Vous êtes sur la page 1sur 14

AGAMA ISLAM II

IMPLEMENTASI RUKUN IMAN


DALAM KEHIDUPAN SEHARI HARI

OLEH :

FACHRUN NISA TATIMMA 061411535002


FAHLEVI LAILIYAH 061411535014
WAHYU DWI KATMONO 061511535003
FITRI AGNES PERMATA SARI 061511535009

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN


UNIVERSITAS AIRLANGGA
BANYUWANGI
2017
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................3
1.1 Latar Belakang ...............................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................3
1.3 Tujuan ............................................................................................................................4
1.4 Manfaat ..........................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................5
1 Pengertian Iman Dan Rukun Iman ..................................................................................5
2 Iman Kepada Allah Swt...................................................................................................6
3 Iman Kepada Malaikat.....................................................................................................7
4 Iman Kepada Kitab Kitab.............................................................................................8
5 Iman Kepada Rasul .........................................................................................................9
6 Iman Kepada Hari Kiamat ..............................................................................................10
7 Iman Kepada Qada Dan Qodar........................................................................................11
BAB III PENUTUP ...............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................14

2 | Page
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Menurut al-quran Iman adalah penuntun kita untuk lebih meningkatkan rasa cinta
kepada Allah swt. Kita dapat melakukan hal kebaikan dan meninggalkan hal keburukan
karena adanya iman didalam hati kita. Imam Syafii berkata, Iman itu meliputi perkataan
dan perbuatan. Dia bisa bertambah dan bisa berkurang. Bertambah dengan sebab ketaatan dan
berkurang dengan sebab kemaksiatan. Imam Ahmad berkata, Iman bisa bertambah dan bisa
berkurang. Ia bertambah dengan melakukan amal, dan ia berkurang dengan sebab
meninggalkan amal. Imam Bukhari mengatakan, Aku telah bertemu dengan lebih dari
seribu orang ulama dari berbagai penjuru negeri, aku tidak pernah melihat mereka berselisih
bahwasanya iman adalah perkataan dan perbuatan, bisa bertambah dan berkurang. Setiap
kata amanu dalam setiap ayat, pasti di ikuti dengan wa amilu shalihat. Dengan kita
beriman kita dapat menjadi manusia yang lebih shalil. Untuk meningkatkan rasa percaya dan
cinta kita kepada Allah , kita harus meningkatkan rasa keimanan kita. Hal tersebut tertuang
dalam Firman Allah SWT dalam Quran Surah An-Nisa 124 yg artinya Barangsiapa yg
mengerjakan amal-amal shaleh baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yg beriman
maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun. Maka
dapat ditarik kesimpulan iman merupakan pondasi utama kita dalam segala hal.
Iman merupakan sesuatu hal yang wajib dimiliki seorang agama islam dalam
berkehidupan. Rukun iman dalam islam ada enam, yaitu : iman kepada Allah , iman kepada
Rasul Allah , iman kepada malaikat Allah , iman kepada Kitab Allah , iman kepada hari
kiamat, dan iman kepada qodo dan qodar. Jika hilang salah satu keimanan, maka gugur
manusia itu sebagai islam.
Dalam kehidupan beragama, rukun iman kita diuji oleh beberapa hal. Itu merupakan
cobaan kita bagaimana keimanan kita dimata Allah swt. Dengan ujian tersebut kita bisa
meningkatkan rasa keiman kita atau justru hilang rasa keimanan kita. Sahl bin Abdullah At-
Tustari ketika ditanya tentang apakah sebenarnya iman itu beliau menjawab demikian
Qaulun wa amalun wa niyyatun wa sunnatun. Artinya Ucapan yg disertai dengan perbuatan
diiringi dengan ketulusan niat dan dilandasi dengan Sunnah. Kata beliau selanjutnya Sebab
iman itu apabila hanya ucapan tanpa disertai perbuatan adalaha kufur apabila hanya ucapan
dan perbuatan tanpa diiringi ketulusan niat adalah nifaq sedang apabila hanya ucapan
perbuatan dan ketulusan niat tanpa dilandasi dengan sunnah adalah bidah.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apakah pengertian dan maksud dari iman dan rukun iman ?
1.2.2 Bagaimana implementasi rukun iman dalam kehidupan sehari hari ?

3 | Page
1.3 TUJUAN
1.3.1 Mengetahui dan memahami makna dari rukun iman
1.3.2 Mengerti cara menerapkan rukun iman dalam kehidupan sehari hari

1.4 MANFAAT
1.4.1 Mahasiswa mengerti dan memahami pengertian rukun iman
1.4.2 Mahasiswa mengerti cara penerapan rukun iman dalam kehidupan sehari hari

4 | Page
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Iman dan Rukun Iman


Menurut Dr. A. Mukti Ali Agama adalah kepercayaan akan adanya Tuhan Yang
Maha Esa dan hukum yang diwahyukan kepada utusan-Nya untuk kebahagiaan hidup
manusia di dunia dan akhirat. Agama islam merupakan agama untuk seluruh umat manusia.
Dalam memeluk agama islam, kita diharuskan memiliki iman. Iman didalam islam dibagai
menjadi enam. Iman Iman (bahasa Arab: )secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan
iman ( )diambil dari kata kerja 'aamana' ( )-- yukminu' ( )yang berarti 'percaya' atau
'membenarkan'. Sedangkan iman dalam Bahasa berarti tashdiq (membenarkan). Dalam istilah
syari, iman adalah "Keyakinan dalam hati, Perkataan di lisan, amalan dengan anggota badan,
bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat". Para ulama salaf
menjadikan amal termasuk unsur keimanan. Oleh sebab itu iman bisa bertambah dan
berkurang, sebagaimana amal juga bertambah dan berkurang". Ini adalah definisi menurut
Imam Malik, Imam Syafii, Imam Ahmad, Al Auzai, Ishaq bin Rahawaih, madzhab
Zhahiriyah dan segenap ulama selainnya. Iman berdasarkan hadist merupakan tambatan hati
yang diucapkan dan dilakukan merupakan satu kesatuan. Iman memiliki prinsip dasar segala
isi hati, ucapan dan perbuatan sama dalam satu keyakinan. Maka orang - orang beriman
adalah mereka yang di dalam hatinya, disetiap ucapannya dan segala tindakanya sama, maka
orang beriman dapat juga disebut dengan orang yang jujur atau orang yang memiliki prinsip,
atau juga pandangan dan sikap hidup. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa iman merupakan
rasa percaya dan benar kepada Allah swt dengan menjadikan segala firman menjadi pedoman
hidup dan tuntunan dalam melakukan segala aktifitas di dunia dan akhirat.
Rukun iman merupakan suatu landasan utama dalam beragama islam. Enam Rukun
iman didasarkan dari ayat-ayat Al-Qur'an dan Hadits Jibril yang terdapat dalam kitab Shahih
Bukhari dan Shahih Muslim yang diriwayatkan dari Umar bin Khattab. Nabi Muhammad
Saw pernah bertanya kepada Malaikat Jibril tentang Rukun Iman dan beliau (Jibril)
menjawab : Iman itu adalah kamu beriman kepad Allah Swt, Malaikat-Malaikatnya, Kitab
Kitabnya, Rosul Rosulnya, Hari akhir serta kamu beriman kepada Qodo dan Qadar yg baik
maupun yg buruk (HR. Muslim)\
Selain enam rukun iman di atas, iman juga memiliki enam puluh atau tujuh puluh
cabang. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah Iman itu memiliki tujuh puluh atau
enam puluh cabang. Yang paling tinggi adalah ucapan Laa Ilaha IllAllah (Tidak ada
Sesembahan yang berhak untuk disembah selain Allah ), yang paling rendah adalah
menghilangkan ganguan dari jalan. Dan malu termasuk cabang dari keimanan.
Rukun iman merupakan dasar atau landasan setiap kaum muslimin dalam hal
bertindak, berkata, maupun beribadah. Allah berfirman Sesungguhnya orang-orang yang
beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila
dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada

5 | Page
Tuhanlah mereka bertawakkal. ( QS al-anfal:2). Ayat tersebut bermakna bahwa jika seorang
Itu beriman, maka akan lebih tinggi imannya jika ia mendengar ayat suci Al quran.
Keimanan merupakan pilar utama dalam islam. Jika seseorang muslim kehilangan 6
pilar ini, maka gugurlah imannya Sebagaimana seseorang yang kehilangan pijakan hidupnya.
Maka tidaklah sempurna seseorang mukmin jika enam perkara rukun iman ini tidak ada
dalam dirinya. Menjalankan iman yang benar adalah menjalankan sesuai dengan Al quran
dan adist. Barang siapa mengingkari salah satunya, maka hilanglah dia sebagai mukmin.
2. Iman Kepada Allah
Iman kepada Allah merupakan iman yang pertama dan paling utama. Tanpa kita bisa
mengimani Allah , maka rukun iman selanjutnya tidak akan terpenuhi. Beriman kepada Allah
berarti wajib mempercayai bahwa Allah itu ada, Dialah Yang Maha Esa, Dialah yang telah
menciptakan alam semesta beserta isinya, Dia yang telah menghidupkan dan mematikan
semua makhluknya. Allah pula yang telah menciptan manusia dengan seindah-indahnya,
yang telah memberi rizki berlimpah luah sehingga kita masih dapat merasakan nikmat
tersebut.
Iman kepada Allah adalah membenarkan bahwa Allah ada dengan segala sifat
kesempurnaan-Nya, meyakini bahwa tidak ada Tuhan selain Allah (kalimat syahadat), serta
mengamalkan apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Berdasarkan
pengertian tersebut, seseorang dikatakan beriman kepada Allah SWT apabila telah memenuhi
tiga aspek (unsur), yaitu:
Keyakinan di dalam hati
Pernyataan dengan lisan
Pembuktian dengan perbuatan

Mewujudkan iman kepada Allah


Salah satu mewujudkan iman kepada Allah adalah meyakini bahwa Allah itu ada dan
nyata dan tiada yang berhak disembah kecuali Allah . Hal tersebut membuktikan kekuasaan
Allah swt. Semua itu terkandung dalam asmaul husna. Asmaul Husna merupakan nama lain
Allah . Di dalam Asmaul Husna terdapat 99 nama lain Allah dan sifat Allah . Salah satu sifat
Allah yaitu adalah wujud. Wujud adalah Asmaul Husna yang pertama. Dalam hal ini Allah
adalah nyata dan adanya. Allah adalah tuhan yang patut kita sembah, tiada lain selain Allah
(syahadad).
Allah memang tidak terlihat, namun kebesaran dan kekuasaannya adalah nyata. Allah
telah menciptakan bumi serta isinya. Hal ini terdapat dalam surat Q.S. Al-Sajdah :4
Artinya: Allah -lah yang telah menciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara
keduanya dalam waktu enam hari, kemudian dia bersemayam di atas Arsy. Kamu semua tidak
memiliki seorang penolong dan pemberi syafaat pun selain diri-Nya. Lalu, apakah kamu tidak
memperhatikannya ? . Seluruh isi alam semua merupan ciptaan Allah . Seluruh alam dan
seisinya baik itu, hewan, tumbuhan, dan segala isinya senantiasa berzikir kepada Allah . Allah
berfirman dalam QS Al-Isra 44 : Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya
bertasbih kepada Allah . Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya,

6 | Page
tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha
Penyantun lagi Maha Pengampun. Merupakan salah satu firman Allah . Dijelaskan lagi pada
Q.S An-Nur ayat 41 Tidakkah kami tahu bahwasanya Allah , kepada -Nya bertasbih apa
yang ada di langit dan di bumi, dan (juga) burung dengan mengembangkan sayapnya.
Masing-masing telah mengetahui (cara) sholat dan tasbihnya. Dan Allah Maha mengetahui
apa yang mereka kerjakan. (Qs. 24:41). Itu semua merupakan beberapa karunia Allah yang
diperlihatkan kepada kita. Dengan demikian hendaknya kita selalu mengingat akan
kekuasaan Allah dan selalu bersyukur atas segala yang telah diberikan Allah kepada kita.
Hal yang dapat dilakukan dalam iman kepada Allah

Meyakini Allah itu ada


Melakukan segala perintah Allah dan menjauhi larangannya
Senantiasa bersyukur kepada Allah
Yakin bahwa Allah selalu berada disisi kita

Selain itu, kita kan mendapat manfaat dari iman kepada Allah . Manfaat tersebut antara lain
1. Dihindarkan dari sifat musyrik
Dengan rasa iman yang begitu tinggi, maka kita bisa terhindar dari sifat musyrik.
Semakin tinggi iman sesorang, maka akan semakin kuat rasa kecintaan kepada Allah
swt.
2. Hati Menjadi Tenang
Salah satu hikmah beriman kepada Allah ialah tenang nya hati, hati menjadi tidak
mudah goyah oleh ajakan nafsu jahat atau orang yang menyesatkan.
3. Diampuni Dosanya dan Mendapat Pahala Besar.
Orang-orang dijamin akan diampuni dosanya dan memperoleh pahala yang besar
karena ketaatan dan kepatuhan terhadap perintah dan larangan Allah SWT ketika
berada di dunia.
4. Mendapat keberkahan dalam hidup
Tidak dapat dipungkiri, bahwa jika kita iman kepada Allah , maka Allah akan lebih
cinta kepada kita. Dengan rasa kecintaan Allah , maka kita akan semakin dekat
dengan Allah . Allah akan semakin cinta kepada kita. Allah akan selalu bera
disamping kita, dan Allah akan selalu memberi berkah kepada kita.

3. Iman kepada Malaikat

Iman kepada malaikat allah berarti percaya atau yakin dengan sepenuh hati bahwa
malaikat ada dan diciptakan Allah SWT dari nur (cahaya) yang bertugas mengawasi dan
mencatat apapun perbuatan yang manusia kerjakan. Dalam menjalankan tugasnya malaikat
tidak memiliki rasa lelah dalam mengawasi sehingga setiap muslim akan bersikap:

1. Berhati-hati pada setiap apa yang di kerjakan


Itu terjadi karena malaikat selalu mengwasi tindakan kita, apabila kita berbuat dosa maka
malaikat akan mencatatnya dan akan diminta pertanggungjawaban di akhirat nanti.

7 | Page
2. Tenang karena malaikat selalu mengawasinya
Prilaku yang tenang timbul karena kita dalam pengawasan malaikat, jadi disetiap
perbuatan yang baik akan dicatat, dan pasti akan mendapatkan pahala sesuai
perbuatannya.

3. Banyak bersyukur
Dengan adanya malaikat kita harus banyak bersukur kepada Allah, karena Allah SWT
menugaskan para malaikat untuk menjaga, membantu, mendoakan hamba-hambaNya
dan para malaikat selalu memintakan ampun umat muslim.

4. Ta'at
Melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangannya, sebagaimana
dicontohkan malaikat dalam pengabdian-nya kepada Allah SWT.

Adapun landasan hukum beriman kepada malaikat, yaitu :


1. Surah Al-Baqarah (2) ayat 285
(Mereka berkata): Kami tak membeda-bedakan antara seorang pun dari rasul-rasul-
Nya. Dan mereka mengatakan, kami dengar dan kami taat. Ampunilah kami Ya
Tuhan dan kepada -Mu tempat kami kembali.

2. Surah An-Nisa (4)ayat 136


Terjemahannya ialah, wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada
Allah dan rasul-Nya dan kitab (Al-Quran) yang Allah turunkan kepada rasul-Nya,
serta kitab yang diturunkan sebelumnya.Barangsiapa yang ingkar kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari kemudian, maka
sesungguhnya orang tersebut telah sesat sejauh-jauhnya.

3. Salah satu hadits riwayat Muslim dan Aisyah menjelaskan, Malaikat itu diciptakan
dari cahaya, sedangkan jin dari nyala api, dan penciptaan Adam dari apa yang telah
diterangkan kepada mu semua (tanah).

4. Iman kepada Kitab Kitab Allah

Kitab-kitab yang diturunkan oleh Allah SWT mulai dari Taurat, Zabur, Injil, dan Al-
Quran harus kita yakini karena itu merupakan pedoman hidup manusia agar mencapai
kebahagiaan dunia dan akhirat. Manusia yang dilahirkan di bumi jika tanpa mempunyai
pedoman hidup maka hidupnya bisa berantakan, kurang termotivasi, egois, bersikap pesimis,
dan lain-lain sehingga untuk meraih kesuksesan pun sulit.
Al-Quran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW adalah untuk dijadikan
petunjuk dan pedoman bagi seluruh umat manusia, bukan hanya untuk bangsa Arab. Dan
Allah SWT telah berjanji untuk menjaga Kitab-Nya (Al-Quran) meski orang-orang kafir
berusaha memusnahkannya tetapi Allah memunculkan banyak penghafal / hafidz Al Quran.
Sehingga isi Al-Quran tetap utuh dan tidak ada campur tangan manusia.

8 | Page
174. Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu,
(Muhammad dengan mu`jizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang
benderang (Al Qur'an). (QS. An-Nisaa:174)
Lalu cara kita beriman kepada Al-Quranyaitu dengan meyakini bahwa Al-Quran
benar-benar wahyu Allah, bukan karangan Nabi Muhammad SAW. Juga meyakini bahwa isi
Al-Quran dijamin kebenarannya, tanpa ada keraguan sedikit pun. Kita bisamempelajari,
memahami, dan menghayati isi kandungan Al-Quran, serta mengamalkan ajaran Al-Quran
dalam kehidupan sehari-hari. Seperti firman Allah yang berbunyi:

052. Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Qur'an) kepada mereka
yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat
bagi orang-orang yang beriman.(QS. Al-Araaf : 52)

Dari ayat di atas terdapat tujuan dari diturunkannya Al-Quran yang bisa
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sebagai berikut:

1. Al-Quran sebagai petunjuk: makanan haram (Al-Baqarah:173), harta warisan (An-


Nisaa: 11-12), hutang piutang (Al-Baqarah: 282-283), sikap toleransi (Al-Hujarat:
11), dan masih banyak lagi.

2. Al-Quran sebagai rahmat: meninggalkan kesulitan dalam shalat malam (Al-


Baqarah:286, Al-Muzammil:20), ampunan dosa, sebagai perlidungan, dan kebaikan
lainnya jika terus diamalkan.

5. Iman kepada Rasul Rasul Allah

Iman Kepada Rasul menurut Bahasa Arab merupakan Percaya. Secara istilah atau
luasnya, iman kepada rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Rasul itu benar-
benar utusan Allah yang ditugaskan untuk membimbing umatnya ke jalan yang benar agar
selamat di dunia dan akhirat. Hal ini diperkuat dengan Dalil Naqli Surah Al-Anam Ayat 48 :













Artinya: Dan kami mengutus para rasul itu melainkan untuk memberikan kabar
gembira dan memberi peringatan.Barangsiapa yang beriman dan mengadakan perbaikan,
maka tidak ada kekawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.(QS. Al
Anam 6 : 48).

9 | Page
Beriman kepada Rasul ialah percaya bahwa Allah telah memilih diantara anak dan
cucu Adam a.s, diutus untuk membimbing umatnya kejalan yang benar agar mereka hidup
bahagia baik di dunia maupun di akhirat kelak, seperti firman Allah SWT dalam QS Al-
Mumin ayat 78:

Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak
Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat,
melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan
(semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada
yang batil.

Perilaku yang mencermikan beriman kepada rasul Allah adalah :


Menjadikan hidup selalu bermanfaat bagi orang lain atau masyarakat
Berlaku jujur dan benar (sidiq)
Senantiasa menjaga alam se isinya
Bertanggungjawab mengemban amanah (amanah)
Berlaku cerdas dan bijaksana (fathonah)

6. Iman kepada Hari Kiamat

Kita sebagai orang Islam harus meyakini bahwa dunia ini sementara dan setelah dunia
ini berakhir, manusia akan dibangkitkan dari alam kubur untuk menerima kebenaran yang
sesungguhnya dan bertanggung jawab atas segala perbuatan baik maupun buruknya sewaktu
di dunia.

068. Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang di langit dan di bumi kecuali siapa
yang dikehendaki Allah. Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba mereka
berdiri menunggu (putusannya masing-masing). (QS. Az-Zumar: 68)

10 | P a g e
Di dalam Islam, kita mengenal 2 jenis kiamat, yaitu :

1. Kiamat Sughro (Kecil) : kiamat kecil yang merupakan rusaknya sebagian makhluk
hidup ataupun lingkungan. Contohnya seperti kematian manusia dan bencana.

2. Kiamat Kubro (Besar) : kiamat besar yang merupakan hancurnya seluruh alam semesta
dengan segala isinya. Intinya seluruh kehidupan di dunia sudah tidak ada lagi dan
berlanjut ke kehidupan selanjutnya yaitu di alam akhirat. Tanda kiamat besar yaitu
matahari terbit dari barat dan rusaknya Kabah.

Ketika seseorang sudah meyakini ada kehidupan selanjutnya setelah hari akhir, maka ia
pasti berusaha mengumpulkan pahala sebanyak-banyaknya selama ia hidup di dunia. Pahala
diperoleh dengan cara melakukan amalan sesuai Al-Quran dan Hadits, contohnya
mendirikan sholat, mencari ilmu, puasa, zakat, berakhlak mulia terhadap diri sendiri, orang
lain, maupun sesama makhluk ciptaan Allah, serta menjauhi larangan-larangannya.
Allah SWT memberikan ujian kepada orang-orang beriman yang dikehendaki-Nya.
Ujian yang diberikan oleh Allah bisa berbentuk kesenangan atau kesulitan, disesuaikan
dengan kadar dan kualitas keimanan seseorang serta sebagai sarana untuk menambahkan
pahala bagi orang-orang yang bersabar. Allah juga memberikan musibah terhadap orang-
orang yang dikehendaki, yaitu dengan teguran atau peringatan yang sudah menjadi ketentuan
Allah, itu terjadi karena kesalahan yang kita perbuat. Maka, ketika kita diberi peringatan oleh
Allah segera intropeksi diri dan bertaubat sebelum kematian menghampiri kita.

7. Iman kepada Qada dan Qadar


Rukun iman yang terakhir adalah iman kepada Qada dan Qadar. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia iman artinya kepercayaan, keyakinan, dan keteguhan batin. Qada artinya
ketetapan Allah SWT yang sudah ada sebelum makhluk tersebut diciptakan dan telah
dituliskan di Lauhul Mahfudz. Rasullullah SAW bersabda yang artinya : Malaikat
akanmendatangi nuthfah yang telah menetap dalam rahim selama empat puluh atau empat
puluh lima malam seraya berkata ;Ya Tuhanku, apakah nantinya ia ini akan sengsara atau
bahagia ? Maka ditetapkanlah salah satu dari keduanya. Kemudian malaikatitu bertanya
lagi ; Ya Tuhanku, apakah nanti ia ini laki-laki ataukah perempuan ? Maka ditetapkanlah
antara salah satu dari keduanya, ditetapkan pula amalnya, umurnya, ajalnya, dan rezekinya.
Setelah itu catatan ketetapan itu dilipat tanpa ditambah ataupun dikurangi. Qadar berarti
terjadi penciptaan sesuai dengan ukuran atau timbangan yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam keseharian Qada dan Qadar biasa disebut dengan takdir. Jadi iman kepada Qada dan
Qadar berarti percaya akan kejadian yang telah terjadi dan tercipta di dunia ini sudah
ditentukan oleh Allah SWT.
Takdir dibagi menjadi dua, yaitu ;
1. Takdir Muallaq

11 | P a g e
Takdir muallaq adalah takdir yang sifatnya bisa berubah sesuai dengan usaha yang
dilakukan manusia untuk merubah takdir tersebut. Misalnya orang yang miskin bisa menjadi
kaya karena usaha yang dia lakukan. Sesuai dengan firman Allah dalam Q.S. Ar-Rad ayat 11















Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran,
di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah
tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri
mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak
ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.
2. Takdir Mubram
Takdir mubram ialah takdir yang sudah terdapat ketetapan di dalamnya, yang bersifat
tidak bisa diubah. Meliputi lahir, kematian, jodoh, rizki, dan hari kiamat. Takdir ini sudah
ditentukan sejak zaman azali, yaitu zaman sebelum terjadinya sesuatu atau zaman yang tidak
bermulaan. Dimanan tidak ada seorang makhluk pun mengetahuinya.
Iman kepada Qada dan Qadar harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan beriman kepada Qada dan Qadar manusia akan memiliki semangat ikhtiar untuk
mengubah kehidupan menjadi lebih baik. Sesuai firman Allah SWT dalam QS Al- Qashas
ayat 77












Artinya : Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan)
negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan
janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.
Lalu manusia juga akan memiliki sifat sabar dalam menghadapi cobaan Allah, karena
manusia harus percaya bahwa tiap cobaan yang diberikan oleh-Nya pasti akan ada jalan
keluar terbaik yang bisa didapatkan dengan usaha dan berdoa.
Selain itu manusia juga diajarkan untuk bertawakal dalam menghadapi atau menunggu
hasil dari usaha atau suatu pekerjaan.

12 | P a g e
BAB III
PENUTUP

Iman berarti menyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan melakukannya
dalam kehidupan sehari hari. Umat islam wajib mengimani enam rukun, yaitu iman kepada
Allah SWT, iman kepada mailakat, iman kepada kitab kitab, iman kepada Rasul, iman
kepada hari kiamat dan iman kepada Qada & Qadar. Dengan menerapkan rukun iman
tersebut dalam kehidupan sehari hari manusia akan bersifat mulia seperti ketaatan
bertambah, berhati hati dalam mengambil keputusan, selalu berikhtiar, dan meyakini bahwa
pilihan Allah adalah pilihan yang terbaik.

13 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Yugi, Al. 2015. Pengertian dan Fungsi Iman Kepada Rasul Allah.
www.eduspensa.com. Diakses pada 10/03/2017.

Putra, Michael. 2016. Pengertian Iman Kepada Malaikat Fungsi, Cara,


Hukum, Hikmah, Manfaat, Makalah. www.sayanda.com. Diakses pada
10/03/2017.

Muhammad, syaikh. Dalil dalil Iman kepada Qada dan Qadar. https://almanhaj.or.id.
Diakses pada 14/3/2017.

Marati,Azizatul dkk. 2014. Makna Rukun Iman dalam Pembentukan Kepribadian.


Yogyakarta.

14 | P a g e

Vous aimerez peut-être aussi