Vous êtes sur la page 1sur 4

RS GRAHA HUSADA ATONIA UTERI

BANDAR LAMPUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


A 1/3
Ditetapkan oleh,
Tanggal terbit Direktur RS Graha Husada
Bandar Lampung

STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

dr. H. Is Yulianto., Sp.OG


Atonia uteri adalah perdarahan obstetri yang disebabkan oleh kegagalan uterus
untuk berkontraksi secara memadai setelah kelahiran.
DEFINISI
Kompresi bimanual dilakukan pada kasus atonia uteri dengan tujuan untuk
mengurangi jumlah perdarahan.
Sebagai pedoman dan acuan bagi bidan dalam melakukan tindakan penanganan
TUJUAN terhadap pasien dengan atonia uteri
Surat Keputusan Direktur RS Graha Husada nomor 013/SK-RSGH/X/2016
KEBIJAKAN
tentang
PROSEDUR KOMPRESI BIMANUAL UTERUS

I. Persiapan
A. Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun lalu dikeringkan dengan
tissue atau handuk pribadi yang kering dan bersih
B. Melakukan indetifikasi terhadap pasien
C. Beritahu pada ibu apa yang akan dikerjakan dan berikan kesempatan
untuk mengajukan pertanyaan
D. Beritahu keluarga untuk menyiapkan darah jika tranfusi diperlukan

II. Tindakan
PROSEDUR A. Kompresi Bimanual Interna
1. Dengan lembut masukan tangan secara obstetrik ke lumen vagina
2. Ubah tangan tersebut menjadi kepalan dan letakkan kepalan tangan
pada forniks anterior. Tekan dinding anterior uteri (usahakan seluruh
dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking menyentuh fornik
anterior), sementara telapak tangan lain pada abdomen, menekan
dengan kuat dinding belakang uterus kearah kepalan tangan dalam.
3. Tetap berikan tekanan pada uterus dengan kedua tangan secara kuat
sampai perdarahan berhenti dan uterus berkontraksi. Kompresi uterus
ini memberikan tekanan langsung pada pembuluh darah di dalam
dinding uterus dan merangsang miometrium untuk berkontraksi
RS GRAHA HUSADA
BANDAR LAMPUNG ATONIA UTERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


A 2/3

4. Evaluasi Keberhasilan:
Jika uterus berkontraksi dan perdarahan berkurang, teruskan
melakukan KBI selama 2 menit, kemudian perlahan lahan
keluarkan tangan dari dalam vagina pantau kondisi ibu selama kala
IV.
Jika uterus berkontraksi tapi perdarahan terus berlangsung, periksa
perineum, vagina dan serviks apakah ada laserasi di bagian tersebut.
Segera lakukan penjahitan jika ditemukan laserasi
Jika kontraksi uterus tidak terjadi dalam waktu 5 menit, lanjutkan
langkah berikut

B. Kompresi Bimanual Eksterna


5. Ajarkan keluarga untuk melakukan kompresi bimanual eksterna ( KBE
sementara penolong melanjutkan dengan langkah langkah
penatalaksanaan atonia uteri selanjutnya :
Mencuci tangan pada larutan klorin 0,5% dan melepaskannya
Menggunakan sarung tangan steril
Berikan ergometrin 0,2 mg IM
Pasang infus (RL) dengan 20 unit oksitosin
PROSEDUR 6. Tekan dinding perut bawah untuk menaikkan fundus uteri agar telapak
tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus.
7. Pindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak tangan kanan dapat
menekan korpus uteri bagian depan
8. Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dan
kanan dan perhatikan perdarahan yang terjadi.
9. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut hingga uterus
dapat berkontraksi dengan baik.
10. Dekontaminasi dan pencegahan infeksi pasca tindakan
11. Perhatikan tanda vital, perdarahan dan kontraksi uterus tiap 10 menit
dalam 2 jam pertama
12. Tuliskan hasil tindakan dan instruksi perawatan lanjutan, jelaskan dan
serahkan pemantauan dan status pada petugas
13. Beritahukan kepada pasien dan keluarganya tentang tindakan dan
hasilnya serta perawatan lanjutan yang masih diperlukan.
14. Dokumentasikan tindakan yang dilakukan
15. Namun apabila setelah KBE, perdarahan belum berhenti, lakukan
inform consent untuk perujukan, dan selama perujukan lanjutkan ke
langkah berikut
RS GRAHA HUSADA
BANDAR LAMPUNG ATONIA UTERI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


A 3/3

C.Kompresi Aorta Abdominalis


16. Raba pulsasi arteri femoralis pada lipatan paha
17. Kepalkan tangan kiri dan tekan bagian punggung jari telunjuk hingga
kelingking pada umbilikus ke arah kolumna vetebralis dengan arah
tegak lurus
18. Dengan tangan lain, raba pulsasi arteri femoralis untuk mengetahui
cukup tidaknya kompresi
Jika pulsasi masih teraba, artinya tekanan kompresi masih belum
cukup
PROSEDUR Jika kepalan tangan mencapai aorta abdominalis, maka pulsasi arte
femoralis akan berkurang / berhenti
19. Jika perdarahan pervaginam berhenti, pertahankan posisi tersebut dan
pemijatan uterus (dengan bantuan asisten) hingga uterus berkontraksi
baik
20. Jika perdarahan maih berlanjut :
Lakukan ligasi arteri uterina adan utero-ovarika
Jika perdarahan masih terus banyak, lakukan histerektomi
supravaginal
Kamar bersalin
UNIT TERKAIT
Kamar operasi

Vous aimerez peut-être aussi