Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
oleh seorang Senior Vice President dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
Hasil Audit dilaporkan melalui Laporan Hasil Audit (LHA) yang disampaikan selain kepada
Direktur Utama juga kepada Dewan Komisaris secara bersamaan. Internal Audit secara
struktural bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan mempunyai hubungan fungsional
kepada Dewan Komisaris. Dalam kerangka hubungan fungsional tersebut Senior Vice
President (SVP) Internal.
1) Menyusun dan melaksanakan Rencana Pemeriksaan Tahunan Berbasis Risiko yang dapat
terdiri dari: (1) Audit Operasional; (2) Internal Control Review; (3) Review/ evaluasi atas
pelaksanaan manajemen risiko; (4) Review/ evaluasi terhadap internal control atas proses
pelaporan keuangan; (5) Audit Khusus;
2) Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas pada bidang
keuangan, akuntasi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi
dan kegiatan lainnya dalam organisasi Perusahaan sesuai dengan Rencana Pemeriksaan
Tahunan Berbasis Risiko;
3) Melakukan/audit/review atas Anak Perusahaan dan afiliasi Perusahaan atas permintaan:
(i) Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Anak Perusahaan/Afiliasi Perusahaan atau (ii)
Dewan Komisaris Anak Perusahaan/Afiliasi Perusahaan kepada Direktur Utama
Perusahaan dan telah mendapat penugasan dari Direktur Utama Perusahaan;
4) Melakukan audit/review atas Dana Pensiun ANTAM dan Yayasan Kesehatan Pensiunan
ANTAM (untuk selanjutnya disebut Badan) yang didirikan Perusahaan atas permintaan
Pengawas dan atau Pendiri Badan kepada Direktur Utama Perusahaan dan telah
mendapat penugasan dari Direktur Utama Perusahaan;
5) Melakukan pemeriksaan kepada vendor/buyer/pihak terkait auditee terbatas pada
konfirmasi dan klarifikasi baik secara administratif maupun fisik di lapangan;
6) Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang
diperiksa pada semua tingkat manajemen;
7) Membuat laporan hasil audit dan laporan hasil review/ evaluasi dan menyampaikan
laporan tersebut kepada Direktur Utama Perusahaan dan pihak terkait dalam
menindaklanjuti rekomendasi, serta memberikan tembusannya kepada:
a) Dewan Komisaris dan Komite Audit terkait dengan laporan hasil audit dan laporan
hasil review/evaluasi. Khusus laporan hasil audit dan laporan hasil review/evaluasi
anak perusahaan,afiliasi perusahaan. Badan yang didirikan Perusahaan dilaporkan
melalui mekanisme pelaporan Direksi kepada Dewan Komisaris apabila diminta oleh
Dewan Komisaris;
b) Direktur terkait untuk laporan hasil audit dan laporan hasil review/evaluasi di
lingkungan Direktorat masing-masing atau yang berhubungan dengan tugas dan
wewenangnya;
c) Direktur Operasi untuk laporan hasil audit dan hasil review/evaluasi di lingkungan
Direktorat Operasi dan unit Bisnis;
d) Direktur Pengembangan untuk laporan hasil audit dan laporan hasil review/evaluasi di
Unit Geomin, proyek pengembangan, Anak Perusahaan dan Afiliasi Perusahaan;
8) Memantau, menganalisis, dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah
disarankan;
9) Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Internal Audit yang
dilakukannya; dan
10) Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan berdasarkan penugasan khusus dari
Direktur Utama atau sebagai pengembangan pemeriksaan sebelumnya.
a) Profil risiko obyek audit yang diperoleh dari hasil asesmen risiko melalui kegiatan Risk
and Control Risk Asessment (RCSA) yang dikoordinasikan oleh Divisi Risk Management;
b) Profil audit yaitu kapan terakhir obyek audit tersebut diaudit.
c) Profil lainnya yang diperhitungkan antara lain signifikansi/ materialitas transaksi, kondisi
internal control dari hasil audit sebelumnya, efektivitas quality management assurance
atau quality control Unit Bisnis, dan pergantian pimpinan;
d) Adanya permintaan dari Direktur Utama Perusahaan.
Untuk tahun 2015, Rencana Pemeriksaan Tahunan (RPT) disampaikan oleh SVP Internal
Audit kepada Direktur Utama dengan Nota Dinas No. 21DU/IA/851/2015 tanggal 13 Mei
2015 perihal Rencana Pemeriksaan Tahun 2015 (Revisi 2). Sesuai dengan Rencana
Pemeriksaan Tahun 2015 (RPT 2015), Audit Internal telah melakukan audit operasional di
seluruh Unit/Unit Bisnis dan beberapa entitas anak, Internal Control Over Financial Reporting
(ICOFR), evaluasi atas penerapan manajemen risiko Perusahaan, dan Audit atas
Permintaan/Audit Khusus.
Penunjukan ini merupakan periode ketiga dari KAP Tanudireja, Wibisana, Rintis &
Rekan untuk melakukan audit keuangan ANTAM, serta penunjukan yang ketiga dari partner
audit yang melakukan audit keuangan ANTAM. Sebelumnya, Perusahaan menunjuk KAP
Purwantono, Suherman & Surja a member firm dari Ernst & Young global network untuk
melakukan audit keuangan ANTAM selama tahun 2011 dan 2012. Penunjukan KAP tersebut,
telah memenuhi ketentuan tentang pergantian Kantor Akuntan Publik dan Partner Audit yang
terdapat dalam Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor 423 tahun 2002 pasal 59 yang
menyatakan bahwa Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat
dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang
Akuntan Publik selaku Partner paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Pada
tanggal 6 April 2015, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah nomor 20 tahun 2015 dimana
dalam pasal 11 ayat (1) disebutkan bahwa seorang Akuntan Publik dibatasi paling lama 5
(lima) tahun buku berturut-turut dapat memberikan jasa audit atas informasi keuangan
historis. Berikut Kantor Akuntan Publik yang telah mengaudit Laporan Keuangan ANTAM
sepanjang tahun 2011-2015: