Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Arini
Yogi Hady
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2016
PENDAHULUAN
Dimulai dari sebuah perusahaan yang baru saja dibentuk, dimiliki oleh
memperoleh laba, dan secara terus menerus dijaga kelangsungan dan keberadaannya
oleh pimpinan perusahaan dan para manajer yang duduk di bagian manajemen
sebagai divisi atau departemen, perusahaan ini pun semakin maju berkelangsungan,
banyak, kegiatan transaksi keuangan juga semakin banyak, lalu berlanjut kepada
cara dengan media apa yang membantu perusahaan baik dari sisi operasional
kepada prinsip-prinsip dan praktek dasar yang baku guna memperoleh informasi
secara manajerial, begitu pun juga proses wewenang dan alur kerja yang ada di
bidang yang diaudit. Untuk dapat melakukan suatu audit dibutuhkan standar atau
Standar Auditing adalah sepuluh standar yang ditetapkan dan disahkan oleh
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar
merupakan pedoman audit atas laporan keuangan historis. Standar auditing terdiri
atas sepuluh standar dan dirinci dalam bentuk Pernyataan Standar Auditing (PSA).
PEMBAHASAN
PENGERTIAN AUDITING
Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevaluasian bahan bukti
tentang informasi yang dapat di ukur mengenai suatu entitas ekonomi yang
dilakukan seorang yang kompeten dan independen untuk dapat menentukan dan
Suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak
yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh pihak
penugasan dan kriteria yang telah ditetapkan, hasil dari penugasan tersebut
Jr, 2003)
proses secara sistematis yang dilakukan oleh orang berkompeten dan independen
1. Dibutuhkan informasi yang dapat diukur dan sejumlah kriteria (standar) yang dapat
STANDAR AUDIT
auditing, kode etik, dan kendali mutu pada tatanan global (Tuanakotta, 2013). IFAC
didirikan untuk memperkuat profesi akuntansi di seluruh dunia dengan
dan asurans, akuntansi sektor publik, etika, dan pendidikan bagi akuntan profesional
badan dan komite untuk mengembangkan standar dan pedoman internasional, salah
untuk bidang audit, pengendalian mutu, review, jasa asurans lain, dan jasa lain yang
terkait. Guna meningkatkan kualitas dan keseragaman praktek di seluruh dunia dan
memperkuat kepercayaan publik dalam profesi audit dan asuransi secara global,
keuangan historis sudah cukup lama, yakni sejak tahun 1991. Namun, pada tahun
atas ISA yang dikenal sebagai Clarity Project. Dalam program ini IAASB
menerapkan konvensi baru mengenai penyusunan draft pada seluruh ISA, sebagai
bagian dari revisi substantif maupun penyusunan draf ulang secara terbatas. Pada
Project tersebut. Dengan demikian, ISA yang terbit pasca selesainya Clarity Project
tampil sesuai dengan konvensi yang baru. Hasil dari Clarity Project yakni adanya
36 ISA baru yang sudah dimuktahirkan dan diklarifikasi dan 1 ISQC yang sudah
Standar Audit (SA) mengatur tentang standar yang digunakan oleh praktisi
adopsi standar internasional yang ditetapkan oleh IFAC membuat standar audit pada
SPAP 31 Maret 2011 yang selama ini digunakan dengan berbasis US GAAS,
berlaku efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013,
dan 1 Januari 2014 untuk entitas selain emiten. Berbeda dengan standar audit
sebelumnya, SPAP berbasis ISA tidak membagi standar audit ke dalam tiga kategori
yakni, Standar Umum, Standar Pekerjaan Lapangan, dan Standar Pelaporan. Namun
proses pengerjaan auditing yang dibagi kedalam enam bagian dan 36 standar
(Tuanakotta, 2013).
utama yang harus diikuti oleh Akuntan Publik dalam melaksanakan penugasan
audit. Kepatuhan terhadap PSA yang diterbitkan oleh IAPI ini bersifat wajib bagi
Standar Auditng (IPSA), yang merupakan interpretasi resmi yang dikeluarkan oleh
IAPI terhadap ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh IAPI dalam PSA. Dengan
perlausan lebih lanjut berbagai ketentuan dalam PSA. Tafsiran resmi ini bersifat
Standar umum bersifat pribadi dan berkaitan dengann persyaratan auditor dan
atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai
auditor harus senantiasa bertindak sebagai ahli dalam bidang akuntansi dan bidang
dilakukan oleh manajemen perusahaan yang diminta untuk melakukan audit dan
kewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik perusahaan,
namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan (paling
tidak sebagian) atas laporan auditor independen. Untuk diakui pihak lain sebagai
orang yang independen, ia harus bebas dari setiap kewajiban terhadap kliennya dan
pelaporan. Para auditor harus ditugasi dan disupervisi sesuai dengan tingkat
Publik,230:2011).
dalam hal kertas kerja audit mengharuskan bahwa isinya cukup menunjang pendapat
yang diberikan oleh auditor dan penyajiannya harus mengikuti pedoman yang
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 110 (PSA No. 02)
mengatur mengenai tanggung jawab dan fungsi auditor independen berkaitan dengan
Dalam paragraf 01 diatur bahwa tujuan audit atas laporan keuangan oleh
kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan
ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan
oleh kekeliruan atau kecurangan. Oleh karena sifat bukti audit dan karakteristik
kecurangan, auditor dapat memperoleh keyakinan memadai, namun bukan
mutlak bahwa salah saji material terdeteksi. Auditor tidak bertanggung jawab
salah saji terdeteksi, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau kecurangan, yang
jawab manajemen. Tanggung jawab auditor adalah untuk menyatakan pendapat atas
akuntansi yang sehat dan untuk membangun dan memelihara pengendalian intern
(termasuk peristiwa dan kondisi) yang konsisten dengan asersi manajemen yang
tercantum dalam laporan keuangan. Transaksi entitas dan aktiva, utang, dan ekuitas
terbatas pada yang diperolehnya melalui audit. Oleh karena itu, penyajian secara
wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia merupakan
bagian yang tersirat dan terpadu dalam tanggung jawab manajemen. Auditor
independen dapat memberikan saran tentang bentuk dan isi laporan keuangan atau
dari manajemen dalam pelaksanaan audit. Namun, tanggung jawab auditor atas
laporan keuangan auditan terbatas pada pernyataan pendapatnya atas laporan
keuangan tersebut.
berpraktik sebagai auditor independen. Mereka tidak termasuk orang yang terlatih
untuk atau berkeahlian dalam profesi atau jabatan lain. Sebagai contoh, dalam hal
seorang ahli penilai, penaksir atau pengenal barang. Begitu pula, meskipun auditor
mengetahui hukum komersial secara garis besar, ia tidak dapat bertindak dalam
pada nasihat dari penasihat hukum dalam semua hal yang berkaitan dengan hukum.
harus merupakan pertimbangan berbasis informasi dari seorang profesional yang ahli.
terhadap profesinya, tanggung jawab untuk mematuhi standar yang diterima oleh para
membuat basis penegakan kepatuhan tersebut, sebagai bagian dari Kode Etik Ikatan
The Auditing Practice Committee, yang merupakan cikal bakal dari Auditing
auditor:
laporan keuangan.
3. Bukti Audit. Auditor akan memperoleh bukti audit yang relevan dan reliable
kesimpulan yang diambil berdasarkan bukti audit lain yang didapat, dan untuk
dikendalikan oleh orang lain, tidak tergantung pada orang lain. Independensi dapat
juga diartikan adanya kejujuran dalam diri auditor dalam mempertimbangkan fakta
dan adanya pertimbangan yang obyektif tidak memihak dalam diri auditor dalam
dari klien dan para pemakai laporan keuangan untuk membuktikan kewajaran laporan
keuangan yang disusun dan disajikan oleh klien. Oleh karena itu, dalam memberikan
keuangan.
3) Independensi diperoleh agar dapat menambah kredibilitas laporan
4) Jika akuntan publik tidak independen maka pendapat yang dia berikan
Oleh karena itu, dalam menjalankan tugas auditnya, seorang auditor tidak
hanya dituntut untuk memiliki keahlian saja, tetapi juga dituntut untuk bersikap
independen. Walaupun seorang auditor mempunyai keahlian tinggi, tetapi dia tidak
independen, maka pengguna laporan keuangan tidak yakin bahwa informasi yang
pada profesi akuntan publik dan merupakan salah satu faktor yang sangat penting
untuk menilai mutu jasa audit. Independensi akuntan publik mencakup dua aspek,
yaitu :
2. Independensi penampilan.
Independensi penampilan berarti adanya kesan masyarakat bahwa akuntan
secara individual untuk mempertahankan sikap yang wajar atau tidak memihak
pelaporan.
tugasnya. Secara lebih khusus untuk profesi akuntan publik, Kode Etik Akuntan
mempertahankan sikap independen. Ia harus bebas dari semua kepentingan yang bisa
contoh, asumsikan seorang auditor yakin bahwa piutang usaha mungkin tak tertagih,
kehilangan objektivitas.
keuangan.Independensi meliputi:
1. Kepercayaan terhadap diri sendiri yang terdapat pada beberapa orang profesional.
sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain, tidak
tergantung pada orang lain. Independensi juga berarti adanya kejujuran dalam diri
pendapatnya.
REFERENSI
Arens. Loebbecke, Auditing dan Jasa Assurance. (2011). Jakarta. Penerbit Salemba
Empat
standar-auditing.html. 2013
http://zakyways.blogspot.com/2013/10/etika-dalam-auditing.html
www.gunadarma.ac.id/
http://putubudiadnyani.blogspot.co.id/2013/05/standar-auditing.html
http://arulrudianaaa.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-independensi-akuntan
publik.html