Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Kajian pencemaran lingkungan adalah masalah lingkungan penting yang sering menimbulkan
dampak kesehatan masyarakat . Merujuk pada kepada keputusan menteri kesehatan nomor
872/menkes/SK/VIII/1997 Tanggal 15 Agustus 1997 tentamng pedoman tekhnis Analisis
Dampak Kesehatan Lingkungan memetapkan bahwa Analisis Dampak Kesehatan Lingkungan
(ADKL) dilaksanakan dalam lingkup perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian dari suatu usaha
dan/ kegiatan pembangunan yang dapat menimbulkan dampak penting. Lebih lanjut dikatakan
bahwa ADKL dapat diterapkan pada dua hal pokok, yaitu :
2. Kajian aspek kesehatan masyarakat dan/ atau lingkungan dalam rangka pengelolaan
lingkungan hidup.
Untuk dapat melakukan kajian maka bahan dasar yang perlu tersedia tentunya adalah data dan
informasi. Data dan informasi tersebut mungkin akan digunakan secara langsung dan beberapa
mungkin perlu dilakukan manipulasi dengan memanfaatkan teknik-teknik tertentu. Data dan
informasi ini bias diambil dari sunber manapun apakah dalam sector kesehatan ataupun instansi
lain.
Secara umum data dan informasi itu mencakup data dan informasi yang relevan untuk
mencermati:
5. Perumusan saran-saran tentang bahan pencemar yang diperkenankan ada dalam media
lingkungan (udara, air, makanan) dan tindakan terbaik untuk melakukan pengelolaan
lingkungan.
Salah satu fokus ADKL dalam pedoman ini adalah untuk mencermati apakah bahan pencemar
dimaksud telah memajani penduduk. Mencermati cirri pemajanan ini cukup rumit dan untuk itu
memerlukan data dan informasi tentang:
Kajian ini dilakukan sampai tuntas tetapi karena data dan informasi yang kurang memadai atau
bahkan tidak tersedia, maka kajian ini dikategorikan sebagai kajian sementara (ADKL
pendahuluan) dan perlu dilanjutkan bila data dan informasi yangdiperlukan telah diperoleh.
ADKL pendahuluan itu bias saja berupa ringkasan data tambahan dan/ atau pengamatan
langsung terhadap lokasi kasus untuk bahan melanjutkan kajian yang belum tuntas.
ADKL dapat dimulai berdasarkan keluhan masyaran atau kecurigaan yang terbaca dari hasil
pemantauan lingkungan dan sirveilans penyakit, dilanjutkan dengan langkah-langkah ADKL.
Dengan demikian, ADKL tidak berhenti sekali sejalan, melainkan merupakan kegian berulang
yang dinamis sesuai dengan tipe data yang tersedia dari berbagai perspektif. Kadang kadang
perlu dilakukan studi kasus lanjutan untuk mengalisis dampak kesehatan secara lebih dalam.
Langkah langkah ADKL umumnya dibedakan dalam 8 langkah yaitu :
Evaluasi informasi kajian pencemaran dilakukan untuk mengenal lebih baik hal hal
yang berkaitan dengan kejadian dimaksud. Merujuk pada paradigm kesehatan lingkungan,
evaluasi diarahkan pada 4 simpul sebaimana yang diuraikan dibawah ini
SIMPUL1
SIMPUL 2
Media lingkungan (air, Misalnya: iklim dan cuaca,
tanah, udara, biota) hidrogeologik tahan,
dengan segala komponen sosio-demografik, dan
sifaatnya topografik, dsb
SIMPUL 3
terkontaminasi, dll
SIMPUL 4
Perlu juga ditangkap suasana dan respons yang berkembang dilapangan untuk
melengkapi 4 simpul informasi pada langkah 1. Mempelajari kepedulian dan respons tentang
kejadian pencemaran dari masyarakat, LSM, media maupun kepedulian dari sector lain baik
yang bersifat negatif (keluhan) atau positif (upaya tindakan penganggulangan).
Identifakasi dan evaluasi jalur pemajanan adalah suatu proses dimana seseorang mingkin
terpajan oleh bahan pencemar. Jalur pemajanan mencakup semua elemen yang menghubungkan
sumber pencemar kependuduk terpajan. Jalur pemajanan itu sendiri terdiri dari 5 elemen yaitu:
1. Sumber pencemar adalah asal pencemar (missal: pabrik yang membuang limbah ke
lingkungan) atau media lingkungan (timbunan sampah)
3. Titik pemajanan adalah suatu area potensial atau riel dimana terjadi kontak antara
manusia dengan media lingkungan tercemar, missal sumur atau lapangan bermain.
4. Cara pemajanan adalah cara dengan mana pencemar masuk atau kontak tubuh manusia:
tertelan, pernapasan atau kontak kulit.
5. Penduduk berisiko adalah orang orang yang terpajan atau berpotensi terpajan oleh
pencemar pada titik titik pemajanan
1. Evaluasi toksikologi
Kesimpulan:
1. Dampak kesehatan
2. Kelemahan informasi
3. Kepedulian masyarakat
Rekomendasi:
7: pengelolaan risiko
Pengelolaan risiko adalah upaya yang secara sadar dilakukan untuk mengendalikan risiko.
Dalam pengertian yang lebih spesifik, pengelolaan resiko lingkungan adalah pengelolaan situasi
dan atau kondisi lingkungan yang mengandung risiko yang diketahui dari hasil analisis
sebelumnya. Banyak hal perlu memperoleh pertimbangan secara proporsional mengingat
kompleksitasnya
8. Laporan
Laporan adalah menuangkan semua hasil langkah langkah diatas kedalam suatu format
yang mudah diikuti dicerna namun menyajikan data dan informasi yang lengkap. Laporan
disaranakan untuk dikelompokkan kedalam 4 bagian yaitu:
3. Identifikasi pencemar
Kemudian dilanjutkan pada (e) dampak kesehatan berdasarkan hasil kajian terhadap data
jenis dampak dan toksikologi.
Seringkali, dan saran atau tindakan yang dilakukan belum sepenuhnya menyelesaikan
masalah. Maka menjadi kewajiban sector kesehatan untuk mengikuti atau memantau apakah
saran telah diperhatikan dan tindakan telah diambil. Perlu senantiasa melakukan pendekatan
kepada instansi berwenang (seperti yang tercantum dalam saran rekomendasi) agar mereka lebih
peduli dan melakukan tindakan yang diperlukan