Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
A. Pengkajian
s Keluarga
a. Nama kepala keluarga : Tn S
b. Umur : 35 thn
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Pendidikan : SMP
e. Pekerjaan : Buruh harian
f. Agama : Islam
g. Suku : Makassar
h. Alamat : Jl. A. Tondro Lr.2 RT 02 RW 10
i. Komposisi kelurga
No Nama Umur JK Hubungan Pekerjaan Pendidika
n
Ny B 35 P Istri IRT SMP
1 An S 14 L Anak Tidak ada SD
2 An S 10 P Anak Sekolah SD
3 An Z 5 thn L Anak BS _
4 1bln
Genogram
j. Tipe keluarga
Keluarga Tn S merupakan tipe keluarga inti (nuclear family) yaitu keluarga terdiri dari
ayah, ibu dan 3 orang anak.
k. Latar belakang keluarga
Suku keluarga Tn S adalah suku Makassar, dimana keluarga tinggal dalam suatu
lingkungan yang sifatnya heterogen artinya lingkungan tempat tinggal keluarga Tn S terdiri
dari berbagai macam jenis pekerjaan, agama, suku dan budaya. Keluarga Tn S mengatakan
apabila ada anggota keluarganya yang sakit keluarga membawanya ke Puskesmas atau rumah
sakit.
l. Agama
Agama yang dianut oleh keluarga Tn S adalah agama Islam, keluarga mengatakan tidak
pernah mengikuti kegiatan keagamaan dan keluarga juga mengatakan tidak ada nilai-nilai
agama yang dapat mempengaruhi kesehatannya.
m. Status sosial
Yang mencari nafkah dalam keluarga adalah Tn S yang bekerja sebagai buruh harian yang
berpenghasilan +Rp. 450.000 Rp. 500.000 perbulan.
n. Rekreasi
Kegiatan waktu luang keluarga adalah nonton TV bersama.
II. Riwayat Perkembangan Keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga Tn S saat ini
Keluarga Tn S saat ini menghadapi tahap perkembangan anak usia sekolah.
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
Tahap memenuhi kebutuhan keluarga, membantu anak bersosialisasi dan tahap pengaturan
penggunaan penghasilan keluarga.
b. Riwayat kesehatan keluarga inti
Keluarga Tn S terbentuk kurang lebih 16 tahun yang lalu dan telah dikaruniai oleh 3 orang
anak, anggota keluarga Tn S yang mengalami gangguan kesehatan saat ini adalah An.Z
yang menderita penyakit Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA)
c. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Kedua orang tua tidak pernah mengalami gangguan atau masalah kesehatan yang
mengganggu aktivitas sehari hari. Dan tiap bulan An.Zmenderita penyakit ISPA dengan
gejala seperti batuk,pilek, dan demam..
III. Lingkungan
a. Jenis bangunan rumah Tn S adalah semi permanen dengan luas bangunan 3 m x 4 m.
Lantai rumah terbuat dari semen, status pemilikan rumah kontrakan, atap rumah seng,
ventilasi rumah tidak ada, penerangan rumah menggunakan listrik.
b. Kebersihan rumah
Ruang tamu dan kamar tidur nampak pakaian yang bergantungan, banyak sampah yang
berserakan di ruang dapur, dapur nampak kurang bersih, keluarga mengatakan tidak
mengetahui kondisi lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
c. Pemakaian air
Sumber air yang digunakan oleh keluarga Tn S adalah air PAM dimana air PAM digunakan
untuk keperluan sehari-hari, keadaan fisik air tidak berwarna, tidak berbau dan berasa.
d. Pembuangan air limbah keluarga
Keluarga mempunyai sarana pembuangan air limbah yang mengalir langsung ke selokan,
dimana selokan tersebut banyak terdapat sampah plastik dan airnya tidak mengalir, keluarga
mempunyai jamban jenis angsa latring yang berjarak + 3 meter dari air PAM.
e. Pembuangan sampah terakhir keluarga
Sampah keluarga ditampung dikantong plastik lalu dibuang dibelakang rumah.dan kemudian
di bakar.
f. Kandang ternak
Keluarga Tn S tidak mempunyai hewan ternak.
g. Pencemaran lingkungan
Jenis pencemaran lingkungan yaitu pembuagan limbah rumah tangga langsung ke SPAL
terbuka dengan keadaan airnya warna hitam dan berbau.
h. Denah rumah
Keterangan :
1.
3
Ruang tamu
2.
4
Ruang tidur
3.
3
Dapur
4. Wc
5. Kamar mandi
IV. Struktur keluarga
a. Pola komunikasi
Proses komunikasi dalam keluarga cukup baik dan terbuka. Penerimaan pesan baik, bahasa
yang digunakan dalam berkomunikasi adalah bahasa Makassar dan kadang-kadang
menggunakan bahasa Indonesia.
b. Struktur kekuatan keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga yaitu Tn S selaku kepala keluarga.
c. Struktur peran
Tn S sebagai kepala keluarga berperan sebagai mencari nafkah sedangkan Ny B sebagai
pengasuh anak dan mensosialisasikan anak, serta sebagai ibu rumah tangga.
d. Nilai dan norma keluarga
Tidak ada nilai-nilai keluarga yang dianut oleh keluarga yang dapat mempengaruhi
kesehatan.
V. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga
b. Fungsi biologis
Keluarga selalu mengatakan makan makanan yang bergizi seperti tempe,telur, ikan dan sayur
mayur .
c. Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga selalu memperhatikan dan berupaya selekas mungkin mencari bantuan pelayanan
kesehatan bila ada anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan
d. Fungsi sosial
Keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan sikap dan perilaku yang baik bagi anak-
anaknya
e. Fungsi ekonomi
Kepala keluarga yaitu Tn S bekerja sebagai buruh harian dalam mencari nafkah untuk
memenuhi kebutuhan keluarga
f. Fungsi reproduksi
Tn S berusia 35 tahun dan Ny B berusia 35 tahun merupakan usia produktif, saat ini Ny
B menggunakan alat kontrasepsi suntik
VI. Koping Keluarga
a. Stres jangka panjang yang dihadapi keluarga adalah cemas dengan kondisi An.Z yang
menderita penyakit Infeksi Saluran pernafasan atas dan masa depan anak-anaknya.
Sedangkan stres jangka pendek yang dihadapi keluarga adalah keluarga tidak mempu
mengenal dan merawat penyakit An.Z
b. Usaha yang dilakukan oleh keluarga untuk menanggulangi stres yakni keluarga membawa
An.Z ke Puskesmas.
c. Batas kemampuan keluarga dalam menghadapi stres yakni keluarga masih dapat mengerti
tentang masalah yang dihadapi dan terus berusaha agar masalah kesehatan dapat diatasi.
P : 30x/i
3. BB : 15kg
TB : 98cm
4. Kebersihan rambut dan kepala
Rambut berwarna hitam, rambut pendek dan kulit kepala nampak bersih, frekuensi mencuci
rambut 2 x seminggu, tidak ada nyeri tekan.
5. Keadaan kulit
Warna kulit kuning langsat , kulit nampak bersih .
6. Kesehatan mata
Konjungtiva tidak anemis, simentris kiri dan kanan, pergerakan bola mata kanan dan kiri
normal, sklera tidak ikterus.
7. Hidung
Tidak ada pernapasan cuping hidung, tidak ada epistaksis, tidak ada nyeri tekan dan ada
sekret yang menghalangi penciuman.
8. Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada serumen yang menghalangi pendengaran, klien tidak ada
gangguan pendengaran
9. Kebersihan gigi dan mulut
Gigi tampak bersih frekuensi mennggosok gigi 2 x /sehari
Bibir klien nampak lembab,tidak ada stomatitis,tidak ada gangguan menelan
10. Pemeriksaan thoraks
a. Jantung
Bunyi jantung S1 lup di dengarkan pada interkosta 2dan 3 dan bunyi jantung S2 dup
terdengar pada interkosta 4dan 5 murni tidak ada suara tambahan.
b. Dada/paru
Dada nampak simetris kiri dan kanan pergerakan mengikuti pola napas, frekuensi pernapasan
30x/i bunyi nafas ronchi
ANALISA DATA
No Data Masalah Kesehatan Masalah Keperawatan
1 DS : ISPA pada An.Z 1. Hipertermia pada
- Ibu An. Z mengatakan keluarga Tn.S An.Z keluarga
Tn.Sberhubungan
anaknya demam sejak dengan :
Ketidak mampuan
5 hari yang lalu
keluarga mengenal
- Ibu klien mengatakan
masalah ISPA
anaknya batuk-batuk dan
suka menangis
- Ibu An.Z mengatakan
anaknya pilek
DO :
- Klien nampak rewel
- badan An.Z teraba panas
-nampak ada pengeluaran
sekret cair
tanda-tanda vital
TD : 90/60 mmHg
: 100x/i P:30x/i
S : 38,5 oC
2. 2. Resiko
Terjadinya berbagai
DS:
macam penyakit
- Keluarga mengatakan tidak
Sanitasi lingkungan menular (DHF, Diare
mengerti tentag syarat
yang tidak memenuhi dan Thypoid) pada
syarat rumah sehat
syarat pada keluarga keluarga Tn. S
DO:
Tn.S berhubungan dengan
- jenis SPAL terbuka
ketidak mampuan
- selokan kotor
keluarga mengenal
- Ventilasi tidak ada
sanitasi lingkungan yang
- Rumah nampak kotor
memenuhi syarat
- nampak ruang dapur kotor
kesehatan.
dan perabotan tidak tertata
dengan rapi
SKALA PRIORIHTAS MASALAH
Dx. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada An.Z keluarga Tn. S b/d ketidak
mampuan keluarga mengenal masalah
No Kriteria Perhitungan Skor
.
1. Sifat masalah 3/3 x 1 1
Tidak / kurang sehat
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2/2 x 2 2
Mudah
3. Potencial masalah umntuk cegah 3/3 x 1 1
Tinggi
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1
Madalah besar harus segera
ditangani
Total 5
Dx. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit menular (DHF, Diare dan Thypoid) pada
keluarga Tn. S b/d sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan
No Kriteria Perhitungan Skor
.
1. Sifat masalah 2/3 x 1 2/2
Ancaman kesehatan
2. Kemungkinan masalah dapat diubah 2/2 x 2 2
Mudah
3. Potencial masalah untuk cegah 3/3 x 1 1
Tinggi
4. Menonjolnya masalah 2/2 x 1 1
Masalah besar harus ditangani
Total 3 2/3
PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan hasil pembahasan diatas :
Maka urutan prioritas masalah :
1. Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) pada An.Z keluarga Tn. S b/d ketadak mampuan
keluarga mengenal masalah ISPA skor (5).
2. Resiko terjadinya berbagai macam penyakit menular (DHF, Diare dan Thypoid) pada
keluarga Tn. S b/d sanitasi lingkungan yang tidak memenuhi syarat kesehatan skor (3 2/3).
RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan
3. Keluarga mampu
m
4. Keluarga mampu
menciptakan
lingkungan rumah
yang sehat
5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
Setelah
melakukan
intervensi
keperawatan
keluarga di
harapkan :
1. Keluarga mampu
mengenal masalah
kesehatan yang
terkait dengan
kesehatan
lingkungan
2. Keluarga mampu
menganbil
keputusan yang
2. Sanitasi Resiko Setelah tepat mengenai Respon Masalah
lingkungan pada terjadinya melakukan lingkungan yang verbal kesehatan
keluarga Tn. S penyakit intevensi memenuhi syarat yang terkait
menular (DHF, keperawata kesehatn dengan
diare, dan n keluarga kesehatan
Thypoind) Tn. S di lingkuangan :
pada keluarga harapkan 3. Keluarga mampu 1. Dampak yang
Tn. S tidak terjadi merawat timbul dari
berhubungan penyakit lingkungan sanitasi
dengan : menular rukmah yang lingkungan
Ketidak memenuhi syarat yang tidak
mampuan kesehatan memenui
keluarga syarat
mengenal kesehatan
pentingnya
kesehatan
lingkungan
yang
memenuhi
syarat
kesehatan 4. Keluarga mampu
menciptakan
lingkungan rumah
yang bersih
5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas yang ada
di rumah
CATATAN PERKEMBANGAN
2. Keluarga mampu
mengambil
keputusan
3. Keluarga mampu
merawat
lingkungan yang
memenuhi syarat
kesehatan
4. Keluarga mampu
menciptakan
lingkungan yang
mamanuhi syarat
kesehatan
5. Keluarga mampu
memanfaatkan
fasilitas yang ada
5. NDX. 2
6. NDX. 2
RESUME KASUS
TnS berumur 35 tahun mempunyai anggota keluarga 4 orang terdiri dari 3 orang
anak dan seorang istri myang merupakan keluarga inti yang tinggal serumah dilingkungan
heterogen, keluarga TnS adalah suku Makassar yang menganut agama Islam. Dalam
pelayanan kesehatan, keluarga memanfaatkan sarana kesehatan terdekat yaitu puskesmas.
Tahap perkembangan keluarga yaitu berada pada tahap anak sekolah, dimana orang
tua membantu anak untuk bersosialisasi baik dengan tetangga maupun di sekolah serta
memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat.
Jenis bangunan rumah Tn S adalah semi permanen dengan luas bangunan 3 m x 4
m. Lantai rumah terbuat dari semen, status pemilikan rumah kontrakan, atap rumah seng,
dapur nampak kotor, ventilasi rumah tidak ada, penerangan rumah menggunakan listrik.
Keadaan lingkungan rumah kurang memenuhi syarat dimana halaman nampak kotor,
selokan nampak kotor, dan SPAL terbuka.klien menampung sampahnya di kantong plastik
dan kemudian di buang di tanah kosong disamping rumah dan jika sudah bertumpuk
kemudian dibakar.
Pengkajian fisik pada anggota keluarga yang bermasalah yaitu An.Z dengan Infeksi
Saluran Pernafasan Atas dengan TTV : TD : 90/60 mmHg, N : 100 x/I, S : 38,5C, Ibu klien
mengatakan anaknya demam, batuk-batuk, ingusan, dan suka menangis.
Rendahnya tingkat pendidikan dan kurangnya pengetahuan sehingga keluarga tidak
mampu mengenal masalah kesehatan yang terjadi sehingga tidak mampu mencegah dan
mengatasi masalah yang ada.
Adapun diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi, serta evaluasi yang
dilakukan yaitu :
1. Hipertimia b/d ketidak mampuan mengenal masalah penyakit ISPA.
Intervensi :
ng ISPA
ng tua klien untuk memberikan kompres air hangat..
c. Anjurkan minum air hangat bila ada sekret.
d. Ajarkan posisi yang nyaman (semi fowler) apabila timbul sesak.
e. Anjurkan untuk istirahat yang cukup.
Implementasi yang dilakukan :
a) Memberi penjelasan kepada keluarga tentang penyakit ISPA
b) Menganjurkan ibu klien untuk memberi minum air hangat bila masih ada sekret.
c) Mengajarkan posisi yang nyaman (semi fowler) apabila timbul sesak.
d) Menganjurkan untuk beristirat yang cukup.
Evaluasi :
Setelah melakukan implementasi keluarga mengatakan sudah mengerti tentang manfaat
memberikan kompres air hangat.
Resiko terjadinya penyakit menular (DHF, Diare, Thypoid pada keluarga TnS b/d
ketidakmampuan keluarga mengenal sanitasi lingkungan syarat kesehatan.
Intervensi:
a. Beri penjelasan (HE) tentang kesehatan lingkungan, syarat rumah sehat, dan penyakit yang
ditimbulkan jika sanitasi lingkungan tidak memenuhi syarat kesehatan
b. Jelaskan kepada keluarga tentang penyakit yang ada hubungannya dengan lingkungan yang
kurang bersih,terutama penyakit menular.
c. Motivasi dan anjurkan keluarga untuk memelihara dan membersihkan rumah setiap hari.
d. Anjurkan dan motivasi untuk memelihara dan menciptakan lingkungan rumah yang sehat.
Implementasi yang dilakukan :
a) Memberikan penjelasan tentang kesehatan lingkungan, syarat rumah sehat, dan penyakit
yang ditimbulkan jika sanitasi lingkungan tidak memenuhi syarat kesehatan.
b) Memotivasi keluarga untuk memelihara dan membersihkan rumah setiap hari.
c) Menganjurkan dan memotivasi keluarga untuk memelihara dan menciptakan lingkungan
rumah yang sehat.
Evaluasi :
Setelah melakukan implementasi keluarga mengatakan sudah mengerti tentang sanitasi
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan, dan mengatakan akan membersihkan rumahnya
setiap hari.