KEPERAWATAN DS : Mengkonsimsi mie dan ciki Diare -Ibu klien mengatakan klien berak cair dengan ampas Masuk ke dalam saluran 6x warna kekuningan dan cerna ada lendirnya -Ibu klien mengatakan Iritasi mukosa usus sebelumnya klien makan
mie dan jajan ciki Gangguan fungsi untuk absorbsi cairan dan DO : elektrolit -Bising usus 20x/menit -Lekosit 12000 -Leukosit pada feses (+) -BAB 5x sehari Peningkatan sekresi cairan -BAB cair dengan ampas dan dan elektrolit dalam rongga berlendir usus -BAB warna kuning
Diare DS : Malabsorbsi (KH, Lemak, Risiko kekurangan - Ibu klien mengatakan Protein), infeksi bakteri, volume cairan anaknya berak cair virus, keracunan makanan dengan ampas 6x warna kekuningandan ada Masuk ke saluran cerna lendirnya - Ibu klien mengatakan Menginfeksi saluran cerna bahwa anaknya muntah
5x Berkembang dalam usus
DO : Terjadi kerusakan pada vili - Anak hanya minum 5-6 usus gelas 600-1000 cc - Frekuensi BAK menurun (3-5x menjadi 3x/hari) Usus tidak berfungsi dengan - Klien tampak lemah dan baik murung Kemampuan mencerna dan menyerap makanan menurun
Akumulasi cairan dan elektrolit di lumen usus halus bagian tengah / atas
Hiperperistaltik
Absorbs berkurang
Tekanan intra usus meningkat
Diare
Motilitas usus terganggu
Hipermotilitas
Tubuh kehilangan cairan tubuh
Resiko Kekurangan volume cairan DS : Factor infeksi Resiko - Saat MRS Ibu ketidakstabilan mengatakan anaknya Makanan terkontaminasi elektrolit berak cair tanpa ampas lebih dari 10x dan muntah Mencapai usus halus 6 kali jika diberi makan atau minumdan disertai Diare dengan perut kembung - Saat pengkajian Ibu Infeksi diusus mengatakan anaknya berak cair dengan ampas Mengeluarkan toxin 6x warna kekuningan dan ada lendirnya, ibu juga Merangsang pusat muntah mengatakan bahwa di otak anaknya muntah 4x dan perutnya masih kembung Merangsang otot lambung DO : - Na: 136, K: 4,23, Cl: 111 Mual muntah - Saat di UGD BAB cair
dan muntah Kehilangan cairan dan elektrolit
Resiko ketidakstabilan elektrolit
PRIORITAS MASALAH KEPERAWATAN
Nama : Anak N No. Regitrasi : 123605 No Tanggal Diagnosa Keperawatan Tanda . Muncul Tangan 1. 31 Oktober 1. Diare berhubungan dengan fisiologis, proses 2016 infeksi, dan iritasi ditandan dengan minimal 3x/hari BAB dan bising usus hiperaktif. 2. Resiko Ketidakstabilan elektrolit ditandai dengan diare dan muntah. 3. Resiko kekurangan volume cairan ditandai dengan kehilangan cairan aktif.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa Keperawatan No. 1 Diare berhubungan dengan fisiologis, proses infeksi, dan iritasi ditandai dengan minimal 3x/hari BAB dan bising usus hiperaktif. Tujuan : Setelah dilkukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam diare klien berkurang Kriteria Hasil : Pada saat evaluasi indikator NOC melapor pada skor seperti dibawah ini: NOC : Bowel Elimination No INDIKATOR 1 2 3 4 5 1. Pola eliminasi normal 2 Feses lunak dan berbentuk 3 Diare tidak ada 4 Lendir dalam tinja tidak ada 5 Bising usus Keterangan Penilaian : 1 : Sangat banyak 2 : Banyak 3 : Sedang 4 : Sedikit 5 : Normal NOC : Gastrointestinal Function No INDIKATOR 1 2 3 4 5 1. Frekuensi BAB 2 Sakit perut 3 Peningkatan leukosit 4 Diare 5 Konsistensi feses NIC :Diarrhea Management 1. Tentukan riwayat diare klien 2. Dapatkan kultur dan sensitivitas jika diare terus-menerus 3. Instruksikan kepada klien/anggota keluarga untuk mencatat warna, volume, frekuensi, dan konsistensi feses 4. Evaluasi riwayat intake makanan 5. Monitor tanda dan gejala diare 6. Instruksikan klien/anggota keluarga untuk mengingatkan kepada petugas kesehatan 7. Monitor kulit area pereineal terkait iritasi dan ulcerasi 8. Ukur diare/bowel output 9. Konsultasikan kepada dokter jika ada tanda dan gejala diare yang menetap/berat 10. Berikan klien diet tktp (tinggi kalori, tinggi protein) dan rendah serat. NIC: Bowel Management 1. Monitor bising usus 2. Laporkan pningkatan frekuensi dan/atau bising usus yang keras 3. Monitor tanda dan gejala diare 4. Ajarkan klien/anggota keluarga tentang makanan yang spesifik untuk menjaga regularitas lambung 5. Berikan air hangat setelah makan 6. Evaluasi inkonsistensi feses Diagnosa keperawatan No.2: Resiko Ketidakstabilan elektrolit ditandai dengan diare dan muntah Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam kondisi klien membaik Kriteria hasil : menunjukkan skor 4 pada indicator NOC NOC: Electrolit Balance No Indicator 1 2 3 4 5 . 1. Kelemahan 2. Muntah 3. Intake Cairan NIC: Vomiting Management 1. Mengkaji warna, konsistensi dan waktu muntah 2. Menghitung atau memperkirakan volume muntahan 3. Mengidentifikasi faktor yang menyebabkan muntah 4. Memberikan obat antiemetik 5. Menurunkan faktor personal yang memicu muntah (ansitas, takut dan kurang pengetahuan) 6. Memberikan support fisik selama muntah (memposisikan pasien) 7. Melakukan oral hygiene untuk membersihkan mulut dan hidung 8. Menunggu 30 menit untuk memberikan cairan 9. Meningkatkan intake cairan setiap 30 menit setelah muntah 10. Relaksasi manajemen ntuk menurunkan muntah NIC: Electrolyte Management 1. Monitor serum elektrolit 2. Monitor tanda ketidakseimbangan elektrolit 3. Pertahankan kepatenan akses intravena 4. Berikan cairan sesuai resep yang dianjurkan 5. Pertahankan intake dan output cairan 6. Monitor kehilangan cairan dan elektrolit 7. Menganjurkan diet untuk keseimbangan elektrolit 8. Monitor efek obat dan respon pasien terhadap elektrolit 9. Ajarkan kepada pasien dan keluarga mengenai tanda, penyebab, dan treatmen tentang keseimbangan elektrolit Diagnosa Keperawatan No. 3 Resiko kekurangan volume cairan ditandai dengan kehilangan cairan aktif Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam, Kebutuhan cairan klien terpenuhi Kriteria Hasil: Didapatkan skor 4 pada indikator NOC NOC : Hydration No Indikator 1 2 3 4 5 1 Intake cairan 2 Urin output 3 Diare 4 Turgor kulit 5 Kelembapan membran mukosa Keterangan : 1 : Severe 2 : Substantial 3 : Moderate 4 : Mild 5 : No deviation NIC : Fluid Management 1. Catat input dan output cairan dengan akurat 2. Monitor status hidrasi klien misalnnya : kelembapan membran mukosa, kekuatan denyut nadi, dan tekanan darah 3. Monitor status nutrisi 4. Berikan terapi cairan 5. Monitor respon klien pada terapi cairan den elektrolit yang diberikan NIC : Fluid Monitoring 1. Kaji jumlah dan tipe input cairan dan pola eleminasi 2. Kaji hal-hal yang mungkin menyebabkan terjadinya kekurangan cairan misalnya diare dan muntah 3. Kaji respon klien yang menunjukan ketidakseimbangan cairan misalnya haus 4. Kaji turgor kulit klien 5. Monitor tekanan darah, nadi dan status respirasi klien 6. Monitor membran mukosa dan turgor kulit