Vous êtes sur la page 1sur 9

ANALISA PICO/T PRESENTASI JURNAL PKKT KEPERAWATAN JIWA

JUDUL ANALISIS PERTANYAAN KESIMPULAN


TUJUAN
JURNAL P I C O T
Sulistyowati, Dwi Tujuan dari Responde terapi psikoreligi yang Hasil uji t test nilai rerata Hasil - Hasil penelitian
Ariani, dan penelitian ini n dalam meliputi doa-doa, respon emosi antara penelitian menunjukkan bahwa
Prihantini, E. adalah untuk penelitian dzikir, ceramah pretest dan post test tersebut setelah dilakukan
2015. mengetahui ini adalah keagamaan, dan lain- dalam kelompok mengindikasi terapi psikoreligius
pengaruh pasien lain dapat perlakuan dan kan perlunya terjadi penurunan
JTIK.. Pengaruh
Psikoreligius Skizofreni meningkatkan kelompok kontrol dilakukan perilaku kekerasan,
Terapi Psikoreligi
terhadap a yang kekebalan dan daya menunjukan ada terapi dari hasil uji t test
Terhadap
penurunan dirawat di tahan dalam perbedaan yang psikoreligius didapatkan nilai p
Penurunan
perilaku RSJD menghadapi berbagai bermakna (p<0,05). secara teratur sebesar 0,000
Perilaku
kekerasan Surakarta problem kehidupan Keadan ini menunjukan dalam waktu sehingga ada
Kekerasan Pada
pada pasien tahun yang merupakan bahwa yang relatif pengaruh terapi
Pasien
Schizofrenia. 2014. stressor ada perbedaan respon lama untuk psikoreligius
Skizofrenia Di
Jumlah psikososial guna emosi setelah dilakukan mengetahui
Rumah Sakit terhadap perilaku
responden peningkatan integrasi intervensi pengaruh
Jiwa Daerah kekerasan pada
dalam kesehatan antara kelompok terapi
Surakarta. 4 (1): pasien skizofrenia di
penelitian jiwa. Dengan demikian perlakuan dengan psikoreligius
72-77. Rumah Sakit Daerah
ini orang yang mengikuti kelompok kontrol. terhadap Surakarta.
sebanyak terapi penurunan
40 psikoreligi akan perilaku
responden membatasi geraknya kekerasan
. karena dia berfokus pada pasien
pada kegiatanya skizofrenia.
sehingga dapat
mengurangi agresif
fisik klien.
Suerni, Titik. untuk 35 klien Penerapan terapi - Dapat - Kemampuan klien
Keliat, Budi menggamb harga diri kognitif dan menunjukkan setelah
Anna. dan C.D, arkan rendah di psikoedukasi keluarga perubahan diberikan tindakan
Novy Helena. penerapan Ruang pada Klien harga diri tanda dan keperawatan
2013. Jurnal terapi Yudistira rendah. gejala gejala generalis,
Keperawatan kognitif dan Rumah serta terapi kognitif dan
Jiwa. Penerapan psikoeduka Sakit Dr. meningkatka psikoedukasi
Terapi Kognitif si keluarga H. n keluarga
Dan pada klien Marzoeki kemampuan 100% klien mampu
Psikoedukasi Mahdi klien dan mengidentifikasi
harga diri
Keluarga Pada Bogor. keluarga pikiran otomatis
rendah.
Klien Harga Diri dalam negatif, 100%
Rendah Di Ruang merawat. mampu
Yudistira Rumah menggunakan
Sakit Dr. tanggapan rasional
H. Marzoeki terhadap
Mahdi Bogor pikiran otomatis
Tahun 2013. 1 negatif, 100% klien
(2), 161-169. mampu
Bogor. mengidentifikasi
manfaat
penggunaan
tanggapan rasional
dan 90%
klien mampu
menggunakan
support sistem
4

CRITICAL APRRAISAL: PENGARUH TERAPI PSIKORELIGI TERHADAP


PENURUNAN PERILAKU KEKERASAN PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA

1. Why was study done?


Masalah penelitian tertulis jelas dalam latar belakang. Peneliti menuliskan bahwa
Permasalahan utama yang sering terjadi pada pasien Schizofrenia adalah perilaku
kekerasan. Perilaku kekerasan adalah keadaan dimana seseorang melakukan tindakan
yang dapat membahayakan secara fisik baik kepada diri sendiri, orang lain, maupun
lingkungan. Peneliti juga memaparkan skala masalah dalam penelitian.

Kekurangan: Dalam penelitian tersebut, penulis tidak mencantumkan teori atau hasil
penelitian terdahulu. Mengingat penelitian ini bukan merupakan area penelitian baru
sehingga mengurangi nilai kebenarannya.
2. What is sample size?
Peneliti tidak memaparkan jumlah populasi. Namun, peneliti hanya memaparkan jumlah
sampel yaitu sebanyak 40 responden. Jumlah sampel dalam penelitian ini sudah
berdistribusi normal. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan
Non-Probability Sampling-Purposive Sampling. Namun, penggunaan tehnik Purposive
Sampling tidak disarankan untuk digunakan dalam penelitian yang akan dianalisis
menggunakan uji statistik. Mengingat tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui
adanya pengaruh psikoreligius untuk penurunan perilaku kekerasan maka peneliti
menggunakan uji t test. Seharusnya peneliti menggunakan Propablility Sampling dalam
tehnik penggunaan pengambilan sampling sehingga hasilnya bisa digeneralisasikan.
Tehnik sampling yang digunakan oleh peneliti mengurangi kualitas penelitian.
5

3. Are the measurements of major variables valid dan reliable?


Peneliti tidak menuliskan instrumen yang digunakan dan peneliti tidak menjelaskan
proses penelitian secara detail. Peneliti hanya memaparkan teori terakit dengan
psikoreligius dan tidak spesifik pada penelitiannya. Seharusnya peneliti menjelaskan
bagaimana tehnik terapi psikoreligius.

4. How were the data analyzed?


Penelitian ini merupakan Quasi Eksperiment dan terdapat dua pembagian kelompok
untuk eksperimen yaitu kelompok kontrol dan perlakukan, sehingga peneliti
menggunakan One Group Pre and Post Test Design. Sedangkan analisa yang digunakan
adalah uji Paired T Test. Tes analisis yang digunakan oleh peneliti sudah sesuai dengan
tujuan penggunaannya. Namun perlu diperhatikan bahwa pada metode penelitian,
peneliti tidak menjelaskan kondisi kelompok kontrol seperti, jenis tindakan apa yang
dipakai oleh kelompok kontrol terhadap penurunan perilaku kekerasan. Kalaupun tidak
ada tindakan seharusnya penelitian ini tergolong melanggar etik dalam penelitian. Karena
dari 40 responden yang mengalami perilaku kekerasan hanya 20 responden yang
diberikan terapi psikoreligius terhadap penurunan perilaku kekerasan.
6

5. Were there any untoward events during the conduct of the study?
Dalam penelitian tidak menjelaskan dengan jelas dan detail terkait proses penelitian
sehingga bisa menjadi rujukan untuk perbaikan penelitian selanjutnya. Peneliti yang jujur
akan menjelaskan proses penelitian. Namun, peneliti tidak menjelaskan proses
pengambilan sampel dan tehnik pemberian psikoligius. Sehingga proses penelitian ini
tidak tergambar jelas. Mengingat penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, maka
kondisi seperti ini menjadi limitasi dalam pengambilan keputusan untuk diterapakan
dalam praktik klinik.

6. How do the result fit with previous research in the area?


Mengingat penelitian ini bukan area penelitian yang baru (banyak tehnik yang dipakai
untuk menurunkan perilaku kekerasan pada pasien skizofrenia), maka seharusnya
peneliti mencantumkan penelitian terdahulu baik tehnik lain ataupun tehnik yang sama
dengan metode serta latar belakang masalah yang berbeda. Akan tetapi, dalam artikel
penelitian ini tidak menuliskan hasil penelitian terdahulu maka untuk reviewer kami
perlu mempertimbangkan keefektivan tehnik lain ataupun keefektivannya jika
menggunakan design penelitian yang lebih baik.
7. What does this research mean for clinical practice?
Dalam penerapan hasil penelitian ke praktik klinik, karakteristik sampel penelitian
sangatlah penting. Hal ini dikarenakan, karakteristik tertentu bisa mempengaruhi suatu
hasil penelitian seperti usia, gender, dan seterusnya. Pada penelitian ini tidak menuliskan
dengan jelas rentang usia pasien perilaku kekerasan dengan skizofrenia yang menjadi
sampel penelitian dan tidak mencantumkan tabel karakteristik demografi. Mengingat
tumbuh kembang seseorang bisa mempengaruhi proses penurunan suatu masalah
kesehatan (kejiwaan), sehingga reviewer perlu mempertimbangkan ulang untuk
pengaplikasian dalam praktik klinis.
7

Kesimpulan
Jika terapi nonfarmakologi dengan farmakologi mempunyai nilai efektivitas yang
sama dalam penurunan perilaku kekerasan terhadap pasien skizofrenia, maka lebih baik jika
pasien diberikan terapi non-farmakologi apalagi intensitas terapi diberikan secara kontinu.
Mengingat penggunaan terapi non-farmakologi merupakan penggunaan yang tidak
memerlukan biaya lebih dan tidak mempunyai efek samping bagi pasien. Akan tetapi,
Setelah dilakukan critical apprasial jurnal di atas memiliki limitasi dasar dari sebuah
penelitian bahwa intervensi dalam jurnal dapat diaplikasikan dalam praktik klinis yang dapat
dilakukan baik dalam jangka waktu panjang maupun jangka waktu pendek.

Saran
Meskipun intervensi dapat diterapkan dalam praktik klinis, penulis berharap akan ada
penelitian-penelitian berikutnya di Indonesia terkait Terapi Psikoreligius terhadap
Penurunan Perilaku Kekerasan pada Pasien dengan Skizofrenia, yang merupakan salah satu
intervensi untuk mengurangi prevalensi pasien yang mengalami perilaku kekerasan maupun
gangguan kesehatan (jiwa) lainnya. Penggunaan terapi psikoreligius tidak membutuhkan
biaya yang banyak dan tidak memiliki efek samping apapun dari penggunakan terapi ini.
Disamping itu, perlu adanya pantauan dari petugas medis terhadap pasien.
8

CRITICAL APPRAISAL: PENERAPAN TERAPI KOGNITIF DAN PSIKOEDUKASI


KELUARGA PADA KLIEN HARGA DIRI RENDAH DI RUANG YUDISTIRA
RUMAH SAKIT Dr. H. MARZOEKI MAHDI BOGOR TAHUN 2013

1. Why was this study done ?


Pada jurnal ini di jelaskan Harga diri rendah juga adalah perasaan tidak berharga,
tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi negatif terhadap diri sendiri
dan kemampuan diri, dan sering disertai dengan kurangnya perawatan diri, berpakaian tidak
rapi, selera makan menurun, tidak berani menatap lawan bicara lebih banyak menunduk,
berbicara lambat dan nada suara lemah (Keliat, 2010). Data klien di RS Dr. H. Marzoeki
Mahdi Bogor menunjukkan bahwa dari 60 klien skizofrenia mengalami masalah harga diri
rendah, halusinasi dan perilaku kekerasan (Lelono, Keliat, Besral, 2011).
Terapi kognitif yaitu psikoterapi individu yang pelaksanaannya dengan melatih klien
untuk mengubah cara klien menafsirkan dan memandang segala sesuatu pada saat klien
mengalami kekecewaan, sehingga klien merasa lebih baik dan dapat bertindak lebih produktif
(Townsend, 2005). Melalui terapi kognitif individu diajarkan/ dilatih untuk mengontrol
distorsi pikiran/ gagasan/ ide dengan benar-benar mempertimbangkan faktor dalam
berkembangnya dan menetapnya gangguan mood.

2. What is sample size ?


Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu dengan mengambil semua
klien dengan diagnosis keperawatan utama harga diri sebanyak 35 klien

3. Are the measurable of major variables valid dan reliable ?


Pada jurnal ini tidak disebutkan instrument yang digunakan hanya di sebutkan
Evaluasi hasil dengan membandingkan tanda dan gejala serta kemampuan klien dan keluarga
prepost diberikan tindakan keperawatan.

4. How where the data analyzed ?


Penelitian ini menggunakan desain study kasus, desain yang di gunakan dalam
penelitian ini sudah tepat, karena tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengobservasi
apakah dengan penerapan terapi kognitif dan psikoedukasi keluarga mampu mengatasi
masalah keperawatan jiwa pada pasien harga diri rendah.
9

5. Were there any untoward events during the conduct of the study ?
Peneliti yang baik adalah peneliti yang jujur, menuliskan dengan jelas dan detail
bagaimana proses penelitian sehingga bisa dijadikan rujukan untuk perbaikan penelitian
selanjutnya. Pada penelitian ini, peneliti tidak mencantumkan keterbatasan penelitian.

6. How do result fit with previous research in the area ?


Penelitian ini bukan merupakan penelitian baru, akan tetapi dalam penelitian ini
peneliti tidak mencantumkan penelitian atau research terdahulu. Maka sebagai reviewer, perlu
mempertimbangkan isi jurnal ini untuk di bandingkan dengan jurnal lain ataupun keefektivan
dalam tehnik pengambilan sampel.

7. What does this research mean for clinical practice ?


Untuk menerapkan hasil penelitian pada komunitas dan clinik , karakteristik sampel
penelitian sangatlah penting. Hal ini dikarenakan, karakteristik tertentu bisa mempengaruhi
suatu hasil penelitian seperti usia, gander, dan seterusnya. Pada penelitian ini peneliti dengan
jelas mencantumkan atau menuliskan rentang usia balita yang akan di jadikan sampel
penelitian. Peneliti sudah mencantumkan karakteristik demografi. Untuk reviewer perlu
mempertimbangkan lagi sebelum mengaplikasikakan kedalam praktek komunitas dan klinik.

Vous aimerez peut-être aussi