Vous êtes sur la page 1sur 12

4/9/2017 Antibiotika & Sulfonamida | kimiaQue ICT 4lidya

kimiaQue ICT 4lidya


hello..chemiz_cute

KELAS XII KELAS XI KELAS X

Antibiotika & Sulfonamida December 24, 2012 Search

BY LIDYA CUTE_DOEZ
Recent Posts
3 Votes
Elektrolisis pada leburan
Elektrolisis
BAB I
Video reaksi elektrolisis
PENDAHULUAN reaksi elektrolisis
A. Latar belakang pada leburan
Antibiotik termasuk jenis obat yang cukup sering diresepkan dalam pengobatan modern. Antibiotik Tebakan Kurang Asem:)
adalah zat yang membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri. Sebelum penemuan antibiotik
yang pertama, penisilin, pada tahun 1928, jutaan orang di seluruh dunia tak terselamatkan jiwanya
karena infeksi-infeksi yang saat ini mudah diobati. Ketika influenza mewabah pada tahun 1918,
diperkirakan 30 juta orang meninggal, lebih banyak daripada yang terbunuh pada Perang Dunia I.
Pencarian antibiotik telah dimulai sejak penghujung abad ke 18 seiring dengan meningkatnya
Blogs I Follow
pemahaman teori kuman penyakit, suatu teori yang berhubungan dengan bakteri dan mikroba yang
menyebabkan penyakit. Saat itu para ilmuwan mulai mencari obat yang dapat membunuh bakteri kimiaQue ICT 4lidya
penyebab sakit. Tujuan dari penelitian tersebut yaitu untuk menemukan apa yang disebut peluru Tira Triscahyaningrum
ajaib, yaitu obat yang dapat membidik/menghancurkan mikroba tanpa menimbulkan keracunan. The WordPress.com Blog

Penggunaan antibiotik sangat diperhatikan oleh para apoteker dan tenaga kesehatan lainnya,
khususnya penggunaan pada orang awam yang kurang memahami arti pentingnya kepatuhan dalam
pengunaan antibiotik. Tentu kita sering mendengar kalimat antibiotiknya harus diminum sesuai aturan
calender _chem
dan sampai habis ya. Beberapa dari kalian mungkin pernah bertanya, mengapa? Salah satu masalah
December 2012
https://nofamaulana.wordpress.com/2012/12/24/antibiotika-sulfonamida/ 1/12
4/9/2017 Antibiotika & Sulfonamida | kimiaQue ICT 4lidya
December 2012
besar yang timbul dari penggunaan antibiotik yang tidak rasional adalah resistensi. Dalam kasus ini,
jangan meremehkan bakteri ya, karena mereka itu cerdik. Jika kita tidak meminum antibiotik tepat M T W T F S S
waktu, atau tidak sampai habis karena merasa sudah sembuh, bakteri-bakteri di tubuh kita akan
1 2
menjadi terlatih dengan serangan yang kita berikan. Tidak hanya itu, mereka juga mengatur strategi
3 4 5 6 7 8 9
agar dapat memodifikasi serangan sehingga mereka dapat menghindari serangan kita dan menjadi
kebal. Bayangkan jika infeksi bakteri menjadi sulit diberantas. Berbahaya bukan? Oleh karena itu, 10 11 12 13 14 15 16
konseling yang tepat dan didukung kepatuhan pasien yang tinggi merupakan salah satu pilihan utama
17 18 19 20 21 22 23
dalam membantu penggunaan antibiotik secara benar. Perlu diketahui juga bahwa tidak semua
penyakit membutuhkan bantuan antibiotik. Jika anda diberikan resep berisi antibiotik oleh dokter, 24 25 26 27 28 29 30

mintalah penjelasan dari dokter anda mengapa anda membutuhkan antibiotik. Pemahaman terhadap 31
penyakit serta pengobatannya sangat penting untuk membantu kesembuhan.
Nov Jan

B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
antibakteri
1. Apakah yang dimaksud dengan antibiotika?
2. Bagaimana penggolongan antibiotik?
3. Bagaimana mekanisme kerja, prinsip penggunaan, resistensi, efek samping dari antibiotik?
4. Bagaiman apenggunaan antibiotik kombinasi?
Sulfonamida
1. Apakah yang dimaksud dengan sulfonamida?
2. bagaimana mekanisme kerja, resistensi, efek samping, farmakinetika dan klasifikasi sulfonamida?

C. Tujuan
Pada makalah ini akan membaha tentang antibotik dan turunannya yakni sulfonamida. Diharapkan
Lidya cute_doez
makalah ini dapat digunakan sebagaimana mestinya serta bermanfaat sebagai bahan panduan dan i am a girl have much
referensi pembuatan makalah dikemudian hari. wishes.....

BAB II View Full Profile


PEMBAHASAN
I. ANTIBIOTIK
Antibiotika (anti=lawan, bios = hidup) adalah zat-zat kimia yang dihasilkan oleh fungi dan bakteri, yang
memiliki khasiat mematikan dan menghambat pertumbuhan kuman sedangkan toksisitasnya bagi
manusia relatif kecil. Antibiotik termasuk jenis obat yang cukup sering diresepkan dalam pengobatan UNNES
modern. Antibiotik merupakan zat yang membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri.
Sebelum penemuan antibiotik yang pertama, penisilin, pada tahun 1928, jutaan orang di seluruh dunia
tak terselamatkan jiwanya karena infeksi-infeksi yang saat ini mudah diobati.
Ketika influenza mewabah pada tahun 1918, diperkirakan 30 juta orang meninggal, lebih banyak
daripada yang terbunuh pada Perang Dunia I.
Pencarian antibiotik telah dimulai sejak penghujung abad ke 18 seiring dengan meningkatnya
pemahaman teori kuman penyakit, suatu teori yang berhubungan dengan bakteri dan mikroba yang
menyebabkan penyakit.
Saat itu para ilmuwan mulai mencari obat yang dapat membunuh bakteri penyebab sakit. Tujuan dari
penelitian tersebut yaitu untuk menemukan apa yang disebut peluru ajaib, yaitu obat yang dapat
membidik/menghancurkan mikroba tanpa menimbulkan keracunan.
Kegiatan antibiotis untuk pertama kalinya ditemukan secara kebutulan oleh dr. Alexander Fleming Blogroll
(Inggris,1928, penisilin). Tapi, pernemuan ini baru dikembangkan dan digunakan pada permulaan
Discuss
Perang Dunia II di tahun 1941, ketika obat-obatan antibakteri sangat diperluhkan untuk Get Inspired
menanggulangi infeksi dari luka-luka pertempuran. Get Polling
Get Support
Penggolongan antibiotik Learn WordPress.com
a. Penggolongan Antibiotik berdasarkan mekanisme kerjanya : Theme Showcase
Inhibitor sintesis dinding sel bakteri, mencakup golongan Penicillin, Polypeptide dan Cephalosporin WordPress Planet
Inhibitor transkripsi dan replikasi, mencakup golongan Quinolone, WordPress.com News

Inhibitor sintesis protein, mencakup banyak jenis antibiotik, terutama dari golongan Macrolide,

https://nofamaulana.wordpress.com/2012/12/24/antibiotika-sulfonamida/ 2/12
4/9/2017 Antibiotika & Sulfonamida | kimiaQue ICT 4lidya
Aminoglycoside, dan Tetracycline
Categories
Inhibitor fungsi membran sel, misalnya ionomycin, valinomycin;
Inhibitor fungsi sel lainnya, seperti golongan sulfa atau sulfonamida, berita chemZ (6)
Antimetabolit, misalnya azaserine. biokimia (1)
b. Penggolongan Antibiotik berdasarkan struktur kimia : cerpen_Chemz (2)
Aminoglikosida ELEKTROLISIS (4)
healthy (11)
Diantaranya amikasin, dibekasin, gentamisin, kanamisin, neomisin, netilmisin, paromomisin, sisomisin,
kimia Farmasi (1)
streptomisin, tobramisin.
LINUX (13)
Beta-Laktam
Diantaranya golongan karbapenem (ertapenem, imipenem, meropenem), golongan sefalosporin
(sefaleksin, sefazolin, sefuroksim, sefadroksil, seftazidim), golongan beta-laktam monosiklik, dan
golongan penisilin (penisilin, amoksisilin). Blogroll
Glikopeptida
Discuss
Diantaranya vankomisin, teikoplanin, ramoplanin dan dekaplanin.
Get Inspired
Polipeptida
Get Polling
Diantaranya golongan makrolida (eritromisin, azitromisin, klaritromisin, roksitromisin), golongan
Get Support
ketolida (telitromisin), golongan tetrasiklin (doksisiklin, oksitetrasiklin, klortetrasiklin).
Learn WordPress.com
Polimiksin Theme Showcase
Diantaranya polimiksin dan kolistin. WordPress Planet
Kinolon (fluorokinolon) WordPress.com News
Diantaranya asam nalidiksat, siprofloksasin, ofloksasin, norfloksasin, levofloksasin, dan trovafloksasin.
Streptogramin
Diantaranya pristinamycin, virginiamycin, mikamycin, dan kinupristin-dalfopristin.
Oksazolidinon
Diantaranya linezolid dan AZD2563.
Sulfonamida
Diantaranya kotrimoksazol dan trimetoprim.
Antibiotika lain yang penting, seperti kloramfenikol, klindamisin dan asam fusidat.
c. Penggolongan Antibiotik berdasarkan daya kerjanya :
Bakterisid :
Antibiotika yang bakterisid secara aktif membasmi kuman. Termasuk dalam golongan ini adalah
penisilin, sefalosporin, aminoglikosida (dosis besar), kotrimoksazol , polipeptida, rifampisin, isoniazid
dll.
Bakteriostatik :
Antibiotika bakteriostatik bekerja dengan mencegah atau menghambat pertumbuhan kuman, tidak
membunuhnya, sehingga pembasmian kuman sangat tergantung pada daya tahan tubuh. Termasuk jam me
dalam golongan ini adalah sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, trimetropim, linkomisin,
makrolida, klindamisin, asam paraaminosalisilat, dll.
Manfaat dari pembagian ini dalam pemilihan antibiotika mungkin hanya terbatas, yakni pada kasus
pembawa kuman (carrier), pada pasien-pasien dengan kondisi yang sangat lemah (debilitated) atau
pada kasus-kasus dengan depresi imunologik tidak boleh memakai antibiotika bakteriostatik, tetapi
harus bakterisid.
d. Penggolongan antibiotik berdasarkan spektrum kerjanya :
Spektrum luas (aktivitas luas):
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja terhadap banyak jenis mikroba yaitu bakteri gram positif dan gram
negative. Contoh antibiotik dalam kelompok ini adalah sulfonamid, ampisilin, sefalosforin,
kloramfenikol, tetrasiklin, dan rifampisin.
Spektrum sempit (aktivitas sempit) :
Antibiotik yang bersifat aktif bekerja hanya terhadap beberapa jenis mikroba saja, bakteri gram positif
atau gram negative saja. Contohnya eritromisin, klindamisin, kanamisin, hanya bekerja terhadap
mikroba gram-positif. Sedang streptomisin, gentamisin, hanya bekerja terhadap kuman gram-negatif.
JOIN IT guys
e. Penggolongan antibiotik berdasarkan penyakitnya : SIKADU
Golongan Penisilin HIMA KIMIA
Dihasilkan oleh fungi Penicillinum chrysognum. Aktif terutama pada bakteri gram (+) dan beberapa REPO UNNES
gram (-). Obat golongan ini digunakan untuk mengobati infeksi pada saluran napas bagian atas DIKTI

https://nofamaulana.wordpress.com/2012/12/24/antibiotika-sulfonamida/ 3/12
4/9/2017 Antibiotika & Sulfonamida | kimiaQue ICT 4lidya
(hidung dan tenggorokan) seperti sakit tenggorokan, untuk infeksi telinga, bronchitis kronik, Chem UNNES
pneumonia, saluran kemih (kandung kemih dan ginjal). Contoh obat yang termasuk dalam golongan JURNAL UNNES
ini antara lain : Ampisilin dan Amoksisilin. Untuk meningkatkan ketahanan thp b-laktamase :
penambahan senyawa untuk memblokir & menginaktivasi b-laktamase. Misalnya Amoksisilin + asam
klavulanat, Ampisilin + sulbaktam, Piperasilin + tazobaktam. Efek samping : reaksi alergi, syok
anafilaksis, kematian,Gangguan lambung & usus. Pada dosis amat tinggi dapat menimbulkan reaksi
nefrotoksik dan neurotoksik. Aman bagi wanita hamil & menyusui.
Golongan Sefalosporin
Dihasilkan oleh jamur Cephalosporium acremonium. Spektrum kerjanya luas meliputi bakteri gram
positif dan negatif. Obat golongan ini barkaitan dengan penisilin dan digunakan untuk mengobati
infeksi saluran pernafasan bagian atas (hidung dan tenggorokan) seperti sakit tenggorokan,
pneumonia, infeksi telinga, kulit dan jaringan lunak, tulang, dan saluran kemih (kandung kemih dan
ginjal).
contoh obat yang termasuk dalam golongan ini antara lain : Sefradin, Sefaklor, Sefadroksil,
Sefaleksin, E.coli, Klebsiella dan Proteus.
Penggolongan sefalosporin berdasarkan aktivitas & resistensinya terhadap b-laktamase:
Generasi I : aktif pada bakteri gram positif. Pada umumnya tidak tahan pada b laktamase. Misalnya
sefalotin, sefazolin, sefradin, sefaleksin, sefadroksil. Digunakan secara oral pada infeksi saluran kemih
ringan, infeksi saluran pernafasan yang tidak serius.
Generasi II : lebih aktif terhadap kuman gram negatif. Lebih kuat terhadap blaktamase. Misalnya
sefaklor, sefamandol, sefmetazol,sefuroksim.
Generasi III : lebih aktif terhadap bakteri gram negatif , meliputi Pseudomonas aeruginosa dan
bacteroides. Misalnya sefoperazone, sefotaksim, seftizoksim, sefotiam, sefiksim.Digunakan secara
parenteral,pilihan pertama untuk sifilis.
Generasi IV : Sangat resisten terhadap laktamase. Misalnya sefpirome dan sefepim.
Golongan Lincosamides
Dihasilkan oleh Streptomyces lincolnensis dan bersifat bakteriostatis. Obat golongan ini dicadangkan
untuk mengobati infeksi berbahaya pada pasien yang alergi terhadap penisilin atau pada kasus yang
tidak sesuai diobati dengan penisilin. Spektrum kerjanya lebih sempit dari makrolida, terutama
terhadap gram positif dan anaerob. Penggunaannya aktif terhadap Propionibacter acnes sehingga
digunakan secara topikal pada acne. Contoh obatnya yaitu Clindamycin (klindamisin) dan Linkomycin
(linkomisin).
Golongan Tetracycline
Diperoleh dari Streptomyces aureofaciens & Streptomyces rimosus. Obat golongan ini digunakan
untuk mengobati infeksi jenis yang sama seperti yang diobati penisilin dan juga untuk infeksi lainnya
seperti kolera, demam berbintik Rocky Mountain, syanker, konjungtivitis mata, dan amubiasis
intestinal. Dokter ahli kulit menggunakannya pula untuk mengobati beberapa jenis jerawat. Adapun
contoh obatnya yaitu : Tetrasiklin, Klortetrasiklin, Oksitetrasiklin, doksisiklin dan minosiklin.
Khasiatnya bersifat bakteriostatik , pada pemberian iv dapat dicapai kadar plasma yang bersifat
bakterisid lemah.Mekanisme kerjanya mengganggu sintesis protein kuman Spektrum kerjanya luas
kecuali thp Psudomonas & Proteus. Juga aktif terhadap Chlamydia trachomatis (penyebab penyakit
mata), leptospirae, beberapa protozoa. Penggunaannya yaitu infeksi saluran nafas, paru-paru,
saluran kemih, kulit dan mata. Namun dibatasi karena resistensinya dan efek sampingnya selama
kehamilan & pada anak kecil.
Golongan Kloramfenikol
Bersifat bakteriostatik terhadap Enterobacter & S. aureus berdasarkan perintangan sintesis
polipeptida kuman. Bersifat bakterisid terhadap S. pneumoniae, N. meningitidis & H. influenza. Obat
golongan ini digunakan untuk mengobati infeksi yang berbahaya yang tidak efektif bila diobati dengan
antibiotik yang kurang efektif. Penggunaannya secara oral, sejak thn 1970-an dilarang di negara
barat karena menyebabkan anemia aplastis. Sehingga hanya dianjurkan pada infeksi tifus (salmonella
typhi) dan meningitis (khusus akibat H. influenzae). Juga digunakan sebagai salep 3% tetes/salep
mata 0,25-1%. Contoh obatnya adalah Kloramfenikol, Turunannya yaitu tiamfenikol.
Golongan Makrolida
Bersifat bakteriostatik. Mekanisme kerjanya yaitu pengikatan reversibel pada ribosom kuman,
sehingga mengganggu sintesis protein. Penggunaannya merupakan pilihan pertama pada infeksi

https://nofamaulana.wordpress.com/2012/12/24/antibiotika-sulfonamida/ 4/12
4/9/2017 Antibiotika & Sulfonamida | kimiaQue ICT 4lidya
paru-paru. Digunakan untuk mengobati infeksi saluran nafas bagian atas seperti infeksi tenggorokan
dan infeksi telinga, infeksi saluran nafas bagian bawah seperti pneumonia, untuk infeksi kulit dan
jaringan lunak, untuk sifilis, dan efektif untuk penyakit legionnaire (penyakit yang ditularkan oleh
serdadu sewaan). Sering pula digunakan untuk pasien yang alergi terhadap penisilin.Contoh obatnya
: eritromisin, klaritromisin, roxitromisin, azitromisin, diritromisin serta spiramisin.
Golongan Kuinolon
Berkhasiat bakterisid pada fase pertumbuhan kuman, dgn menghambat enzim DNA gyrase bakteri
sehingga menghambat sintesa DNA. Digunakan untuk mengobati sinusitis akut, infeksi saluran
pernafasan bagian bawah serta pneumonia nosokomial, infeksi kulit dan jaringan kulit, infeksi tulang
sendi, infeksi saluran kencing, Cystitis uncomplicated akut, prostates bacterial kronik, infeksi intra
abdominal complicated, demam tifoid, penyakit menular seksual, serta efektif untuk mengobati Anthrax
inhalational. Penggolongan :
Generasi I : asam nalidiksat dan pipemidat digunakan pada ISK tanpa komplikasi.
Generasi II : senyawa fluorkuinolon misal siprofloksasin, norfloksasin, pefloksasin,ofloksasin. Spektrum
kerja lebih luas, dan dapat digunakan untuk infeksi sistemik lain.
Zat-zat long acting : misal sparfloksasin, trovafloksasin dan grepafloksasin.Spektrum kerja sangat luas
dan meliputi gram positif.
Aminoglikosida
Dihasilkan oleh fungi Streptomyces & micromonospora.Mekanisme kerjanya : bakterisid, berpenetrasi
pada dinding bakteri dan mengikatkan diri pada ribosom dalam sel. Contoh obatnya : streptomisin,
kanamisin, gentamisin, amikasin, neomisin.
Penggunaan Aminoglikosida Streptomisin & kanamisin injeksi pada TBC juga pada
endocarditis,Gentamisin, amikasin bersama dengan penisilin pada infeksi dengan
Pseudomonas,Gentamisin, tobramisin, neomisin juga sering diberikan secara topikal sebagai salep
atau tetes mata/telinga,Efek samping : kerusakan pada organ pendengar dan keseimbangan serta
nefrotoksik.
Monobaktam
Dihasilkan oleh Chromobacterium violaceum Bersifat bakterisid, dengan mekanisme yang sama
dengan gol. b-laktam lainnya.Bekerja khusus pada kuman gram negatif aerob misal Pseudomonas,
H.influenza yang resisten terhadap penisilinase Contoh : aztreonam.
Sulfonamide
Merupakan antibiotika spektrum luas terhadap bakteri gram positrif dan negatif. Bersifat bakteriostatik.
Mekanisme kerja : mencegah sintesis asam folat dalam bakteri yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
membentuk DNA dan RNA bakteri.Kombinasi sulfonamida : trisulfa (sulfadiazin, sulfamerazin dan
sulfamezatin dengan perbandingan sama),Kotrimoksazol (sulfametoksazol + trimetoprim dengan
perbandingan 5:1),Sulfadoksin + pirimetamin.
Penggunaan:
Infeksi saluran kemih : kotrimoksazol
Infeksi mata : sulfasetamid
Radang usus : sulfasalazin
Malaria tropikana : fansidar.
Mencegah infeksi pada luka bakar : silver sulfadiazine.
Tifus : kotrimoksazol.
Radang paru-paru pada pasien AIDS : kotrimoxazol.
Sebaiknya tidak digunakan pada kehamilan teruama trimeseter akhir : icterus, hiperbilirubinemia.
Vankomisin
Dihasikan oleh Streptomyces orientalis.Bersifat bakterisid thp kuman gram positif aerob dan
anaerob.Merupakan antibiotik terakhir jika obat-obat lain tidak ampuh lagi.

Mekanisme Kerja
Obat antibiotika dapat melakukan aktivitasnya lewat beberapa mekanisme, terutama dengan
penghambatan sintesa materi terpenting dari bakteri, antara lain:
Dinding sel.
Sintesanya terganggu sehingga dinding menjadi kurang sempurna dan tidak tahan terhadap tekanan
osmotis dari plasma dengan akibat pecah. Ex: Kelompok penisilin dan sefalosporin.

https://nofamaulana.wordpress.com/2012/12/24/antibiotika-sulfonamida/ 5/12
4/9/2017 Antibiotika & Sulfonamida | kimiaQue ICT 4lidya
Membran sel
Molekul lipoprotein dari membran plasma (di dalam dinding sel) dikacaukan sintesanya hingga menjadi
lebih permeabel. Hasilnya, zat-zat penting dari isi sel dapat merembes keluar. Ex: Polipeptida dan
polyen (nistatin, amfoterisin) dan imidazol (mikonazol dan ketokonazol).
Protein Sel.
Sintesanya terganggu, misalnya: kloramfenikol, tetrasiklin, aminoglikosida, makrolida
Asam-asam inti (DNA,RNA)
RNA : Rifampisin
DNA : asam nalidiksat dan kinolon, acyclovir.
Antagonis Saingan
Obat menyaingi zat-zat penting untuk metabolisme kuman, hingga pertukaran zatnya terhenti. Ex :
Sulfonamida, trimetoprim, INH.

Prinsip Penggunaan Antibiotik


1. Penyebab Infeksi
Antibiotik digunakan untuk mengobati berbagai infeksi akibat kuman atau juga untuk prevensi
infeksiPemberian antibiotik yang paling ideal adalah berdasarkan hasil pemeriksaan mikrobiologis dan
uji kepekaan kuman.
2. Faktor Pasien
Antara lain fungsi ginjalnya, fungsi hati, riwayat alergi, daya tahan infeksi (saluran imunologis), daya
tahan terhadap obat, beratnya infeksi, usia, wanita hamil/menyusui.

Asumsi Dasar Pemakaian Antibiotik


1. Sifat toksisitas selektif : membunuh mikroorganisme yang menginvasi host tanpa merusak sel host.
2. Toksisitas Antibiotik lebih bersifat relatif daripada absolut : perlu kontrol konsentrasi obat secara
hati-hati sehingga dapat ditolerir tubuh.

Seleksi Obat Antimikroba Pemberian Antibiotik :


1. Dosis : kadar obat di tempat infeksi harus melampaui MIC kuman. Untuk mencapai kadar puncak
obat dlm darah, kalau perlu dengan loading dose (ganda) dan dimulai dengan injeksi kemudian
diteruskan obat oral.
2. Frekuensi pemberian : tergantung waktu paruh (t) obat. Bila t pendek, maka frekuensi
pemberiannya sering.
3. Lama terapi : harus cukup panjang untuk menjamin semua kuman telah mati & menghindari
kekambuhan. Lazimnya terapi diteruskan 2-3 hari setelah gejala penyakit lenyap.

EFEK SAMPING
Disamping banyaknya manfaat yang dapat diperoleh dalam pengobatan infeksi, antibiotik juga
memiliki efek samping pemakaian, walaupun pasien tidak selalu mengalami efek samping ini. Efek
samping yang umum terjadi adalah sakit kepala ringan, diare ringan, dan mual.
Dokter perlu diberitahu bila terjadi efek samping seperti muntah, diare hebat dan kejang perut, reaksi
alergi (seperti sesak nafas, gatal dan bilur merah pada kulit, pembengkakan pada bibir, muka atau
lidah, hilang kesadaran), bercak putih pada lidah, dan gatal dan bilur merah pada vagina.
Resistensi Antibiotik
Resistensi : bila pertumbuhan bakteri tidak dapat dihambat oleh antibiotik pada kadar maksimal yang
dapat ditolerir host. Salah satu perhatian terdepan dalam pengobatan modern adalah terjadinya
resistensi antibiotik. Bakteri dapat mengembangkan resistensi terhadap antibiotik, misalnya bakteri
yang awalnya sensitif terhadap antibiotik, kemudian menjadi resisten.
Resistensi ini menghasilkan perubahan bentuk pada gen bakteri yang disebabkan oleh dua proses
genetik dalam bakteri:
1. Mutasi dan seleksi (atau evolusi vertikal). Evolusi vertikal didorong oleh prinsip seleksi alam. Mutasi
spontan pada kromosom bakteri memberikan resistensi terhadap satu populasi bakteri. Pada
lingkungan tertentu antibiotika yang tidak termutasi (non-mutan) mati, sedangkan antibiotika yang
termutasi (mutan) menjadi resisten yang kemudian tumbuh dan berkembang biak.
2. Perubahan gen antar strain dan spesies (atau evolusi horisontal). Evolusi horisontal yaitu

https://nofamaulana.wordpress.com/2012/12/24/antibiotika-sulfonamida/ 6/12
4/9/2017 Antibiotika & Sulfonamida | kimiaQue ICT 4lidya
pengambil-alihan gen resistensi dari organisme lain. Contohnya, streptomises mempunyai gen
resistensi terhadap streptomisin (antibiotik yang dihasilkannya sendiri), tetapi kemudian gen ini lepas
dan masuk ke dalam E. coli atau Shigella sp.

Antibiotik kombinasi
Penggunaanya :
Pada infeksi campuran, misalnya kombinasi obat-obat antikuman dan antifungi atau, dua antibiotik
dengan spektrum sempit (gram positif + gram negatif) untuk memperluas aktifitas terapi : Basitrasin
dan polimiksin dalam sediaan topikal.
Untuk memperoleh potensial, misalnya sulfametoksazol dengan trimetoprim (= kotrimoksazol) dan
sefsulodin dengan gentamisin pada infeksi pseudomonas. Multi drug therapy (AZT + 3TC + ritonavir )
terhadap AIDS juga menghasilkan efek sangat baik.
Untuk mengatasi resistensi, misalnya Amoksisilin + asam klavulanat yang menginaktivir enzim
penisilinase.
Untuk menghambat resistensi, khususnya pada infeksi menahun seperti tuberkulosa (rifampisin + INH
+ pirazinamida ) dan kusta (dapson + klofazimin dan /atau rifampisin).
Untuk mengurangi toksisitas, misalnya trisulfa dan sitostatika, karena dosis masing-masing
komponen dapat dikurangi.
II. SULFONAMIDA

Sulfonamida merupakan kelompok zat antibakteri dengan rumus dasar yang sama yaitu H2N-C6H4-
SO2NHR. Pada prinsipnya senyawa ini dapat digunakan terhadap berbagai infeksi. Namun setelah
ditemukan antibiotika dan zat-zat yang lebih efektif ( kurang toksis) maka penggunaanya semakin
berkurang.
Perkembangan sejarah. Pada tahun 1935, domagk telah menemukan bahwa suatu zat warna merah,
prosontil rubrum, bersifat bakterisid in vivotapi inaktif in vitro. Ternyata zat ini dalam tubuh dipecah
menjadi sulfanilamida yang juga aktif in vitro. Berdasarkan penemuan ini kemudian disintesis
sulfapiridin yaitu obat pertama yang digunakan secara sistemis untuk pengobatan radang paru-paru
(1937).
gambar1. Protonsil

Sulfonamida bersifat amfoter artinya dapat membentuk garam dengan asam maupun dengan basa.
Daya larutannya dalam air sangat kecil, garam alkalinya lebih baik, walaupun larutan ini tidak stabil
karena mudah terurai.
Di bawah ini merupakan berbagai variasi pada radikal R gugus amida (-SO2NHR) dan gugus amino
(NH2) menyebabkan perubahan fisik, kimia, dan daya antibakteri sulfonamida.

Aktivitas dan mekanisme kerja

Sulfonamida memiliki kerja bakteriostatis yang luas terhadap banyak bakteri Gram-positif dan Gram-
negatif; terhadap pseudomonas, Proteus dan Streptococcus faecalis tidak aktif, tapi pada kadar tinggi
dalam urin daya kerjanya bakterisida.

PABA : p-aminobenzoic acid;


DHPS : Dihydropteroate synthase; DHFR : Dihydrofolate reductase

Resistensi Bakteri
1. Resistensi biasanya ireversibel tetapi tidak disertai resistensi silang terhadap kemoterapeutik lain.
2. Resistensi kemungkinan disebabkan karena:
meningkatkan produksi PABA atau
mengubah struktur molekul enzim yang berperan
dalam sintesis asam folat.
3. Banyak galur gonococcus, stafilococcus, meningococcus, pneumococcus, dan streptococcus yang

https://nofamaulana.wordpress.com/2012/12/24/antibiotika-sulfonamida/ 7/12
4/9/2017 Antibiotika & Sulfonamida | kimiaQue ICT 4lidya
sudah resisten.

Obat lain yang menghambat kerja sulfonamida:


Obat lain yang mirip PABA tidak boleh diberikan diberikan bersama sulfa karena akan meniadakan
efek sulfa.
Contoh:
prokain
benzokain
para amino salisilat

Farmakokinetik
a. Metabolisme:
Terjadi perubahan secara asetilasi dan oksidasi.
Hasil oksidasinya menyebabkan reaksi toksik sistemik berupa lesi di kulit dan reaksi hipersensitif.
Hasil asetilasinya menyebabkan hilangnya aktivitas obat.
Bentuk asetil dari beberapa sulfa sukar larut dalam air sehingga sering menimbulkan kristal uria dan
komplikasi ginjal lainnya.
b. Ekskresi:
Hampir semua sulfa diekskresi melalui ginjal, sedikit yang diekskresi melalui feses, empedu, dan
ASI.
c. Absorpsi:
Secara umum absorpsi dalam sal. cerna mudah dan cepat kecuali sulfonamida yang digunakan
secara lokal untuk infeksi usus seperti sulfamezatin, sulfadiazin, dan sulfametoksin.
Sebanyak 70-100% dosis oral diabsorpsi di sal. cerna.
d. Distribusi:
Kadar sulfa aktif dalam urin 10 kali lebih tinggi dari pada dalam plasma >>> Cocok untuk
desinfektan saluran kemih.
Sulfa tersebar ke seluruh jaringan.
Sulfa dapat melalui sawar uri sehingga dapat menimbulkan efek antimikroba dan efek toksik pada
janin

Klasifikasi sulfonamida
Berdasarkan kecepatan absorpsi dan ekskresi:

Keterangan:
Sulfonamida dengan absorpsi dan ekskresi cepat
Sulfisoksazol
Merupakan prototip golongan ini dengan efek antibakteri kuat.
Distribusinya hanya sampai cairan ekstrasel, sebagian terikat pada protein plasma
Kadar puncak dalam plasma 2-4 jam setelah dosis oral 2-4 gram.
95% diekskresi melalui urin dalam 24 jam setelah dosis tunggal
Kadar dalam urin jauh lebih tinggi dari kadar dalam plasma sehingga daya kerjanya sebagai
bakterisida.
Kadar dalam SSP hanya 1/3 dari kadar darah.
Kelarutannya dalam urin lebih tinggi daripada sulfadiazin sehingga resiko kristal uria dan hematuria
jarang terjadi.
Sulfametoksazol
Merupakan derivat dari sulfisoksazol yang absorpsi dan ekskresinya lebih lambat, sering
dikombinasi dengan trimetoprim.

Sulfadiazin
Diabsorpsi cepat di sal. cerna
Kadar maksimum dalam darah setelah 3-6 jam.
Sukar larut dalam urin sehingga dapat timbul kristal uria. Harus banyak minum sehingga jml urin
min. 1200 ml atau ditambah Na bikarbonat.

https://nofamaulana.wordpress.com/2012/12/24/antibiotika-sulfonamida/ 8/12
4/9/2017 Antibiotika & Sulfonamida | kimiaQue ICT 4lidya
Untuk mencegah kristaluria dikombinasi dengan sulfamerazin dan sulfamezatin yang disebut
trisulfapirimidin (trisulfa).

Sulfonaminda yang Sedikit Diabsorpsi


Sulfasalazin
Absorpsi di sal. cerna sangat lambat.
Digunakan utk terapi ulcerative colitis (ringan-sedang) dan regional enteritis.

Sulfonamida untuk topikal


Sulfasetamid
Adalah turunan sulfanilamida
Larutan garamnya digunakan untuk infeksi mata
Ag-sulfadiazin
untuk mencegah infeksi luka bakar.

Sulfonamida kerja panjang


Sulfadoksin
Masa kerjanya 7-9 hari.
Digunakan untuk kombinasi dengan pirimetamin (sulfadoksin: pirimetamin=500 mg:25 mg) untuk
anti malaria yang resisten terhadap klorokuin

Efek samping
1. Kristaluria
Pemakaian sistemik dapat menimbulkan gangguan sal. kemih karena terjadi penumpukan kristal
dalam ginjal yang menyebabkan iritasi dan obstruksi. Kristaluria dapat dikurangi dengan:
penambahan basa seperti Na bikarbonat.
minum yang banyak sehingga produksi urin 1-1,5 liter sehari
kombinasi beberapa sulfa seperti trisulfa yang terdiri dari sulfadiazin, sulfamerazin dan sulfamezatin.
2. Reaksi Alergi
Gangguan pada kulit seperti eritema, dermatitis, fotosensitivitas , dan demam.
Demam timbul pada hari ke 7 sampai ke 10 pengobatan disertai sakit kepala, menggigil, rasa lemah
dan erupsi kulit yang semua bersifat reversibel.
Hepatitis dapat terjadi pada 0,1% merupakan efek toksik atau sensitisasi yang terjadi 3-5 hari
setelah pengobatan.
Dapat berlanjut jadi atrofi kuning akut dan kematian.
3. Mual dan muntah: pada 2% penderita
4. Anemia hemolitik (jarang terjadi)
Sulfadiazin menimbulkan reaksi ini 0,05%.
Sulfadiazin menimbulkan agranulositosis 0,1%.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Antibiotik adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama fungi atau jamur, yang dapat
menghambat atau membasmi bakteri. Antibiotik digolongkan berdasarkan mekanisme kerjanya,
struktur kimia, daya kerja, spektrum kerjanya dan penyakitnya. Obat antibiotika dapat melakukan
aktivitasnya lewat beberapa mekanisme, terutama dengan penghambatan sintesa materi terpenting
dari bakteri yaitu dinding sel, protein bakteri, dan asam-asam inti. Disamping banyaknya manfaat yang
dapat diperoleh dalam pengobatan infeksi, antibiotik juga memiliki efek samping pemakaian, walaupun
pasien tidak selalu mengalami efek samping ini. Efek samping yang umum terjadi adalah sakit kepala
ringan, diare ringan, dan mual. Resistensi ini menghasilkan perubahan bentuk pada gen bakteri yang
disebabkan oleh dua proses genetik dalam bakteri.
Sulfonamida adalah kemoterapeutik yang pertama digunakan secara sistemik untuk pengobatan dan

https://nofamaulana.wordpress.com/2012/12/24/antibiotika-sulfonamida/ 9/12
4/9/2017 Antibiotika & Sulfonamida | kimiaQue ICT 4lidya
pencegahan penyakit infeksi pada manusia. Efek samping yang terjadi kerusakan pada sel-sel darah
yang berupa agranulositosis, anemia aplastis dan hemolitik. Efek samping yang lain ialah reaksi alergi,
gangguan system hematopoetik, dan gangguan pada saluran kemih.

DAFTAR PUSTAKA

Rahardja, Drs. Kirana. 2007. Obat-obat penting ( khasiat, penggunaan, dan efek-efek sampingnya).
PT. Alex media komputindo : Jakarta.
http://www.beritaiptek.com/zberita-beritaiptek-2006-01-10-Antibiotik,-Si-Peluru-Ajaib-(Bagian-
Pertama).shtml

SOAL ANTIBIOTIK DAN SULFONAMIDA

1. Diantara ini akibat dari variasi radikal R pada gugus amida sulfonamida, kecuali..
a. Perubahan sifat fisik
b. Perubahan sifat kimia
c. Perubahan daya antibakteri
d. Perubahan cara kerja sulfonamida
2. Sulfonamida mempunyai sifat larut dalam..
a. Air
b. Aseton
c. Eter
d. Klorofom
3. Kuman membutuhkan PABA (p-amino benzoic acid) untuk membentuk
a. NADP
b. DHPS
c. Asam folat
d. Asam benzoat
4. Diantara ini yang termasuk sulfonamida adalah.
a. Streptomisin
b. Kotrimoksazol
c. Mikamycin
d. asam nalidiksat
5. efek samping sulfonamida yang terjadi kerusakan pada sel-sel darah berupa
a. agranulositosis
b. ISK
c. Hematopoetik
d. Dermatitis
6. Manakah yang termasuk antibiotik berdasarkan penggolongan struktur kimianya
a. Aminoglikosida, kloramfenikol
b. Glikopeptida, sulfonamida
c. Pirazinamida, dapson
d. Ritonavir, rifampisin
7. Apakah fungsi dari antibiotik
a. Pereda nyeri
b. Penurun panas
c. Mematikan kuman
d. Pengering luka
8. a. Penicilin, quinolone
b. ionamycin, valinomycin
c. macrolide, polypeptide
d. aminoglycoside, tetracycline
manakah yang termasuk golongan dari inhibitor sintesis protein.
a. a
b. b

https://nofamaulana.wordpress.com/2012/12/24/antibiotika-sulfonamida/ 10/12
4/9/2017 Antibiotika & Sulfonamida | kimiaQue ICT 4lidya

c. c
d. d
9. antibiotik dibagi menjadi 2 golongan berdasarkan cara kerjanya yaitu bakterisid dan bakteristatik.
Tentukan contoh dari bakterisid.
a. penisilin, rifampisin
b. polipeptida, linkomisin
c. klindamisin, makrolida
d. eritromisin, isomiazid
10. efek samping dari antibiotik antara lain.
a. demam
b. liver
c. mual
d. badan nyeri

PERTANYAAN DAN JAWABAN PRESENTASI

1. Pertanyaan dari: Ardiyana Pranoto


Bagaimana pemilihan antibiotik yang tepat?
Jawab :
Pemilihan antibiotik disesuaikan dengan penyebab penyakit, lokasi infeksi (target organ) maupun
spektrum kerja antibiotik. Pilih antibiotik yang diberikan melalui air minum untuk kondisi penyakit yang
ringan. Sedangkan saat kondisi penyakit yang parah dan perlu diatasi segera gunakan antibiotik yang
diberikan melalui injeksi. Perhatikan juga catatan pengobatan yang pernah digunakan di farm itu, jika
antibiotik dari suatu golongan terlalu sering digunakan, misal 3-4 x pemakaian, pilih antibiotik dari
golongan lain agar tidak resisteni.

2. Pertanyaan dari : Dita Anggraini S


Bagaimana dengan kombinasi atau pencampuran antibiotik dengan vitamin, apakah diperbolehkan?
Jawab :
Pada umumnya antibiotik tidak masalah diberikan bersama dengan vitamin, kecuali saat pengobatan
dengan golongan sulfonamida sebaiknya hindari pemberian supplement berupa vitamin B atau asam
amino karena dapat mempengaruhi kinerja antibiotik tersebut. Berikan vitamin B atau asam amino
setelah pemberian antibiotik tersebut berakhir.

3. Pertanyaan dari : Wibi Tegar L


adakah kerugian antibiotic secara umum ?
Jawab:
Pemakaian kombinasi antibiotika juga mengandung risiko misalnya adanya akumulasi toksisitas yang
serupa, misalnya nefrotoksisitas aminoglikosida dan nefrotoksisitas dari beberapa jenis sefalosporin.
Kemungkinan juga dapat terjadi antagonisme, kalau prinsip-prinsip kombinasi di atas tidak ditaati,
misalnya kombinasi penisilin dan tetrasiklin. Walaupun pemakaian beberapa kombinasi dapat diterima
secara ilmiah, tetap diragukan perlunya kombinasi tetap oleh karena kemungkinan negatif yang dapat
terjadi. Sebagai contoh kombinasi tetap penisilin dan streptomisin justru akan meyebabkan inaktivasi
dari masing-masing antibiotika oleh karena terjadinya kerusakan secara kimiawi. Tetapi terdapat
kombinasi antibiotik yang sudah tetap yang secara klinis memberikan efek lebih baik, contoh
kombinasi tetap.
4. Pertanyaan dari : Yuli Rahmawati
Jika kombinasi dua antibiotik diperbolehkan, berapa dosis yang harus diberikan, apakah dikurangi
atau tetap?
Jawab :
Untuk kombinasi obat yang diperbolehkan, dosis pemberiannya disesuaikan dengan aturan pakai
masing-masing obat, tidak boleh dikurangi. Misalnya kombinasi Doxyvet dan Tysinol maka Doxyvet
diberikan melalui air minum 2 g tiap liter air minum dan Tysinol disuntikkan 0,5-1 ml/kg berat badan.
Kombinasi Doxyvet dan Sulfamix : Doxyvet diberikan melalui air minum 2 g tiap liter air minum dan
Sulfamix 3 ml tiap 0,5 liter air minum sehingga per 1 liter air minum terdapat 2 g Doxyvet dan 6 ml

https://nofamaulana.wordpress.com/2012/12/24/antibiotika-sulfonamida/ 11/12
4/9/2017 Antibiotika & Sulfonamida | kimiaQue ICT 4lidya
Sulfamix.

5. Pertanyaan dari : waridi


Adakah reaksi alergi terhadap antibiotik? Jika ada apa alasanya?
Jawab:
Ada, Alergi antibiotik bisa terjadi karena tubuh menganggap antibiotik yang masuk sebagai benda
asing yang harus dilawan sehingga tubuh langsung membentuk antibodi. Efeknya bisa berupa
gatal/ruam-ruam di sekujur tubuh.
Jangan mengkonsumsi sembarangan, harus menggunakan resep dokter, dan minumlah sesuai dosis
yang sudah ditetapkan dokter. Pada saat mulai mengkonsumsi juga perhatikan reaksi di tubuh kita.
Jika badan mulai terasa gatal, terasa seperti flu atau pusing dan lain sebagainya sebaiknya konsumsi
obat dihentikan dan konsultasikan ke dokter. Bisa jadi obat itu tidak cocok.

Share this:

Press This Twitter Facebook

Reblog Like
Be the first to like this.

Related

Kanker serviks Leukimia Perawatan untuk gatal-gatal


In "healthy" In "healthy" di Vagina
In "healthy"

THIS ENTRY WAS POSTED IN KIMIA FARMASI. BOOKMARK THE PERMALINK.

metabolisme Perbandingan Linux vs Windows

Leave a Reply

Enter your comment here...

Create a free w ebsite or blog at WordPress.com .

https://nofamaulana.wordpress.com/2012/12/24/antibiotika-sulfonamida/ 12/12

Vous aimerez peut-être aussi