Vous êtes sur la page 1sur 1

ABSTRAK

Aceh merupakan salah satu provinsi yang mengalami perkembangan dan kemajuan baik
dari segi pembangunan maupun perekonomian. Berdasarkan data dari badan pusat
statistik tahun 2015 luas wilayah di provinsi Aceh yaitu 560.770,81 km2 dengan
kepadatan penduduk 8,92 jiwa/km2. Sangat berbeda jauh jika dibandingkan dengan
provinsi Sumatera Utara dimana kepadatan penduduk telah mencapai 194 jiwa/km 2 dari
total luas lahan 71.680,68 km2. Pada tahun 2014 tercatat area perkampungan meningkat
sebesar 21,39%, pertanian tanah kering semusim 330,27%, dan perkebunan 6,42%.
Peralihan hutan menjadi lahan pertanian menimbulkan permasalahan seperti erosi, banjir
bandang, dan lainnya. Hal ini diperparah dengan adanya perkembangan perindustrian
yang besar mengakibatkan kepadatan yang tinggi. Perkembangan perindustrian yang
sangat pesat menimbulkan berbagai kalangan masyarakat ingin menempati daerah
perindustrian. Hal ini meningkatkan populasi penduduk terutama di Daerah Barat
Selatan Aceh yang di kelilingi dengan berbagai industri dan perusahaan hasil sumber
daya alam. Dengan pertambahan jiwa penduduk mengakibatkan hutan yang tinggal
sedikit akibat peralihan menjadi lahan pertanian dan peralihan hutan menjadi
pemukiman menimbulkan berbagai masalah seperti berkurangnya kadar oksigen,
pemanasan global, dan meningkatnya karbon dioksida. Hal ini mendasari kami
mengantisipasi kekurangan lahan dengan menggunakan konsep VILCADA (Vertical
Construction Daerah Aceh). Pembangunan secara vertikal dapat menguntungkan jika
ditinjau dari segi pemanfaatan lahan akibat pembangunan secara horizontal dimana
lahan tesebut dapat difungsikan sebagai tanaman hijau. Pada pembangunan ini tidak
hanya penghematan lahan namun sistem pengelolaan limbah rumah tangga dan juga
pemanfaatan energi pun tidak terlalu berdampak pada lingkungan karena akan diolah
seefektif dan seefisien mungkin. Metode yang digunakan dalam penelitian yaitu metode
kualitatif dan deskriptif. Diharapkan penggunaan konsep tersebut dapat mengatasi
permasalahan-permasalahan lingkungan dan menghindari terancamnya kota terutama di
Daerah Barat Selatan Aceh (Meulaboh) akibat perkembangan perindustrian dan
bertambahnya jumlah penduduk baik dari dalam maupun dari luar daerah.

Kata kunci :rumahsusun, lingkungan

Vous aimerez peut-être aussi