Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hormon yang dihasilkan oleh tubuhlah yang memiliki kerja seperti yang
hormone insulin.
lewat urine tanpa digunakan. Hal ini dapat menyebabkan tubuh menjadi
letih, cepat haus, lapar dan sering berkemih. Ini merupakan gejala
penyakit yang diderita. Oleh karena itu, pada percobaan kali ini digunakan
diabetes mellitus.
C. Manfaat Praktikum
D. Prinsip Kerja
secara oral untuk melihat kadar gula normalnya dan setelah itu hewan
penurunan kadar gula dalam darah mencit pada menit ke-30, 60 dan
menit ke-90.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Dasar Teori
terdiri dari 51 asam amino terususun dalam 2 rantai; rantai A yang terdiri
dari 21 asam amino dan rantai B terdiri dari 30 asam amin. Antara rantai A
dan B terdapat 2 jembatan disulfide yaitu antara A-7 dengan B-7 dan A-20
dengan B-19. Selain itu masih terdapat jembatan disuloda antara asam
amino ke-6 dan ke-11 pada rantai A. (Handoko T. dan Suharto, B., 1995).
UI) insulin, yang dengan aliran darah diangkat kehati. Kira-kira 50%
mulai bekerja setelah terikat pada reseptor spesifik (Mutchler, E., 1991)
dkk, 2002)
itu produksi kemih sangat meningkat dan pasien harus sering kencing,
merasa amat haus, berat badan menurun dan berasal lelah. (Tan, H.T.
dkk, 2002)
Insulin yang diekstraksi dari pankreas babi atau sapi berupa kristal
putih tidak berbau. Kristalisasi terjadi di bawah pengaruh Zn. Kristal ini
tidak larut dalam pH netral tetapi larut dalam asam mineral encer atau
alkali. Berbagai proses yang disebut (1) esterifikasi gugus karboksil; (2)
pada gugus amin bebas atau gugus hidroksil alifatik. Umumnya modifikasi
efek akut dari diabetes dan sangat memperlambat timbulnya efek kronis
bagian dari kelainan genetik famial. Tetapi bentuk yang tepat warisan gen
atau gen-gen yang rentan tetap tidak jelas. Sebagian problem yang
diabetes idiopatik adalah suatu keadaan yang homogen, oleh karena itu
koroner akut bahkan meningkat tiga kali lipat pada wanita, sedangkan
pada pria hanya sekitar 50% saja. Setidaknya dalam berbagai hal,
glukosa darah. Nilai diatas 7,8 mmol/l (pada lambung kosong) pada dua
hari berlainan dianggap positif (WHO). Begitu pula postload diatas 11,1
2. Glukosa plasma puasa sama dengan atau lebih dari 140 mg/100 ml
3. Jika kadar glukosa plasma puasa lebih rendah dari 140 mg/100 ml,
kadar glukosa pada tes toleransi glukosa oral sama dengan atau lebih
besar dari 200 mg/100 ml pada jam 2, dan paling sedikit satu kali
tinggi.
glukosa hati. Sel beta tidak mampu mengimbangi resistensi insulin ini
terlihat dari berkurangnya sekresi insulin lain. Berarti sel beta pankreas
gula darah.
mengontrol ( Hiperglikemik).
diabetes
4,5 kg
5. Penyakit pankreatis
6. Abnormalitas hormonal
estrogen ).
1. Sulfonilurea
Obat ini biasanya diberikan pada pasien dengan berat badan normal
dan masih bisa dipakai pada pasien yang beratnya lebih sedikit.
2. Biguanid
Obat ini dianjurkan pada pasien gemuk ,sebagai obat tunggal dan
gatal, mata kabur, dan impotensi pada pria, serta pruritus vulva pada
Kadar glukosa
Bukan DM Belum Pasti DM DM
Darah
Kadar glukosa sehari2
B. Uraian Bahan
a. Uraian bahan
RM / BM : H2O/18,02
RM/BM :
CH2OCH2COONa2
O
O O OH
OH
C
CH2OCH2COONa2
higroskpik
etanol (95%).
Rumus bangun :
NH NH
Me2NCNH CNH2
RM / BM : C23H28Cl3O2S / 494,0
Rumus Bangun :
Cl
CO.NH.CH2.CH2 SO2.NH.CO.NH
OCH3
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air dan dalam eter, sukar
c. Uraian Obat
1. Glibenclamid
Nama paten : Daonil, Englucon
1995).
Efek samping : Efek samping yang dapat terjadi ialah gatal dan
dihindarkan sepenuhnya.
2. Glukosa 10%
Farmakologi :
impulsnya.
Distribusi,sekresi
Indikasi. :
Efek samping :
Farmakodinamik :
Farmakokinetik :
3. Metformin
Komposisi : 500 mg
1995).
(Suharto, 1995).
Kingdom : Animalia
Phlyum : Cordata
Class : Mamalia
Ordo : Rodentia
Family : Muridae
Genus : Mus
: betina : 25 40g
: betina : 50 60 hari
Jumlah diploid : 40
darah dari vena orbitan mata dengan menggunakan pipa kapiler. Volume
darah yang diambil sebanyak 0,5 mL dan dihitung sebagai darah awal
(t=0). Setelah itu semua kelompok diberi larutan sediaan obat atau
prosedur yang sama untuk kelinci. Setiap kali pengambilan darah mencit
BAB III
METODE PRAKTIKUM
a. Alat
b. Bahan
1% dan tissue
C. Hewan Coba
D. Cara Kerja
1. Ditimbang mencit
b. Penyiapan sampel
lumpang
c. Penyiapan obat
1. Glibenklamid
2. Metformin
3. Glukosa 10%
pada glucometer.
BAB IV
A. Hasil Pengamatan
Catatan: Pada menit ke 30, 60 dan 90, pada mencit 1 dan 2 digunakan
B. Pembahasan
Karena itu produksi kemih sangat meningkat dan pasien harus sering
kencing, merasa amat haus, berat badan menurun dan berasal lelah.
tetapi IDDM dapat juga terjadi di antara orang dewasa. Penyakit ini
bersirkulasi.
mencegah ketoasidosis.
glukosa.
hiperglikemia diabetes.
- Tindakan umum :
(Tipe-2)
antidiabetika oral.
1. Insulin, terbagi :
c. Insulin lente
d. Kombinasi Insulin
reseptor.
dalam tubuh
maka digunakan glukosa 10% yang diberikan secara oral pada hewan
coba mencit.
telah dipuasakan selama 6-8 jam. Diukur kadar gula darah mencit
glucometer.
mg/dL, mencit 2 yaitu 165 mg/dl, mencit 3 yaitu 183 mg/dL, mencit 4
yaitu 192 mg/dL, mencit 5 yaitu 180 mg/dL dan mencit 6 yaitu 205
194 mg/dL, mencit 2 yaitu 208 mg/dL, mencit 3 yaitu 170 mg/dL,
mencit 4 yaitu 159 mg/dL, mencit 5 yaitu 165 mg/dL dan mencit 6 yaitu
mencit 1 yaitu 143 mg/dI, mencit 2 yaitu 113 mg/dL, mencit 3 yaitu 117
mg/dL, mencit 4 yaitu 136 mg/dL, mencit 5 yaitu 147 mg/dL, mencit 6
yaitu 131 mg/dL. Sedangkan pada menit ke-60, pada mencit 1 yaitu
149 mg/dL, mencit 2 yaitu 170 mg/dL, mencit 3 yaitu 79 mg/dL, mencit
4 yaitu 140 mg/dL, mencit 5 yaitu 134 mg/dL dan mencit 6 yaitu 186
mg/dL, dan pada menit ke-90, untuk mencit 1 yaitu 124 mg/dI, mencit 2
yaitu 139 mg/dL, mencit 3 yaitu 103 mg/dL, mencit 4 yaitu 141 mg/dL,
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Buja, L.M., 1995, Sistem Vaskula, dalam Buku Patologi II, EGC, Jakarta,
Hal : 5.
Dirjen POM, 1979, Farmakope Indonesia Edisi III, Depkes RI, Jakarta,
Hal : 96, 401, 105.
Dirjen POM, 1995, Farmakope Indonesia Edisi IV, Depkes RI, Jakarta,
Hal : 410 dan 536
Guyton, A.C., 1993, Fisiologi Kedokteran Bagian II, EGC, Jakarta, Hal :
127
Guyton, A.C., 1994, Fisiologi Kedokteran Bagian III, EGC, Jakarta, Hal :
285
Robbins, S.L. dan Kumar, V., 1995, Patologi I, EGC, Jakarta, Hal. 93.
Tan, H.T. dan Rahardja, K., 2002, Obat-obat Penting, PT. Alex Media
Computindo, Gramedia, Jakarta, Hal. 693, 707.
LAMPIRAN
SKEMA KERJA
Mencit
PERHITUNGAN DOSIS
a. Metformin
Dosis : 500 mg
= 1,3 mg
30
Untuk mencit 30 g = x 1,3 mg = 1,95 mg
20
30
Volume pemberian = 30 x1
= 1 mL
10
Larutan stok = x 1,95
1
= 19,5 mg/10 mL
19,5
Berat yang ditimbang = x 531,5 mg
500
= 20,7 mg = 0,0207 gr
b. Glibenklamid
Dosis : 5 mg
Berat etiket : 5 mg
= 0,013 mg
30 g
Untuk mencit 30 g = x 0,013 mg = 0,0195 mg
20 g
30
Voulme pemberian = x 1 mL
30
= 1 mL
10
Berat Larutan stok = x 0,0195
1
= 0,195 mg/10 mL
mg
0,195 mL
Berat yang ditimbang = 10 x 617,1
5
= 24,08 mg/1 mL