Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
E DENGAN
KISTA OVARIUM DI RUANG IRNA KEBIDANAN
RSUP M.DJAMIL PADANG
MEDIAWATI
NIM. 13111843
MEDIAWATI
NIM. 13111843
STUDI KASUS
MEDIAWATI
NIM. 13111843
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2016
PERSETUJUAN STUDI KASUS
Pada Tanggal
Ketua Pembimbing
Studi kasus ini telah diuji dan di nilai oleh panitia penelaah
Pada Tanggal
Panitia Penelaah
1. Widra ( )
2. Mitayani ( )
3. Nova fridalni ( )
KATA PENGANTAR
2016.
1. Ibu Ns. Viki Yusri, S.Kep selaku pembimbing yang telah mengarahkan,
M.djamil Padang
3. Ibu Ns. Nova Fridalni, S. Kep M. Biomed sebagai Ketua Prodi D-III
MERCUBAKTIJAYA Padang.
5. Bapak Jasmarizal, SKp, MARS sebagai Ketua Yayasan
MERCUBAKTIJAYA Padang.
6. RSUP. Dr. M.Djamil Padang sebagai wadah atau tempat kami praktek
lapangan.
7. Staf dosen dan Administrasi STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang yang
8. Teristimewa buat orang tua, Ayahanda dan Ibunda tercinta serta adik-adik
yang selalu memberikan doa dan dukungan, baik moril maupun materil
pihak yang turut membantu penulis yang tidak dapat disebutkan satu
menyadari sepenuhnya bahwa studi kasus ini masih jauh dari sempurna.
guna kesempurnaan penulisan studi kasus ini. Akhir kata, penulis berharap
Penulis
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ii
DAFTAR ISI v
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
1. Tujuan Umum 4
2. Tujuan Khusus 4
D. Manfaat 5
A. Konsep Dasar 6
1. Pengertian 6
2. Anatomi Fisiologi 7
3. Etiologi 12
4. Klasifikasi 17
5. Patofisiologi 17
6. WOC 21
7. Manifestasi Klinis 22
8. Komplikasi 23
9. Pemeriksaan Diagnostik 23
10. Penatalaksanaan 26
1. Pengkajian 33
2. Dignosa keperawatan 40
3. Rencana Keperawatan 41
4. Implementasi Keperawatan 45
5. Evaluasi Keperawatan 46
A. Pengkajian 49
B. Diagnosa Keperawatan 63
C. Intervensi 64
D. Implementasi 70
E. Evaluasi 70
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Skoring 39
Tabel 3. Intervensi 40
DAFTAR GAMBAR
TINJAUAN TEORITIS
A. DEFENISI
Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan pada ovarium yang
Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan pada ovarium yang
Kista ovarium adalah tumor jinak berupan kantong abnormal berisi cairan
atau setengah cair yang tumbuh dalam (indung telur) ovarium (kusuma, 2008).
B. ANATOMI FISIOLOGI
Sebuah ovarium terletak disetiap sisi uterus, dibawah dan dibelakang tuba
fallopi. Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pada pria.
Ukuran dan bentuk setiap ovarium menyerupai sebuah buah almond berukuran
besar, saat ovulasi ukuran ovarium dapat menjadi dua kali lipat untuk sementara.
Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki konsistensi yang padat dan sedikit
kenyal.
Setelah maturitas seksual, luka parut akibat ovulasi dan rupture folikel
progesterone). Saat lahir, ovarium wanita masa usia subur (umumnya setiap
bulan), satu atau lebih ovum matur dan mengalami ovulasi. Ovarium juga
(Syarifuddin, 2008)
C. ETIOLOGI
Penyebab dari kista belum diketahui secara pasti tapi ada beberaa factor pemicu :
D. PATOFISIOLOGI
(degenerasi). Pada wanita yang menderita ovarium polokistik, ovarium utuh dan
FSH dan SH tetapi tidak terjadi ovulasi ovum. Kadar FSH dibawah normal
sepanjang stadium folikular daur haid, sementara kadar LH lebih tinggi dari
dengan abdomen dan pelvis dan sel-sel yang menempatkan diri pada rongga
peritoneal dan limfatik muncul tanpa gejaja atau tanda spesifik gejala tiak pasti
yang akan muncul seiring dengan waktu adalah perasaan berat pada pelvis. Sering
Wilson, 2006)
E. WOC
F. MANIFESTASI KLINIS
besar gejala yang ditemukan adalah akibat pertumbuhan aktivitas hormon atau
komplikasi tumor tersebut. Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak
menimbulakan gejala dalam waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi
Tanda dan gejala yang sering muncul pada kista ovarium antara lain :
mungkin lebih pendek, atau mungkin tiak keluar darah menstruasi pada
a. Gangguan haid
berkemih.
a. Asites
b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta oran organ di dalam rongga
e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan terjadi pada rongga dada akibat
Bila ditemukan sifat kista seperti tersebut diatas, harus dilakukan pemeriksaan
lebih lanjut untuk memperkuat dugaan ke arah kanker ovarium seperti tindakan
USG dengan Doppler untuk menentukan arus darah dan bahkan mungkin
Ca-125 dan Ca 72-4, beta HCG dan alfafetoprotein. Semua pemeriksaan diatas
belum bisa memastikan diagnosis kanker ovarium, akan tetapi hanya sebagai
pegangan untuk melakukan tindakan operasi. Prosedur operasi pada pasien yang
(Kusuma, 2008)
G. KLASIFIKASI
a) Kista folikel
Kista folikel berkembang pada wanita muda, sebagian akibat folikel de
graft yang matang karena tidak dapat menyerap cairan setelah ovulsi.
Kista ini bisanya asimptomotik kecuali jika robek, dimana kasus ini
terdapat nyeri pada panggul. Jika kista tidak robek, bisanya meyusut
(HCG).
a) Kistadenoma
Berasal dari pembungkus ovarium yang tumbuh menjadi kista. Kista ini
juga dapat menyerang ovarium kanan atau kiri. Gejala yang timbul
terjadi tapi mudah menjadi ganas terutama pada usia di atas 45 tahun atau
Terjadi karena lapisan di dalam rahim tidak terletak di dalam rahim tapi
melekat pada dinding luar indung telur. Akibatnya, setiap kali haid,
lapisan ini akan menghasilkan darah terus menerus yang akan tertimbun di
dalam ovarium dan menjadi kista. Kista ini dapat terjadi pada satu
ovarium. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama ketika haid atau
bersenggama.
c) Kista dermoid
keganasan, seperti karsinoma epidermoid. Kista ini diduga berasal dari sel
telur melalui proses partenogenesis. Gambaran klinis adalah nyeri
d) Kista endometriosis
Merupakan kista yang terjadi karena ada bagian endometrium yang berada
e) Kista hemorhage
f) Kista lutein
Merupakan kista yang sering terjadi saat kehamilan. Kista lutein yang
Merupakan kista yang terjadi karena kista tidak dapat pecah dan
rasa sakit.
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laparaskopi
berasal dari ovarium atau tidak, dan untuk menentukan silat-sifat tumor itu.
2. Ultrasonografi
Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor apakah
tumor berasal dari uterus, ovarium, atau kandung kencing, apakah tumor
kistik atau solid, dan dapatkah dibedakan pula antara cairan dalam rongga
3. Foto Rontgen
4. Parasentesis
Telah disebut bahwa fungsi pada asites berguna menentukan sebab asites.
I. PENATALAKSANAAN
Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah
mengandung tumor. Akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi, perlu
(Salpingo-oovorektomi).
Asuhan post operatif merupakan hal yang berat karena keadaan yang
rasa sakit dan insisi. Terapi intravena, antibiotik dan analgesik biasanya
Ibu.
cairan dan elektrolit, suara nafas dan usaha pernafasan, tanda-tanda infeksi saluran
kemih, drainese urin dan perdarahan. Perawat juga harus mengajarkan bagaimana
setelah satu minggu di rumah, tetapi tidak boleh mengendarai atau menyetir untuk
3-4 minggu, hindarkan mengangkat benda-benda yang berat karena aktifitas ini
dalam 4-6 minggu setelah operasi, kontrol untuk evaluasi medis pasca bedah
sesuai anjuran.
(Wiknjosastro, et.all, 2009)
1. Pengkajian
a. Identitas Klien
Meliputi nama, jenis kelamin, status perkawinan, agama, suku,
c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan Umum
Kesadaran klien infark miokard biasanya baik atau compos mentis
3. Mata
Biasanya klien dengan kista ovarium mata simetris kiri dan kanan,
kelenjar thyroid dan kelenjar getah bening,jvp dalam batas normal 5,-2
mmH2O
5) Dada atau Thorak
a) Inspeksi: biasanya pergerakan simetris kiri dan kanan
b) Palapasi: biasnya fremitus kiri dan kanan
c) Perkusi: biasanya ditemukan suara sonor
d) Auskultasi: biasanya bunyi paru terdengar vesikuler
6) Jantung
a) Inspeksi: biasanya ictus cordis tidak terlihat
b) Palpasi: biasanya ictus cordis teraba di ICS 5
c) Perkusi: Biasanya batas jantung normal, batas jantung kanan RIC II
linea sternalis dekstra, batas jantung kiri RIC V , I jari media line
Clavikularis sinistra.
d) Auskultasi: biasanya ditemukan bunyi BJ I/BJ II teratur
7) Abdomen
a) Inspeksi: biasanya tidak ada kelainan dan tidak ada pembesaran
pada hepar
b) Auskultasi: biasanya bising usus normal 15 kali/menit
c) Palpasi:Biasanya hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan.
d) perkusi:biasanyanya bunyi abdomen tympani
8) Genitourinaria
Biasanya genetalianya lengkap , terpasang kateter, terdapat perdarahan,
Biasanya klien
sehari
2. Eliminasi
lembek
volume 900 cc
pasien yang
mengalami Ca
Cerviks
mengalami
gangguan istirahat
gangguan nyeri.
4. Aktivitas Biasanya klien mandi Biasanya aktivitas
rapi
b. Data psikologis
Biasanya klien dan keluarga ditemui rasa takut, cemas, marah, dan apatis
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi
mandiri latihan
Batasan karakteristik: 3. tanda-tanda vital 5. bantu pasien atau
aktifitas kekurangan
aritmia fisik,emosi,social
-ketidak nyaman dan spritual
setelah aktifitas
-dipsnea setelah
beraktifitas
-menyatakan merasa
letih
Menayatakan merasa
lemah
Faktor yang
berhubungan
imobilisasi
-kelemahan umum
-ketidakseimbangan
oksigen
-imobilitas
4. Implementasi
Pelaksanaan merupakan salah satu tahap dari proses keperawatan
keluarga.
b) Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada.
dilakukan untuk keberhasilannya. Bila tidak atau belum berhasil maka perlu
Macam-macam Evaluasi
a. Evaluasi kuantitatif
Evaluasi kuantitatif dilaksanakan dalam kuantitas, jumlah pelayanan,
A. PENGKAJIAN
1. Identitas klien
Nama : Nn. E
No MR : 94 16 40
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : Pelajar
Agama : Islam
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Pasaman Barat
Tanggal masuk : 27 03 - 2016
Diagnose medis : Kista Ovarium
Cara masuk : Rujukan dari RSUD Pasaman Barat
Penanggung jawab : Ny. T (Ibu)
Riwayat alergi : Tidak ada memiliki riwayat alergi
2) Riwayat Kesehatan
a) Riwayat kesehatan dahulu
Klien mengatakan tidak ada menderita sakit yang lain, tidak ada
perut bagian bawah terasa bengkak sejak 1 bulan yang lalu, keluar
darah dari vagina , klien terakhir haid pertengahan Februari, klien juga
tindakan operasi
c) Riwayat kesehatan keluarga
Klien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang lain yang
3) Tanda-tanda vital
a) Tekanan darah : 120 / 80 mmHg
b) Nadi : 77 x/i
c) Pernafasan : 22 x/i
d) Suhu : 37 oC
4) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan umum
2) Berat badan : 76 kg
b) Kepala
1) Rambut
kulit kepalanya bersih, tidak ada ketombe dan berwarna hitam dan
tipis
2) Wajah
8) Jantung
1) Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
2) Palpasi : ictus cordis teraba di ICS 5
3) Perkusi : batas jantung normal, batas jantung kanan RIC II
hepar
2) Auskultasi : bising usus normal 15 kali/menit
3) Palpasi : hepar dan lien tidak teraba, tidak ada nyeri tekan.
kali ganti pembalut/ hari, warna darah lebih gelap, perineum baik
2) Bawah
o
1. Makan porsi 1 piring porsi 1 piring tidak
berkurangnya nafsu
minuman yang
lain
2. Eliminasi
kuning, lembek
konsistensi
lembek
2. BAK
Biasanya klien BAK
gangguan nyeri.
berpakaian perut.
dengan rapi
dL
2 Leukosit 17.700/ mm3 5000-10000/ mm3
3 Trombosit 539.000
4 Hematokrit 32 % Pria : 40-48 %
Wanita : 37-43 %
5 Albumin 3,3
ANALISA DATA
1. Klien mengatakan
tidak pernah
mengahabiskan
makanannya
3. Klien mengatakan
penurunan
frekuensi BAB
Do :
1. Klien tampak
menghabiskan
bagian porsi
makanan
2. Terjadi penurunan
BB 38 kg menjadi
30 kg
dan lemas
dL
2 Ds :
1. Klien mengatakan
mengeluarkan darah
seperti haid
sebelumnya
2. Klien mengatakan
vagina
3. Klien mengatakan
sering berdarah
4. Klien mengatakan
mengganti
pembalut 2x sehari
Do :
1. Klien tampak pucat
gelas perhari
4. Klien juga
mengalami mual
dan muntah
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
dari kebutuhan
2 Kekurangan
30 maret 2016
volume cairan b.d
kehilangan cairan
aktif
3 Nyeri b.d patologis 30 Maret 2016
penyakit
4 ansietas 30 Maret 2016
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
hiperaktif mengandung
yang terpilih
8. Monitor jumlah
9. Kaji kemampuan
pasien untuk
mendapatkan
nutrisi yang
dibutuhkan
Nutrition
monitoring
1. BB pasien dalam
batas normal
2. Monitor adanya
penurunan berat
badan
jumlah aktivitas
4. Monitor
lingkungan
selama makan
5. Monitor turgor
kulit
6. Monitor pucat,
kemerahan dan
kekeringan cairan
7. Monitor
pertumbuhan dan
perkembangan
8. Monitor kalori
lidah bewarna
magenta scariet
2 Kekurangan volume 1. Fluid balance Fluid Management
2. Hydration
cairan b.d 3. Nutrional Status : 1. Perhatikan
IV pada suhu
ruangan
8. Tawarkan snack
segar)
4 Nyeri b.d proses 1. Pain level Pain management
nyeri mempengaruhi
nyeri mempengaruhi
cemas percaya
2. Mengidentifikasi 3. Identifikasi
mengungkapkan tingkat
berkurang tingat-tingkat
perubahan
kecemasan
6. Dukung pasien
menggunakan
mekanisme
pertahanan tubuh
D. CATATAN PERKEMBANGAN
N DIAGNOSA HARI IMPLEMENTAS EVALUASI PARA
O / I F
TGL
1 Ketidakseimbang 30-3- 1. Melakukan S : klien
pengkajian
an nutrisi kurang 16 mengatakan
alergi makanan
dari kebutuhan nafsu makan
2. Yakinkan diit
tubuh b.d intake yang dimakan masih
mengandung
yang tidak menurun
tinggi serat
adekuat O : klien
untuk
mencegah tampak
konstipasi
menghabiska
3. Memonitor
n porsi
jumlah nutrisi
dan kandungan makan
kalori
A : masalah
4. Memberikan
belum
informasi
tentang teratasi
kebutuhan
P : intervensi
nutrisi
dilanjutkan
5. Berkolaborasi
dengan ahli
gizi untuk
menentukan
jumlah kalori
dan nutrisi
yang
dibutuhkan
kline
2 Reiko kekurangan 30 1. mempertahanka S : klien
2. memonitor perdarahan
4. memonitor pembalut 2
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, Evelyn C. 2000. Anatomi dan Fisiolog untuk Paramedis Edisi Barui.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Sarwono Prawirohardjo