Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan Praktikum Titik Berat ini adalah sebagai berikut.
1. Peserta didik dapat menentukan koordinat titik berat benda berbentuk luasan.
Jika bentuk benda simetris (misalnya : Persegi, Persegi panjang, Lingkaran, Segitiga, dll) dan
benda homogen (kerapatan sebagian benda sama atau benda tersusun dari bahan sejenis)
maka titik berat berhimpit dengan pusat massa benda, di mana titik berat dan pusat massa
terletak di tengah-tengah benda tersebut.
Untuk segitiga, pusat massa terletak pada 1/3 h, di mana h = tinggi segitiga.
Sedangkan jika benda homogen tetapi tidak simetris maka posisi titik berat benda dapat
ditentukan menggunakan rumus berikut :
Keterangan :
A = Luas benda
x = Titik tengah benda pada sumbu x
y = Titik tengah benda pada sumbu y
Jika benda homogen tersebut bentuknya beraturan seperti segilima beraturan, segienam
beraturan, atau segi-n beraturan maka titik berat ada pada sumbu simetrinya.
Untuk bangun 2 dimensi segiempat (persegi maupun persegi panjang) titik berat berada
pada perpotongan diagonalnya.
Untuk bangun datar lingkaran titik berat berada pada pusat lingkaran.
Bidang Segitiga
t = tinggi segitiga
yo = 1/3 t
z = titik potong garis-garis berat
yo = 4R/3 R = jari-jari
1. Terletak pada perpotongan diagonal ruang untuk benda homogen berbentuk teratur.
2. Terletak pada perpotongan kedua garis vertikal untuk benda sembarang.
3. Bisa terletak di dalam atau diluar bendanya tergantung pada homogenitas dan bentuknya.
BAB II
LAPORAN PRAKTIKUM
1. Statif 1 buah
3. Penggaris 1 buah
5. Paku 1 buah
6. Gunting 1 buah
1. Gunting kertas tebal / karton menjadi benda simetris ( Segitiga, Lingkaran, Persegi panjang,
Trapesium, dll ).
6. Tarik garis dari lubang ke tali sehingga didapat perpotongan dari ketiga garis yang ada.
No. Benda X0 Y0
1. Lingkaran 5,7 5,7
2. Segitiga 4,6 3,6
No. Benda X0 Y0
1. Lingkaran 5,7 5,7
2. Segitiga 4,6 3,6
Dari praktikum Titik Berat yang telah dilaksanakan dapat dibuat pembahasan
dari hasil data pengamatan Titik Berat, yaitu sebagai berikut.
Benda bangun Lingkaran memiliki Titik Berat yaitu ( X0; Y0 ) = ( 5,7 ; 5,7 ).
Dan benda bangun Segitiga memiliki Titik Berat yaitu ( X0 ; Y0 ) = ( 4,6 ; 3,6 ).
Dari praktikum yang telah dilakukan, telah didapatkan titik beratnya yaitu berada pada
perpotongan dari 3 (tiga) buah garis yang didapat dari percobaan dengan menggunakan beban
yang digantung pada benang yang kemudian benang bergantung beban tersebut digantungkan
pada statif lalu pada saat keadaan benda seimbang dibuat garis sesuai arah benang yang telah
diikatkan beban tersebut. Dengan menggunakan ketiga garis yang telah diperoleh dari
perobaan, didapatkan titik potong pada benda sebagai titik berat benda.
Pada bangun datar lingkaran titik beratnya berada pada pusat lingkaran.
Ciri keadaan benda seimbang yaitu pada saat di titik perpotongan ketiga garis tersebut
ditancapkan paku maka kertas tebal atau karton tidak bergelayutan / bergerak ke sana ke
mari, sedangkan saat paku ditancapkan pada lubang bagian sisi-sisi samping kertas tebal /
karton yang berbentuk bangun lingkaran, yang memiliki titik berat terletak pada koordinat
( 5,7 ; 5,7 ) serta bangun segitiga, yang titik beratnya terletak pada koordinat ( 4,6 ; 3,6 )
mengalami pergerakan ke sana ke mari.
Ini membuktikan bahwa titik perpotongan ketiga garis tersebut adalah titik berat dari bangun
tersebut.
3.1. Simpulan
Dari praktikum Titik Berat yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut.
2. Untuk mencari titik berat dari suatu benda yang memiliki bentuk yang beraturan maupun
tidak beraturan dapat dilakukan dengan cara yang mudah dan sederhana yaitu titik berat dari
suatu benda didapat dari perpotongan tiga buah garis atau lebih yang ada pada benda tersebut.
3. Posisi Titik Berat benda terletak pada perpotongan diagonal sisi untuk benda homogen
berbentuk teratur. Sedangkan untuk benda sembarang posisi Titik Berat benda terletak pada
perpotongan tiga garis vertikal / lebih.
3.2. Saran
1. Persiapkan dan periksa (cek) terlebih dahulu semua peralatan dan bahan yang akan
digunakan dalam kegiatan praktikum Titik Berat.
2. Lakukan semua langkah kerja dalam kegiatan praktikum Titik Berat secara tertib, sistematis
(berurutan) dan benar.
3. Lakukan praktikum dengan kompak dan menjalin kerja sama antar anggota kelompok dan
ciptakan suasana yang kondusif.
4. Pada saat membuat 3 (tiga) lubang pada benda, jangan buat lubang pada posisi tegak lurus
atau segaris / lurusnya lubang yang sebelumnya telah dibuat, karena apabila dibuat lubang
pada posisi tegak lurus atau segaris / lurusnya lubang yang sebelumnya telah dibuat maka 2
(dua) lubang tersebut hanya akan menghasilkan 1 (satu) garis lurus saja. Dan akhirnya nanti
hanya akan menghasilkan 2 garis saja untuk menentukan titik perpotongan. Sedangkan pada
praktikum Titik Berat ini dibutuhkan 3 (tiga) garis untuk menentukan titik perpotongan pada
benda.
5. Beban pada tali yang dipasang pada statif sebaiknya diletakkan pada bagian belakang benda,
supaya lebih mudah memberi tanda pada saat keadaan benda seimbang.
6. Pada saat menentukan koordinat X0 dan Y0 dari titik tengah benda, sebaiknya jiplak /
gambarlah benda pada selembar kertas supaya lebih mudah dalam menentukan koordinat
X0 dan Y0 dari titik tengah benda tersebut.
7. Ambillah gambar setiap percobaan untuk digunakan sebagai bukti, arsip / dokumentasi
percobaan yang telah kalian lakukan.
8. Catat setiap hasil data pengamatan secara objektif (sesuai kenyataan).