Vous êtes sur la page 1sur 6

Aritmia

Definisi : ketidakseragaman impuls dititnjau dari segi LAJU (harus sesuai dengan

laju normal pada setiap sistem konduksi) dan RITMA (mengacu kepada bentuk

EKG, jika bentuk gelombang berubah dari normal pertanda terjadi artimia)

jantung

Atau : suatu abnormalitas laju, regularitas, atau tapak sumber impuls kardiak atau

gangguan konduksi yang menyebabkan perubahan rangkaian pengaktipan normal

atrium dan ventrikel.

Fase Potensial Aksi Pada Sel Jantung

P
0 mVh IV P
PI IIIh P
- hIaP h
a
8ash a
0sIea
s
e s
me s e
V 1e
2
0 3
4

Phase 0 rapid depolarisation (inflow of Na+)

Phase 1 partial repolarisation (inward Na + current deactivated, outflow of

K+)

Phase 2 plateau (slow inward calcium current)

Phase 3 repolarisation (calcium current inactivates, K+ outflow)

Phase 4 pacemaker potential (Slow Na+ inflow, slowing of K+ outflow)

autorhythmicity
Dua Keadaan yang menginduksi aritmia

Automatisitas (bisanya disebabkan fokus ektopik), yaitu pembentukan

impuls yang lain dari biasanya tidak pada tempatnya dan dapat terjadi di

setiap kawasan jantung di sepanjang sistem konduksi. Yang masuk dalam

aritmia ini adalah takiakrdia sinus, pembentukan impuls yang dipercepat;

bradikardia sinus, pembentukan impus dipelrambat; PVCs (premature

ventricle contraction = ekstrasistol)

Re-entry: terjadi akibat sirkuit (sirkulasi impuls). Terjadi jika sistem

konduksi (His purkinje) mengalami blok sementara akibat luka otot

jantung sehingga terjadi perlambatan impuls. Impus yang datang dari atas

secara normal dialirkan ke bagian kiri dan kanan. Karena salah satu arah

mengalami blok maka semua impuls dilairkan ke bagian yg tak mengalami

blok. Dari bagian bawah yang mengalami blik impuls dpat masuk

sirkulasi impuls yg terus menerus kontraksi jtg terus terjadi di luar

kendali irama sinus. Ini disebut retorgrade, mengonkonduksikan impuls ke

arah atas. Artimia jenis ini: Takiaritmia supraventrikuler, dan reentry

pada Wolf parkinson white syndrome.

Complete Block

Bidirectional
block
Obat Aritmia

Kela Tindakan Obat


s
I Sodium Channel blockade
IA Memperpanjang repolarisasi Kuinidin, prokainamida, disopiramida
IB Memperpendek repolarisasi Lidokain, mexiletine, tokainida, fenitoin
IC Efek kecil terhadap Enkainida, flekainida, propafenon,
repolarisasi moricizine
II Beta-bloker Proparanolol, esmolol, asebutol, l-satolol
III Kalium Channel blockade; Ibutilide, dofetilide, satolol (d,l), amiodaron,
memperpanjang repolariasi bretilium
IV CaCB Verapamil, ditliazem, bepridil
Lain Tindakan lain Adenosin, digitalis, magnesium
-lain
Tabel Penggolongan Obat Aritmia

Kelas IA: memperlambat depol fase Kelas IC : Memperlambat

0, memperpanjang potensial aksi dan depolarisasi fase 0

memperlambat konduksi Masa

refraktori diperpanjang akibat

hamabatan pada kanal Na+

Kelas IB : fase 0 ditekan relatif kecil

memperpendek masa refraktori;

depol fase diturunkan laju depol

diperlambat
konduktivitas), memperpanjang fase

2 (memperpanjang potensial aksi).

Efeknya sangat jelas pada AV node

akibat hambatannya pada kanal

kalsium

Kelas II (Beta bloker): menekan fase

0, menurunkan automatisitas

memperlambat laju impuls di SA

node; obat ini bertindak sebagai

simpatolotik yang menstabilkan

membran

Kelas III (Kalium bloker):

memperpanjang fase 2 dan fase 3 dan

memperpanjang masa potensial aksi;

bekerja tanpa mengganggu fase 0;

bertindak sebagai neuron blocking

agen

Kelas IV (Kalsium bloker):

memperpanjang fase 0 (menurunkan

Vous aimerez peut-être aussi