Vous êtes sur la page 1sur 8

Apoptosis adalah suatu proses kematian sel yang terprogram, diatur secara genetik, bersifat

aktif, ditandai dengan adanya kondensasi chromatin, fragmentasi sel dan pagositosis sel
tersebut oleh sel tetangganya. 2.3 Kresno dalam tulisannya, apoptosis adalah kematian sel
terprogram yang merupakan proses penting dalam pengaturan homeostasis normal, proses ini
menghasilkan keseimbangan dalam jumlah sel jaringan tertentu melalui eliminasi sel yang
rusak dan proliferasi fisiologis dan dengan demikian memelihara agar fungsi jaringan normal.
Deregulasi apoptosis mengakibatkan keadaan patologis, termasuk proliferasi sel secara tidak
terkontrol seperti dijumpai pada kanker. Ada berbagai bukti yang menyatakan kontrol
apoptosis dikaitkan dengan gen yang mengatur berlangsungnya siklus sel, diantaranya gen
p53, Rb, Myc, E1A dan keluarga Bcl-2. Gangguan regulasi dan proliferasi sel baik akibat
aktivitas onkogen dominan maupun inaktivasi tumor suppressor genes ada hubungannya
dengan kontrol apoptosis. Beberapa jenis virus onkologik melaksanakan proses transformasi
sel dengan cara mengganggu fungsi apoptosis dalam sel., misalnya SV40, herpes dan
adenovirus, polioma maupun virus Epstein Barr (EBV). 6
Dalam literatur lain menyebutkan apoptosis merupakan suatu bentuk kematian sel yang
didesain untuk menghilangkan sel-sel host yang tidak diinginkan melalui aktivasi serangkaian
peristiwa yang terprogram secara internal melalui serangkaian produk gen. Adapun terjadinya
penyebab diatas sebagai berikut:
A. Selama proses perkembangan
B. Sebagai suatu mekanisme homeostatik untuk memelihara sel di jaringan.
C. Sebagai suatu mekanisme pertahanan seperti reaksi imun
D. Apabila sel-sel dihancurkan oleh penyakit atau agent-agent yang berbahaya.
e. proses penuaan

Faktor-faktor yang bertanggungjawab dari serangkaian peristiwa apoptosis baik fisiologis,


adaptif maupun patologis adalah:
A. Kerusakan sel yang terprogram selama embriogenesis termasuk implantasi, organogenesis,
involusi perkembangan dan metamorfosis yang tidak selalu didefinisikan secara
fungsional sebagai kematian sel yang terprogram, Oleh ahli Embriologi terminologi ini
sering digunakan.
B. Proses involusi yang tergantung hormon pada orang dewasa seperti penurunan sel
endometrium selama siklus menstruasi, atresia folikuler ovarium pada menopause, regresi
payudara setelah menyapih dan atropi prostat setelah katrasi.
C. Delesi sel pada populasi sel-sel yang berproliferasi seperti epitel kripta usus (intestinum).
D. Kematian sel pada tumor paling sering selama regresi tapi juga pada tumor dengan
pertumbuhan sel yang aktif.
E. Kematian netropil selama respon respon inflamasi akut.
F. Kematian sel-sel imun baik limfosit B & T, setelah deflesi sitokin, seiring dengan delesi
sel-sel T autoreaktif pada timus yang sedang berkembang.
G. Kematian sel yang diinduksi oleh sel-sel T Sitotoksik, seperti pada penolakan imum
seluler.
H. Atropi patologis pada organ parenkim setelah obtruksi duktus, seperti yang terjadi di
pankreas, kelenjer parotis & ginjal.
I. Lesi sel pada penyakit virus tertentu, misalnya pada hepatitis virus, dimana sel-sel yang
mengalami apoptosis dihepar yang dikenal sebagai badan Councilman
J. Kematian sel akibat berbagai stimulus lesi yang mampu menyebabkan nekrosis, kecuali
bila diberikan dosis rendah, contohnya panas, radiasi, obat-obat anti kanker sitotoksik &
hipoksia dapat menyebabkan apoptosis jika kerusakan ringan, tapi dosis besar dengan
stimulus yang sama menyebabkan kematian sel nekrotik
MORFOLOGI
Gambaran morfologi dapat dilihat dengan mikroskop elektron yang menggambarkan :
A. Pengerutan sel
Sel berukuran lebih kecil , sitoplasmanya padat, meskipun organella masih normal
tetapi tampak padat.
B. Kondensasi Kromatin (piknotik)
Ini gambaran apoptosis yang paling khas. Kromatin mengalami agregasi diperifer
dibawah selaput dinding inti menjadi massa padat yang terbatas dalam berbagai
bentuk dan ukuran. Intinya sendiri dapat pecah membentuk 2 fragmen atau lebih
( karyorhexis)
C. Pembentukan tonjolan sitoplasma dan apoptosis.
Sel apoptotik mula-mula menunjukkan blebbing permukaan yang luas kemudian
mengalami fragmentasi menjadi sejumlah badan apoptosis yang berikatan dengan
membran yang disusun oleh sitoplasma dan organella padat atau tanpa fragmen inti.
D. Fagositosis badan Apoptosis
Badan apoptosis ini akan difagotosis oleh sel-sel sehat disekitarnya, baik sel-sel
parenkim maupun makropag. Badan apoptosis dapat didegradasi di dalam lisosom
dan sel-sel yang berdekatan bermigrasi atau berproliferasi untuk menggantikan
ruangan sebelumnya diisi oleh sel apoptosis yang hilang

Karakteristik apoptosis mempengaruhi sel tunggal yang terpencar tidak ada kelompok sel
yang bergabung. Pada nekrosis pengenalan lebih awal perubahan morfologi adalah tersusun
padat (kompak) dan agregasi kromatin inti, dengan terbentuk gambaran yang jelas, masa
granular yang seragam dengan jelas menjadi kecil membungkus inti dan pemadatan
sitoplasma. Kelanjutan pemadatan itu didampingi oleh lilitan (kekusutan) gambaran baru inti
dan sel ini diikuti oleh pemecahan inti kedalam fragmen berlainan yang dikelilingi oleh
lapisan pembungkus double (gambar 2) dan tunas sel secara keseluruhan (gambar 3 & 4)
menghasilkan apoptosis bodies yang dikelilingi membran (gambar 5), sedangkan yang lain
kekurangan komponen inti. Sebagai tambahan, tingkatan/luas dari inti dan tunas seluler
bervariasi dari tipe sel, sering secara relative dibatasi pada selsel kecil dengan rasio inti
sitoplasma yang tinggi seperti limfosit. Organel sitoplasma terbentuk pada apoptosis bodies
yang baru tetap terpelihara dengan baik. (gambar 4 & 5).
Apoptotic bodies yang muncul di jaringan secara cepat diserap (ingested) oleh sel di
dekatnya dan dihancurkan oleh sel lisosomnya (gambar 6). Tidak ada hubungan inflamasi
dengan adanya fagosit khusus dalam jaringan seperti terjadi dengan nekrosis dan tipe sel yang
beragam dari sel tetangga, termasuk sel epitel ( gambar 6 ) yang berpartisipasi dalam
sipatnya. Pada tumor-tumor, sel-sel neoplastis yang viabel biasanya terlibat adalah makrofak
sekitarnya. Akan tetapi bentukan apoptotic bodies pada kultur sel kebanyakan hilang oleh
fogositosis dan bahkan degenerasi. Awal kejadian seluler dalam apoptosis diselesaikan
dengan cepat dengan hanya beberapa menit berlalu antara perjalanan proses dan
pembentukan suatu kelompok apoptosic bodies. Oleh karena itu tunas-tunas sel dan garis
besar yang kusut jarang diamati pada potongan jaringan. Ukuran kecil dari apoptosis bodies
membuat mereka secara relatif tak dikenal dangan mikroskop cahaya (gambar 7). Setelah
fagositosis, pencernaan mereka lengkap dalam beberapa jam. Kenyataan ini telah melahirkan
pikiran kapan apoptosis dapat ditentukan secara histologi.

Perbedaan antara apoptosis dan nekrosis dengan tegas terlihat pada penelitian dengan
mikroskop elektron (gambar 1) dan secara praktis, dua proses dapat dikenali dengan memakai
mikroskop cahaya. Pemadatan kromatin inti terjadi pada stadium awal nekrosis, tetapi
kromatin tidak secara radikal terdistribusi kembali, sebagai mana dalam apoptosis, dan sudut
gumpalan kromatin cenderung irregular dan terlihat dengan jelas (gambar 8). Sebagai
tambahan, inti sel nekrotik
tidak pernah terpisah menjadi berlainan, membran disertai fragmen-fragmen. Nekrosis berlanjut
sampai kromatin menghilang. Sitoplasma sel nekrotik menjadi pembengkakan yang mencolok,
plasma dan membran organella secara progresif disintegrasi (gambar 8). Walaupun ini
konfigurasi sel secara keseluruhan cenderung diawetkan sampai dipindahkan oleh fagosit
mononuklear. Keterlibatan kelompok sel berdekatan dan adanya suatu eksudat inflamasi biasanya
didapatkan tambahan konfirmasi bukti-bukti kategorisasi kematian sel yang ada disekitarnya
sebagai nekrosis. Dalam tumor, seperti fokus-fokus dari nekrosis cenderung terlokasi di pusat
nodul, sedangkan sel- sel individual yang berlangsung apoptosis diamati pada jaringan tumor
viabel (gambar 7)

Menurut Underwood, Apoptosis Nekrosis


perbedaan apoptosis dan
nekrosis
Penyebab Fisiologi dan Patologi Patologi
Keterlibatan Satu sel Sekelompok sel
Proses biokimia Energi oleh DNA Homeostasis
Keutuhan sel membran Diperbaiki Lisis
Morfologi Sel mengkerut dan pecah Hilang
Proses peradangan Tidak ada Sering
Proses kematian sel Diserap atau pagositosis sel Diserap oleh netropil PMN dan makropag
tetangganya

MEKANISME TERJADINYA APOPTOSIS

Dengan memeriksa kondisi dimana apoptosis terjadi, dapat disimpulkan bahwa apoptosis dapat
diaktifkan oleh beberapa sinyal yang mencetuskan kematian, berkisar dari kurangnya faktor
atau hormon pertumbuhan, sampai interaksi Ligand reseptor positif dan agent-agent lesi
spesifik sebagai tambahan ada koordinasi tapi sering pula ada hubungan yang berlawanan
antara pertumbuhan sel dan apoptosis sebenarnya.
A. Peran aktivitas
Mekanisme terjadinya apopotosis untuk tiap sel berbeda-beda. Aktivasi mekanisme
apoptosis untuk tiap sel tertentu disebabkan oleh aktivitas yang berbeda-beda pula.
B. Kadar ion kalsium
Apabila terjadi aktivitas stimulus terhadap sel dan aktivitas apoptosis , akan terjadi
peningkatan kadar ion Ca++ didalam inti sel. Ion Ca++ ini mengaktifkan enzim Kalsium
dependen Nuklear Indo Nuklease yang terdiri dari Endonoklease , Protease
Transglutaminase.
C. Reseptor Makrofag. Proses Fagositosis terhadap apoptotic bodies atau sel lain ditentukan
oleh reseptor yang ada di permukaan makrofag atau sel fagosit tersebut: contoh sel
makrofag yang mengandung viktonektin reseptor, suatu beta 3 integrin, memudahkan
fagositas apoptotic netropil.
D. Regulasi genetik
Beberapa gen bila distimulasi akan menyebabkan apoptosis, seperti Heta shock protein
dan proto onkogen. Tetapi stimulasi gen ini tidak berhubungan langsung dengan proses
mulainya apoptosis.

Penyebab kerusakan sel


1. Penurunan kadar oksigen (Hipoksia), terjadi akibat

-Iskemia (kehilangan suplai arah) bisa karena adanya emboli

-oksigenasi inadekuat (misalnya kegagalan respiratorik)

-hilangnya kemampuan darah untuk ngangkut oksigen (misalnya anemia, keracunan CO


abis naik motor di belakang bis aspada sesek kan?)

2. Agen Fisik

Trauma mekanis

- Incisi : trauma dari bidang tipis dengan luas permukaan sempit : misal pisau

- Laserasi : kerusakan dari permukaan kulit yang tidak beraturan : misal jatuh

- kontusi : tanpa disertai kerusakan epidermis : misal kebentur tembok

- abrasi : kerusakannya sampe robek / koyak : misal kena pager berduri

- fraktur : patah tulang

Temperatur

misal panas atau dingin yg terlalu sangat

Radiasi

Listrik

terutama ngaruh ke impuls saraf

3. Kimia

-racun : arsen, sianida, garam merkuri

-insektisida dan herbisida : organofosfat, air tercemar insektisida

-polutan udara : CO

- alkohol dan narkotik

4. Agen penginfeksi

bakteri, virus, parasit, fungi

5. Imunologi

- penyakit autoimun
- immunologic deficiency disease (e.g : HIV)

- hipersensitivitas (e.g alergi)

- amiloidosis

6. Genetic dearrangement

- congenital malformation (e.g : Down syndrome akibat kelainan genetik sehingga


pertumbuhan fisik dan mental terhambat)

- Decreased life of red blood cell ( Thalassemia, sickle cell anemia)

- Inborn erros metabolism (e.g Pompey disease defisiensi enzim acid alpha-glucosidase
enzyme sehingga terjadi penumpukan glikogen dan lisosom

7. Nutritional imbalance

bisa dikatakan nutrisinya kurang atau bahkan lebih, misalnya:

Portein-calorie deficiencies : malnutrisi

Vitamin deficiencis

Anorexia nervosa

Excess of lipids : obesitas, atherosclerosis

Metabolic disease : Diabetes mellitus

MEKANISME KERUSAKAN SEL


kerusakan sel dapat terjadi karena:

1. Penurunan produksi ATP

2. kerusakan mitokondria

3. Influks kalsium intraselular dan loss of calcium homeostasis

4. accumulation of Oxygen derived free radical (Oxidative stress)

5. Defects in membran permeability

Regenasi sel tubuh

Apakah yang dimaksud regenerasi sel?Regenari sel adalah proses pembentukan sel
uuntuk menggantikan sel yang mati yang diatur mulai tingkat terkecil dalam sel tubuh kita.Setiap
saat,setiap detik sel pada tubuh kita ada yang mati &setiap itupula lahir sel yang menggantikannya atau
disebut proses regenerasi.Setiap bagian tubuh dari manusia selalu berganti.Tulang manusia menggantikan
dirinya selama 12,5 kali selama hidupnya, sel kulit kita hanya berusia 28 hari sejak tumbuh dari
endodermis sampai mengelupas atau pada lapisan epidermis.

Berbagai jenis sel darah merah setiap hari ada yang mati & hancur,namun sumsum
tulang membentuk sel darah merah yang baru.Setiap saat kita mengalami pembongkaran (bagi yang hidup
tdk sehat) & penumpukkan ulang kalsium(bagi yang hidup sehat).Proses pembongkaran inilah yang
menyebabkan tulang menderita osteoporosis.

Proses regenerasi dominant mulai usisa anak-anak sampai kira- kira 30 th,kemudian
setelah itu proses degenerasilah yang paling dominant.Namun pada dasarnya Proses
regenerasi(pembentukkan) & degenerasi(perusakkan) sel akan selalu terjadi dalam tubuh kita.Tinggal
mbagaimana kita mengatur hidup kita,kalu kjita hidup sehat, Inysa ALLAH..proses degenerasi tidak
akan sampai membuat kita terserang penyakit yang berat.

Regenasi sel otak

Lantas bagaimana dengan regenerasi sel pada otak manusia??.Jumlah sel otak manusia
sejak lahir sekitar 100 miliar sel,tidak akan bertambah lagi tapi hanya mengalami dapat berkembang.Pada
perkembangannya sel otak satu dengan yang lainnya akan saling berhubungan melalui dendrite(cabang
dari sel otak).Perkembangan dendrite pesat pada usia 1-5 th(membentuk sekitar 250 ribu neuron setiap
menitnya),kemudian melambat sesuai dengan bertambahnya usia manusia.

Ada yang berpendapat otak manusia terdiri dari kumpulan massa protoplasma yang
sangat kompleks.Sel-sel tersebut disebut neuron dapat berkembang pesat karena manusia memiliki gen
human accelerated region.Para ahli mengatakan otak manusia dapat digunakan optimal &
regenerasinyaunlimited / tidak terbatas,asal umuir manusia panjang sekitar 350 juta thn.

Namun sayangnya umur manusia rata-rata hanya berkisar ampai 60-70 thn. Para ahli
memperkkirakan manusia tidak memakai lebih dari 105 kemampuan otaknya,dikarenakan umur manusia
yang sangat singkat.Akhirnya sel yang 10% tadi tidak berkembang & kapasitas keseluruhan sel menurun
secara bertahap menjelang bertambahnya usia manusia(degenerative cell).Dan proses regenerasinya
berhenti pada saat manusia mati.

MAnusia sendiri ternyata mengagumi kemampuan otaknya sendiri,sampqai-sampai


manusia membuat teknologi JST(JAringan Syaraf Tiruan) yang prinsip kerjanya mencontoh kerja otak
manusia.Teknologi ini banyak digunakan untuk pengenalan huruf secara optis(untuk membaca tulisan
tangan),mendeteksi pemalsuan kartu kredit(visa),& memprediksirespon pelanggan,dll.Telah kita ketahui
bersam bahwa otak manusia memililki 3 bagian

dasar atau yang lebih dikenal dengan nama triune braine yaitu batang otak,system limbik, &
neokorteks.Batang otak sebagai motorik sensorik yang sanggup mengembangkan pengetahuan fisik dari
panca indera.Sistem limbik

digunakkan untuk menyimpan perasaaan,pengalaman,memori,kemampuan


belajar,mengatur pola tidur,lapar,haus,tekanna pada jantung,darah,suhu,kimia tubuh
serta metabolisme & system kekebalan tubuh(keseluruhannya bersifat emosional &
kognitif).Sedangkan neokorteks berperan untuk mengatur pesan- pesan yang
diterima melalui penglihatan,pendengaran & sensasi tubuh.

Yang sering kita alami baik tua maupun muda adalah penyakit lupa / pikun(senile
dementia).Yang menyerand sistem limbik yaitu pada fungsi memori(yaitu kemampuan otak untuk
menerima ,mengeluarkan informasi ataupun pengalaman yang dialami dalam hidup) yang terletak pada
hipokarmus dari bagian lobus temporalis pada otak.Semakin umur bertambah, kemampuan ingatan akan
semakin melemah

Untuk mengatasinya kita bisa memeriksakan otak kita dengan menggunakan alat antara
lain computerize memory test,video brain mapping monitoring ,& transial Doppler.Alat-alat tersebut sudah
ada di beberapa rumah sakit di Indonesia.Prinsipnya alat ini kemudian dilakuka terapi atau dicari
solusinya.

Ada satu perbedaaan antara regenerasi sel otak dengan sel tubuh.Jika sel tubuh da yang
mati maka akan beregenerasi, asalkan nutriennya tercukupi.Sedangkan pada sel otak,jika da sel otak yang
mati maka tidak akan terjadi regenerasi sel otak.Tapi sel yang masih berfungsi/hidup dapat menngantikan
fungsi sel yang telah mati,tapi syaratnya antara sel yang mati dengan yang hidup harus saling terhubung
melalui dendrit.

Bagaimana proses regenerasi pada sel otak akibat stroke.Sel-sesl otak yang rusak akibat strok
tidak dapat kembali normal,atau tidak terjadi regenerasi .bahkan sel sel tersebut menciut & mati.Tapi sel
otak tsb dapat dirangsang untuk tumbuh kembali.sel neuron tsb juga dapat menjalin hubungan dengan sel-
sel otak lainnya.Tapi sayangnya proses tersesbut hanya terjadi pada hewan,sedangkan pada manu8sia
masih belum ditemukan cara menumbuhkan sel muda/sel stem tsb.

Selanjutnya penyakitkedua yang dapat menyerang adalah gagal ginjal.Kentalnya darah membuat
darah harus ekstra keras menyaring darah.Dan karena saringan dalam darah halus tidak jarang darah yang
kental dapat menyebabkan perobekkan glomelurus pada ginjal.Ditandai dengan warna kemerahan pada air
seni.jika dibiarakan anda harus cuci darah seminggu sekali,kira-kira biyayanya Rp.400.000 ruoiah percuci
darah haraga yang fantastic bukan.?

Kurang minum juga menyebabkan dehidrasi(kekurangan cairan) dehidrasi ini meskipun dampak
yang paling ringan,tapi kalua sampai cairan yang hilang tidak segera dipenuhi manusia dapat mati.Tapi
saat haus hati-hatilah memilih jenis minuman.Misalnya minuman bersoda pada minuman bersoda
sebenarnya gelembung pada minuman bersoda sejatinya adalah karbon yang bersifat racun jika diserap
oleh tubuh.

Adapula minuman ber- O2 jika terlalu panas (terkena cahaya matahari)akan berubah sifat menjadi radikal
bebas(penyebab kanker),makanya biasanya pada botol kemasannya ada tulisan simpan di tempat sejuk &
jauh dari matahari.

Vous aimerez peut-être aussi