Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DI SUSUN : KELOMPOK 1
MASNIN 55515120076
DAKUN 55515120066
HERU PRASETYO NUGROHO 55515120036
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi
keuangan dan hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu
atau lebih anak perusahaan (entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas
individual tersebut merupakan satu entitas atau perusahaan satu perusahaan.
Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila salah satu perusahaan yang
bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan sebaliknya laporan
keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak memiliki
kontrol terhadap perusahaan lain. Artinya, jika tidak memiliki hak kendali
(control) yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya
mereka masing-masing akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan
tidak mungkin untuk digabungkan, ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi, tidak
ada maksud untuk membuat sebuah laporan keuangan konsolidasi.
Adapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu:
agar dapat memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan
posisi dan aktivitas dari satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas
sejumlah perusahaan yang berhubungan istimewa, dimana laporan konsolidasi
keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-pihak yang berkepentingan
dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga. Kemudian
penyajian dari hasil usaha dan posisi keuangan (termasuk arus kas) suatu induk
perusahaan dan anak perusahaannya, seolah-olah kelompok tersebut merupakan
satu perusahaan dengancabang-cabangnya.
Ada anggapan bahwa laporan keuangan konsolidasian lebihbermakna dari
laporan keuangan yang berdiri sendiri. Laporan keuangan konsolidasianbisanya
diperlukan untuk penyajian yang wajar, jika satu perusahaan dalam
kelompoktersebut secara langsung atau tidak langsung memiliki hak
mengendalikan (controllingfinancial interest) pada perusahaan lain.
Di Indonesia, penyusunan laporan keuangan konsolidasian menunjukkan
tendensi yangmakin meluas, seperti terlihat dari makin banyaknya restrukturisasi
yang dilakukan olehperusahaan publik yang merombak struktur pemilikan
horisontal (sekelompokperusahaan dimiliki satu pemegang saham yang sama)
menjadi struktur pemilikanvertikal (satu atau beberapa perusahaan dimiliki oleh
yang lain). Restrukturisasi vertikalini sebenarnya merefleksikan responsi terhadap
perkembangan usaha dan kebutuhanpendanaan, di samping adanya ketentuan
fiskal yang menunjang dan kondisi pasar modalyang makin matang.
Dalam PSAK No. 4, Paragraf 4 penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi
oleh induk Perusahaan bertujuan untuk memberikan informasi kepada para
pemakai Laporan Keuangan mengenai data keuangan dari suatu kelompok
perusahaaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang
terpisah satu sama lain. Dalam menyusun laporan keuangan konsolidasi, laporan
keuangan bank dan anak perusahaan digabungkan satu persatu dengan
menjumlahkan unsure-unsur yang sejenis dari asset, kewajiban, ekuitas,
pendapatan dan beban.
Sedangkan kombinasi bisnis Menurut PSAK 22 revisi tahun 2015, adalah
suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh
pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis. Transaksi yang juga disebut sebagai
penggabungan sesungguhnya (true merger) atau penggabungan setara (merger
of equals) merupakan kombinasi bisnis. Transaksi kombinasi bisnis dapat terjadi
ketika suatu entitas memperoleh pengendalian atas entitas lain yang berupa bisnis.
Hubungan induk anak menyebabkan apa yang terjadi pada entitas anak
berdampak terhadap entitas induk. Kesalahan pencatatatan entitas anak akan
berakibat pada kesalahan pencatatan pendapatan investasi dan nilai investasi
makalah ini akan membahas tentang pengaruh perubahan ekuitas entitas anak
terhadap entitas induk. Perubahan ekuitas yang di maksud adalah penjualan saham
tambahan dan transaksi saham perbendaharaan entitas anak, baik yang dilakukan
dengan entitas induk maupun dengan pihak eksternal.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali?
2. Apakah yang dimaksud dengan Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Laporan Keuangan Tersendiri?
3. Bagaimana contoh dan prosedur Penyusunan Laporan Konsolidasi?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali.
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Laporan Keuangan
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri.
3. Untuk mengetahui contoh dan prosedur penyusunan Laporan Konsolidasi
BAB II
PEMBAHASAN
PT. W
PT. X PT. Y
PT. X
Kepemilika Kepemilika
c) Entitas Induk menukar nkepemilikannya
PT. X di atas sebagian aset neto n PT. Xentitas
dalam di
PT. Y PT. Z
PT. Y PT. Z
anak yang dimilikinya dengan saham tambahan yang diterbitkan oleh entitas
anak lain (yang tidak dimilikinya), sehingga kepemilikannya induk dalam
entitas anak lain tersebut bertambah, sedangkan presentase kepemilikan
pemegang saham nonpengendali dalam entitas anak tersebut berkurang.
Dalam hal ini, walaupun bentuk hukum kepemilikan aset neto dalam entitas
anak berubah (dari milik langsung entitas induk menjadi menjadi milik
entitas anak lain), tetapi tidak terjadi perubahan substansi ekonomi
kepemilikan atas aset neto.
PT PT. Raihan membeli semua saham PT. Ramadhan dengan kas sebesar
Rp600.000,- tunai. Diasumsikan, nilai wajar/harga pasar PT. Ramadhan sama
dengan nilai bukunya pada tanggal penggabungan.
Karena nilai wajar/harga pasar dan nilai bukunya sama, maka tidak ada selisih,
dan tidak ada pengakuan terhadap goodwill.
Selanjutnya transaksi pembelian saham PT. Ramadhan ini dicatat dalam jurnal
seperti berikut:
Dalam hal ini, tidak ada penambahan aset (aktiva) maupun kewajiban, melainkan
dicatat sebagai Investasi saja karena yang diakuisisi hanya sahamnya saja,
dimana nilai saham seharga 600.000 tersebut merupakan cerminan dari nilai net
aset atau aktiva bersihnya juga. Disini, hak pengendali diperoleh dengan membeli
saham PT. Ramadhan.
Perlu diingat bahwasannya neraca konsolidasi ini dibuat oleh PT. Raihan adalah
untuk menyatukan laporan keuangan dua perusahaan yang sebelumnya
terpisah.Transaksi investasi ini merupakan transaksi antar perusahaan yang ada
dalam satu grup, maka harus dieliminasi. Sehingga perlu membuat jurnal sebagai
berikut:
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan:
Hubungan induk anak menyebabkan apa yang terjadi pada entitas anak
berdampak terhadap entitas induk. Kesalahan pencatatatan entitas anak akan
berakibat pada kesalahan pencatatan pendapatan investasi dan nilai investasi
makalah ini akan membahas tentang pengaruh perubahan ekuitas entitas anak
terhadap entitas induk. Perubahan ekuitas yang di maksud adalah penjualan saham
tambahan dan transaksi saham perbendaharaan entitas anak, baik yang dilakukan
dengan entitas induk maupun dengan pihak eksternal.
Hal ini membuat laporan keuangan tersendiri dan konsolidasi tidak dapat
disajikan secara terpisah. Jika dilakukan secara terpisah dapat membuat pengguna
Laporan Keuangan menjadi tidak benar dalam membaca Laporan Keuangan
tersebut dan berakibat pada pengambilan keputusan.
DAFTAR PUSTAKA
Fischer, Paul M., William James taylor, dan J. Arthur Leer. (1996). Advanced
Accounting, Third Edition, South Western Publishing Co., Cincinnati
Ohio.