Abstract

Oral candidiasis is a common opportunistic infection of the oral cavity caused

by an overgrowth of Candida species, the commonest being Candida
albicans. The incidence varies depending on age and certain predisposing
factors. There are three broad groupings consisting of acute candidiasis,
chronic candidiasis, and angular cheilitis. Risk factors include impaired
salivary gland function, drugs, dentures, high carbohydrate diet, and
extremes of life, smoking, diabetes mellitus, Cushing's syndrome,
malignancies, and immunosuppressive conditions. Management involves
taking a history, an examination, and appropriate antifungal treatment with a
few requiring samples to be taken for laboratory analysis. In certain high risk
groups antifungal prophylaxis reduces the incidence and severity of
infections. The prognosis is good in the great majority of cases.

Abstrak

kandidiasis oral adalah infeksi oportunistik umum dari rongga mulut yang
disebabkan oleh pertumbuhan berlebih dari spesies Candida, yang paling
umum menjadi Candida albicans. Insiden bervariasi tergantung pada usia
dan faktor predisposisi tertentu. Ada tiga pengelompokan luas yang terdiri
dari kandidiasis akut, kandidiasis kronis, dan cheilitis angular. Faktor risiko
meliputi gangguan fungsi kelenjar saliva, obat, gigi palsu, diet tinggi
karbohidrat, dan ekstrem hidup, merokok, diabetes mellitus, sindrom
Cushing, keganasan, dan kondisi imunosupresif. Manajemen melibatkan
mengambil sejarah, pemeriksaan, dan pengobatan antijamur yang sesuai
dengan sampel yang membutuhkan beberapa yang akan diambil untuk
analisis laboratorium. Dalam kelompok risiko tinggi tertentu profilaksis anti
jamur mengurangi insiden dan keparahan infeksi. Prognosis baik dalam
sebagian besar kasus.
Abstract

Oral infections caused by yeast of the genus Candida and particularly

Candida albicans (oral candidoses) have been recognised throughout
recorded history. However, since the 1980s a clear surge of interest and
associated research into these infections have occurred. This has largely
been due to an increased incidence of oral candidosis over this period,
primarily because of the escalation in HIV-infection and the AIDS epidemic. In
addition, changes in medical practice leading to a greater use of invasive
clinical procedures and a more widespread use of immunosuppressive
therapies have also contributed to the problem. Whilst oral candidosis has
previously been considered to be a disease mainly of the elderly and very
young, its occurrence throughout the general population is now recognised.
Candida are true opportunistic pathogens and only instigate oral infection
when there is an underlying predisposing condition in the host. Treatment of
these infections has continued (and in some regards continues) to be
problematic because of the potential toxicity of traditional antifungal agents
against host cells. The problem has been compounded by the emergence of
Candida species other than C. albicans that have inherent resistance against
traditional antifungals. The aim of this review is to give the reader a
contemporary overview of oral candidosis, the organisms involved, and the
management strategies that are currently employed or could be utilised in
the future.

Keywords: oral candidosis, Candida

Abstrak

infeksi oral yang disebabkan oleh ragi dari genus Candida dan khususnya
Candida albicans (candidoses oral) telah diakui sepanjang sejarah. Namun,
sejak 1980-an lonjakan yang jelas kepentingan dan penelitian yang terkait
dalam infeksi ini terjadi. Ini umumnya telah karena peningkatan insiden
candidosis mulut selama periode ini, terutama karena meningkatnya infeksi
HIV dan epidemi AIDS. Selain itu, perubahan dalam praktek medis yang
mengarah ke penggunaan yang lebih besar dari prosedur klinis invasif dan
penggunaan yang lebih luas dari terapi imunosupresif juga telah
memberikan kontribusi terhadap masalah. Sementara candidosis lisan
sebelumnya telah dianggap sebagai penyakit terutama dari orang tua dan
sangat muda, terjadinya di seluruh populasi umum sekarang diakui. Candida
adalah benar patogen oportunistik dan hanya menghasut infeksi oral bila
ada kondisi predisposisi yang mendasari dalam host. Pengobatan infeksi ini
terus (dan dalam beberapa hal terus) menjadi bermasalah karena potensi
toksisitas obat antijamur tradisional terhadap sel inang. Masalahnya telah
diperparah dengan munculnya spesies Candida selain C. albicans yang
memiliki ketahanan yang melekat terhadap antijamur tradisional. Tujuan dari
kajian ini adalah untuk memberikan pembaca gambaran kontemporer
candidosis oral, organisme yang terlibat, dan strategi manajemen yang saat
ini bekerja atau dapat dimanfaatkan di masa depan.

Kata kunci: candidosis mulut, Candida