Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
145020307111029
1. Owners
2. Lenders
3. Suppliers
4. Potential investors & creditors
5. Employees
6. Management
7. Directors
8. Customers
9. Financial analyst & advisors
10. Brokers
11. Underwriters
12. Stock exchange
13. Lawyers
14. Economist
15. Taxing authorities
16. Regulatory authorities
17. Legislators
18. Financial press & reporting agencies
19. Labor unions
20. Trade associations
21. Business researchers
22. Teachers & students
23. The public
Dengan pendekatan (1) pelaporan keuangan diarahkan untuk menghasilkan satu set
data untuk berbagai pemakai dan kepentingan. Pendekatan (2) berasumsi bahwa
kebutuhan informasi dan model pengambilan keputusan para pemakai diketahui
dengan pasti sehingga dapat disusun berbagai statement/laporan khusus untuk
melayani berbagai keperluan pengambilan keputusan tiap kelompok pemakai.
Bila akuntansi harus berperan dalam hal mencapai tujuan negara, maka tujuan
pelaporan keuangan harus dipertimbangkan dalam konteks tujuan keiatan sosial
atau masyarakat dalam suatu negara.
Bloom dan Elgers (1995) mendeskripsi tiga macam tujuan pelaporan keuangan
yaitu: tujuan fungsional, tujuan bersama dan tujuan kelompok dominan.
Tujuan Fungsional
Adalah tujuan masyarakat atau organisasi secara keseluruhan tanpa
memperhatikan tujuan/motivasi masing-masing individual di dalamnya.
Tujuan Bersama
Adalah satu atau beberapa tujuan individual yang sama dengan tujuan
individual lainnya.
Tujuan Kelompok Dominan
Adalah tujuan dan model pengambilan keputusan semua individual yang
dapat diidentifikasi.
Wolk, Tearney, dan Dold (2001) mendeskripsi dan membahas perkembangan tujuan
pelaporan di Amerika mulai dari dokumen yang dihasilkan Komite Eksekutif
American Accounting Association (AAA) berupa A Statement of Basic Accounting
Theory (ASOBAT) sampai dokumen yang dihasilkan FASB berupa Conceptual
Framework.
o Tujuan Khusus
Tujuannya untuk menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha, dan
perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
o Tujuan Umum
Tujuan umum adalah memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber-
sumber ekonpmi, dan kewajiban perusahaan; memberikan informasi yang
terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha
dalam mencari laba; menaksir informasi keuangan yang dapat digunakan untuk
menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba; mengungkapkan
informasi relevan lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
o Tujuan Kualitatif
Tujuan kualitatif yang dirumusakan APB Statements No. 4 adalah :
Relevance
Memilih informasi yang benar-benar dapat membantu pemakai laporan
dalam proses pengambilan keputusan.
Understandability
Informasi yang dipilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga
harus informasi yang dimengerti para pemakainya.
Verifiability
Hasil akuntansi itu harus dapat diperiksa oleh pihak lain yang akan
menghasilkan pendapat yang sama.
Neutrality
Laporan akuntansi itu netral terhadap pihak-pihak yang berkepentingan.
Timeliness
Laporan akuntansi hanya bermanfaat untuk pengambilan keputusan apabila
diserahkan pada saat yang tepat.
Comparability
Informasi akuntansi harus dapat saling dibandingkan, artiya akuntansi harus
memiliki prinsip yang sama baik untuk suatu perusahaan maupun
perusahaan lain.
Completeness
Informasi akuntansi yang dilaporkan harus mencakup semua kebutuhan
yang layak dari para pemakai.
Dalam trueblood committee report dinyatakan bahwa tujuan utama dari laporan
keuanganadalah memberikan informasi yang berguna untuk mengambil keputusan.
Tujuan yang sama juga terdapat dalam Conceptual Framework dari FASB, PSAK
dan lainya.
Tujuan pelaporan FASB didasarkan atas lingkungan ekonomik, hukum, politis, dan
sosial di Amerika. Lingkungan penerapak akuntansi di Amerika diberi karakteristi
sebagai berikut:
Kriteria yang menjadi pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan
masalah apakah informasi suatu objek bermanfaat untuk pengambilan keputusan
bagi pihak pemakai yang dituju. Kebermanfaatan Merupakan suatu karakteristik
yang hanya dapat ditentukan secara kualitatif dalam hubungannya dengan
keputusan, pemakai, dan keuakinan oemakai terhadap informasi. Oleh karena itu,
kriteria ini secara umum disebut karakteristik kualitatif atau kualitas informasi
akuntansi.
Mengatakan bahwa informasi harus bermanfaat bagi para pemakai sama saja
dengan mengatakan bahwa informasi harus mempunyai nilai. Informasi dikatakan
mempunyai nilai (kebermanfaatan keputusan) apabila informasi tersebut :
1. Menambah pengetahuan pembuat keputusan tentang keputusannya di masa
lalu, sekarang, atau masa datang.
2. Menambah keyakinan para pemakai mengenai probabilitas terealisasinya
suatu harapan dalam kondisi ketidakpastian.
3. Mengubah keputusan atau perilaku para pemakai.
Kualitas yang dinyatakan pada gambar dibawah ini adalah kualitas yang
menjadikan informasi mempunyai nilai atau manfaat. Berikut ini kriteria dan unsur-
unsur pembentuk kualitas informasi :
Elemen Statemen Keuangan
Tujuan penyampaian informasi oleh manajemen atau badan usaha tidak dibatasi
pada apa yang dapat dituangkan dalam statemen keuangan. Pelaporan keuangan
meliputi penyampaian informasi yang wajib secara luas (mandatory) dan sukarela
(voluntary). Pengukuran dan pengakuan menentukan lingkup pelaporan keuangan
yang wajib disajikan melalui seperangkat penuh statemen keuangan (wajib secara
sempit atau spesifik).
Sebagai satu kesatuan seperangkat statemen yang terdiri atas beberapa statemen
di atas secara individual maupun kolektif mempunyai kontribusi dalam memenuhi
tujuan laporan keuangan.
1. IAI/IASC
2. Paul Grady
3. Accounting Principles Board (APB)
4. Wolk, Tearney, dan Dodd
5. Anthony, Hawkins, dan Merchant
6. Paton dan Littleton
7. Sumber lain (buku-buku akuntansi keuangan pada umumnya termasuk buku-
buku teori akuntansi)
Konsep ini menyatakan bahwa perusahaan dipandang sebagai badan atau orang
yang:
1. berdiri sendiri,
Kontinuitas Usaha
Kesatuan usaha akan berlangsung terus bila tidak ada gejala atau rencana untuk
membubarkannya.
Penghargaan Kesepakatan
Jumlah rupiah atau penghargaan sepakatan yang terlibat dalam tiap transaksi atau
pertukaran merupakan pengukur dan bahan olah akuntansi yang paling objektif.
1. Sepakatan dapat diartikan sebagai terukur atau diukur oleh dua pihak yang
independen.
2. Penghargaan sepakatan disebut juga dengan agregat-harga (price-
aggregate).
3. Penghargaan sepakatan atau agregat-harga netral terhadap pihak yang
bertransaksi.
4. Istilah cost dapat mengganti measured consideration atau price-aggregate
asalkan dimaknai secara luas (in a broad sense).
5. Cost dalam arti luas dapat diserap menjadi kos dan menjadi data dasar
akuntansi dalam penyediaan informasi semantik
6. Kos tidak sama maknanya dengan biaya (expense).
Kos Melekat
Kos melekat pada objek yang direpresentasinya. Gabungan berbagai objek untuk
membentuk objek baru hanya memerlukan gabungan kos yang melekat pada tiap
objek pembentuk.
Kebermanfaatan informasi akan tinggi kalau informasi didukung dengan bukti yang
objektif dan dapat diuji kebenarannya.
Akuntansi mendasarkan diri pada objektivitas relatif sesuai dengan keadaan yang
melingkupi.
Asumsi
Konsep dasar merupakan asumsi atau paling tidak dilandasi oleh asumsi-asumsi
tertentu.
Daftar Pustaka
Bloom, Robert, and Pieter T. Elgers. Foundations of accounting theory and policy: a
reader. 1995.
Wolk, H., M. Tearney, and J. Dodd. "A Conceptual and intestinal Approach:
Accounting Theory." South-Western College Publishing, 2001.
Ijiri, Yuji. Theory of accounting measurement. No. 10. American Accounting
Association, 1975.
Anthony, Robert Newton, et al. Accounting: text and cases. Irwin/MrGraw-Hill, 1999.