Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
Keterangan
Laki-laki Perempuan
Klien Tingal
serumah
klien.
2. Konsep Diri
a. Citra Tubuh :.
Klien mengatakan dirinya biasa- biasa saja.Tidak ada kelebihannya dan klien mengatakan menyukai bagian bagian tubuhnya..
b. Identitas : klien sudahpernah menikah dan suaminya meninggal, klien punya anak 2 orang dan masih kecil. Klien anak
pertama dari 3 bersaudara.
c. Peran Klien adalah seorang ibu rumah tangga biasa, yang tidak mempunyai pekerjaan di luar rumah,yang mengasuh
anak anaknya.
d. Idieal diri :
Klien berharap agar bisa kembali ke rumah secepatnya dan bisa tinggal bersama sama dengan anaknya dan keluarganya yang
lain,walaupun keluarga suaminya tidak menerima klien lagi
e. Harga diri :klien merasa malu karena keluarga dari suamimya menganggapnya keluarga yang tidak berada,,,tidak punya
pekerjaan dan dianggap wanita pembawa sial
f. asalah Keperawatan: Gangguan konsep diri harga diri rendah
g. Hubungan sosial:
1. Klien mengatakan orang terdekat dengan dirinya adalah adalah suaminya, tetapi sudah meninggal, dan
klien juga sangat dekat dengan anak anaknya, serta ibunya.Saat dilakukan observasi pada klien ,klien tampak selalu menyendiri,
lebih banyak berbaring dan duduk ditemoat tidur,klen hanya duduk dan diam diobangku walaupun ada temannya duduk
disampingnya,klien jika ditanya menjawab dengan singkat.
Masalah keperawatan : Isolasi social : menarik diri
2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Klien kadang ikut arisan keluarga,dan tidak ada
kegiatan lain dalam masyarakat yang klien ikuti.Klien kadang ikut bergaul denga tetangga jika da acara- acara tetangga.
Masalah Keperawatan : Tidak ada.
h. Spiritual:
1. Nilai dan keyakinan: Klien beragama islam, klien mengatakan dirinya sakit karena mempunyai masalah
yang banyak, dan klien selalu berharap Tuhan memberi kesembuhan untuk dirinya.
Kegiatan Ibadah : Klien mengatakan rajin menjalankan ibadah Shalat dan puasa.
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan : Klien tampak kurang rapi, rambut tidak teratur, pakaian kurang serasi, tidak memakai \sandal.Klien mengatakan
mandi 2 kali sehari.
2. Pembicaraan : Klien berbicara bila ditanya, gaya bicara biasa menjawab dengan spontan kontak mata dengan perawat bila
menjawab pertanyaan, sopan saat dilakukan interaksi, dan komunikasi lancar respon tepat.Dan klien kadang tersenyum pada perawat jika
saling menatap.Apa yang dijelaskan klien mendengarkannya. Terkadang klien juga menunduk.Klien tampak tidak mampu memulai
pembicaran.
3. Aktifitas motorik: Klien banyak berdiam diri ditempat tidur,dan biasa duduk dibangku jika dipanggil oleh perawat,,dan jika
pembagian makanan. Klien nampak tenang..Klien jika jalan tampak lesu,lambat,kadang klien tampak gelisah.
Masalah keperawatan:Isolasi sosaial : menarik diri.
4. Alam perasaan :
Klien mengatakan sedih karena kasihan dengan anak-anaknya, klien mengatakan merasa tidak punya kemampuan untuk merawat anak
anaknya ,dan hartanya habis diambil oleh mertuanya,dan merasa dirinya tidak punya apa- apa.
Masalah keperawatan :Harga Diri Rendah.
5. Afek : Sesuai, saat klien mengatakan kasihan dengan anak anaknya, ekpresi wajah klien tampak sedih dan murung.
Masalah Keperawatan: tidak ada
6. Interaksi selama wawancara :
Selama wawancara klien kooperatif ,klien menjawab pertanyaan yang diberikan,respon tepat ,klien sopan,bersikap jujur,kontak mata
sering,kadang tersenyum jika menatap perawat, klien juga kadang menunduk.Tidak membanjir
Masalah Keperawatan: Tidak ada
7. Persepsi :Klien mengatakan tidak pernah melihat atau mendengar sesuatu ,walaupun ia duduk sendiri dan melamun.
Dan saat dilakukan wawancara klien mengatakan tidak pernah melihat ataupun mendengar sesuatu.
.
8. Proses Pikir:
Klien saat dilakukan wawancara,antara kalimat yang satu dengan yang lain ada hubungannya ,arah pembicaraan jelas respon tepat,dan
saat ditanya klien menjawab, dan kadang juga lambat .Dan tidak banyak bicara.
Masalah Keperawatan: Tidak ada masalah.
9. Isi pikir : klien mengatakan selalu memikirkan keadaan anak anaknya dirumah.
Masalah keperawatan : Tidak ada masalah
10. Tingkat kesadaran : klien mengetahui dirinya berada di RS. Jiwa. Dan saat ini klien mengatakan siang hari,.klien mampu
menghitung jumlah tempat tidur.
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah
11. Memori
Klien mengatakan umurnya 30 tahun, suaminya meninggal tahun 2002, klien mengatakan minum obat tadi pagi dan makan pagi.
Masalah keperawatan : Tidak ada
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung:
Klien saat dilakukan wawancara, klien mampu mengulangi apa yang dijelaskan dan kadang pula minta diulangi sampai 2 kali. Klien
memperhatikan apa yang dijelaskan dan mendengarkannya.saat diminta mengulangi apa yang diberitahukan kadang klien tampak diam
dulu lalu menjawab. Klien dapat menghitung jumlahtempat tidur.
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah.
13. Kemampuan penilaian
Klien tidak mengalami gangguan kemampuan penilaian, dimana klien dapat mengambil keputusan saat dianjurkan untuk tidur klien
langsung pergi tidur di tempat tidur
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah.
14. Daya tilik diri:
Pada saat dilakukan wawancara , klien menyadari dirinya sakit jiwa dan klien tahu bahwa saat ini klien berada di RS. Jiwa
Masalah keperawatan : tidak ada masalah.
E. ASPEK MEDIK
Diagnosa Medik : Schizoprenia Paranoid Halusinasi Pendengaran
Terapi Medik : - Haloperidol 1,5 3 X 1
- CPZ 100 mg 3 X1
- THP 2 MG 3 x 1
1. Khasiat :
CPZ adalah derivat yang mempunyai khasiat dan bekerja pada susunan syaraf pusat, yaitu mendepresi sub cortical
SSP yang menimbulkan efek psikotropik, sedasi, anti emetik, dan dapat menekan reflek batuk. Penghambatan pada hipotalamus dapat
mempengaruhi mekanisme pengaturan suhu. CPZ digunakan dalam penanganan psikosis akut atau kronis yang meliputi Schizoprenia
dan fase manik pada gangguan depresi manik
Haloperidol adalah obat anti psikotik derivat yang khasiatnya hampir sama dengan derivat fenotiazin (CPZ).
Kemungkinan terjadinya efek samping ekstrapiramidal lebih tinggi dibandingkan obat golongan fenotiazin sedangkan efek sedasidan
hipotensi kurang dibandingkan dengan jenis obat transqualizer yang lain. Mekanisme tepatnya tidak diketahui yaitu mendepresi
susunan sarap pusat pada tingkat sub kortikal mid brain dan batang otak. Efek anti emetik juga terjadi. Haloperidol biasanya
digunakan pada psikosa akut dan kronis, fase manik pada psikosis manik-depresi dan psiko reaktif
Trihexyphenidil (THP) adalah obat yang sering dipakai sebagai penyerta pemberian obat anti psikotik jenis
fenotiazin dan butirofenon karena khasiatnya merelaksasi otot polos dan anti spasmodic
Efek samping
Epek samping yang dapat terjadi pada pemakaian CPZ meliputi efek sedasi, pusing, pingsan, hipotensi
orthostatik, palpitasi, takikardi, sindroma pada mulut, kemerahan pada mukosa, vesikel lidah kotor, gigi tanggal, pandangan kabur,
konstipasi, retensi urine, ejakulasi tertahan. CPZ juga menyebabkan efek samping ekstra pyramidal yang meliputai parkinsonisme,
dystonia, diskinesia. Gangguan hormonal dapat terjadi yaitu menstruasi tidak teratur, gynecomastia, penurunan libido, peningkatan
nafsu makan, berat badan meningkat, edema, glikosuria, hiperglikemia atau hipoglikemia. Reaksi hipersensitif pada beberapa orang
menimbulkan efek/ gejala-gejala jaundice, gatal-gatal pada kulit, ptechiae dermatitis, fotosensitis, dan reaksi anafilaksit.
Efek samping haloperidol serupa dengan efek samping SPZ. Perbedaannya terletak pada efek samping
hipothensiorthostatik lebih ringan, sedang efek samping reaksi ekstra lebih berat. Efek samping pada SSP meliputi parkinsonisme,
gelisah, akatisia, hiperefleksi, tortikolis, dan tardive diskinesia. Efek otonomi dapat terjadi ; mulut kering (atau hipersalivasi).
Konstipasi (atau diare ), reaksi urine deaporesi (dosis berlebihan ). Pada darah ; leukopenia, leukositosis, enemia. Pada saluran napas ;
laringospasme, bronkhospasme, peningkatan kedalaman napas, brokopneumonia, depresi pernafasan. Pada endokrin ; menstruasi
tidak teratur, payudara nyeri, gynecomastia, impotensi. Pada kulit ; kemerahan, fotosintesis, rambut rontok, lain-lain ; anoreksia,
mual, muntah, jaundice, penurunan, kadar kolesterol darah.
Efek samping yang umum terjadi ; mulut kering, pusing, pandangan kabur, midrasis, fotofobia, mual, nervous, konstipasi,
mengantuk, retensi urine. Pada SSP dapat terjadi ; bingung, gitasi, delirium, manifestasi psikotik, euphoria. Reaksi hipersensitif ;
Glaucoma parotitis.
B. Analisa Data
NO DATA MASALAH
1 Data Subjektif :
Klien mengatakan saat di Resiko mencederai orang lai
rumah suka mengamuk dan lingkungan
Klien mengatakan pernah
berkelahi dengan saudara perempuannya.
Data Subjektif :
Klien mengatakan munculnya
suara-suara ini kadang, malam hari terutama saat
sepi atau ketika klien menyendiri.dan mau tidur Perubahan persepsi sensori ;
Suara-suara yang didengar Halusinasi dengar.
klien adalah suara seorang laki-laki dan
menyuruh klien untuk mengamuk.
. Klien mengatakan jika suara itu
muncul klien hanya diam dan tetap di tempat
tidur.
Data Objektif :
Klien tampak berbaring di tempat tidur dan tampak
3. mata tetap terbuka.
Klien tampak memikirkan sesuatu, dengan tatapan
mata menatap langit-langit.
Data Subjektif :
Keluarga mengatakan kalau
ada masalah lebih senang menyendiri.
Keluarga mengatakan saat di
rumah waktu klien punya masalah ,langsung
Isolasi Sosial ; Menarik diri
masuk ke kamar
Keluarga klien mengatakan
. klien jarang bergaul, senang menyendiri
Klien mengatakan suka
menyendiri karena tidak mau diganggu sama
teman..
4. Data Objektif :
Klien terlihat jarang
berinteraksi dengan klien lain.
.
Klien kadang-kadang terlihat Gangguan Konsep Diri ;
menyendiri di tempat tidurnya. Harga Diri Rendah Kronis
Data Subjektif
Data Objektif :
Saat interaksi dengan perawat klien
kadang menunduk dan sesekali menatap perawat
Data subyektif
Klien mengatakan kedua orang tuanya sudah
meninggal sejak duduk di bangku SMP.
Klien mengatakan sebelum sakit tinggal bersama
dengan saudaranya.
C. Masalah Keperawatan
1. Resiko mencederai orang lain dan lingkungan.
2. Perubahan persepsi sensori halusinasi dengar.
3. Isolasi sosial ; Menarik diri.
4. Gangguan Konsep Diri ; Harga Diri Rendah
5. Koping keluarga inefektif : ketidakmampuan keluarga merawat klien di rumah.
6. Berduka disfungsional
D. Pohon Masalah
Resiko mencederai orang lain (Akibat)
Dan lingkungan
TUK 1
Klien dapat membina 1.1 Ekspresi wajah bersahabat 1.1.1 Bina hubungan saling percaya Hubungan saling percaya
hubungan saling menunjukan rasa senang , ada dengan mengungkapkan prinsip sebagai dasar keterbukaan
perccaya kontak mata mau berjabat komunikasi terapeutik klien pada perawat dan
tangan , mau manjawab a. Sapa klien dengan ramah baik sebagai dasar untuk
salam , mau duduk verbal maupun non verbal interaksi selanjutnya
berdampingan, dng perawat , b. Perkenalkan diri dengan sopan
mau menceritakan masalah c. Tanyakan nama lengkap kien
yang dihadapi dan nama panggilan yang
disukai
d. Jelaskan tujuan pertemuan
e. Jujur dan menepati janji
f. Tunjukan sikap empati dan
menerima klien apa adanya
g. Beri perhatian kepada klien dan
perhatian kebutuhan dasar klien.
TUK 2
2.1 K dapat menyebutkan penyebab
K Dapat meyebutkan 2.1.1 Kaji pengetahuan K tentang Mengetahui sejauh mana K
menarik diri yang berasal dari
penyebab menarik diri menarik diri dan tanda-tandanya. mengenal tanda-tanda
diri sendiri, orang lain dan
menarik diri sebagai dasar
lingkungan.
intervensi
selanjutnya
Mengetahui penyebab MD
2.1.2 Beri kesempatan K untuk pada K
mengungkapkan perasaannya
tentang MD
TUK 1
1.1 K dapat 1.1.1 Diskusikan kemampuan aspek Individu dengan harga diri rendah
K dapat
mengidentifik positif yang dimiliki memiliki kesukaran untuk mengakui
mengidentifikasi
asi sifat-sifat positif
1.1.2 Setiap bertemu K hindarkan dari
kemampuan dan
kemampuan
penilaian yang negatif
aspek positif yang
aspek positif
dimiliki 1.1.3 Usahakan memberikan pujian yang
yang dimiliki
realistic
Keluarga dapat 1.1 Setelah 1.1.1 Bina hubungan saling percaya dengankeluarga Hubungan saling percaya sebagai
mebina hubungan pertemuan keluarga dengan prinsip terapeutik (salam, jelaskan dasar keterbukaan keluarga pada P
saling percaya dapat menerima tujuan interaksi) dan sebagai dasar interaksi
dengan P kehadiran K dengan selanjutnya
1.1.2 Tunjukkkan bahwa P benar-benar membantu
menunjukkan tingkah
keluarga Respon verbal dan nonverbal lebih
laku verbal yang
menguatkan rasa percaya keluarga
hangat dan
bahwa P benar akan mebantu
bersahabat
keluarga
TUK 2 2.1Keluarga dapat 2.11 Berikan kesempatan pada keluarga untuk
Dapat mengurangi sebagian beban
mengidentifikasi mengekspresikan perasaannya
Keluarga dapat keluarga dan sebagai intervensi
mengekspersikan perasaan terhadap 2.1.2 Dengarkan dengan aktif apa yang dikemukan selanjutnya
perasaannya penyakit K keluarga
tenyang penyakit
K
TUK 5 5.1 Keluarga dapat 5.1.1 Mengkaji pengetahuan keluarga tentang cara-
menyebutkan cara mengatasi masalah MD dan halusinasi Meningkatkan pengetahuan K
Keluarga mampu
cara mengatasi tentang cara mengatasi masalah K
melakukan 5.1.2 Diskusikan bersama keluarga tentang cara
masalah/ mengatasi MD dan halusinasi
perawatan K
merawat K
dirumah 5.1.3 Mendorong keluarga untuk selalu melaksanakan
cara mengatasi masalah yang dipelajari
TUK 7
7.1 Keluarga dapat
Keluarga dapat menggunakan
7.1.1 Anjurkan keluarga selalu mebawa K pergi
menggunakan fasilitas Meningkatkan pengetahuan keluarga
kontrol
fasilitas pelayanan kesehatan tentang fasilitas pelayanan kesehatan
keseh yang ada
TUK 3.1.1 Mengadakan kontak secara bertahap, lima menit S : Klien mengatakan mendengar suara
3 perjam, 10 menit/jam dan 15 menit/jam. laki-laki yang menyuruhnya untuk
3.1.2 Mengobservasi respon verbal dan non verbal yang mengamuk, dan juga melihat badak
berhubungan dengan halusinasi ketika ditanyakan K yang akan mengambil nyawanya.
mengatakan mendengar suara-suara laki-laki yang - Klien mengatakan suara itu biasanya
menyuruhnya mnegamuk, dan juga melihat badak timbul kalau menyendiri,dan suara
putih yang akan mengambil nyawanya. itu timbul kadand kadang dan tidak
3.1.3 Menerima halusinansi sebagai hal nyata bagi K dan menentu.
tidak nyata bagi P Betul pak SY Bapak - Klien mengatakan jika suara itu
mendengar suara-suara itu tapi saya tidak pernah muncul klien hanya diam.
medengar suara-suara itu.
3.2.1 Mengidentifikasi situasi yang menimbulkan halusinasi O : -Klien tampak dengan lancar
yaitu pada saat menarik diri, Klien mengatakan mengungkapkan tentang
Menyuruh dia untuk mengamuk, timbulnyakadang- halusinasinya.
kadang, tidak menentu, kalau mendengar suar-suara - ekpresi wajah klien tampak
itu berdiam diri dan melamun. ketakutan saat mengatakan
3.2.2 Menemani K berusaha untuk memastikan factor halusinasinya,setelah itu tenang lagi.
pencetus timbulnya halusinansi yaitu Saat K - Klien selalu menatap perawat.
menyendiri. A: Klien dapat menyebutkan situasi
timbulnya halusinasi,sifat dan
frekwensinya.
P : lanjutkan ke Tuk 4
TUK 2.1.1 Mengkaji pengetahuan klien tentang prilaku menarik diri. S : Klien mengatakan suka menyendiri
2 Pak SY , Bapak tahu kalau Bapak sering menyendiri.? karena tidak ada yang ajak bicara,
K ; Iya, Suster , Sendiri tidur-tiduran . dan supaya tidak ada yang
2.1.1 Memberi kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaannya mengganggu. .
dan penyebab menarik diri atau tidak mau bergaul ; A : Klien menatap perawat dan kadang
Saya sering menyendiri Suster, Karena tidak ada yang ajak bicara tersenyum,
saya dan saya suka sendiri supaya tidak ada yang mengganggu. - Ekpresi wajah tenang.
Mendiskusikan bersama klien tentang prilaku menarik diri, tanda-tanda dan - Klie selalu menjawab apa yang
penyebab, Bagaimana apa Bapak SY mengerti, apa yang sudah saya ditanyakan.
jelaskan ?. K ; Iya, Suster.
2.1.2 Memberikan pujian terhadap kemampuan klien mengungkapkan
A : Klien dapat menyebutkan
perasaannya. Ya, bagus sekali , Pak SY tadi sudah dapat
penyebab menarik dirinya
menceritakan apa itu menarik diri.
P : Lanjutkan intervensui ke Tuk 3
bicara dengan temannya. K ; senang suster ,tidak bosan. bosan setelah bicara-
bicara.dengan orang lain
5.1.2 Diskusikan dengan klien tentang perasaan , manfaat berhubungan O : Klien tampak tersenyum
dengan orang lain .Pak SY apa yang bapak katakana itu benar Klien selalu menatap perawat.
sekali. Dan biasanya jika kita berkumpul sama rasa kesepian hilang Ekspresi wajah tampak tenang.
A : Klien dapat mengungkapka
dan terasa masalah tidak ada. perasaanya setelah berhubungan
dengan orang lain
5.1.3 Memberi reinforcemen positif atas kemampuan klien mengungkapkan P : Lanjutkan intervensi ke Tuk 6
perasaan berhubungan dengan orang lain. P SY Saya sangat senang bapak
bisa mengungkapkan perasaan bapak.Saya berharap bapak mau berkumpul
sama temannya setiap saat.
3.1.1 Memotivasi klien untuk merumuskan tujuan baru ; Pak SY S : Klien mengatakan Insya Allah saya
Bagaimana kalau Bapak melakukan kegiatan menyapu, atau mengepel akan melakukannya .
dan olah raga. O : Klien tampak serius berbicara,
3.1.2 Membantu klien menjabarkan secara jelas perubahan yang diinginkan dan kadang menoleh kesamping
TUK Pak SY Bapak harus mengikuti jadwal kegiatan harian secara teratur melihat temannya.
3 dan tetap berpakaian yang rapi . K Iya Suster saya akan A : Klien mampu mengidentifikasi
melakukannya . prilaku baru
3.1.3 Memberikan contoh peran perilaku baru Pak SY harus cuci tangan P ; Lanjutkan pada intervensi ke Tuk 4
sebelum makan dan melipat pakaian yang rapi.
Jika marah pukul bantal atau berolah raga .