Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
1
2.1.2 Nilai-nilai dalam kepercayaan
2
Paradigma keperawatan adalah suatu cara pandang yang mendasar atau cara kita
melihat, memikirkan, memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap
fenomena yang ada dalam keperawatan .
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah satu faktor
yang mempengaruhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu tenaga
keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan kontak pertama dan
terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari perminggu, maka perawat
perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma keperawatan, peran, fungsi dan
tanggung jawab sebagai perawat profesional agar dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang optimal dalam memberikan asuhan keperawatan pada klien. Perawat
harus selalu memperhatikan keadaan secara individual dari segi bio, psiko, sosial,
spiritual dan kultural.
B. Konsep Manusia
a. Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk bio psiko sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti
merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan
lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan
internalnya (homeoatatis).
3
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu
beradaptasi dan merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan
interdependensi.
1. Kebutuhan fisiologi
Merupakan kebutuhan primer yang menjadi syarat dasar bagi kelangsungan
hidup manusia guna memelihara homeostatis tubuh. Kebutuhan fisiologi ini mutlak
harus dipenuhi.
2. Kebutuhan keselamatan dan keaamanan
merupakan kebutuhan diri dari bahaya dan fisik. Ancaman terhadap keselamata
seseorang dapat dikategorikan sebagai ancaman mekasnisme, kimiawi, termal dan
4
bakteriologi. Kebutuhan akan keamanan terkait dengan konteks fisiologi dan
hubungan interpersonal.
Dalam hal ini, pertama, keperawatan menganut pandangan yang holistik terhadap
manusia yaitu Ketuhanan Manusia sebagai makhluk bio psiko sosial spiritual dan
kultural. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistik dalam
arti menghargai dan menghormati martabat manusia memberi perhatian kepada klien
serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat
universal dalam arti tidak dibedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik,
agama, aliran politik dan status ekonomi sosial. Keempat, keperawatan adalah bagian
integral dari pelayanan kesehatan serta kelima, bahwa keperawatan menganggap klien
sebagai partner aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam
memberikan asuhan keperawatan.
5
2.2.3 Konsep sehat sakit
Sehat adalah suatu keadaan yang dinamis dimana individu menyesuaikan diri
dengan perubahan perubahan lingkungan internal dan eksternal untuk
memepertahankan keadaan kesehatannya. Adapun faktor lingkungan internal yang
mempengaruhi adalah psikologis, dimensi intelektual dan spiritual dan proses penyakit.
Faktor faktor lingkungan eksternal adalah faktor faktor yang berada diluar individu
yang mungkin mempengaruhi kesehatan antara lain variabel lingkungan fisik, hubungan
sosial dan ekonomi.
seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia tidak
a. Ciri-ciri Sakit
Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau
tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ
tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan. Kesehatan mental (jiwa)
mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional, dan spiritual.
3. Spiritual sehat tercermin dari cara seseorang dalam mengekspresikan rasa syukur,
pujian, kepercayaan dan sebagainya terhadap sesuatu di luar alam fana ini, yakni
Tuhan Yang Maha Kuasa (Allah SWT dalam agama Islam). Misalnya sehat
spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
6
5. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif, dalam
arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat menyokong
terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial. Bagi mereka yang
belum dewasa (siswa atau mahasiswa) dan usia lanjut (pensiunan), dengan
sendirinya batasan ini tidak berlaku. Oleh sebab itu, bagi kelompok tersebut, yang
berlaku adalah produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan yang berguna
bagi kehidupan mereka nanti, misalnya berprestasi bagi siswa atau mahasiswa,
dan kegiatan sosial, keagamaan, atau pelayanan kemasyarakatan lainnya bagi usia
lanjut.
Banyak orang berpikir bahwa sehat adalah tidak sakit, maksudnya apabila tidak ada
gejala penyakit yg terasa berarti tubuh kita sehat. Padahal pendapat itu kurang tepat.
Ada kalanya penyakit baru terasa setelah cukup parah, seperti kanker yg baru diketahui
setelah stadium 4. Apakah berarti sebelumnya penyakit kanker itu tidak ada? Tentu saja
ada, tetapi tidak terasa. Berarti tidak adanya gejala penyakit bukan berarti sehat.
Sesungguhnya sehat adalah suatu kondisi keseimbangan, di mana seluruh sistem organ
di tubuh kita bekerja dengan selaras. Faktor-faktor yg mempengaruhi keselarasan
tersebut berlangsung seterusnya adalah:
Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan
kematian pada titik yang lain.
7
1 . Tahap asumsi terhadap peran sakit (sick Role)
Individu mencari kepastian sakitnya keluarga atau teman : menghasilkan peran sakit.
Mencari pertolongan dari profesi kesehatan, yang lain mengobati sendiri, mengikuti
nasehat teman/keluarga.
Akhir dari tahap ini dapat ditemukan bahwa gejala telah berubah dan merasa lebih
baik. Invidu masih mencari penegasan dari keluarga tentang sakitnya. Rencana
pengobatan dipenuhi/dipengaruhi oleh pengetahuan dan pengalaman selanjutnya.
Individu yang sakit : meminta nasehat dari profesi kesehatan atas inisiatif sendiri.
3 tipe informasi
Jika tidak ada gejala : individu mempersepsikan dirinya sembuh jika ada gejala
kembali pada profesi kesehatan.
3. Tahap ketergantungan
4. Tahap penyembuhan
Pasien belajar untuk melepaskan peran sakit dan kembali pada peran sakit dan fungi
sebelum sakit.
8
d. Sakit dan Perilaku Sakit
Oleh karena itu sakit tidak sama dengan penyakit. Sebagai contoh klien
dengan Leukemia yang sedang menjalani pengobatan mungkin akan mampu
berfungsi seperti biasanya, sedangkan klien lain dengan kanker payudara yang
sedang mempersiapkan diri untuk menjalanaio operasi mungkin akan merasakan
akibatnya pada dimensi lain, selain dimensi fisik.
Perilaku sakit merupakan perilaku orang sakit yang meliputi: cara seseorang
memantau tubuhnya; mendefinisikan dan menginterpretasikan gejala yang dialami;
melakukan upaya penyembuhan; dan penggunaan sistem pelayanan kesehatan.
e. Ciri-ciri Sakit
1. Individu percaya bahwa ada kelainan dalam tubuh ; merasa dirinya tidak sehat /
merasa timbulnya berbagai gejala merasa adanya bahaya.
Mempunyai 3 aspek :
- secara fisik : nyeri, panas tinggi.
- Kognitif : interprestasi terhadap gejala.
- Respons emosi terhadap ketakutan / kecamasan.
o Pada tahap ini pasien menyadari bahwa ada sesuatu yang salah
9
terjadi dan memutuskan apakah hal tersebut merupakan suatu gejala
penyakit; (c) respon emosional.
o Jika gejala itu dianggap merupakan suatu gejal penyakit dan dapat
mengancam kehidupannya maka ia akan segera mencari pertolongan.
o Pada tahap ini klien mencari kepastian penyakit dan pengobatan dari seorang
ahli, mencari penjelasan mengenai gejala yang dirasakan, penyebab
penyakit, dan implikasi penyakit terhadap kesehatan dimasa yang akan
datang
10
mencari sistem pelayanan kesehatan lain, atau berkonsultasi dengan
beberapa pemberi pelayanan kesehatan lain sampai mereka menemukan
orang yang membuat diagnosa sesuai dengan keinginannya atau sampai
mereka menerima diagnosa awal yang telah ditetapkan.
o Klien yang merasa sakit, tapi dinyatakan sehat oleh profesi kesehatan,
mungkin ia akan mengunjungi profesi kesehatan lain sampai ia memperoleh
diagnosa yang diinginkan
o Pada tahap ini klien menerima keadaan sakitnya, sehingga klien bergantung
pada pada pemberi pelayanan kesehatan untuk menghilangkan gejala yang
ada.
o Secara sosial klien diperbolehkan untuk bebas dari kewajiban dan tugas
normalnya semakin parah sakitnya, semakin bebas.
o Pada tahap ini klien juga harus menyesuaikanny dengan perubahan jadwal
sehari-hari. Perubahan ini jelas akan mempengaruhi peran klien di tempat ia
bekerja, rumah maupun masyarakat.
o Merupakan tahap akhir dari perilaku sakit, dan dapat terjadi secara tiba-tiba,
misalnya penurunan demam.
11
o Penyembuhan yang tidak cepat, menyebabkan seorang klien butuh
perawatan lebih lama sebelum kembali ke fungsi optimal, misalnya pada
penyakit kronis.
Tidak semua klien melewati tahapan yang ada, dan tidak setiap klien
melewatinya dengan kecepatan atau dengan sikap yang sama. Pemahaman terhadap
tahapan perilaku sakit akan membantu perawat dalam mengidentifikasi perubahan-
perubahan perilaku sakit klien dan bersama-sama klien membuat rencana perawatan
yang efektif
g. Dampak Sakit
Apabila seseor berbagai yang mengalami sakit atau menderita suatu penyakit akan
mengalami berbagai perubahan atau masalah pada kehidupanya, seperti :
3. Masalah keuangan
7. Otonomi
b. Menarik diri
c. Egosentris
f. Perubahan persepsi
12
g. Berkurangnya minat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawatan merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan dan salah
satu faktor yang memenuhi tercapainya pembangunan nasional, oleh karena itu
tenaga keperawatan berada ditatanan pelayanan kesehatan terdepan dengan
kontak pertama dan terlama dengan klien, yaitu selama 24 jam perhari dan 7 hari
perminggu, maka perawat perlu mengetahui dan memahami tentang paradigma
keperawatan, peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai perawat profesional agar
dapat memberikan pelayanan keperawatan yang optimal dalam memberikan
asuhan keperawata pada klien. Perawat harus selalu memperhatikan keadaan
secara individual dari segi bio, psiko, sosial, spiritual dan cultural.
3.2 Saran
Kami sebagai penulis dapat berharap kepada para pembaca, setelah
membaca makalah ini. Para pembaca apalagi para mahasiswa keperawatan
dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari - hari. Sehingga dapat
mengetahui tentang apa itu falsafah dan paradigm keperawatan dalam
perkembangan ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/IyounkMandalahi/makalah-falsafah-dan-paradigma-
keperawatan
http://beequinn.wordpress.com/nursing/kdk-konsep-dasar-keperawatan/falsafah-
dan-paradigma-keperawatan-perkembangan-ilmu-keperawatan/
Budiono, Konsep dasar keperawatan.2015,bumi Merdeka.Jakarta
13
14