Vous êtes sur la page 1sur 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang disebabkan oleh
virus. Virus hepatitis termasuk virus hepatotropik yang dapat mengakibatkan
hepatitis A (HAV),hepatitits B (HBV), hepatitis C(HCV), delta hepatitis (HDV)
hepatitis E(HEV), hepatitis F dan hepatitis G.
Hepatitis dibagi dua tahapan :
1. Hepatitis akut : infeksi virus sistemik yang berlangsung selam <6 bulan
2. Hepatitis kronis : gangguan-gangguan yang terjadi >6 bulan dan
kelanjutan dari hepatitis akut
3. Hepatitis fulminant adalah perkembangan mulai dari timbulnya hepatitis
hingga kegagalan hati dalam waktu kurang dari 4 minggu oleh karena itu
hanya gterjadi pada bentuk akut
B. RUMUSAN MASALAH
1. LAPORAN PENDAHULUAN
a. Apa Pengertian dari hepatitis?
b. Apa Etiologi dari hepatitis?
c. Apa saja manifestasi dari hepatitis?
d. Bagaimanakah patofisiologis pada hepatitis?
e. Apa saja pemeriksaan diagnostik pada hepatitis?
f. Bagaimankah penatalaksanaan hepatitis?
g. Apa saja komplikasi dari hepatitis?
2. KONSEP KEPERAWATAN
a. Bagaimana pengkajian dari pasien hepatitis?
b. Apa saja diagnosa keperawatan dari hepatitis?
c. Bagaimana intervensi dari hepatitis?
C. TUJUAN
1. LAPORAN PENDAHULUAN
a. Untuk mengetahui pengertian dari hepatitis?
b. Untuk mengetahui etiologi dari hepatitis?
c. Untuk mengetahui manifestasi dari hepatitis?
d. Untuk mengetahui patofisiologis pada hepatitis?
e. Untuk mengetahui pemeriksaan diagnostik pada hepatitis?
f. Untuk mengetahui penatalaksanaan hepatitis?
g. Untuk mengetahui komplikasi dari hepatitis?
3. KONSEP KEPERAWATAN
a. Untuk mengetahui pengkajian dari pasien hepatitis?
b. Untuk mengetahui diagnosa keperawatan dari hepatitis?
c. Untuk mengetahui intervensi dari hepatitis?
BAB II

KONSEP MEDIK

A. DEVINISI
Hepatitis adalah peradangan pada hati (liver) yang disebabkan oleh
virus. Virus hepatitis termasuk virus hepatotropik yang dapat mengakibatkan
hepatitis A (HAV),hepatitits B (HBV), hepatitis C(HCV), delta hepatitis (HDV)
hepatitis E(HEV), hepatitis F dan hepatitis G.
Hepatitis dibagi dua tahapan :
4. Hepatitis akut : infeksi virus sistemik yang berlangsung selam <6 bulan
5. Hepatitis kronis : gangguan-gangguan yang terjadi >6 bulan dan
kelanjutan dari hepatitis akut
6. Hepatitis fulminant adalah perkembangan mulai dari timbulnya hepatitis
hingga kegagalan hati dalam waktu kurang dari 4 minggu oleh karena itu
hanya gterjadi pada bentuk akut

B. ETIOLOGI
Klasifikasi agen penyebab hepatitis virus yaitu:
1. Transmisi secara enterik terdiri dari virus hepatitis A (HAV) dan virus
hepatitis E (HEV):
Virus tanpa selubung
Tahan terhadap cairan empedu
Ditemukan di tinja
Tidak dihubungkan dengan penyakit kronik
Tidak terjadi viremia yang berkepanjangan atau kondisi karier
intestinal
2. Transmisi melalui darah terdiri atas virus hepatitis B (HBV), virus hepatitis
D(HDV), dan virus hepatitis C(HCV)
Virus dengan selubung (envelope)
Rusak bila terpajan cairan empedu/deterjen
Tidak terdapat dalam tinja
Dihubungkan dengan penyakit hati kronik
Dihubungkan dengan viremia yang perisitem
Secara umum agen penyebab hepatitis virus dapat diklasifikasikan
dalam group yaitu hepatitis dengan transmisi secara enterik dan transmisi
melalui darah.

C. MANIFESTASI KLINIS
1. Malaise, anoreksia, mual dan muntah
2. Gejala flu, faringitis, abtuk, coryzang
3. Demam ditemukan pada infeksi HAV
4. Ikterus didahului dengan kemunculan urin berwarna gelap
5. Pruritis(biasanya ringan dan sementara)
6. Nyeri tekan pada paha
7. Splenomegali ringan
8. Limfadenopatik

D. PATOFISIOLOGI
Inflamasi yang menyebar pada hepar (hepatitis) dapat disebabkan oleh
infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan dan bahan-bahan
kimia.Unit fungsional dasar dari hepar disebut lobul dan unit ini unik karena
memiliki suplai darah sendiri.Sering dengan berkembangnya inflamasi pada
hepar, pola normal pada hepar terganggu.Gangguan terhadap suplai darah
normal pada sel-sel hepar ini menyebabkan nekrosis dan kerusakan sel-sel
hepar.Setelah lewat masanya, sel-sel hepar yang menjadi rusak dibuang dari
tubuh oleh respon sistem imun dan digantikan oleh sel-sel hepar baru yang
sehat.Oleh karenanya, sebagian besar klien yang mengalami hepatitis
sembuh dengan fungsi hepar normal.
Inflamasi pada hepar karena invasi virus akan menyebabkan
peningkatan suhu badan dan peregangan kapsula hati yang memicu
timbulnya perasaan tidak nyaman pada perut kuadran kanan atas. Hal ini
dimanifestasikan dengan adanya rasa mual dan nyeri di ulu hati.
Timbulnya ikterus karena kerusakan sel parenkim hati.Walaupun
jumlah billirubin yang belum mengalami konjugasi masuk ke dalam hati tetap
normal, tetapi karena adanya kerusakan sel hati dan duktuli empedu
intrahepatik, maka terjadi kesukaran pengangkutan billirubin tersebut didalam
hati.Selain itu juga terjadi kesulitan dalam hal konjugasi.Akibatnya billirubin
tidak sempurna dikeluarkan melalui duktus hepatikus, karena terjadi retensi
(akibat kerusakan sel ekskresi) dan regurgitasi pada duktuli, empedu belum
mengalami konjugasi (bilirubin indirek), maupun bilirubin yang sudah
mengalami konjugasi (bilirubin direk).Jadi ikterus yang timbul disini terutama
disebabkan karena kesukaran dalam pengangkutan, konjugasi dan eksresi
bilirubin.
Tinja mengandung sedikit sterkobilin oleh karena itu tinja tampak pucat
(abolis).Karena bilirubin konjugasi larut dalam air, maka bilirubin dapat
dieksresi ke dalam kemih, sehingga menimbulkan bilirubin urine dan kemih
berwarna gelap. Peningkatan kadar bilirubin terkonjugasi dapat disertai
peningkatan garam-garam empedu dalam darah yang akan menimbulkan
gatal-gatal pada ikterus.

E. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Enzim-enzim serum AST (SGOT), ALT (SGPT), LDH : meningkat pada
kerusakan sel hati dan pada keadaan lain terutama infark miokardium.
2. Bilirubin direk : meningkat pada gangguan eksresi bilirubin terkonyugasi.
3. Bilirubin indirek : meningkat pada gangguan hemolitik dan sindrom gilbert
4. Bilirubin serum total : meningkat pada penyakit hepatoseluler
5. Protein serum total : kadarnya menurun pada berbagai gangguan hati.
6. Masa protrombin : meningkat pada penurunan sintetis protrombin akibat
kerusakan sel hati.
7. Kolesterol serum : menurun pada kerusakan sel hati, meningkat pada
obstruksi duktus biliaris.

F. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Penanganan dan pengobatan hepatitis A
Diharapkan untuk tidak banyak beraktifitas serta segerah mengunjungi
pelayanan kesehatan terdekat untuk mendaoatkan pengobatan dari gejala
yang timbul. Diberikan pengobatan simptomatik seperti antipiretik dan
analgetik serta fitamin untuk meningaktkan daya tahan tubuh dan nafsu
makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.
2. Penanganan dan pengobatan hepatitis B
a. Pengobatan oral
1) Lamivudine, dari kelompok nukleosida analog,dikenal dengan nama
3TC
2) Adefovir dipivoxil( hipsera )
3) Baraclude (entecavir)
b. Pengobatan dengan injeksi
1) Microsphere
3. Penanganan dan pengobatan hepatitis c
Dengan pemberian obat interferon alfa, pegylated interferon alfa, dan
ribavirin .
G. KOMPLIKASI
Hepatitis fulminan ditandai dengan gejala dan tanda gagal hati akut,
penciutan hati, kadar bilirubin serum meningkat cepat,pemanjangan waktu
protrombin dan koma hepatikum. Prognosis adalah kematian pada 60-80%
pasien. Komplikasi tersering adalah perjalanan klinis yang lebih lama hngga
berkisar dari 2-8 bulan. Sekitar 5-10% paasien heatitis virus mengalami
kekambuhan setelah sembuh dari serangan awal.
Sejumlah kecil pasien akan mengalami hepatitis agresif atau kronis
aktif bila terjadi kerusakan hati seperti digerogoti (piece meal) dan terjadi
sirosis. Terapi kortikosteroid dapat memperlambat perluasan cidera hati
namun prognosisnya tetap buruk. Komplikasi lanjut hepatitis yang bermakna
adalah berkembangnya karsinoma heatoseluler sekunder.
Komplikasi hepatitis menurut FKUI (2006) adalah:

1. Ensefalopati hepatic terjadi pada kegagalan hati berat yang disebabkan


oleh akumulasi amonia serta metabolik toksik merupakan stadium lanjut
ensefalopati hepatik.
2. Kerusakan jaringan paremkin hati yang meluas akan menyebabkan
sirosis hepatis, penyakit ini lebih banyak ditemukan pada alkoholik.
3. Komplikasi yang sering adalah sesosis, pada serosis kerusakan sel hati
akan diganti oleh jaringan parut (sikatrik) semakin parah kerusakan,
semakin beras jaringan parut yang terbentuk dan semakin berkurang
jumlah sel hati yang sehat.
BAB III

TINDAKAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Meliputi :Nama, Usia : bisa terjadi pada semua usia, Alamat, Agama,
Pekerjaan, Pendidikan.
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan utama
pasien mengatakan suhu tubuhnya tinggi dan nyeri perut kanan atas
b. Riwayat penyakit sekarang
Gejala awal biasanya sakit kepala, lemah anoreksia, mual muntah,
demam, nyeri perut kanan atas
c. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan penyakit yang
pernah diderita sebelumnya, kecelakaan yang pernah dialami
termasuk keracunan, prosedur operasi dan perawatan rumah sakit.
d. Riwayat penyakit keluarga
Berkaitan erat dengan penyakit keturunan, riwayat penyakit menular
khususnya berkaitan dengan penyakit pencernaan.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kedaan umum : kesadaran composmentis, wajah tampak
menyeringai kesakitan, konjungtiva anemis, Suhu badan 38,50 C
b. Sistem respirasi : frekuensi nafas normal (16-20x/menit), dada
simetris, ada tidaknya sumbatan jalan nafas, tidak ada gerakan
cuping hidung, tidak terpasang O2, tidak ada ronchi, whezing, stridor.
c. Sistem kardiovaskuler : TD 110/70mmHg , tidak ada oedema, tidak
ada pembesaran jantung, tidak ada bunyi jantung tambahan.
d. Sistem urogenital : Urine berwarna gelap
e. Sistem muskuloskeletal : kelemahan disebabkan tidak adekuatnya
nutrisi (anoreksia)

f. Abdomen :

Inspeksi : abdomen ada benjolan


Auskultasi : Bising usus (+) pada benjola
Palpasi : pada hepar teraba keras
Perkusi : hypertimpani

B. DIAGNOSA
1. Nyeri akut b/d pembengkakan hepar yang mengalami inflamasi hati dan
bendungan vena porta
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kegagalan
asupan makanan untuk memenuhi kebutuhan metabolik karena
anoreksia,mual dan muntah
3. Hipertermia b/d invasi agent dalam sirkulasi darah sekunder terhadap
inflamasi hepar
4. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan umum, ketidak seimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen
5. Resiko gangguan fungsi hati b/d penurunan fungsi hati dengan terinfeksi
virus hepatitis

C. INTERVENSI

Vous aimerez peut-être aussi