Vous êtes sur la page 1sur 11

BAB I

AUDITING TINJAUAN SEKILAS

Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian


bukti-bukti tentang 5 informasi yang dapat diukur mengenai suatu
entitas ekonomi untuk menentukan dan melaporkan
kesesuaian informasi yang dimaksud dengan kriteria - kriteria
yang telah ditetapkan yang dilakukan oleh seorang yang
kompeten dan independen .
Beberapa keyword dari definisi tersebut di atas dapat diuraikan
sebagai berikut:
Entitas Ekonomi, adalah satuan usaha yang legal seperti PT,CV,
Fa, lembaga pemerintah, atau perusahaan perorangan .
Pengumpulan dan pengevaluasian bukti .
Bukti-bukti merupakan segala sesuatu yang merupakan
informasi yang digunakan auditor seperti pernyataan lisan dari
auditee , komunikasi tertulis dan pengamatan .
Orang yang kompeten dan independen maksudnya adalah
orang yang mempunyai kemampuan dan sikap mental yang
independen .
Pelaporan sebagai alat penyampaian temuan-temuan kepada
auditee .

Akuntansi berfungsi menyajikan informasi kuantitatif untuk


pengambilan keputusan . Sementara dalam auditing, aturan-aturan
akuntansi menjadi kriteria untuk membandingkan kesesuaian
informasi. Dengan demikian, akuntansi dan auditing berbeda dalam
esensinya.

Jenis Audit

1. Audit Atas Laporan Keuangan/Financial Audit adalah audit


yang bertujuan untuk menentukan kesesuaian informasi
terukur yang akan diverifikasi dengan kriteria tertentu sepeti
GAAP atau Standar Akuntansi yang berlaku umum ( PSAK).
2. Audit Operasional adalah penelaahan bagian dari prosedur
atau metode operasi suatu organisasi untuk menilai efisiensi
dan efektifitasnya .Hasilnya berupa rekomendasi perbaikan
operasi.
3. Audit Ketaatan adalah audit atas ketaatan auditee terhadap
prosedur atau aturan tertentu yang telah ditetapkan baik
aturan yang ditetapkan perusahaan maupun aturan yang
ditetapkan oleh atau dengan pihak luar seperti pemerintah ,
bank , kreditor atau pihak lainnya. Audit atas laporan keuangan
pada hakekatnya adalah audit ketaatan terhadap prinsip-prinsip
akuntansi yang berlaku umum.

Jenis Auditor

Auditing........2010/2011 1
1. Kantor Akuntan Publik Terdaftar, yaitu auditor yang
mempunyai tanggung jawab atas kinerja audit laporan
keuangan bagi semua perusahaan publik, perusahaan-
perusahaan besar dan beberapa perusahaan kecil dan organisasi
nirlaba.
2. Auditor Pemerintah, yaitu auditor yang mempunyai
tanggung jawab mengevaluasi efisiensi, efektifitas, dan
keekonomisan dari program/proyek pemerintah. Di
Indonesia ada beberapa lembaga yaitu BPKP, BEPEKA, serta Itjen
pada departemen-departemen pemerintah .
3. Auditor Pajak, yaitu auditor yang bertanggung jawab atas
pelaksanakan pemeriksaan penerimaan negara dari sektor
perpajakan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan
perpajakan. Di Amerika ada Internal Revenue Service ( IRS ),
sementara di Indonesia dilaksanakan oleh KPP dan Karikpa
sebagai tenaga teknis pemeriksaan pajak dari Direktorat Jenderal
Pajak ( DJP ).
4. Internal Auditor, yaitu auditor yang bekerja di suatu
perusahaan untuk melaksanakan audit bagi kepentingan
manajemen perusahaan. Sebagai contoh di BUMN-BUMN di
Indonesia ada unit SPI yang menangani hal tersebut.

Kebutuhan akan Auditing

Jasa auditing yang digunakan di kalangan pengusaha,


pemerintah, dan lain-lain pada hakikatnya adalah untuk mengurangi
risiko informasi antara dua pihak yang berkepentingan. Dalam hal
ini adalah manajemen sebagai pembuat laporan dan user sebagai
pemakai laporan. Hal ini karena semakin kompleksnya kondisi
masyarakat yang memungkinkan para pengambil keputusan akan
memperoleh informasi yang tidak dapat dipercaya dan tidak dapat
diandalkan yang secara umum disebabkan oleh 4 hal yaitu:
Hubungan yang tidak dekat (Jauhnya sumber informasi) antara
penerima dan pemberi informasi .
Sikap memihak/bias dan motif lain yang melatarbelakangi
pemberian informasi.
Data yang berlebihan
Transaksi pertukaran yang kompleks

Untuk menanggulangi risiko informasi tersebut ada tiga cara yang


dapat dilaksanakan :
Verifikasi Informasi oleh pihak pemakai/pengguna informasi
Pengguna informasi menanggung risiko informasi secara
bersama-sama dengan manajemen
Dilakukan audit atas Laporan Keuangan .

Aktivitas Kantor Akuntan Publik

Auditing........2010/2011 2
Kantor Akuntan Publik terutama melaksanakan empat jenis
jasa, yaitu :
Atestasi, di mana KAP mengeluarkan laporan tertulis yang
menyatakan kesimpulan atas keandalan pernyataan tertulis
yang telah dibuat dan ditanggungjawabi pihak lain.Terdapat
tiga jenis atestasi yaitu : audit laporan keuangan historis ,
review/penelaahan laporan keuangan historis dan jasa atestasi
lainnya .
Jasa Perpajakan berupa SPT PPh, PBB, PPN , perencanaan
perpajakan dan jasa perpajakan lainnya.
Konsultasi Manajemen yaitu dalam peningkatan aktivitas
operasi .
Jasa Akuntansi dan Pembukuan .

Ketiga jasa terakhir sering disebut sebaga jasa non assurance.

AICPA
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) atau
di Indonesia IAI mempunyai tiga fungsi utama yaitu :
1. Penetapan Standar dan Aturan, ada empat bidang utama
dalam auditing yang perlu dibuat standar aturannya yaitu ;
Standar Audit , Standar Kompilasi dan Penelaahan Laporan
Keuangan , Standar Atestasi Lainnya, Kode Etik Profesi .
2. Penelitian dan Publikasi. Kegiatan ini menghasilkan jurnal
-jurnal seperti jurnal berkala , jurnal akuntansi dan lain-lain.
3. Pelaksanaan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik/USAP
4. Pendidikan lanjutan .

Terdapat tiga persyaratan utama untuk menjadi akuntan public


bersertifikat yaitu persyaratan pendidikan, persyaratan ujian
akuntan dan persyaratan pengalaman.

Standar Auditing yang berlaku umum/GAAS

GAAS merupakan pedoman bagi auditor dalam


menjalankan tanggung jawab profesionalnya. Terdiri dari
sepuluh standar yang terdiri dari tiga bagian besar (Standar Umum,
Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar Pelaporan).
yaitu :
A. Standar Umum, merupakan kualifikasi dan perilaku umum
yang terdiri dari :
1. Keahlian dan pelatihan teknis yang cukup .
2. Independensi dalam sikap mental .
3. Kemahiran profesional yang cermat dan seksama .
B. Standar Pekerjaan Lapangan, meliputi :
1. Perencanaan dan supervisi yang pantas .
2. Pemahaman yang cukup tentang struktur pengendalian intern.
3. Bahan bukti kompeten yang cukup .

Auditing........2010/2011 3
C. Standar Pelaporan, pelaporan hasil audit yang meliputi :
1. Apakah laporan keuangan disusun berdasarkan standar
akuntansi yang berlaku umum.
2. Keadaan dimana standar akuntansi tidak diikuti secara
konsisten .
3. Kecukupan pengungkapan informasi .
4. Pernyataan pendapat terhadap laporan keuangan secara
keseluruhan .

Pengendalian Mutu/Quality Control

Pengendalian mutu adalah prosedur yang digunakan KAP


untuk membantu mentaati standar secara konsisten dalam setiap
kontrak kerja yang mengikatnya.
Komite standar pengendalian mutu menetapkan sembilan elemen
pengendalian mutu yaitu :
1. Independensi
2. Penugasan para auditor, dalam hal ini harus memiliki
kemampuan dan pelatihan teknis yang memadai
3. Konsultansi , auditor harus meminta petunjuk dari ahli bila
menemui kesulitan dalam pelaksanaan auditing
4. Supervisi
5. Pengangkatan Auditor
6. Pengembangan profesional
7. Promosi
8. Penerimaan dan Pemeliharaan hubungan dengan klien
9. Inspeksi, diperlukan untuk penunjang delapan unsur diatas .

Terdapat syarat-syarat yang harus dipenuhi Kantor Akuntan Publik


( tiga persyaratan pertama juga berlaku bagi KAP yang tidak
menjadi anggota forum) yang ditetapkan AICPA dengan divisinya
yaitu SEC dan Kantor Akuntan Publik atau di Indonesia Forum IAI -
SAP yaitu :
1. Ketaatan pada standar pengendalian mutu .
2. Penelaahan sejawat ( peer review ) , harus dari KAP lain yang
memenuhi persyaratan
3. Pendidikan lanjutan
4. Rotasi partner
5. Penelaahan oleh partner lain
6. Larangan pemberian atas jasa tertentu
7. Pelaporan ketidaksepakatan
8. Pelaporan jasa konsultasi manajemen.

Securities and Exchange Comission (SEC) atau Badan


Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) sebagai suatu badan pemerintah
yang menangani pasar modal , dibentuk guna membantu para
investor untuk mendapatkan informasi andal untuk membuat
keputusan investasi . Perusahaan yang bermaksud menerbitkan

Auditing........2010/2011 4
efek ( Go Publik ) wajib menyampaikan laporan tahunan rinci pada
BAPEPAM .

Auditing........2010/2011 5
Auditing........2010/2011 6
BAB II
LAPORAN AUDIT

Pelaporan menjelaskan apa yang telah dilakukan oleh auditor


dan kesimpulan yang diperoleh. Laporan Audit dibuat hanya jika
pekerjaan audit benar-benar dilaksanakan. Penyusunan laporan
audit harus didasarkan pada empat standar pelaporan yang ada
pada standar auditing berlaku umum/GAAS. Dan harus ada
keseragaman laporan untuk menghindari kerancuan .

Laporan Audit Standar Dengan Pendapat Wajar Tanpa


Pengecualian

Laporan audit dengan pendapat wajar tanpa


pengecualian/WTP/unqualified opinion dibuat bila kondisi berikut
terpenuhi :
1. Semua laporan neraca,laba-rugi,Laporan saldo laba dan laporan
arus kas sudah tercakup dalam laporan keuangan.
2. Ketiga standar umum telah diikuti dalam penugasan .
3. Bahan bukti kompeten telah cukup dikumpulkan sehingga
memungkinkan untuk disimpulkan ketiga standar pekerjaan
lapangan telah diikuti .
4. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku umum.
5. Tidak terdapat kondisi yang memerlukan penambahan paragraf
penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan .

Bagian- bagian dari laporan audit standar, terdiri dari 7 bagian


utama yaitu :
1. Judul laporan, harus memuat kata independen, yang
menegaskan ketidaktergantungan/independensi pihak auditor
terhadap auditee
2. Alamat yang dituju dalam laporan audit, biasanya
perusahaan yang bersangkutan, pemegang saham atau dewan
direksinya tergantung kepada siapa laporan hasil audit ditujukan
3. Paragraf pendahuluan, ditujukan untuk menunjukkan tiga
hal meliputi:
bahwa KAP bersangkutan telah melaksanakan suatu audit .
mencantumkan laporan keuangan yang diaudit termasuk
tanggal dan periodenya.
menyatakan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab
manajemen sedangkan tanggung jawab auditor adalah
menyatakan suatu pendapat atas laporan tersebut berdasarkan
audit .
4. Paragraf ruang lingkup, merupakan penyataan faktual
mengenai apa yang dilakukan dalam audit dan menyatakan
bahwa audit dirancang untuk dapat memperoleh keyakinan
bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material . Laporan
harus memuat kata atas dasar pengujian, yang berarti bahwa
yang dilakukan adalah uji petik dan bukan audit atas setiap

Auditing........2010/2011 7
transaksi dan setiap jumlah dalam laporan keuangan, tergantung
pelaksanaan audit di lapangan
5. Paragraf pendapat, pendapat ini bukan suatu pernyataan
mutlak atau jaminan, namun hanyalah opini auidtor terhadap
penyajian laporan keuangan. Disini terdapat istilah menyajikan
secara wajar yang dihubungkan dengan ketaatan terhadap
standar akuntansi yang berlaku umum.
6. Tanda tangan nama dan nomor register akuntan publik,
menunjukkan nama partner yang akan bertanggung jawab
secara hukum dan jabatan atas mutu auditnya menurut standar
profesional .
7. Tanggal laporan audit, adalah tanggal saat auditor telah
menyelesaikan bagian terpenting dari proses audit di lapangan
(field audit).

Kondisi yang Menyebabkan Penyimpangan dari Pendapat


Wajar Tanpa Pengecualian

Terdapat dua kategori yang menyebabkan laporan keuangan


tidak mendapatkan unqualified opinion /WTP yaitu :
1. Laporan yang menyimpang dari laporan wajar tanpa
pengecualian yang disebabkan tiga kondisi :
Pembatasan ruang lingkup pemeriksaan auditor yang
disebabkan oleh klien dan oleh kendala lain di luar kekuasaan
auditor maupun klien .
Laporan keuangan tidak disajikan sesuai GAAP
Auditor tidak independen
2. Laporan WTP dengan paragraf penjelasan atau modifikasi
kata/kalimat .

Laporan Audit Lain Selain Laporan Wajar Tanpa


Pengecualian

Apabila salah satu kondisi dari ketiga kondisi tersebut diatas


terjadi, maka auditor harus memberikan pendapat selain wajar
tanpa pengecualian yang dapat berupa:
Pendapat tidak wajar/adverse opinion , diberikan jika
auditor yakin laporan keuangan tidak disajikan secara wajar
atau tidak sesuai GAAP dan memuat salah saji material .
Pernyataan Tidak memberikan pendapat/disclaimer of
opinion diberikan jika auditor tidak berhasil meyakinkan dirinya,
karena kurangnya pengetahuan auditor, bahwa keseluruhan
laporan keuangan yang disajikan secara wajar . Penolakan ini
timbul karena pembatasan ruang lingkup (kondisi 1) dan karena
auditor tidak independen (kondisi 3) .
Pendapat Wajar dengan pengecualian/qualified opinion
diberikan jika auditor yakin laporan keuangan telah disajikan
secara wajar, tetapi karena ada pembatasan ruang lingkup
(kondisi 1) atau tidak ditaatinya standar akuntansi yang berlaku

Auditing........2010/2011 8
umum , maka terdapat pengecualian terhadap ruang lingkup
dan pendapat (kondisi 1) atau hanya pada pendapat (kondisi
2)

Bentuk-bentuk laporan atas opini terhadap laporan


keuangan lihat di SPAP

Materialitas
Salah saji dalam laporan keuangan dapat dianggap material
jika pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi
keputusan pemakai laporan keuangan secara rasional . Hubungan
antara materialitas dengan berbagai jenis pendapat :

Tingkat Pengaruh Terhadap Keputusan Jenis Pendapat


Materialitas Pemakai
Tidak Keputusan biasanya tidak Wajar tanpa
Material berpengaruh . pengecualian
Material Keputusan biasanya Wajar dengan
terpengaruh jika informasi pengecualian
dimasud penting terhadap
keputusan yang diambil .
sangat Sebagian besar dari seluruh Menolak memberikan
Material keputusan yang didasarkan pen-dapat atau
pada laporan keuangan sangat pendapat tidak
terpengaruh wajar .

Penyimpangan peraturan mengenai independensi dianggap sangat


material .
Kendala bagi auditor adalah memutuskan apakah sesuatu tidak
material, material atau sangat material karena tidak ada
petunjuknya, tetapi dalam praktek harus dipertimbangkan
beberapa aspek dari materialitas yaitu :
1. Jumlah rupiah dibandingkan terhadap tolok ukur tertentu, yaitu
berupa persentasi
2. Daya Ukur, kalau tidak dapat diukur dengan uang maka tingkat
materialitas bergantung pada pengaruh atau tidaknya terhadap
keputusan .
3. Hakekat kesalahan, kekeliruan dapat mempengaruhi laporan
keuangan dan juga akan mempengaruhi pendapat auditor seperti
transaksi melanggar hukum, kontinjensi, sesuatu yang
menimbulkan akibat psikis, sesuatu yang dapat menimbulkan
konsekuensi penting dari segi kewajiban kontrak .

Keputusan materialitas yang berasal dari pembatasan ruang lingkup


harus diukur secara subyektif untuk melihat timbulnya kekeliruan .

Auditing........2010/2011 9
Pembahasan mengenai kondisi yang menyebabkan
penyimpangan

Laporan audit untuk masing-masing kondisi yang memerlukan


pembedaan dari laporan standar tanpa pengecualian pada tingkat
materialitas yang berbeda :

TINGKAT MATERIALITAS
KONDISI YANG TIDAK MATERIAL /TIDAK SANGAT
MEMERLUKAN MATERIAL MEMPENGARUHI MATERIAL
PEMBEDAAN LAPORAN MEMPENGARUH
KEUANGAN I
KESELURUHAN LAPORAN
KEUANGAN
KESELURUHAN
Berhubungan
dengan
Auditing : Wajar tanpa Pengecualian ruang Pernyataan tidak
Ruang Lingkup pengecualian lingkup, paragraf mem-
dibatasi oleh tambahan, dan berikan pendapat
klien atau pendapat wajar
kondisi tertentu dengan pengecualian .
Penggunaan Wajar tanpa Wajar tanpa Tidak diterapkan
auditor lain pengecualian pengecualian atau
modifikasi kalimat
Berhubungan
dengan
Akuntansi
Laporan Wajar tanpa Penambahan paragraf Pendapat tidak
keuangan tidak pengecualian dan pendapat wajar wajar
sesuai standar dengan pengecualian .
akuntansi yang
ber-
laku umum .
Standar Wajar tanpa Paragraf penjelasan Paragraf
akuntansi tidak pengecualian penjelasan
diterapkan
secara
konsisten
Penekanan Tidak Paragraf penjelasan Paragraf
pada diterapkan penjelasan
suatu hal .

Ketidakpastia
n Wajar tanpa Paragraf penjelasan Paragraf
Ketidakpastian pengecualian penjelasan
mempengaruhi
laporan
keuangan .
Keraguan atas Wajar tanpa Paragraf penjelasan Paragraf

Auditing........2010/2011 10
kesi- pengecualian penjelasan
nambungan
usaha.

Berhubungan
dengan
auditor Pernyataan tidak
Auditor tidak memberi-
independen kan pendapat
( terlepas dari
materialitas ).

Auditing........2010/2011 11

Vous aimerez peut-être aussi