fermentasi 20 jam (GF20), dan tepung gaplek terfortifikasi pada fermentasi 40 jam (GF40) .Selama proses fermentasi pada tepung gaplek kontrol menjadi tepung gaplek terfortifikasi,terjadi pengayaan jumlah asam amino, yaitu munculnya asam amino leusin dan sistein. Fortifikasi dengan tepung kedelai yang dilakukan pada gaplek serta adanya proses fermentasi dapat meningkatkan kadar serta memperkaya jenis asam amino seperti histidin, metionin, dan lisin yang muncul pada sampel GF40,yang di akibatkan oleh mikroorganisme pada ragi yang memiliki aktivitas proteolitik yang mampu menguraikan protein menjadi bentuk lebih sederhana yaitu asam amino. III.Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian,maka dapat ditarik kesimpulan ,yaitu Asam amino yang teridentifikasi dengan menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) pada tepung gaplek terfortifikasi tepung kedelai adalah aspartat, glutamat, serin, histidin, glisin, arginin, alanin, tirosin, metionin, valin, isoleusin, leusin, dan lisin.