Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
EKA 443 B1
OLEH:
KELOMPOK 2
UNIVERSITAS UDAYANA
2017
0
1. Pendahuluan
Hotel merupakan salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau
keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia makanan dan minuman serta
jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil. Untuk mencukupi
kegiatan operasional perusahaan sehari-hari pihak hotel melakukan kegiatan pembelian
kepada pemasok. Pembelian merupakan kegiatan pemilihan sumber, pemesanan, serta
perolehan barang dan jasa sebagai salah satu aktivitas utama operasi bisnis perusahaan.
Mengingat kegiatan pembelian merupakan hal penting dalam operasional hotel maka
pengendalian internal harus dijalankan secara efektif agar seluruh kegiatan dapat berjalan
dengan maksimal. Maka berdasarkan pertimbangan tersebut sistem akuntansi pembelian
perlu dievaluasiguna untuk meningkatkan pengendalian internal hotel serta meminimalkan
tindakan kecurangan dan penyalahgunaan sehingga keberlangsungan hidup hotel dapat
bertahan hingga jangka waktu panjang.
2. Pembahasan
2.1 Bagan Alur Prosedur Pembelian Pada Hotel
1) Bagian yang Terlibat
Bagian yang terlibat dalam proses pengadaan bahan adalah:
1. Departemen yang memerlukan barang
2. Gudang (general store/storeroom)
3. Pembelian (purchasing)
4. Penerimaan (receiving)
5. Cost control
6. Account payable (hutang usaha)
1
4. Daily receiving report (DDR), adalah rekapitulasi pencatatan penerimaan barang
untuk kebutuhan operasional hotel.
5. Quotation analysis price, merupakan daftar harga dari barang-barang yang akan dibeli
yang digunakan sebagai pembanding.
6. Bincard, merupakan kartu barang yang menyebutkan nama barang., barang masuk,
barang keluar, serta sisa barang.
7. Cardex, adalah kartu barang yang menyebutkan nama barang, ukurannya, harga
satuan, barang masuk, barang keluar, dan sisa barang. Cardex digunakan sebagai alat
kontrol oleh cost control.
2
5) Prosedur Pembelian Persediaan (Penjelasan Bagan Alur Pembelian)
1. PR dibuat oleh departemen yang memerlukan barang, jika barang yang diperlukan
tidak tersedia di gudang, atau PR juga bisa dibuat oleh bagian gudang, jika barang
yang tersedia di gudang sudah mencapai persediaan minimum. PR pada umumnya
dibuat dalam 3 rangkap yang kemudian didistribusikan pada:
a) Cost control, sebagai alat control
b) Purchasing, sebagai dasar untuk membuat PO
c) Gudang atau departemen yang memerlukan
2. Berdasarkan PR yang dibuat, bagian pembelian akan membuat PO di mana harus
mendapatkan persetujuan dari Accounting Departement Head dan General
Manager, dan didukung dengan quotation analysis price. PO pada umumnya
dibuat dalam 5 rangkap yang didistribusikan pada:
a) Supplier untuk ditunjuk
b) Cost control, sebagai control
c) Gudang, sebagai informasi pembelian
d) Account payable, sebagai dasar untuk mencatat hutang
e) Purchasing, sebagai arsip
3. Supplier menyiapkan barang yang diminta berdasarkan PO yang diterima, setelah
barang siap, dan disertai dengan invoice, dikirim ke hotel.
4. Penerimaan barang dalam hotel dilakukan oleh bagian penerimaan barang, setelah
barang yang datang dicek, bagian penerimaan menyiapkan MI dan meminta
persetujuan dari:
a) Bagian gudang untuk persetujuan tentang jumlah dan kuantitasnya.
b) Cost control untuk persetujuan harga.
c) Bagian penerimaan barang untuk tanda terima barang.
3
MI pada umumnya dibuat dalam beberapa rangkap sesuai kebutuhan, tapi ada
yang membuat dalam 5 rangkap dengan distribusi sebagai berikut:
a) Cost control, sebagai control
b) Gudang, sebagai informasi
c) Purchasing, sebagai arsip
d) Account payable, sebagai dasar mencatat hutang
e) Supplier, sebagai pendukung penagihan
5. Bagian gudang setelah menerima barang dari bagian penerimaan, kemudian
menyimpan barang dan mencatatnya pada bincard berdasarkan MI.
6. Sedangkan cost control berdasarkan salinan PR, PO, MI akan mencatat pembelian
tersebut dalam cardex, dan account payable akan mencatatnya pada hutang usaha.
7. MI setiap hari dipilah per jenis barang (food, beverage, material supplies) oleh
bagian penerimaan barang, untuk digunakan sebagai dasar membuat daily
receiving report.
2.2 Bagan Alur Prosedur Penggunaan Dairy Product Khususnya Food dan Beverage
Pada Hotel
1) Bagian yang Terlibat
1. Departemen
2. Gudang
3. Cost control
4
3. Cardex, adalah kartu barang yang menyebutkan nama barang, ukurannya, harga
satuan, barang masuk, barang keluar, dan sisa barang. Cardex digunakan sebagai
alat kontrol oleh cost control.
5
3. Kesimpulan
Dalam suatu industri pariwisata khususnya dalam bidang perhotelan purchasing
adalah salah satu department yang berperan penting dalam perkembangan hotel tersebut.
Purchasing adalah bagian dari department hotel yang bertugas melakukan pembelian barang
yang diminta dalam suatu department dalam hotel tak terkecuali Food and Bverage
department. Bagian yang terlibat dalam proses pengadaan bahan adalah departemen yang
memerlukan barang, gudang (general store/storeroom), pembelian (purchasing), penerimaan
(receiving), cost control, dan account payable (hutang usaha). Adapun dokumen yang
digunakan dalam proses pengadaan barang adalah Purchase requisition (PR), Purchase order
(PO), Memorandum invoice (MI), Daily receiving report (DDR), Quotation analysis price,
Bincard, dan Cardex. Daily receiving report, yang dihasilkan oleh bagian penerimaan barang
(receiving), dimana menjelaskan tentang penerimaan barang harian. Bagian yang terlibat
pada penggunaan dairy product khususnya food dan beverage pada hotel adalah bagian
departemen, gudang, dan cost control. Dokumen yang digunakan yaitu Storeroom requisition
(SR), Bincard, dan Cardex. Laporan yang dihasilkan pada penggunaan dairy product adalah
General food,beverage cost, Stock opname report, Cost reconciliation, dan Flash cost/daily
food .
DAFTAR PUSTAKA
Widanaputra, AAGP., Suprasto, H Bambang., Ariyanto, Dodik., Sari, Maria M Ratna. 2009.
Akuntansi Hotel (Pendekatan Sistem Informasi). Denpasar: Graha Ilmu