Vous êtes sur la page 1sur 4

32 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY

Metode Penetapan Tingkat Panduan Paparan Medik di Radiologi


Diagnostik dan Tinjauan di Beberapa Negara
Putri Suryo Dinoto, Intanung Syafitri
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Jakarta
p.dinoto@bapeten.go.id

Abstrak Salah satu langkah yang diperlukan untuk mendapatkan optimisasi proteksi radiasi pada pasien yang mengalami
pemeriksaan radiodiagnostik yaitu penetapan tingkat panduan paparan medik. Optimisasi secara tidak langsung menyatakan
bahwa pemeriksaan dilakukan sedemikian rupa sehingga dosis radiasi sekecil mungkin tanpa membahayakan keamanan
diagnostik. Dalam hal tersebut harus diterapkan pula justifikasi dengan mempertimbangkan bahwa manfaat lebih besar
daripada resiko yang ditimbulkan. Justifikasi dan optimisasi tersebut adalah prinsip proteksi radiasi yang utama pada
pemanfaatan sinar-X dalam bidang diagnostik. Istilah tingkat panduan paparan medik untuk pertama kali diperkenalkan oleh
Komisi Internasional tentang Proteksi Radiasi (ICRP) pada tahun 1996, khususnya sebagai pedoman yang ditetapkan oleh
badan profesional untuk digunakan pada dosis pasien atau asupan radiofarmaka, dan memerlukan kajian jika secara
konsisten nilai tersebut terlampaui. Penetapan tingkat panduan paparan medik dapat dilakukan dengan dua metode yaitu
menggunakan phantom dan pasien. Di beberapa negara (Jerman, Portugis, dan Uni Emirat Arab), penetapan tingkat panduan
paparan medik dilakukan dengan menggunakan pasien yang memiliki berat badan standar (Jerman 70 3 kg, Portugis 70 10
kg, Uni Emirat Arab 65 dan 75 kg) pada minimum 10 pasien. Dosis hasil pengukuran akan dibandingkan dengan tingkat
panduan paparan medik yang ditetapkan sebelumnya.

Kata kunci: radiologi diagnostik, tingkat panduan paparan medik

I. PENDAHULUAN DAP lebih praktis karena beberapa hal:


Untuk memastikan paparan pada pasien adalah 1. seluruh pemeriksaan dapat direkam;
seminimum mungkin yang dapat dicapai maka perlu 2. posisi pasien pada berkas kurang penting
mempertimbangkan mutu citra sesuai dengan yang dibandingkan dengan menggunakan TLD; dan
ditetapkan lembaga profesional dan tingkat panduan paparan 3. pengukuran tidak mengganggu pemeriksaan
medik (guidance level) yang relevan. Tingkat panduan terhadap pasien.
paparan medik merupakan penerapan dari prinsip optimisasi Pengukuran tingkat panduan paparan medik dilakukan
proteksi dan keselamatan radiasi yang dinyatakan dalam pada pasien dengan ukuran standar yaitu pasien dengan
Publikasi IAEA Safety Series 115 Tahun 1996 (BSS-115).[1] berat badan 70 3 kg. Untuk mendapatkan hasil dosis pada
Hal ini yang menjadi bahan pertimbangan Peraturan pasien dengan ukuran standar diperlukan pangukuran dosis
Perundang-undang Nasional dalam hal penerapannya di pada minimum 10 pasien per jenis pemeriksaan dan
Indonesia. Tingkat panduan diatur dalam Peraturan Kepala proyeksinya. Pada beberapa pengujian jumlah pasien yang
BAPETEN No. 01-P/Ka-BAPETEN/I-03 tentang Pedoman tersedia dalam jangka waktu yang relatif pendek tidak
Dosis Pasien Radiodiagnostik,[2] dan dalam Draft Peraturan cukup. Selain itu pasien dapat sangat berbeda dalam hal
Kepala BAPETEN tentang Ketentuan Keselamatan ukuran dan bentuk, sehingga pada kenyataannya jumlah
Penggunaan Pesawat Sinar-X untuk Radiologi Diagnostik pasien yang benar-benar standar adalah sangat sedikit.
dan Intervensional. Karena ukuran dan bentuk seseorang juga berbeda di antara
populasi, rentang jenis pasien per-negara dapat dikaji. Untuk
II. METODE PENENTUAN TINGKAT PANDUAN penggunaan tingkat panduan yang telah disetarakan, faktor
PAPARAN MEDIK koreksi harus dikaji dan diterapkan.
Ada 2 (dua) metode yang berbeda untuk menetapkan Setelah tingkat panduan paparan medik ditetapkan dengan
tingkat panduan paparan medik, yaitu dengan mengunakan: pengukuran dosis pasien baik menggunakan phantom
1. Phantom standar maupun sekelompok pasien dengan ukuran standar,
2. Pasien maka tingkat panduan tersebut harus dikaji ulang secara
Penggunaan phantom memiliki beberapa keuntungan, periodik untuk mengevaluasi kesesuaian pada tingkat
yaitu dapat dilakukan satu atau dua kali penyinaran untuk panduan paparan medik standar. Tingkat panduan paparan
tiap jenis pemeriksaan dan pesawat sinar-X. Namun medik untuk radiologi diagnostik harus didasarkan pada
demikian penggunaan phantom hanya mungkin dilakukan dosis yang diukur dari berbagai jenis rumah sakit, klinik,
jika tersedia phantom untuk berbagai jenis pemeriksaan atau dan tempat praktek, serta tidak hanya pada rumah sakit yang
tersedianya faktor konversi dari phantom ke pasien. memiliki peralatan yang bagus.
Pengukuran tingkat panduan paparan medik pada pasien
dilakukan dengan mengunakan Thermoluminescence III. TINGKAT PANDUAN DI BERBAGAI NEGARA
Dosemeter (TLD) yang dipasang pada bagian tubuh pasien A. Swiss[3]
yang diperiksa atau dengan mengukur Dose Area Product Di negara Swiss, strategi untuk menetapkan tingkat
(DAP, Gycm2). panduan terdiri dari:

ISSN 0853-0823
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 33

1. menggunakan bilangan Uni Eropa jika pertama kali di Malaysia tahun 1993 hingga tahun 1995
memungkinkan; dengan 7 jenis pemeriksaan dan 12 proyeksi yaitu:
2. menghitung nilai tingkat panduan dari rata-rata Manfaat yang diperoleh negara Malaysia dengan
dosis yang ditetapkan sebelumnya; dan melakukan survei nasional ini adalah:
3. mengadakan survei dosimetrik secara nasional 1. meningkatkan kesadaran dan perhatian para ahli di
dengan tujuan untuk menentukan tingkat panduan bidang radiologi,
yang difokuskan pada pemeriksaan CT dan dosis 2. implementasi teknik penurunan dosis,
pada pemeriksaan fluoroskopi. 3. melaksanakan program jaminan mutu,
Kajian di negara Swiss ini menggambarkan survei 4. sebagai dasar untuk panduan dosis nasional yang
fluoroskopi. Metode yang digunakan pada survei ini; mengacu pada BSS 115, dan
mencakup 5 bidang radiologi dan 9 bidang kardiologi dalam 5. menyediakan informasi dosimetri pada pasien.
9 rumah sakit umum dan klinik. Setiap pusat dilakukan Nilai terimaan dosis pasien radiodiagnostik hasil dari
pencatatan 20 pemeriksaan untuk tiap jenisnya. Dari 4 pusat survei nasional negara Malaysia dapat dilihat pada Tabel 2.
diperoleh data untuk 2 kombinasi pemeriksaan yaitu
tindakan angiografi koroner dilanjutkan dengan tindakan C. Portugis[5]
PCI dan tindakan elektropsiologi dengan thermoablasi.. Tingkat panduan lokal dilaksanakan untuk pemeriksaan
Pusat diminta mengisi kuisioner untuk tiap pemeriksaan radiologi rutin di Pusat Onkologi di Coimbra, Portugal
yang terdiri dari berbagai informasi seperti waktu (IPOFG-CROC, S.A). Penentuan nilai dosis di setiap
fluoroskopi, jumlah citra analog dan frame digital, perkalian pemeriksaan radiologi harus didiskusikan. Diambil sample
dosis-luasan (DAP), kasus yang sulit, data pasien (umur, pasien sekurang-kurangnya 10 pasien dewasa untuk setiap
jenis kelamin, tinggi dan berat badan), dan praktisi yang jenis pemeriksaan. Ketebalan rangka anterior-posterior (AP)
melakukan tindakan (spesialisasinya, pengalaman kerja rata-rata 20 cm dan berat rerata 70 kg 10 kg (tidak
dalam melakukan tindakan, jumlah tindakan yang sanggup termasuk pasien dengan berat di atas 90 kg dan di bawah 50
dilakukan). kg). Dengan belum tersedianya tingkat panduan di negara
Selama kajian ini telah dilakukan pendataan pada 1000 Portugis, maka nilai dosis yang didapatkan dibandingkan
pemeriksaan. Itu menunjukkan respon yang baik karena dengan tingkat panduan Eropa.
mencapai 70% dari kondisi ideal yang diharapkan yaitu Dosis entrans adalah salah satu kuantitas yang
1440 pendaftaran yang ada dan diperoleh rata-rata 77 direkomendasikan yang harus sesuai dengan tingkat
pemeriksaan per pusat dan 83 pemeriksaan per jenisnya. panduan pada pemeriksaan dan prosedur Radiologi
Ditetapkan nilai 75% dari distribusi, dalam hal ini DAP, Konvensional yang sering dilakukan. Dosis entrans
diperkirakan dan diajukan sebagai tingkat panduan untuk dimaksudkan sebagai dosis serap di udara pada titik potong
jenis pemeriksaan yang diperoleh dalam kajian ini. Tingkat berkas dengan permukaan tubuh pasien yang berukuran
panduan dapat dilihat pada Tabel 1. standar, termasuk hamburan balik radiasi.
Nilai dosis entrans diperoleh dari pemeriksaan radiologi
TABEL 1. TINGKAT PANDUAN UNTUK 14 JENIS yang berbeda untuk setiap paparan, 2 TLD dengan setiap
PEMERIKSAAN TLD dilengkapi dengan penutup proteksi Mylar yang tipis
yang ditempatkan pada kulit pasien pada garis potong
Jenis Pemeriksaan DAP berkas. Lebih kurang 10 pasien dipilih untuk setiap jenis
(mGy.cm2) pemeriksaan. TLD selain digunakan untuk perhitungan
Barium meal 60 dosis, juga digunakan untuk dosimeter kontrol untuk semua
Lower limb and iliac angiography 210 prosedur kecuali paparan radiasi agar mendapatkan faktor
Cerebral angiography 125 koreksi latar (background).
Barium enema 150 Nilai dosis kulit dapat dibandingkan dengan tingkat
Coronary angiography (CA) 80 panduan Eropa untuk setiap jenis pemeriksaan, yang
Electrophysiology (EP) 10 diperoleh melalui nilai rerata sampel pasien untuk setiap
Hepatic embolisation 620 pasien
Biliary drainage and stent insertion 240 ESDpasien = TL Fcal
Cerebral embolisation 440
Iliac dilatation and stent insertion 460 dengan ESDpasien nilai rata-rata untuk kedua TLD yang
Percutaneous coronary intervention (PCI) 110 diletakkan pada kulit pasien, TL hasil bacaan untuk setiap
Cardiac thermo-ablation (CTA) 140 dosimeter, koreksi untuk background, dan Fcal faktor
CA + PCI 260 kalibrasi dosis.
EP + CTA 280 Nilai terimaan dosis pasien radiodiagnostik negara
Portugis dapat dilihat pada Tabel 2.
B. Malaysia[4]
Pemantauan dosis radiasi yang diterima pasien menjadi IV. PERBANDINGAN ANALISIS DOSIS PASIEN
pusat perhatian di negara Malaysia. Dosis tindakan itu DENGAN NEGARA LAIN
sendiri diharapkan dapat mencapai optimasi yaitu jumlah Pada tahun anggaran 2007 P2STPFRZR-BAPETEN telah
radiasi yang diperlukan bagi pasien rendah, penaksiran akan melaksanakan kajian tentang Pengawasan Keselamatan
faktor gangguan pada kesehatan yang disebabkan radiasi Radiologik di Fasilitas Radiologi Diagnostik dan
pada pasien sebanding dengan manfaat, adanya audit klinis, Intervensional khususnya yang dikaitkan dengan tingkat
dan panduan medik. Survei dosis secara nasional dilakukan panduan paparan medik, meliputi paparan medik dalam

ISSN 0853-0823
34 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY

radiologi diagnostik, justifikasi pemanfaatan, optimisasi dosis pasien pada pemeriksaan radiodiagnostik yang
proteksi dan keselamatan radiasi. Hasil survey dari kajian dilakukan di negara lain, seperti Portugis, UK dan Malaysia.
yang telah dilaksanakan berdasarkan data terimaan dosis Secara umum, dengan asumsi yang sangat konservatif dalam
pasien radiodiagnostik di beberapa rumah sakit di Indonesia hal ini metode, jumlah sampel dan postur tubuh dianggap
dapat dilihat pada Tabel 2. sama, maka nilai terimaan dosis pasien pada beberapa jenis
Tabel 2 menyajikan perbandingan terimaan dosis pasien pemeriksaan radiodiagnostik yang dilakukan di Indonesia
yang diperoleh dalam survei tersebut dengan nilai terimaan masih di bawah nilai dosis hasil survei negara lain.
TABEL 2. PERBANDINGAN NILAI TERIMAAN DOSIS PASIEN RADIODIAGNOSTIK DI BEBERAPA NEGARA.

Hasil dosis
Portugis NRPB UK
Jenis pemeriksaan beberapa [4] Malaysia [5]
No. Proyeksi (1990) National
Pemeriksaan rumah sakit di (mGy)
(mGy) (mGy) (mGy)
Indonesia (mGy)

1 Thorax (dada) AP 2,006 0,2 - - -

PA 0,205 - 0,18 0,3 0,3

2 Lumbo Sacral AP 2,723 6,7 7,68 10 10,2


(tulang pinggang)
LAT 5,741 7,6 19,7 30 17,9

3 Skull (kepala) AP 2,326 - 4,20 5 5,9

LAT 0,236 1,5 2,19 3 4,0

4 Shoulder (bahu) AP 2,439 - - - -

LAT - - - - -

5 Genu (lutut) AP 0,391 - - - -

LAT 0,233 - - - -

6 Femur AP 0,369 - - - -
(ekst. bawah)
LAT - - - - -

7 Manus AP 0,090 - - - -
(ekst. atas)
PA 0,054 - - - -

LAT 0,056 - - - -

8 Abdomen (perut) AP 4,038 - 6,68 10 9,9

LAT - - - - -

9 Pelvis (tulang AP 1,597 5,1 5,67 10 5,2


pinggul)
LAT - - - - -

10 Wrist Joint LAT 0,080 - - - -

V. KESIMPULAN pada rekomendasi IAEA bahwa semua prosedur harus


Secara umum dengan pertimbangan yang sangat dievaluasi secara rutin tiap tahun, yaitu meliputi evaluasi uji
konservatif, nilai terimaan dosis pasien pada beberapa jenis klinis, mutu berkas, dan penilaian dosis. Pemantauan lebih
pemeriksaan radiologi diagnostik yang dilakukan di lanjut dilakukan pada radiologi intervensional,
Indonesia masih lebih rendah dibandingkan dengan nilai penghitungan tomografi, radiografi digital, dan penggunaan
dosis hasil survei yang dilakukan oleh negara lain. Mengacu non-radiologi.

ISSN 0853-0823
Prosiding Pertemuan Ilmiah XXV HFI Jateng & DIY 35

PUSTAKA
[1] Safety Series 115, International Basic Safety Standards for Protection @ Pekerja sudah pernah kami (Bapeten) lakukan pada tahun
Against Ionizing Radiation and for the Safety of Radiation Sources,
1996.
2006 yang juga tidak kalah penting untuk diperhatikan
[2] Peraturan Kepala BAPETEN No. 01-P/Ka-BAPETEN/I-03 tentang selain memang keselamatan pasien dari radiasi berlebih.
Pedoman Dosis Pasien Radiodiagnostik, 2003.
[3] A. Aroua1, S. Baechler, H. Rickli, Ph. R. Trueb, P. Vock and F. R.
Verdun1, Swiss National Reference Levels in Fluoroscopy, Institut Pujadi
Universitaire de Radiophysique Applique, Lausanne, Cardiology ? Data dosis yang ada di RS Indonesia (yang dipaparkan) itu
Department, Kanton Hospital, Saint-Gall, Federal Office of Public data atau tetapan?
Health (FOPH), Bern, Universittsspital Bern, Institut fr
Diagnostische Radiologie, Bern, 2005. ? Kapan akan ditetapkan tingkat panduan paparan medik di
[4] Ng Kwan-Hong, PhD, ABMP, Monitoring of Radiation Doses to Indonesia?
Patient and Stuff, Departement University of Malaya Medical Centre,
2000. Putri Suryo Dinoto
[5] Local Diagnostic Reference Levels At The Portuguese Institute Of
Oncology Francisco Gentil of Coimbra, Lopes M.C.2, Brs S.1, De @ Data dosis yang dipaparkan adalah potret lapangan
Sousa M.C.1 LIP-Algarve, FCT, University of Algarve, Portugal2 (rerata), dari 10 rumah sakit di Indonesia dengan kurang
Medical Physics Department, IPOFG-CROC, S.A., Coimbra, lebih 10 pasien per-proyeksi per-RS.
Portugal, 2003.
Frida (PTAPB-BATAN)
? Berarti apakah selama ini RS masih menggunakan
TANYA JAWAB panduan langsung dari IAEA?
? Apakah kajian metode ini, data yang diambil
Gatot Wurdiyanto menggunakan alat terapi yang sama atau berbeda? Kalau
? Apakah sudah ditetapkan tingkat paparan pasien di sama alat terapi apa yang diambil datanya?
Indonesia?
? Mengapa hanya pasien yang ditetapkan/diuji, bagaimana Putri Suryo Dinoto
dengan pekerjaannya, yang setiap hari berkecimpung @ Iya benar. RS di Indonesia dan juga beberapa negara di
dengan radioaktif? Asia masih menggunakan panduan IAEA.
@ Data yang diambil khusus pada kajian yang kami lakukan
Putri Suryo Dinoto pada tahun 2007 tersebut dari setiap RS ada beberapa merk
@ Belum. Di Indonesia untuk menetapkan DRL diperlukan dan spektek dan untuk radioterapi hanya sedikit atau tidak
waktu yang cukup (multiyears) & anggaran yang dinilai sebanyak data yang diperoleh dari radiologi diagnostik.
cukup besar (hingga saat ini) dikarenakan dibutuhkan
sampel yang cukup banyak dari kondisi diseluruh Indonesia.

ISSN 0853-0823

Vous aimerez peut-être aussi