Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Jenis Kelamin : Pria
Umur : 49 tahun
Alamat : Aluh-Aluh
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Banjar/Indonesia
Tanggal Masuk RS : 28 maret 2017
Tanggal Pengkajian : 29 maret 2017
Diagnosa Medis : Stroke Infark Serebral
No. RM : 12-30-XX
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Keluhan utama
Keluhan pasien saat dilakukan pengkajian adalah pasien mengeluh nyeri
dikepala bagian kanan.
2. Riwayat Kesehatan /penyakit sekarang
Pasien mengatakan keadaan nyeri kepala ini sudah lama dialami pasien
dan jika sudah merasakan nyeri kepala dan kesulitan dalam berjalan.
3. Riwayat Kesehatan/penyakit dahulu
Ketika pasien ditanya mengenai hal ini pasien tahu tentang penyakit
dahulu yang dimilikinya
4. Riwayat Kesehatan/Penyakit Keluarga
Istri pasien mengatakan Keluarga pasien (Ibu pasien) memiliki riwayat
DM
Keterangan:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Pasien
= Tinggal serumah
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Keadaan umum lemah, kesadaran composmentis E4V5M6, pasien
mengeluh nyeri dikepala bagian kanan dan jika sudah merasakan nyeri
pasien tidak bisa melakukan aktivitas.
Tanda vital:
Suhu : 37C
Nadi : 100 x/menit
Pernafasan : 24 x/menit
Tekanan darah : 160/90 mmHg
SPO2 : 97 %
P : tidak menentu (saat istirahat dan beraktivitas)
Q : seperti ditusuk-tusuk
R : di kepala bagian kanan
S : skala nyeri 4(0-10) (nyeri sedang)
T : hilang timbul
2. Kulit
Keadaan kulit bersih, integritas kulit baik, kulit tampak kering, warna kulit
sawo matang.
9. Abdomen
Inspeksi : Bentuk abdomen normal dan simetris.
Auskultasi : peristaltik usus terdengar 12 kali per menit.
Perkusi : suara perkusi timpani
Palpasi : tidak terdapat massa diabdomen, turgor kulit baik, tidak
terdapat asites
2. Personal hygiene
Di rumah : kebiasaan mandi 2 kali sehari, keramas 2 kali sehari, gosok gigi
setiap mandi.
Di RS : pasien tampak kurang bersih, rambut terlihat rapi, pasien semenjak
dirawat di RS tidak mandi dan tidak gosok gigi.
3. Nutrisi
Di rumah : kebiasaan makan pasien 3 kali sehari, tidak ada pantangan
dalam makan, dan tidak ada makanan yang menyebabkan alergi.
Di RS : pola makan klien 3x/hari dengan menu sayur dan lauk pauk, tetapi
klien kadang tidak menghabiskan makanannya dan dibantu keluarga untuk
menyuapi
4. Eliminasi
Di rumah : kebiasaan/pola BAB 1 kali sehari dan BAK 6-7 kali sehari
Di RS : saat dirumah sakit pasien belum bab
5. Seksualitas
Pola seksualitas dan keluhan seksualitas tidak dikaji, karena pasien saat
dikaji tidak terlalu banyak berbicara tentang hal ini.
6. Psikososial
Hubungan pasien dengan keluarga, tetangga dan masyarakat baik, saat
berada di RS pasien juga berhubungan baik dengan pasien dan keluarga
pasien yang lain
7. Spiritual
Pasien mengatakan percaya dengan ketentuan Tuhan dan meyakini bahwa
sakit ini adalah cobaan
E. DATA FOKUS
DS : pasien mengeluh nyeri dikepala bagian kanan dan jika sudah
merasakan nyeri pasien tidak bisa melakukan aktivitas. Lamanya tidak
menentu, dan seperti tertindih ditusuk-tusuk, pasien mengatakan kesulitan
dalam berjalan serta kelemahan pada tangan kanan.
DO : pasien tampak terpasang infuse ditangan kanan, Skala aktivitas 2, bibir
tampak kering, pasien nampak terpasang infuse di tangan kanan, aktivitas
dibantu oleh keluarga skala kekuatan otot
4444 5555
5555 5555
TTV: T : 37C
N : 100 x/menit
R : 26 x/menit
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 28 Maret 2017.
Keadaan
kronik
Gangguan
psikiatrik atau
saraf akibat
apopleksia,
trauma kepala
dan operasi otak.
Memperbai
ki sirkulasi darah
otak sehingga
termasuk stroke
iskemik.
Kontraindikasi:
Hipersensitivitas
terhadap citicoline.
Tiap ml Indikasi :
Ranitidine injeksi Antihistamin 1x40 mg Intravena
mengandun Tukak lambung dan vial (IV)
g Ranitidin usus 12 jari
HCl setara
dengan Hipersekresi
ranitidine patologik
25 mg. sehubungan dengan
sindrom Zollinger-
Ellison"
Kontra indikasi :
Penderita gangguan
fungsi ginjal
Kontra indikasi:
Hipersensitif
terhadap
ketorolac
tromethamine
dan pernah
menunjukkan
reaksi alergi
terhadap aspirin
atau obat AINS
lainnya.
Pasien dengan
atau yang
mempunyai
riwayat ulkus
peptikum akut,
perdarahan
saluran cerna
atau perforasi.
Penderita
gangguan ginjal
berat atau
berisiko
menderita gagal
ginjal.
Pasien yang
diduga
menderita
perdarahan
serebrovaskular,
diatesis
hemoragik.
Pasien yang
sedang
mengalami
proses
persalinan.
Ibu menyusui.
Mendapatkan
obat AINS
lainnya dan
probenecid.
Tidak boleh
diberikan secara
intratekal atau
epidural.
H. ANALISIS DATA
DO :
- Pasien tampak lemah pada tangan kanan
- Aktivitas pasien dibantu oleh keluarga
- TTV :
T : 37C
N : 100 x/menit
R : 26 x/menit
TD: 160/90 mmHg
J. PERENCANAAN KEPERAWATAN
Diagnosa
No. Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
Keperawatan
1. Nyeri akut bd Setelah diberikan NIC Label : Pain NIC Label : Pain
agen biologis asuhan keperawatan Management Management
asuhan keperawatan 1. Kaji secara 1. Untuk
selama 2 x 15 menit, komprehensip mengetahui tingkat
nyeri yang dirasakan terhadap nyeri nyeri pasien
klien berkurang termasuk lokasi, 2. Untuk
dengan criteria hasil : karakteristik, durasi, mengetahui tingkat
NOC label : Pain frekuensi, kualitas, ketidaknyamanan
Control intensitas nyeri dan dirasakan oleh
Klien faktor presipitasi pasien
melaporkan nyeri 2. Observasi 3. Untuk
berkurang reaksi mengalihkan
Klien dapat ketidaknyaman perhatian pasien
mengenal secara nonverbal dari rasa nyeri
lamanya (onset) 3. Gunakan 4. Untuk
nyeri strategi komunikasi mengetahui apakah
Klien dapat terapeutik untuk nyeri yang
menggambarkan mengungkapkan dirasakan klien
faktor penyebab pengalaman nyeri berpengaruh
Klien dapat dan penerimaan terhadap yang
menggunakan klien terhadap lainnya
teknik non respon nyeri 5. Untuk
farmakologis 4. Tentukan mengurangi factor
pengaruh yang dapat
Klien
pengalaman nyeri memperburuk
menggunakan
terhadap kualitas nyeri yang
analgesic sesuai
hidup( napsu dirasakan klien
instruksi
makan, tidur, 6. untuk
Pain Level
aktivitas,mood, mengetahui apakah
Klien
hubungan sosial) terjadi
melaporkan nyeri
5. Tentukan faktor pengurangan rasa
berkurang
yang dapat nyeri atau nyeri
Klien tidak memperburuk yang dirasakan
tampak nyeriLakukan klien bertambah.
mengeluh dan evaluasi dengan 7. Pemberian
menangis klien dan tim health education
Ekspresi kesehatan lain dapat mengurangi
wajah klien tidak tentang ukuran tingkat kecemasan
menunjukkan pengontrolan nyeri dan membantu
nyeri yang telah klien dalam
Klien tidak dilakukan membentuk
gelisah 6. Berikan mekanisme koping
informasi tentang terhadap rasa nyer
nyeri termasuk 8. Untuk
penyebab nyeri, mengurangi
berapa lama nyeri tingkat
akan hilang, ketidaknyamanan
antisipasi terhadap yang dirasakan
ketidaknyamanan klien.
dari prosedur 9. Agar nyeri
7. Control yang dirasakan
lingkungan yang klien tidak
dapat bertambah.
mempengaruhi 10. Agar klien
respon mampu
ketidaknyamanan menggunakan
klien( suhu ruangan, teknik
cahaya dan suara) nonfarmakologi
8. Hilangkan dalam
faktor presipitasi memanagement
yang dapat nyeri yang
meningkatkan dirasakan.
pengalaman nyeri 11. Pemberian
klien( ketakutan, analgetik dapat
kurang mengurangi rasa
pengetahuan) nyeri pasien
9. Ajarkan cara
penggunaan terapi
non farmakologi
(distraksi, guide
imagery,relaksasi)
10. Kolaborasi
pemberian analgesic
2. Hambatan Setelah dilakukan Exercise therapy :
mobilitas fisik tindakan Ambulation
b.d Gangguan keperawatan selam
1. Mengetahui
neuromuskuler 2x24 jam hambatan 1. Monitoring vital
perubahan
mobilitas teratasi sign kondisi pasien
dengan kriteria sebelm/sesudah
hasil : latihan dan lihat
1. Klien meningkat respon pasien
dalam aktivitas saat latihan
fisik 2. Untuk
2. Mengerti tujuan memandirikan
2. Ajarkan pasien
klien dalam
dari peningkatan atau tenaga ambulasi
mobilitas kesehatan lain
3. Memverbalisasi tentang teknik
kan perasaan ambulasi 3. Untuk
dalam mengetahui
meningkatkan 3. Kaji kemampuan perkembangan
kekuatan dan pasien dalam pasien
kemampuan 4. Untuk
mobilisasi
berpindah memandirikan
4. Memperagakan pasien dalam
4. Latih pasien memnuhi
penggunaan alat
dalam kebutuhan
Bantu untuk
pemenuhan
mobilisasi
kebutuhan ADLs
(walker)
secara mandiri
5. Untuk mencegah
sesuai
pasien
kemampuan mengalami
cedera pada saat
5. Dampingi dan mobilisasi
Bantu pasien saat
mobilisasi dan 6. Untuk
bantu penuhi memandirikan
pasien dalam
kebutuhan ADLs
mobilisas
pasien
6. Ajarkan pasien
bagaimana
merubah posisi
dan berikan
bantuan jika
diperlukan
K. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nomor
No Jam Diagnos Para
Tindakan Evaluasi Tindakan
. Tindakan a f
NANDA
1. 12.00 I Pain Management
WITA 1. Kaji tanda 1. Klien tampak nyaman dengan posisi
vital supinasi/terlentang
2. Melakukan 2. Klien mengatakan mengeluh nyeri
pengkajian dikepala bagian kanan, seperti ditusuk
nyeri secara tusuk, skala nyeri 4, tidak menentu saat
komprehensif istirahat
termasuk 3. RR : 26 x/m, pasien tampak meringis
lokasi, menahan nyeri
karakteristik, 4. Tidak ada suara nafas abnormal
5. Pasien tidak mengeluh batuk
durasi,
6. TD : 160/80 mmHg, N : 100x/m. R :
frekuensi,
26x/m, T : 37C.
kualitas dan
faktor
presipitasi
3. Mengobservas
i reaksi
nonverbal dari
ketidaknyama
nan
4. Menggunakan
teknik
komunikasi
terapeutik
untuk
mengetahui
pengalaman
nyeri pasien
5. Mengontrol
faktor
lingkungan
yang
mempengaruhi
nyeri seperti
kebisingan
6. Mengajarkan
teknik non
farmakologi
(napas dalam)
(.) (.)