Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
201310110311201
OTODA
KELAS G
b. Executive Review
Executive review dilakukan oleh Menteri atau Gubernur.
1) Dilakukan oleh Menteri
Perda provinsi dan Peraturan Gubernur yang bertentangan dengan
ketentuan peraturan perundan-gundangan yang lebih tinggi, kepentingan
umum, dan/atau kesusilaan dibatalkan oleh Menteri. Pembatalan Perda
Provinsi dan Peraturan Gubernur ditetapkan dengan Keputusan Menteri.
Paling lama 7 hari setelah keputusan pembatalan, kepala daerah harus
menghentikan pelaksanaan Perda dan selanjutnya DPRD bersama kepala
daerah mencabut Perda dimaksud.
Sebagai tambahan informasi untuk Anda, berikut daftar Perda yang
dibatalkan oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) yang kami akses dari
laman Kementerian Dalam Negeri.
2) Dilakukan oleh Gubernur
Perda kabupaten/kota dan peraturan bupati/wali kota yang bertentangan
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi,
kepentingan umum, dan/atau kesusilaan dibatalkan oleh Gubernur sebagai
wakil Pemerintah Pusat. Pembatalan Perda Kabupaten/Kota dan peraturan
bupati/wali kota ditetapkan dengan keputusan gubernur sebagai wakil
Pemerintah Pusat.
Paling lama 7 hari setelah keputusan pembatalan, kepala daerah harus
menghentikan pelaksanaan Perda dan selanjutnya DPRD bersama kepala
daerah mencabut Perda dimaksud.
Berdasarkan uraian di atas, terhadap Perda kabupaten/kota yang bertentangan
dengan Perda provinsi dapat dilakukan pembatalan dengan keputusan gubernur.
Menurut Prof. HAS Natabaya (2006: 191), dilihat dari aspek desentralisasi,
otonomi daerah, dan hubungan pusat daerah dalam kerangka negara kesatuan,
kewenangan pemerintah pusat membatalkan Perda dapat dibenarkan. Tetapi dalam
kaitannya dengan konstitusionalitas (formil dan materiil) peraturan daerah, maka
sebenarnya yang berwenang menguji adalah Mahkamah Agung. Intinya, terjadi
dualisme mekanisme pengujian Perda.
HAS Natabaya (2006: 191) mengajukan dua usul untuk menyelesaikan dualisme
itu. Pertama, jika ada pihak yang dirugikan Perda kabupaten/kota, bisa langsung
mengajukan pengujian ke Mahkamah Agung. Kedua, jika pemerintah pusat
menilai Perda bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lebih
tinggi atau kepentingan umum, pemerintah cukup menetapkan saja untuk
kemudian diajukan ke Mahkamah Agung untuk mendapatkan fiat atau diuji ulang
baik secara formil maupun materiil.
Demikian solusi yang ditawarkan sejumlah ahli atas dualisme mekanisme
pengujian Perda. Jika Anda (warga masyarakat) merasa dirugikan oleh berlakunya
Perda kabupaten/kota dan menilai perda tersebut bertentangan dengan undang-
undang, sebaiknya segera ajukan permohonan pengujian ke Mahkamah Agung
agar memenuhi syarat-syarat formal, terutama waktu.
Mekanisme Keberatan
Dalam hal penyelenggara Pemerintahan Daerah provinsi tidak dapat menerima
keputusan pembatalan Perda provinsi dan gubernur tidak dapat menerima
keputusan pembatalan peraturan gubernur dengan alasan yang dapat dibenarkan
oleh ketentuan peraturan perundang-undangan, gubernur dapat mengajukan
keberatan kepada Presiden paling lambat 14 hari sejak keputusan pembatalan
Perda atau peraturan gubernur diterima.
Sedangkan dalam hal penyelenggara Pemerintahan Daerah kabupaten/kota tidak
dapat menerima keputusan pembatalan Perda kabupaten/kota dan
bupati/wali kota tidak dapat menerima keputusan pembatalan peraturan
bupati/wali kota dengan alasan yang dapat dibenarkan oleh ketentuan peraturan
perundang-undangan, bupati/wali kota dapat mengajukan keberatan kepada
Menteri paling lambat 14 hari sejak keputusan pembatalan Perda Kabupaten/Kota
atau peraturan bupati/wali kota diterima.
Sanksi Jika Masih Memberlakukan Perda yang Sudah Dibatalkan
Penyelenggara Pemerintahan Daerah provinsi atau kabupaten/kota yang masih
memberlakukan Perda yang dibatalkan oleh Menteri atau oleh gubernur dikenai
sanksi berupa:
a. Sanksi administratif
Dikenai kepada kepala Daerah dan anggota DPRD berupa tidak dibayarkan hak-
hak keuangan yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan selama
3 (tiga) bulan.
b. Sanksi penundaan evaluasi rancangan Perda
Sanksi di atas tidak diterapkan pada saat penyelenggara Pemerintahan Daerah
masih mengajukan keberatan kepada Presiden untuk Perda Provinsi dan kepada
Menteri untuk Perda Kabupaten/Kota.