Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dilakukannya praktikum ini yaitu:
a. dapat membuat produk teh instan dan teh celup; dan
b. mengetahui tingkat penerimaan konsumen terhadap produk teh instan yang
dibuat dengan variasi bahan pengikat (sukrosa) dan produk teh teh celup
yang dibuat dengan tambahan kayu manis.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.3.2 Air
Air sebagai pelarut yang diharapkan dapat mengekstrak semua komponen
teh sehingga akan dihasilkan flavor khas teh yang maksimal. Untuk mengekstraksi
komponen kimia teh secara optimal biasanya digunakan air mendidih. Aroma dan
rasa teh yang baik akan dapat dicapai apabila teh diseduh dengan air mendidih
karena aroma atau senyawa volatil maupun kelompok senyawa katekin, kafein,
serta asam amino dapat terekstraksi secara maksimal sehingga cita rasa dan aroma
teh lebih terasa. Caranya adalah dengan merendam sejumlah teh kering di dalam air
mendidih dan ditunggu hingga beberapa saat sampai diperoleh citarasa dan flavor
khas teh yang maksimal. Setelah itu larutan disaring agar terpisah dari ampas teh
dan siap untuk diproses lebih lanjut yaitu dikeringkan.
Menurut Winarno (1993).Fungsi air dalam pengolahan teh adalah untuk
mengekstrak semua komponen teh sehingga akan dihasilkan flavor khas teh yang
maksimal. Untuk mengekstraksi komponen kimia teh secara optimal biasanya
digunakan air mendidih. Aroma dan rasa teh yang baik akan dapat dicapai apabila
teh diseduh dengan air mendidih karena aroma atau senyawa volatil maupun
kelompok senyawa katekin, kafein, serta asam amino dapat terekstraksi secara
maksimal sehingga cita rasa dan aroma teh lebih terasa. Caranya adalah dengan
merendam sejumlah teh kering di dalam air mendidih dan ditunggu hingga beberapa
saat sampai diperoleh citarasa dan flavor khas teh yang maksimal. Setelah itu
larutan disaring agar terpisah dari ampas teh dan siap untuk diproses lebih lanjut
yaitu dikeringkan.
2.3.3 Kayu Manis
Tanaman Cinnamomum zeylanicum Nees merupakan tanaman yang banyak
cabangnya, tinggi pohon mencapai 30 sampai 50 kaki. Kulit pohon tebal dan kasar
serta mempunyai bau Cinnamon yang khas. Tumbuh baik pada ketinggian 200
sampai 300 kaki, lembab (terutama di daerah beriklim panas pada suhu rata-rata
76C) (Guenther, 1950). Kulit kayu manis kering yang bermutu baik pada
umumnya mengandung minyak atsiri, pati, getah, resin, fixed oil, tanin, selulosa,
zat warna, kalium oksalat, dan mineral (Rismunandar dan Paimin, 2001).
Kayu manis merupakan jenis tanaman rempah. Rempah-rempah merupakan
bagian yang penting dari konsumsi makanan manusia. Penambahan kayu manis
pada pembuatan teh ini untuk memperkuat rasa dan aroma pada teh, memberikan
nilai jual teh serta meningkatkan umur simpan makanan dengan bertindak sebagai
antimikroba dan antioksidan. Kemudian rempah kayu manis yang ditambahkan
juga akan bermanfaat bagi kesehatan tubuh karena kayu manis sendiri juga bisa
digunakan sebagai obat misalnya obat sariawan (Ho et al., 1992).
Penambahan bahan pencampur pada teh instan mempunyai peranan untuk
menentukan aroma dan citarasa teh instan yang unik dan khas. Penggunaan bahan
pencampur dapat meningkatkan aroma dan citarasa seduhan teh instan serta mutu
jual maupun kualitas teh. Bahan pencampur yang ditambahkan dapat berupa kayu
manis. Kayu manis mengandung minyak atsiri yang tersusun oleh bermacam
komponen senyawa, memiliki bau khas, umumnya bau ini mewakili bau tanaman
asalnya. Mempunyai rasa getir, kadang-kadang berasa tajam, menggigit, memberi
kesan hangat sampai panas atau dingin ketika terasa dikulit, tergantung dari jenis
komponen penyusunnya. Oleh karena kayu manis memiliki aroma yang khas maka
dijadikan sebagai bahan pencampur teh celup dengan harapan dapat meningkatkan
aroma dan flavor seduhan teh celup (Fauzi, 2001).
BAB 3 METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1.2 Bahan
a. Teh hijau
b. Teh hitam
c. Teh wangi
d. Aquades/air
e. Sukrosa/GKP
f. Kayu manis
3.2 Skema kerja dan Fungsi Perlakuan
3.2.1 Pembuatan Teh Instan
Penimbangan
Filtrasi Ampas
Ekstrak teh
Pengecilan ukuran
Pengayakan
Teh instan
Pada pembuatan teh instan langkah pertama yang harus dilakukan yaitu
menyiapkan alat dan bahan yang harus digunakan. Hal tersebut guna untuk
mempermudah pada jalannya praktikum. Kemudian bahan pertama yang digunakan
yaitu teh hitam dan teh hijau masing-masing satu perlakuan. Selanjutnya dilakukan
penimbangan supaya pada pembuatan teh ada takaran tertentu yang
menyeimbangkan antara teh dengan bahan lainnya. Langkah berikutnya yaitu
ekstraksi dengan air mendidih sebanyak 50 Ml, ekstraksi disini berguna untuk
mendapatkan ekstrak teh yang akan digunakan pada tahap selanjutnya. Setelah
diekstraksi kemudian dilakuakan filtrasi yang menghasilkan ekstrak teh dan
menyisakan ampas teh. Hasil dari ekstrak teh ini kemudian dibagi masing-masing
100 mL. Masing-masing teh yang telah dibagi ini kemudian ditambahakan gula
dengan perbandingan (1;1) (1;1,5) (1;2). Gula disini berfungsi sebagai pemanis
serta untuk mempercepat terjadinya proses kristalisasi/ proses terbentuknya kristal
dan partikel teh karena gula berfungsi sebagai pengikat air dan pada saat gula
ditambahkan, maka molekul-molekul teh akan semakin berdekatan dan membentuk
ikatan antar molekul teh, akibatnya partikel teh akan mengalami
pemadatan/mengkristal. Penambahan gula dengan jumlah yang berbeda ini untuk
mengetahui perbedaan dan hasilnya pada setiap teh instan yang dihasilkan. Setelah
penambahan gula langkah berikutnya yaitu pemansan sampai mengkristal agar
didapatkan partikel-partikel dan dilakukan pengecilan ukuran agar tekstur dari
butiran teh ini halus. Untuk meratakan ukuran partikel ini dengan cara dilakuakan
pengayakan. Setelah pengayakan selesai maka hasil dari ayakan tersebut
dinamakan teh instan.
Teh instan
Penimbangan
+ Air panas
Penyeduhan
200 mL
+ Air panas
Penyeduhan 5
200 mL
Teh Celup
Pada pembuatan teh celup dapat dilakuakan dengan cara menimabang teh
hijau/teh oolong/teh hitam (90.80,70%). Selain itu juga dilakuakan penimbangan
bubuk kayu manis dengan tiga sampel yaitu (10,20,30%). Setelah masing-masing
telah ditimbangkemudian selanjutnya dilakukan pencampuran antara teh oolong 9
gram dan kayu manis 1 gram. Kemudian pada teh hijau dan teh hitam juga dicampur
sesuai dengan takaran yang sudah ditentukan. Langakah berikutnya memasukkan
serbuk teh dan kayu manis tersebut ke dalam kain nilon atau kain saring untuk
dijadikan teh, selain itu agar serbuk-serbuknya tidak jatuh. Setelah dimasukkan ke
kain nilon kemudian ditali hingga membentuk teh celup seperti pada umumnya.
Selanjutnya penambahan air panas 200 ml untuk menyeduhkan teh ini selama 5
menit. Air panas ini berfungsi sebagai pemudar warna pada teh sehingga larutan
yang semula bening menjadi berwarna kuning kecoklatan. Teh celup yang sudah
dibuat kemudian dilakuakan pengujian fisik dan organoleptik untuk mengetahui
parameter tertentu dan dibandingkan dengan teh celup yang lainnya.
BAB 4 HASIL PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN
Parameter
Rasa
Panelis
(Teh)
363 725 225 115 837 256 223 157 276
Hilda 8 1 5 7 3 2 6 4 9
Faqih 5 6 8 3 2 1 9 7 4
Malvira 4 5 3 6 2 1 9 7 8
Jolip 4 5 3 6 2 1 9 7 8
Firas 5 6 8 3 2 1 9 7 4
Falah 2 3 4 7 8 9 6 5 1
Dicky 5 4 2 3 1 8 9 7 6
Lusi 4 2 5 6 3 1 9 8 7
Yuzi 2 3 4 7 8 9 6 5 1
Kinan 2 3 4 7 8 9 6 5 1
Titin 2 3 4 7 8 9 1 6 5
Retno 2 3 4 7 8 5 6 9 1
Romlah 5 2 9 4 3 1 7 8 6
Desi 5 1 4 6 3 2 7 9 8
Ongki 2 4 6 5 3 1 9 8 7
Parameter
Rasa
Panelis
Kayu Manis
363 725 225 115 837 256 223 157 276
Hilda 8 1 5 7 3 2 6 4 9
Faqih 6 3 7 1 4 5 9 8 2
Malvira 6 5 7 4 1 9 8 3 2
Jolip 6 5 7 4 8 9 1 3 2
Firas 6 5 3 1 8 9 2 4 7
Falah 8 7 6 3 2 1 4 5 9
Dicky 2 1 3 6 5 4 9 8 7
Lusi 6 8 5 4 7 9 1 2 3
Yuzi 8 7 5 2 3 1 4 9 6
Kinan 8 7 5 2 3 1 4 9 6
Titin 5 1 4 6 3 2 7 8 9
Retno 8 7 5 2 3 4 6 1 9
Romlah 4 1 6 5 3 2 8 9 7
Desi 5 1 4 6 3 2 7 9 8
Ongki 5 2 6 9 3 1 8 4 7
c. Tabel Pengamatan Warna Teh Celup
Parameter
Panelis Warna
363 725 225 115 837 256 223 157 276
Hilda 3 2 5 6 4 1 8 9 7
Faqih 4 1 6 5 3 2 9 8 7
Malvira 5 2 4 6 3 1 9 8 7
Jolip 4 2 5 6 3 1 8 9 7
Firas 4 2 5 6 3 1 8 9 7
Falah 5 2 4 6 3 1 8 9 7
Dicky 1 4 3 2 9 7 6 8 5
Lusi 4 2 5 6 3 1 9 8 7
Yuzi 5 2 4 6 3 1 9 8 7
Kinan 5 2 4 6 3 1 8 9 7
Titin 5 2 4 6 3 1 7 9 8
Retno 5 2 4 7 3 1 8 9 6
Romlah 4 2 5 6 3 1 9 8 7
Desi 5 1 4 6 3 2 7 9 8
Ongki 7 3 5 6 4 1 2 8 9
Kode Sampel
363 725 225 115 837 256 223 157 276
Jumlah 73 57 59 83 79 50 86 100 88
Rata-rata 4,87 3,80 3,93 5,53 5,27 3,33 5,73 6,67 5,87
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum ini yaitu:
a. Teh instan dapat dibuat dengan cara ekstraksi kemudian filtrasi dan pemanasan
hingga membentuk kristal, sedangkan teh celup dapat dibuat dengan cara
memasukkan teh dalam kain nilon kemudian penyeduhan menggunakan air
panas; dan
b. Pada produk teh instan dengan bahan pengikat (sukrosa), yang paling disukai
oleh konsumen yaitu teh hitam dan sukrosa dengan perbandingan 1:1,5.
Sedangkan pada produk teh celup, yang paling disukai oleh konsumen yaitu teh
celup dan kayu manis dengan perbandingan 8:2.
6.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan untuk praktikum kali ini yaitu sebaiknya
waktu yang digunakan oleh praktikan digunakan dengan benar, supaya tidak
banyak praktikan yang menganggur pada saat praktikan yang lain sedang
melaksanakan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin. 1994. Petunjuk Teknis Pengolahan Teh. Pusat Penelitian Teh dan Kina
Gambung: Bandung.
Byrne, A., and D.R. Hilbert, 1997. Colors and Reflectances in: Reading on Colors,
Volume 1: The Philosophy of Color, ed. A. Byrne and D.R. Hibert. MIT
Press.
Ciptadi, W. dan M.Z. Nasution. 1979. Mempelajari Cara Pemanfaatan Teh Hitam
Mutu Rendah untuk Pembuatan Teh Dadak. IPB : Bogor.
Fulder, S., 2004. Khasiat Teh Hijau. Penerjemah : T.R. Wilujeng. Prestasi Pustaka
Publisher : Jakarta.
Gramza, A., Korczak, J. & Amarowicz, R., 2005. Tea Polyphenols Their
Antioxidant Properties and Biological Activity A Review. Pol. J. Food
Nutr. Sci., 14/55(3): 219-235.
Guenther, E.S., 1950, The Essential Oils, Individual Essential Oil of The Plant
Families, Vol. IV, Van Nostrand Company Inc., New York.
Ho, C. T., C. Y. Lee and M. T. Huang. 1992. Phenolics Compounds in Food and
Their Effects on Health I : Analysis, Occurrence and Chemistry. American
Chemical Society, Washington, DC.
Rismunandar dan Farry B. Paimin, 2001. Kayu Manis Budidaya dan Pengolahan.
Penebar Swadaya : Jakarta.
Rohdiana, D. 2001. Aktivitas penangkapan radikal polifenol dalam daun teh. Pusat
Penelitian Teh dan Kina : Gambung.
SNI 01-3945-1995. 1995. Standar Nasional Indonesia untuk Teh Hijau. Badan
Standardisasi Nasional, Jakarta.
Sujayanto, G. 2008. Khasiat Teh Untuk Kesehatan dan Kecantikan. Flona Serial
Oktober(I): hal. 34-38.
Tuminah, S. 2004. Teh [Camellia sinensis O.K. var. Assamica (Mast)] sebagai
Salah Satu Sumber Antioksidan. Cermin Dunia Kedokteran No. 144. Pusat
Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit, Balai Penelitian
dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan RI : Jakarta.
Watanabe, I. et al., 2009. Green Tea and Death from Pneumonia in Japan: The
Ohsaki Cohort Study. Am J Clin Nutr, 90:672679.
Winarno, F. G. 1993. Kimia Pangan Dan Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
LAMPIRAN DOKUMENTASI