Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Semakin kompleks dan menantang pekerjaan seseorang maka semakin besar kemungkinan orang
tersebut menganggap karir bukan sebagai bagian dari hidupnya, tetapi sebagai hidupnya.
Pengertian karir adalah tahap-tahap perkembangan pengalaman kerja seseorang selama masa kerjanya
(Greenberg dan Baron, 1995), sedang menurut Cascio (1978), karir adalah suatu rangkaian posisi, tugas
atau kesempatan yang dimiliki seseorang selama dia bekerja.
Perencanaan karir (career planning) adalah proses dimana individu menganalisa minat, nilai, personalitas,
dan kapabilitasnya serta mencoba untuk menyesuaikan karakteristik personal dengan kesempatan karir
yang tersedia.
Pengembangan karir (career development) terdiri dari kumpulan aktivitas dari tujuan karir individual dan
membantu untuk mencapai tujuan tersebut.
Manajemen karier.
adalah urutan sikap dan perilaku seseorang, dan merupakan proses berkelanjutan dari aktivitas yang
berkaitan dengan pekerjaan dalam rentang kehidupan orang tersebut.
Manajemen karir adalah proses dimana organisasi mencoba untuk menyesuaikan minat karir individual dan
kemampuan organisasi untuk merekrut karyawan (Gutteridge, 1976). Sedangkan menurut Greenhouse
(1987), manajemen karir adalah proses dimana individu mengumpulkan informasi mengenai nilai, minat,
kelebihan dan kekurangan skill (career exploration), mengidentifikasikan tujuan karir, dan penggunaan
strategi karir tersebut akan tercapai.
Jalur karier:
Pekerjaan yang dikaitkan satu sama lain di sepanjang jalur karier dan adanya tanggung jawab serta
wewenang yang semakin besar.
Tersirat dalam jalur karier semacam itu adalah sikap bahwa kegagalan terjadi jika seseorang tidak bergerak
ke atas setelah berlalunya waktu. Dalam paradigma lama kompetensi didefinisikan dan dibangun melalui
organisasi., sedang dalam paradigma baru kunci kompetensi adalahmembangun
tim yang multidisiplin serta mengembangkan kompetensiyang ada dalam perusahaan.
Hal yang penting dalam interpersonal career strategy adalah pengembanganskill dan kompetensi kritis
untuk kesuksesan unit kerja (pengembangan keahlian) (Noe, 1996).
Promosi dan perubahan jabatan (employment change) dapat menentukan siapa yang akan maju dan siapa
yang tetap. Perubahan jabatan tidak hanya menyebabkan perbedaan pekerjaan dan reward, tetapi juga
perbedaan lingkungan dan dengan siapa orang tersebut berinteraksi. Dengan demikian perubahan jabatan
dapat menyebabkan perubahan kehidupan seseorang. Promosi awal adalah penting dalam membentuk
karir organisasi.Berdasarkan survey pada beberapa CEO, promosi dalam perusahaan didasarkan
pada social presentability, visibility, organizational domean ataupolitical skill. Bukti-bukti tersebut
mengindikasikan bahwa kecakapan manajemen dapat meningkatkan kesuksesan karir individu. (Kilduff
dan Day, 1994).
Perusahaan yang berorientasi pada karir seperti ini akan memperlakukan karyawan sebagai sumberdaya
yang berharga, yang harus dilatih, dikembangkan dan dipertahankan. Kunci penerapan karir adalah
mobilitas dan kesempatan karir internal bagi para karyawan. Pola karir seperti ini dapat menjadi kaku dan
menghambat strukturnya sesuai lingkungannya. Oleh karena itu, disain karir haruslah logis, linear, rasional
dan terencana serta opurtunistik dan incremental. Selain harus logis, teratur dan bisa diprediksi, karir juga
harus adaptif dan memberikan kemampuan organisasi untuk berubah dan memberi iklim yang
memungkinkan tercapainya tujuan organisasi.
Penutup
Manajemen Sumberdaya Manusia merupakan serangkaian kegiatan yang saling terkait satu sama
lain. Karir individual dan organisasi tidaklah terpisah dan berbeda. Karir seseorang dalam suatu organisasi
banyak ditentukan oleh bagaimana kebijakan dan komitmen organisasi tersebut kepada karyawannya.
Oleh karena itu organisasi harus membantu karyawannya dalam perencanaan karir sehingga kedua pihak
tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka. Namun adanya perubahan struktur organisasi seiring
dengan perubahan jaman telah merubah bentuk karir tradisional yang menuntut organisasi dan individu
untuk menyesuaikan diri. Individu dituntut untuk melakukan kontrol terhadap karir mereka, sehingga
tanggung jawab pengembangan karir akan berpindah dari organisasi kepada karyawan. Kondisi ini
memberikan penekanan pada kemampuan