Vous êtes sur la page 1sur 6

BAB VI

RENCANA PENGEMBANGAN WILAYAH STUDI

6.1 Rencana Pengembangan Struktur Ruang


Rencana sistem pusat Kecamatan Darangdan disusun berdasarkan kerangka tata
ruang wilayah yang tersusun dari pengembangan pusa-pusat kegiatan yang berhirarki satu
sama lain serta dihubungkan melalui suatu sistem pergerakan dan sistem prasarana wilayah
dengan cakupan pelayanan kecamatan. Rencana struktur ruang secara umum dirumuskan
berdasarkan beberapa pendekatan mengenai struktur kewilayahan, yang diantaranya:
1. Mengacu pada kebijakan perundang-undangan Tata Ruang no. 26 Tahun 2007
tentang Penataan Ruang
2. Hasil analisis daya dukung wilayah serta daya tampung wilayah
3. Strategi pengembangan wilayah kecamatan dalam rangka mengembangkan kegiatan
sosial, ekonomi dan kegiatan yang terkait penataan ruang yang berhirarki
Dalam penyusunan rencana struktur ruang Kecamatan Darangdan, kriteria
penyusunan didapatkan dari hasil analisis aspek-aspek keruangan yang dituangkan dalam
sintesa mengenai potensi dan masalah. Penentuan hirarki pelayanan wilayah berdasarkan
analisis mengenai sistem jaringan prasarana dan sistem pergerakan wilayah.
6.1.1 Arahan Pengembangan Distribusi Pusat-Pusat Kegiatan
Secara umum dalam pengembangannya, suatu wilayah membentuk wilayah pusat
sebagai wilayah utama pelayanan. Dalam upaya pengembangan sistem pusat pelayanan di
Kecamatan Darangdan dan menyusun suatu arahan struktur ruang wilayah kecamatan,
maka dilakukan penetapan wilayah pusat pelayanan. Arahan penetapan pusat kegiatan di
Kecamatan Darangdan adalah sebagai berikut:
1. Desa Darangdan direncanakan sebagai Pusat Pelayanan (PP) atau IKK
Desa Darangdan diarahakan sebagai wilayah pusat dengan fungsi kegiatan
pemerintahan, pusat pelayanan sosial, pusat pengembangan permukiman serta
kegiatan perdagangan dan jasa. Dasar penetapan ini dikarenakan wilayah tersebut
adalah wilayah dengan kelengkapan sarana dan prasarana yang mendukung segala
kegiatan.
2. Desa Sawit dan Desa Sadarkarya diarahkan sebagai Desa Pusat Pertumbuhan
(DPP)
Desa Sawit dan Desa Sadarkarya diarahkan sebagai wilayah pelayanan sekunder
yang melayani kegiatan dari Desa Hinterland. Desa Sawit menjadi DPP untuk di WP I,
sedangkan Desa Sadarkarya menjadi DPP untuk di WP II.
3. Desa Depok, Desa Sirnamanah, Desa Nangewer, Desa Pasirangin, Desa Nagrak,
Desa Mekarsari, Desa Cilingga, Desa Neglasari, Desa Linggasari, Desa
Gununghejo, Desa Linggamukti dan Desa Legoksari diarahkan sebagai Desa
Hinterland.
Desa-desa tersebut diarahkan sebagai Desa Hinterland, untuk memenuhi
kebutuhannya dibutuhkan bantuan dari DPP yang ada di dalam Wilayah
Pembangunannya.
6.1.2 Arahan Pembagian Wilayah
Penetapan arahan pembagian wilayah di Kecamatan Darangdan secara umum
mempertimbangkan beberapa karakteristik wilayah berupa keadaan geografis dan tingkat
aksesibilitas antar wilayahnya serta mengacu kepada sistem perwilayahan yang terbentuk
secara morfologis pengembangan wilayah dan kegiatan ekonomi utama. Berdasarkan
karakteristik tersebut penetapan sistem perwilayahan di Kecamatan Darangdan dapat
dipertimbangkan melalui penentuan hirarki wilayah dengan didasarkan pada interaksi antar
ruang dalam wilayah cakupan yang lebih luas sehingga diharapkan akan memacu
perkembangan selanjutnya.
Penentuan hirarki keruangan di Kecamatan Darangdan dilakukan dengan maksud
untuk menentukan wilayah pusat pengembangan. Mengacu pada kajian mengenai jangkauan
pusat pelayanan, kondisi geografis dan kecenderungan pola aksesibilitas secara eksisting
maka Kecamatan Bantarkalong direncanakan menjadi 3 bagian Wilayah Pengembangan,
yaitu Kawasan Ibu Kota Kecamatan (IKK), Wilayah Pembangunan I (WP I), dan Wilayah
Pembangunan II (WP II).
Tabel 6.1.
Rencana Hirarki Ruang Kecamatan Darangdan
Wilayah Pusat Wilayah Tema Pengembangan
No Wilayah Pelayanan
Pengembangan Pelayanan WP
Hirarki I
Desa di Wilayah
1. Kawasan Ibukota Desa Darangdan Pusat Pemerintahan
Pembangunan I dan II
Kecamatan (IKK)
- Desa Depok
Hirarki II - Desa
Struktur Desa Progresif
2. Wilayah Desa Sawit Sirnamanah
(SPP)
Pembangunan I - Desa Nangewer
- Desa Pasirangin
- Desa Nagrak
- Desa Mekarsari
- Desa Cilingga
Hirarki III - Desa Neglasari
Wilayah - Desa Linggasari Sistem dan Usaha
3. Desa Sadarkarya - Desa
Pengembangan Agribisnis
Utara Gununghejo
- Desa
Linggamukti
- Desa Legoksari
Sumber : Hasil Analisis, 2017.

6.2 Rencana Pola Ruang


Arahan pola ruang adalah rencana gambaran letak, ukuran, fungsi dari kegiatan
kegiatan budidaya dan lindung. Isi rencana pola ruang adalah deliniasi kawasan kegiatan
sosial, ekonomi, budaya dan kawasan lainnya di dalam kawasan budidaya dan deliniasi
kawasan lindung.
6.2.1 Arahan Pemanfaatan Kawasan Lindung
Arahan pemanfaatan ruang kawasan lindung di Kecamatan Darangdan terdiri dari
hutan lindung, sempadan sungai dan kawasan rawan gerakan tanah. Kawasan lindung di
Kecamatan Darangdan didominasi oleh hutan lindung dengan luas 856,23 Ha atau sebesar
13,23% dari luas total kecamatan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6.2.
Arahan Pemanfaatan Ruang Kawasan Lindung
No. Pola Ruang Luas (Ha) % Terhadap Kecamatan
1 Sempadan Sungai 126,94 1,96
2 Hutan Lindung 856,23 13,23
3 Kawasan Rawan Gerakan Tanah 234,05 3,62
Sumber: Hasil Analisis, 2017.

6.2.2 Arahan Pemanfaatan Kawasan Budidaya


Arahan pemanfaatan ruang kawasan budidaya di Kecamatan Darangdan terdiri
kawasan permukiman, tanaman pangan, perkebunan, holtikultura, hutan produksi tetap,
peternakan, perdagangan dan jasa. Sedangkan untuk kawasan budidaya yang mendominasi
di Kecamatan Darangdan yaitu kawasan tanaman pangan dengan luas 1484,76 Ha atau
sebesar 22,95% dan berkolerasi dengan data kependuSdukan yang mayoritas mata
pencaharian penduduk di Kecamatan Darangdan yaitu sebagai petani, untuk lebih jelas
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 6.3.
Arahan Pemanfaatan Ruang Kawasan Lindung
No. Pola Ruang Luas (Ha) % Terhadap Kecamatan
1 Kawasan Permukiman 859,67 13,29
2 Kawasan Tanaman Pangan 1484,76 22,95
3 Kawasan Perkebunan 1483,65 22,93
4 Kawasan Holtikultura 477,23 7,38
5 Kawasan Perdagangan dan Jasa 34,52 0,53
6 Kawasan Hutan Produksi Tetap 903,2 13,96
7 Kawasan Peternakan 10,25 0,16
Sumber: Hasil Analisis, 2017.

Maka secara keseluruhan, arahan pola pemanfaatan ruang di Kecamatan Darangdan


terdiri dari 9 klasifikasi pemanfaatan ruang, yaitu hutan lindung, sempadan sungai kawasan
rawan gerakan tanah, kawasan permukiman, perkebunan, holtikultura, perdagangan dan
jasa, hutan produksi tetap, dan peternakan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 6.2.
Peta Arahan Pola Ruang.

Vous aimerez peut-être aussi