Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Definisi
Trauma Capitis (Cedera kepala ) yaitu adanya deformasi berupa penyimpangan bentuk atau
penyimpangan garis pada tulang tengkorak, percepatan dan perlambatan ( accelerasi
decelerasi ) yang merupakan perubahan bentuk. Dipengaruhi oleh perubahan peningkatan pada
percepatan faktor dan penurunan kecepatan, serta notasi yaitu pergerakan pada kepala dirasakan
juga oleh otak sebagai akibat perputaran pada tindakan pencegahan.
B. Etiologi
Lokasi
Kekuatan
Rotasi
C. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala cedera kepala dapat dikelompokkan dalam 3 kategori utama ( Hoffman, dkk,
1996):
Perubahan perilaku kognitif dan perubahan fisik pada berbicara dan gerakan motorik
dapat timbul segera atau secara lambat.
Tulang tengkorak sebagai pelindung jaringan otak, mempunyai daya elatisitas untuk mengatasi
adanya pukulan.
Cedera kulit
Kerusakan otak dpat terjadi bila tulang tengkorak mauk ke dalam jaringan otak dan melukai:
Saraf otak
Jaringan otak
Battle sign
Hemotympanum
Periorbital echymosis
Rhinorrhoe
Orthorrhoe
Brill hematom
a Komosio
Disorientasi sementara.
Istirahat mutlak setelah keluhan hilang coba mobiliasi brtahap, duduk berdiri pulang.
b Kontosio
Gejala :
c Hematom epidural
Penurunan kesadaran ringan saat kejadian periode Lucid (beberapa menit beberapa jam )
penurunan kesadaran hebat koma, serebrasi, dekortisasi, pupil dan isokor, nyeri kepala hebat,
reflek patologik positif.
d. Hematom subdural
Akut :
- Gejala 24 48 jam
- PTIK meningkat
Sub akut
Berkembang 7 10 hari, kontosio agak berat, adanya gejala TIK meningkat kesadaran
menurun.
Kronis :
e Hematom Intrakranial
Karena adanya kompresi langsung pada batang otak gejala pernapasan abnormal :
Chyne stokes
Hiperventilasi
Apneu
2. Sistem Kardiovaskuler
Trauma kepala perubahn fungsi jantung : kontraksi, edema paru, tekanan vaskuler.
Perubahan saraf otonom pada fungsi ventrikel : Disritmia, Fibrilasi, Takikardia.
Tidak adanya stimulus endogen saraf simpatis terjadi penurunan kontraktilitas
ventrikel curah jantung menurun meningkatklan thanan ventrikel kiri edema
paru.
3. Sistem Metabolisme
Trauma kepala cenderung terjadi retensi Na, air, dan hilangnya sejumlah Nitrogen.
Dalam kedaan stress fisiologis.
27
27
E.Patofisiologi
Otak dapat berfungsi dengan baik bila kebutuhan Oksigen dan Glukosa dapat terpenuhi. Energi
yang dihasilkan didalam sel-sel saraf hampir seluruhnya melalui proses oksidasi. Otak tidak
mempunyai cadangan oksigen, jadi kekurangan aliran darah ke otak walaupun sebentar akan
menyebabkan gangguan fungsi. Demikian pula dengan kebutuhan oksigen sebagai bahan bakar
metabolisme otak tidak boleh kurang dari 20 mg %, karena akan menimbulkan koma. Kebutuhan
glukosa sebanyak 25 % dari seluruh kebutuhan glukosa tubuh, sehingga bila kadar glukosa
plasma turun sampai 70 % akan terjadi gejala gejala permulaan disfungsi cerebral.
Pada saat otak mengalami hipoksia, tubuh berusaha memenuhi kebutuhan oksigen melalui proses
metabolik anaerob yang dapat menyebabkan dilatasi pembuluh darah. Pada kontusio berat,
hipoksia atau kerusakan otak akan terjadi penimbunan asam laktat akibat metabolisme anaerob.
Hal ini akan menyebabkan asidosis metabolik.
Dalam keadaan normal cerebal blood flow (CBF) adalah 5060 ml/menit/100gr jaringan otak,
yang merupakan 15 % dari cardiac output.
Akibat adanya perdarahan otak akan mempengaruhi tekanan vaskuler, dimana penurunan tekanan
vaskuler menyebabkan pembuluh darah arteriol akan berkontraksi. Pengaruh persarafan simpatik
dan parasimpatik pada pembuluh darah arteri dan arteriol otak tidak begitu besar.
27
Memar otak
27
Laserasi
Hipotensi sistemik
Hipoksia
Hiperkapnea
Udema otak
Komplikai pernapasan
G.Pemeriksaan Diagnostik:
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Identitas Data
5. Pendidikan : SMA
6. Pekerjaan : Wiraswasta
GENOGRAM
GI
GII
GIII
27
9. Suku : Bugis
10.Agama : Islam
12.Rekreasi : Nonton TV
3. Keluarga ini dikaruniai 4 anak. Semua anggota keluarga sehat kecuali TnR yang
menderita Trauma Capitis. Dahulu hingga sekarang, bila ada anggota keluarga yang
sakit.keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yaitu puskesmas . Dalam keluarga tidak
ada yang menderita penyakit keturunan.
C.STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi dalam keluarga yaitu musyawarah tapi Tn.R kadang marah pada
anaknya jika tidak patuh
2. Struktur peran, Tn R merasa tetap sebagai kepala keluarga dan bertanggung jawab. Ny
N membuka kios kecil untuk membantu menopang kekurangan kebutuhan Rp 25.000,-
3. Nilai-nilai dalam keluarga adalah kejujuran dan keterbukaan, tidak ada konflik nilai
dalam keluarga
D. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi efektif
27
2. Fungsi sosialisasi
Anggota keluarga yang paling berperandalam mengasuh anak adalah ibu di bantu dengan
kepala keluarga
Keluarga yakin akan kesehatan, jika ada anggota keluarga yang sakit mereka
menggunakan fasilitas kesehatan baik puskesmas ataupun rumah sakit.
4. Fungsi reproduksi
Tidak I ngin punya anak lagi, ikut KB, hubungan suami istri masih tetapi jarang sekali.
5. Fungsi ekonomi
Penghasilan tidak tetap, saat ini keluarga dicukupi dari penghasilan lain.
Sejak 1 minggu yang lalu TnR tidak beraktifitas seperti biasanya, anaknya butuh biaya
sekolah.
Pasrah terhadap keadaan sekarang dan dianggap sebagai cobaan dari Tuhan
F. KEADAAN LINGKUNGAN
1. Karakteristik rumah
e. Ventilasi cukup
g. Lantai papan
2. Kebersihan rumah
a. Halaman
Jarak antara rumah dengan jalan setapak kira-kira 4 m, bagian depan tidak
dimanfaatkan
b. Ruang tamu
c. Ruang tidur
d. Ruang makan
Tidak ada ruang makan khusus, ruang makan merangkap juga ruang dapur
3. Pemakaian air
a. Tempat pembuangan limbah keluarga melalui pipa dan mengalir keluar ke saluran
air yang ada disamping rumah
Sampah dimasukkan kedalam kantong plastic lalu di bungkus dan dibuang di bak
penampungan sampah
27
6. Hewan ternak
7. Denah rumah
Kamar R. keluarga
WC
Kamar R. tamu
Tangga
Kios
a. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yaitu influensa, batuk, dan
demam
b. Keluhan anggota keluarga yang mengalami masalah yaitu klien TnR mengalami
cedera kepala sejak seminggu yang lalu, karakteristik hilang timbulx klien
mengatakan nyeri pada daerah kepala dan klien mengatakan sakit kepala,
f. Status imunisasi
1 AnE 15 1x 3x 3x 4x 1x Puskesmas
2 AnS 12 1x 3x 3x 4x 1x Puskesmas
3 AnY 8 1x 3x 3x 4x 1x Puskesmas
4 AnF 2 1x 3x 3x 4x 1x Puskesmas
3. Keluarga berencana
KU = lelah
Kesadaran = latargi
GCS = 13
Respon motorik :6
Respon verbal :4
b. Tanda-tanda vital
S = 36,6 C P = 20 x / menit
c. Kulit
27
d. Kepala
Palpasi : tidak teraba adanya massa, nyeri tekan pada bagian frontal
e. Muka
f. Mata
g. Hidung
Inspeksi : tampak simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya polip
h. Telinga
Inspeksi : tampak simetris kiri dan kanan, tidak tampak adanya serumen
i. Mulut
j. Leher
27
k. Thorax
l. Jantung
m. Abdomen
n. Genetalia
27
o. Ekstermitas
a) Atas
b) Bawah
p. Status neurologi
a) nervus I ( olfaktorius)
27
b) nervus II (optikus)
d) nervus V (trigeminus)
h) nervus XI (accesorius)
KLASIFIKASI DATA
TRAUMA CAPITIS
a) Data subjektif
b) Data objektif
Observasi TTV
S = 36.6 C P = 20 x / menit
ANALISA DATA
DO:
S = 36,6 C
P = 20 x / menit
Cortex cerebri
Saraf effernt
Nyeri
INTERVENSI KEPERAWATAN
Palpebra
tampak 4.Observasi 4.memudah
oedema lokasi kan untuk
penyebaran, menentukan
Nyeri durasi dan intervensi
tekan skala selanjutnya
pada
palpebra 5.Observasi 5.mengetah
kiri status ui adanya
neurologik peningkatan
Observas intrakranial
i TTV
6.Observasi 6.adanya
TTV peningkatan
TD =
intracranial
110 / 70
mmHg
7.HE tentang 7.menguran
proses gi stressor
S =
penyakit klien &
36,6 C
keluarga
N = 80
x / menit
P = 20
x / menit
27
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
SELASA
15/09/09 09:30 1.Mengvalidasi tekhnik relaksasi seperti latihan napas dalam
Hasil : klien tampak melakukan anjuran yang diberikan
EVALUASI KEPERAWATAN
27
Observasi TTV
S = 36,6 C P = 20 x / menit
P : Lanjutkan intervensi
6. Observasi TTV
Observasi TTV
S = 36 C P = 20 x / menit
P : Lanjutkan intervensi
6. Observasi TTV
Observasi TTV
S = 36 C P = 20 x / menit
P : Hentikan intervensi
6. Observasi TTV
27
DAFTAR PUSTAKA
1. http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/02/21/trauma-kapitis/
2. http://nursing-keperawatan.blogspot.com/2008/09/askep-trauma-kapitis.html