Vous êtes sur la page 1sur 3

BAB III d.

Viscositas
METODELOGI PENELITIAN e. kadar air
3.1. Metode dan Design Penelitian f. kadar abu
3.1.1. Bahan yang digunakan 3.2.3. Prosedur proses pembuatan
karbon dengan proses karbonisasi
a. bahan baku
3.2.4. Prosedur pembriketan arang
- carbon/arang kayu
kayu
- Bahan pengikat
a. Penggerusan arang kayu
- Air
b. Pencampuran
- NaOh
c. Pembriketan arang kayu
b. Bahan Penunjang
d. Pengeringan nriket arang
Aquadest, Butanol, NH4OH, kayu
Benzena, HCL, H2SO4, inddikator,
3.2.5. Prosedur analisis uji kualitas
kloroform, K2SO4, KI, Na2CO3, KCl,
briket arang kayu dan arang kayu
BaCl2, NH3.
Ada lima factor konversi basis yang
3.1.2. Peralatan Yang
umum dipakai untuk menetapkan
Digunakan
spesifikasi briket arang kayu yaitu:
a. Perlengkapan alat
1. Ash received basis
pembuatan Starch Ubi Gadung 2. Air dried basis
- Pisau 3. Dry basis
4. Dry ash free
- Baskom 5. Dry minera matter free
- Neraca
- Parutan BAB IV
- Ayakan HASIL PENELITIAN DAN
- Gilingan PEMBAHASAN

3.2. Prosedur Percobaan 4.1. Hasil penelitian dan


pembahasan karakteristik starch
3.2.2. Prosedur Analisis Starch Ubi ubi gadung
Gadung
Hasil analisis karakteristik
a. Kadar Asam Sianida (HCN) dibagimenjadi dua yaitu analisis
karakteristik fisik dan kimia.
b. Amilopektin
c. Suhu Gelatinisasi
Berdasarkan hasil Pengukuran viskositas dialkukan
pengamatan hasil karakteristik dengan cara mengukur kecepatan
sebagai berikut : putaran viskositas brookfields.

BAB V
Kesimpulan dan Saran
4.1.1. Kadar Abu Starch Ubi 5.1. Kesimpulan
gandung 1. Pemilihan pembriketan
ditentukan oleh kuat
Berdasarkan hasil penelitian bahwa tekanan dan nilai kalor
kadar abu yang tertinggi yaitu yang besar.
0,75% terjadi pada perlakuan 2. Keunggulan briket arang
dengan memakai garam. kayu karet : mudah
4.1.2. Kadar air starch ubi gadung disulut, penggunaan
praktis, dapat dipadamkan
Kada air rata-rata tertinggi yaitu dalam waktu tertentu,
9,40% terdapat pada perlakuan tidak berasap, tidak
dengan memakai garam, berbau, panas tinggi,
seddangkan hasil yang terendah relative bersih.
7,32% terdapat pada tanpa 3. Pemakaian briket arang
perlakuan. dapat menggantikan atau
4.1.3. Kadar HCN starch uni gadung mengurangi tenaga kerja
dalam industry
Dari hasil penelitian HCN terendah pembuatan briket arang
yaitu 12,04% terdapat pada proes kayu karet
pengolahan dengan perlakuan 5.2. Saran
garam. Untuk selanjutnya briket
arang kayu sangatlah tepat
4.1.4. Kadar Amilopektin Starch Uni
untuk pengembangan dan
Gadung
pemasaran dalam skala
Kadar amilopektin yang diperoleh besar sehingga briket arang
berkisar antara 88,03 88,62%. kayu karet dapat bersaing
optimal dengan briket arang
4.1.5. Suhu Gelatinisasi kayu lain dan menambah
Hasil pengamatan menunjukan devisa daerah Sumatera
bahwa proses pengolahan dengan Selatan untuk masa depan.
memakai garam, kapur tidak
berpengaruh nyata. Daftar Pustaka

4.1.6. Viskositas Culp, A., W., Jr., 1985, :Principles


Of Energy Conversion, University
of Missouri, Rolla
Arsip, 1997, : Tentang Briket Pertanian, Pusat Penelitian dan
Arang Kayu Karet, Dinas Pengembangan Kehutanan
Pertambangan dan Energi, Departemen Pertanian, Bogor.
Sumatera Selatan.
Sumekar, R. 1994, : Paket
Arsip, 1999, : Pedoman Informasi Teknologi Indutri Kimia,
Pengolahan Hasil Limbah Departemen Perindustrian, Jakarta.
Pertanian. Dinas Pertanian,
Pambayun, R., 1995,: Hydrocyanic
Sumatera Selatan.
Acid And Orgonoleptic Test On
Balitbang Industri, 1986 : Gadung Istant Rice From Various
Penelitian Pengembangan Hasil Method of Desocsification,
Limbah Pertanian. Dinas Researcher on the department of
Pertanian. Sumatera Selatan. srgicultural Product Sriwijaya
University.
Fengel, D., W., 1984 : Wood
Chemistry Ultrastructure Komariyati, S., 1993, :Penyediaan
Reaction. Walter de Gruyter, Belin. Energi Alternatif Dengan Teknologi
Tepat Guna, Penelitian Pusat
Harjodarsono, S., 1984,. : Bahan
Litbang Hasil Hutan dan Sosial
Bakar Kayu dan Limbah Pertanian
Ekonomi Kehutanan, Bogor.
di Indonesia Dewasa ini dan
Prospeknya, Departemen Sudrajat., 1982, : Produksi Arang
Perndustrian, Yogyakarta. dan Briket Arang Serta Prospek
Pengusahaannya, Pusat Penelitian
Pinushingga., 1986, : Bertanam
dan Pengembangan Kehutanan
Umbi-umbian PenbatanSwadaya
Departemen Pertanian, Bogor

Vous aimerez peut-être aussi