Vous êtes sur la page 1sur 4

ABORTUS DENGAN ALAT AVM

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal :

Terbit

Halaman : 1/4

UPTD PUSKESMAS
H. Elan Suherlan, Amd.Kep, S.Sos, M.Kes
BAYONGBONG

NIP. 196412121985011001

1. Pengertian

Menghentikan Pendarahan Akibat Abortis Dengan Tindakan Avm

2. Tujuan

Menghentikan pendarahan akibat abortus dan menctabilkan kondisi umum pasien

3. Kebijakan

SK kepala Puskesmas No

4. Refrensi

Prawirohardjo, Sarwono.2008.Ilmu Kebidanan.Jakarta: YBPSP

Buku Pedoman Pendokumentasian Akreditasi

5. Prosedur

Alat

a. Alat avm
b. Spekulo
c. Alat infuse
d. Busi
e. Sendok abortus
f. Onat-obat yang di butuhkan

Bahan
a. Kasa steril
b. Handscoon
Kapas alcohol

Langkah-Langkah

1. Bidan dan dokter cuci tangan


2. Bidan menyiapkan alat AVM
3. Dokter memberikan advise obat yang harus diberikan

sebelum tindakan AVM


4. Bidan memberikan obat sesuai advise dokter
5. Dokter dan bidan memakai hanscoon
6. Dokter memasukkan spekulum secara halus, perhatikan

serviks apakah ada robekan atau jaringan yang terjepit di

ostium. Apabila ada jaringan atau bekuan darah di vagina

atau serviks, keluarkan dengan klem ovum, bila tampak

benang AKDR bersihkan dulu serviks dengan kapas yang

telah dibasahi larutan antiseptik, baru tarik benangnya

untuk mengeluarkan AKDR


7. Dokter membersihkan serviks, usapkan larutan anti septik
8. Dokter melakukan blok paraservikal (bila diperlukan)
9. Dokter memegang bibir atas serviks dengan tenakulum atau

klem ovum tegangkan lalu ukur bukaan ostium serviks

dengan kanula. Dilatasi tambahan secara mekanik hanya

diperkenankan pada tenaga medik/ahli operator yang dilatih

secara khusus.
10. Setelah diperoleh ukuran yang sesuai, dokter dengan hati-

hati masukkan (rotasikan dan dorong) kanula ke dalam

kavum uteri.
11. Sambil memasukkan ujung kanula hingga fundus uteri,

dokter memperhatikan titik-titik pada sisi yang sama dengan

lobang kanula. Titik dekat ujung kanula menunjukkan

ukuran 6 cm dan setiap titik berikutnya menunjukkan

tambahan 1 cm. Dengan memperhatikan skala pada titik-

titik tersebut dapat dilakukan pendugaan yang akurat

tentang kedalaman dan besar kavum uteri. Setelah

pengukuran selesai, tarik sedikit ujung kanula dari fundus

uteri.
12. Dokter menghubungkan pangkal kanula (dipegang sambil

memegang tenakulum) dengan tabung AVM (melalui adaptor)

2/4
13. Dokter membuka pengatur katup untuk menjalankan

tekanan negatif (vakum) ke kavum uteri. Bila tekanan

tersebut bekerja, tampak cairan darah dan busa memasuki

tabung AVM.
14. Dokter mengevakuasi sisa konsepsi dengan menggerakkan

kanula maju-mundur sambil dirotasikan ke kanan-kiri

secara sistematik. Gerakan rotasi tersebut jangan melebihi

180 pada satu sisi (depan atau belakang).


15. Dokter memeriksa kebersihan kavum uteri atau kelengkapan

hasil evakuasi.
16. Dokter mengeluarkan kanula, melepaskan sambungannya

dengan tabung AVM (dengan menekan pendorong toraks) ke

dalam wadah khusus.


17. Dokter melakukan pemeriksaan hasil evakuasi mengenai

jumlah dan adanya massa kehamilan, memastkan

kebersihan evakuasi, adanya kelainan di luar massa

kehamilan (misal: gelembung mola)


18. Dokter melepaskan tenakulum dan spekulum setelah

dipastikan kavum uteri bersih dari sisa konsepsi.


19. Bidan melakukan dekontaminasi pada alat-alat bekas pakai
20. Sementara masih menggunakan hanscoon, bidan

mengumpulkan bahan habis pakai (kassa, kapas, dsb)ke

dalam tempat sampah medis, amankan benda tajam pada

safety box. Buang massa atau jaringan atau hasil evakuasi ke

dalam spoolhok.
21. Dokter dan bidan memasukkan kedua tangan ke dalam

klorin 0,5 %, bersihkan cemaran kemudian lepaskan sarung

tangan secara terbalik ke dalam wadah dekontaminasi.


22. Dokter dan bidan mencuci tangan dengan sabun dan air

mengalir hingga bersih.


23. Dokter memberikan advise obat antibiotik sebagai upaya

profilaksis
24. Bidan mengukur tanda-tanda vital saat pasien masih berada

di meja tindakan.
25. Setelah kondisi pasien satbil, bidan memberikan informasi

tentang perawatan lanjutan


26. Dokter menganjurkan cek Hb dan cek tanda-tanda vital

kembali sebelum pasien dipulangkan pada kasus tanpa

komplikasi.
27. Bidan menghubungi petugas lab untuk cek Hb dan

mengukur tanda-tanda vital sebelum pasien pulang


1. kan.
3/4
6. Unit terkait
Tanggal mulai
No Yang di ubah Isi ubahan a. Rawat Inap
di berlakukan b. KIA
c. Poned

7. Dokumen terkait
a. Rekam Medik
b. Catatan Tindakan
8. Rekaman histori perubahan

4/4

Vous aimerez peut-être aussi