Vous êtes sur la page 1sur 9

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Bapak.

A DENGAN HEMOROID

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Bapak. A

DENGAN HEMOROID

I Pengkajian

A. Data Umum

1. Nama kepala keluarga : Bpk. A

2. Umur : 46 tahun

3. Pendidikan : SMP

4. Agama : Islam

5. Pekerjaan : Wiraswasta

6. Alamat : GOR, Padang

7. Genogram

8. Tipe keluarga

Tipe keluarga Bpk. A adalah keluarga inti yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak.

9. Suku bangsa

Keluarga Bpk. A berasal dari suku sunda dan bahasa yang


digunakan adalah bahasa sunda. Bpk. A mengatakan di kehidupan sehari-hari tidak ada
pantangan dari segi kesehatan dalam kepercayaannya.

10. Agama

Seluruh anggota keluarga Bpk. A beragama Islam, Ibu


W mengatakan suka mengikuti pengajian mingguan.

11. Status ekonomi keluarga

a). Penghasilan

Menurut keluarga Bpk. A rata-rata penghasilan sebulan sebesar Rp. 400.000,-


dari hasil bekerja sebagai wirawasta

b). Pengeluaran perbulan

Biaya listrik : Rp 90.000

Biaya Transportasi : Rp 60.000

Biaya makan perbulan : Rp 400.000


Jumlah pengeluaran = Rp 420.000,-

Keluarga mengatakan jika uang penghasilan bulanan kurang dari kebutuhan maka Bpk. A
dan Ibu W akan bekerja lebih keras untuk menutupi kekurangan ekonomi.

12. Aktivitas rekreasi keluarga

Keluarga Bpk. A mengatakan jarang melakukan rekreasi ke objek wisata.

B. Riwayat Dan Tahap Perkembangan Keluarga

1. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan keluarga mulai
melepas anak sebagai dewasa.
Anak pertama sudah menikah, sedangkan anak yang kedua yang belum menikah.

2. Tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai

Tahap perkembangan keluarga yang belum tercapai adalah penataan kembali peran orang
tua dan kegiatan di rumah.

3. Riwayat keluarga inti

Keluarga Bpk. A mengatakan bahwa anggota keluarganya tidak pernah mengalami


penyakit yang berat, yang biasa dialami hanya panas, batuk
batuk biasa bila minum obat warung atau ke puskesmas penyakitnya suka sembuh.
Namun 4 tahun yang lalu Bpk. A pernah mengalami penyakit bronchitis dan berobat ke
puskesmas.

4. Riwayat keluarga sebelumnya

Keluarga Bpk. A mengatakan bahwa orang tua dari Ibu W telah lama meninggal, namun
mereka tidak mengetahui pasti penyebabnya.

C. Struktur Keluarga

1. Pola komunikasi keluarga

Komunikasi sehari-hari keluarga Bpk. A menggunakan bahasa Indonesia. Keluarga akan


berunding bila mendapatkan suatu masalah.

2. Struktur kekuatan keluarga

Dalam keluarga Bpk. A semua anggota keluarga sangat menghormati Bpk. A yang selalu
mengendalikan jalannya kehidupan dalam keluarga. Apabila ada kesulitan dalam
menyelesaikan masalah dalam keluarga Bpk. A selalu meminta bantuan kepada kakaknya
dan keputusan ada di tangan Bpk. A.

3. Struktur Peran

Suami : Bpk. A. Berperan sebagai kepala keluarga, sebagai suami dari Ibu W,
pencari nafkah bagi keluarga, pelindung, penyayang, dan yang memberikan teguran atau
sanksi di dalam keluarga apabila ada yang melakukan kesalahan baik itu dari istri, maupun
anak.

Istri : Merawat rumah tangga, memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya


dan membantu mencari nafkah dengan menjadi buruh cuci baju tetangganya.
Anak : Membantu orang tua dan belajar.

4. Nilai dan norma keluarga

Anak-anak Bpk. A diajarkan sopan santun terhadap orang lain, diikutsertakan dalam
kegiatan keagamaan di lingkungannya, dianjurkan cuci tangan sebelum dan sesudah makan.

E. Fungsi keluarga

1. Fungsi afektif

Bpk. A mengatakan selalu mengajarkan anggota keluarganya untuk saling menyayangi dan
menghormati orang yang lebih tua.

2. Fungsi sosialisasi

Bpk. A mengijinkan A bermain dengan teman-temannya, anggota keluarga lainnya biasa


berkumpul dengan tetangga untuk mengobrol. Sewaktu-waktu anggota keluarga mengikuti
acara pengajian.

3. Fungsi perawatan kesehatan

a Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan

Keluarga Bpk. A mengatakan bahwa penyakit ambeien adalah dubur yang keluar dan
bentuknya seperti buah jambu air. Keluarga mengatakan tidak tahu penyebab dari ambeien.
Keluarga juga mengatakan belum pernah mendapatkan penyuluhan tentang penyakit yang
diderita Bpk. A.

b Kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan.

Keluarga Bpk. A merasa pasrah dengan keadaan penyakit yang diderita Bpk. A. Bpk. A telah
menderita penyakit wasir selama 31 tahun. Beberapa tahun yang lalu menurut dokter Bpk.
A dianjurkan untuk dioperasi. Bpk. A kemudian meminta bantuan saudaranya untuk masalah
biaya operasi. Setelah uang terkumpul Bpk.A memutuskan untuk menunda operasi dan uang
untuk biaya operasi digunakan untuk merenovasi atap rumah yang pada saat itu hampir
runtuh. Bpk. A mengatakan kepentingan keluarganya lebih penting dibandingkan
kepentingannya sendiri.

Bila ada anggota keluarga yang sakit segera dibawa ke puskesmas atau dengan membeli
obat warung.

c Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Keluarga mengatakan bingung jika penyakit wasir Bpk. A kambuh. Jika penyakit wasirnya
kambuh keluarga menganjurkan Bpk. A untuk tidur telungkup di kasur. Bpk. A mengatakan
jika Bpk. A mengalami sakit dibagian anus maka keluarga akan membuatkan obat
tradisional yaitu campuran antara sagu dengan gula merah.

d Kemampuan keluarga memelihara lingkungan rumah yang sehat

Setiap ruangan dalam rumah Bpk. A tampak tidak rapih dan kurang terkena sinar matahari
langsung. Setiap hari jendela rumah jarang dibuka.

e Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan


Bila ada keluarga yang sakit keluarga Bpk. A menggunakan pelayanan di puskesmas untuk
mengobati penyakitnya.

4. Fungsi reproduksi

Keluarga Bpk. A telah mempunyai 2 orang anak dan Ibu W menggunakan alat kontrasepsi
yaitu dalam bentuk pil.

5. Fungsi ekonomi

Bpk. A merupakan seorang buruh yang mengumpulkan kemasan air mineral bekas yang
kemudian dijual. Ibu W merupakan buruh cuci yang mencucikan baju tetangganya.

F. Stress dan koping keluarga

1. Stresor jangka panjang

Keluarga khawatir akan keadaan kesehatan Bpk. A. Ibu W takut jika suatu saat penyakit
suaminya mengganas dan sampai di operasi.

2. Kemampuan keluarga berespon terhadap Masalah

Keluarga Bpk. A biasanya bila mendapatkan masalah keluarga bermusyawarah dan bila
merasa berat keluarga biasanya meminta bantuan kepada kakaknya maupun RT atau RW
setempat.

3. Strategi koping yang digunakan

Keluarga Bpk. A bila mendapatkan masalah keluarga biasanya menggunakan pendekatan


religius dengan berdoa, meminta bantuan keluarga atau ketua RT/RW setempat.

4. Strategi koping disfungsional

Bila mendapatkan masalah keluarga Bpk. A tidak ada anggota keluarga yang mempunyai
kebiasaan marah-marah, mengamuk dan sebagainya, karena selalu
dibicarakan/dimusyawarahkan dengan baik.

H. Harapan keluarga

Keluarga Bpk. A mengharapkan agar para petugas kesehatan lebih meningkatkan kinerjanya
secara profesional tanpa memandang golongan atau kekayaan.

I. Pemeriksaan Fisik

N Pemeri
Tn. E Ny. W Tn. F
o ksaan

0 Keadaa Kesadaran Kesadaran Kesadaran


1 n
. Umum Compos Mentis Compos Compos
Mentis Mentis

120/80mmHg,9
0x/menit,22x/ 110/70mmHg, 120/80mmHg,
menit,36,50C 79x/menit,20x 77x/menit,18x
TTV: /menit,370C /menit,360C

TD,nadi 65 Kg
,respira
si,suhu

Berat 70 Kg 59 Kg
Badan

0 Kepala Bentuk Bentuk Bentuk


2 simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
beruban,penge beruban,peng beruban,peng
lihatan tidak elihatan tidak elihatan tidak
dibantu kaca dibantu kaca dibantu kaca
mata, bentuk mata, bentuk mata, bentuk
hidung hidung hidung
simetris, mulut simetris, simetris,
bentuk simetris mulut bentuk mulut bentuk
tidak ada simetris tidak simetris tidak
kelainan,tidak ada ada kelainan,
mengalami kelainan,tidak telinga tidak
gangguan mengalami mengalami
pendengaran gangguan gangguan
pendengaran pendengaran

0 Leher Tidak Tidak Tidak


2 dan mengalami mengalami mengalami
Dada KGB,bentuk KGB,bentuk KGB,bentuk
dada dada dada
simetris,tidak simetris,tidak simetris,tidak
ada kelainan ada kelainan ada kelainan
pada pada pada
pernafasan pernafasan pernafasan

0 Mata Bentuk Bentuk Bentuk


3 simetris,konjun simetris,konju simetris,konju
gtiva an ngtiva an ngtiva an
anemis,seklera anemis,sekler anemis,sekler
anikterik, dan a anikterik, a anikterik,
tidak dan tidak dan tidak
menggunakan menggunakan menggunakan
alat bantu alat bantu alat bantu

0 Abdom Bentuk Bentuk Bentuk


4 en simetris,palpas simetris,palpa simetris,palpa
. i lembut,tidak si lembut,tidak si lembut,tidak
terdapat terdapat terdapat
masa,BU: 7- masa,BU: 7- masa,BU: 6-
8x/menit 9x/menit 8x/menit

0 Ektremi Bentuk simetris Bentuk Bentuk


5 tas tidak simetris tidak simetris tidak
atas mengalami mengalami mengalami
dan gangguan gangguan gangguan
bawah fungsi motorik fungsi motorik fungsi motorik
ROM atas: 5/5 ROM atas: 5/5 ROM atas: 5/5

ROM bawah: ROM bawah: ROM bawah:

5/5 5/5 5/5

0 Geneta Eliminasi Eliminasi : Eliminasi :


6 lia dan :Tampak BAB dan BAK BAB dan BAK
rectum bersih, anus tidak tidak
tampak mengalami mengalami
kemerahan, gangguan gangguan
hemoroid tidak
terkaji karena
saat dikaji Bpk.
A mengatakan
setelah BAB
Bpk.
Amemasukkan
kembali
wasirnya
kedalam
pantatnya. BAK
mengalami
gangguan
yaitu seringnya
melakukanMen
urut penuturan
subyektif dari
Bpk. Abentuk
wasirnya
seperti buah
jambu air dan
terasasakit jika
duduk dan
beraktivitas.
Skala nyeri 9
(0-10).

II PRIORITAS MASALAH/SKORING

A. Analisa data

N
Data Interpretasi data Masalah
o

1. Subjektif :

Keluarga mengatakan Kurangnya Nyeri akut


bahwa mereka belum informasi
pernah mendapat
penyuluhan mengenai
penyakit yang diderita
Bpk.A

Bpk. A
mengatakan terasa keras
dan sakit saat BAB

Objektif :

Tekanan darah :
120/80 mmHg
Ketidakmampuan
o
Suhu :36,5 C keluarga merawat
klien dengan
Nadi : 90 x/menit Hemoroid

RR : 22 x/menit

Anus tampak
kemerahan.

Skala nyeri 9 (0-10)

Nyeri akut

N
Data Interpretasi data Masalah
o

2. Subjektif :

Keluarga mengatakan Kurangnya Risiko terjadi


bahwa mereka belum informasi penyakit
pernah mendapat berulang
penyuluhan mengenai
penyakit yang diderita
anggota Bpk. A

Keluarga mengatakan
belum tahu tentang
penyebab dari wasir

Kleuarga mengatakan
bingung jika penyakit Bpk.
A kambuh
Ketidakmampuan
keluarga mengenal
masalah
kesehatan
Objektif :

Keluarga tampak
sering bertanya tentang
penyakit yang diderita Bpk.
A

Bpk. A minum 5-6


gelas sehari

Bpk. A kadang-kadang
makan sayur-sayuran Risiko terjadi
penyakit berulang

B. Skoring

1. Nyeri akut

No. Kriteria Perhitunga Skor Pembenaran


n

1 2 3 4 5

1. Sifat masalah: 3/3 X 1 1 Masalah aktual karena perlu


tidak sehat tindakan segera

2. Kemungkinan X2 1 Keluarga memiliki kemauan dan


masalah kemampuan untuk merawat
dapat diubah: anggota keluarga yang
Sebagian menderita wasir

3. Kemungkinan 2/3 X 1 0.67 Keluarga mempunyai motivasi


masalah untuk mencegah masalah yang
dapat diderita oleh Bpk. A
dicegah:
Cukup

4. Menonjolnya 2/2 X 1 1 Masalah perlu segera ditangani


masalah: untuk mencegah komplikasi
Masalah berat
harus segera
ditangani

Jumlah 3,67

2. Risiko terjadi penyakit berulang


No. Kriteria Perhitunga Skor Pembenaran
n

1 2 3 4 5

1. Sifat 2/3 X 1 0,67 Masalah risiko, namun dapat


masalah: menjadi aktual jika tidak
Ancaman ditangani.

2. Kemungkina X2 1 Kesulitan dalam BAB dapat


n masalah diturunkan dengan pemahaman
dapat diubah keluarga akan pentingnya
: Sebagian makanan yang mengandung serat
yang terkandung dalam buah-
buahan dan sayuran

3. Kemungkina 2/3 X 1 0,67 Dapat diatasi dengan melibatkan


n masalah keluarga dalam memenuhi
untuk di kebutuhan nutrisi kaya serat
cegah :
Cukup

4. Menonjolnya 2/2 X 1 1 Masalah berat, harus segera


masalah : ditangani untuk mencegah
Masalah penyakit berulang
berat harus
segera di
tangani

Jumlah 3,34

C. Diagnosa Keperawatan Keluarga yang ditemukan.

a. Nyeri akut berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota


keluarga yang menderita wasir.

b. Risiko terjadi penyakit berulang berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


mengenal masalah kesehatan.

Vous aimerez peut-être aussi