Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH:
Hari :
Tanggal :
TIM PEMBIMBING
NIP.............................................. NIP............................................
LAPORAN PENDAHULUAN
Hormon yang mengatur komposisi plasma dan cairan tubuh adalah aldosterone dan ADH.
Air merupakan 60% dari berat tubuh orang dewasa. Jumlah air yang diperlukan pada orang
dewasa sekitar 1500 ml/hari dan jumlah haluaran urine minimal 300-500 ml/24 jam. Gangguan
keseimbangan cairan adalah kekurangan air (dehidrasi) atau kelebihan air (Tambayong, 1999).
Kekurangan volume cairan adalah penurunan adalah kekurangan cairan intravaskuler, interstitial,
dan atau intraselular, mengacu pada dehidrasi dan kehilangan cairan saja tanpa perubahan kadar
sodium (NANDA, 2014)
B. Epidemiologi
Gangguan keseimbangan cairan antara lain dehidrasi dan hipovolemik. Dehidrasi adalah
kehilangan cairan tubuh yang berlebihan karena penggantian cairan yang tidak cukup akibat
asupan yang tidak memenuhi kebutuhan tubuh dan terjadi peningkatan pengeluaran air (Tarwaka,
2004 dalam Andayani 2013). Angka kejadian dehidrasi dapat disebabkan karena diare atau
demam tinggi. The Indonesian Hydration Regional Study (THIRST) menyatakan bahwa 42,5%
orang dewasa mengalami kurang air tingkat ringan (Budi, 2011 dalam Andayani, 2013).
Penelitian di Australia pada buruh tambang bawah tanah dengan suhu lingkungan kerja 36,2 oC
menunjukkan bahwa 60% pekerja memulai shift bekerja dalam keadaan dehidrasi. Penelitian lain
di Australia pada pekerja outdoor menunjukkan bahwa 79% pekerja mengalami dehidrasi.
Penelitian pada pekerja laundry di Semarang menunjukkan bahwa 50 dari 70 sampel atau 71,1%
mengalami clinically dehydrated (Andayani, 2013).
Survei morbiditas yang dilakukan oleh Subdirektorat Diare Departemen Kesehatan tahun
2000-2010 terlihat kecenderungan peningkatan insiden yaitu 301/1000 penduduk pada tahun
2000, 374/1000 penduduk pada tahun 2003, naik menjadi 423/1000 penduduk pada tahun 2006,
dan mencapai 411/1000 penduduk pada tahun 2010 (Kementerian Kesehatan, 2011). Di Sulawesi
Selatan angka morbiditas diare adalah 7,19/1000 penduduk dan 23,3% diantaranya di bawah
umur 5 tahun (Hira, 2002 dalam Mupidah dkk). Selama diare akan terjadi peningkatan
kehilangan cairan dan elektrolit melalui feses. Kehilangan cairan yang terus berlangsung dan
tidak diimbangi dengan penggantian yang cukup, maka akan berakhir menjadi dehidrasi. Dan
jika keadaan ini berlangsung terus maka dapat terjadi dehidrasi berat dan bahkan kematian
(WHO, 2005).
C. Etiologi
Etiologi gangguan keseimbangan cairan antara lain: Kehilangan cairan tubuh melalui
muntah, diare, perdarahan, melalui pipanasogastric, melalui ginjal (penggunaan diuretic, diuresis
osmotik, salt wastingnephropathy, hipoaldosteronisme), melalui kulit dan saluran nafas
(insensiblewater losses, keringat, luka bakar), atau melalui sekuestrasi cairan (misalnya pada
obstruksi usus, trauma, fraktur, pankreatitis akut), latihan berat, diabetes insipidus (Horne, 2000).
Pembesaran Rongga usus halus pada Masuk ke empedu Masuk kealiran darah Masuk retikulo
limfe kelenjar limfoid halus (bacteremia endothelia(RES)
sekunder) terutama hati dan limfa
Hipoalbuminemia
Penurunan asupan protein Osmolaritas cairan
ekstrasel menurun
Gangguan permeabilitas
dan keseimbangan osmotik
Kelebihan volume Dehidrasi Output cairan berlebih
Perpindahan cairan cairan
intravaskuler ke
ekstravaskuler Regulasi cairan tidak
seimbang
G. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan yang Sering Muncul (PES)
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan aktif yang
ditandai dengan output cairan berlebih dan penurunan urine menurun.
2. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan gangguan mekanisme pengaturan yang
ditandai dengan edema
b. Perencanaan/Nursing Care Plan
No Diagnosa NOC NIC
1 Kekurangan volume cairan 1. Hidrasi (0602) 1a. Monitor cairan
berhubungan dengan - Intake cairan - Tentukan faktor resiko penyebab
kehilangan volume cairan tidak terganggu ketidakseimbangan cairan
aktif yang ditandai dengan - Output urin tidak - Periksa turgor kulit
output cairan berlebih dan terganggu - Monitor asupan dan pengeluaran
penurunan urine menurun - Tidak ada haus - Monitor membrane mukosa
1b. Resusitasi cairan
- Kolaborasi dengan tim medis
pemasangan IV untuk pemberian
cairan terbaik, baik kristaloid
(normal saline & ringer laktat)
dan koloid (hesban &
plasmanate)
Bulechek et. al. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC). Oxford: Elsevier
Horne, M.M. 2000. Keseimbangan Cairan, Elektrolit, dan Asam Basa. Jakarta: EGC
Kementerian Kesehatan RI. 2011. Situasi Diare di Indonesia. Jakarta: Buletin Jendela dan Info
Kesehatan
Moorhead et. al. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC). Oxford: Elsevier
NANDA. 2014. Nursing Diagnose: Definitions and classification 2015-2017. Oxford: Wiley
Blackwell
World Health Organization. 2005. The Treatment Of Diarrhea: A Manual For Physicians And Other
Senior Health Worker. Swiss: Jenewa