Vous êtes sur la page 1sur 2

Paper Analisis vitamin C

NAMA : YUSNIAR

NIM : N11115035

KELAS : ANALISIS MAKANAN, KOSMETIK DAN PERBEKALAN FARMASI B

PENDAHULUAN

L-askorbat atau lebih dikenal dengan vitamin C


merupakan salah nutrisi penting. Vitamin C
merupakan salah satu vitamin larut air yang
sangat berfungsi bagi tubuh untuk membentuk
kolagen, kartilago, tulang dan pembuluh darah
serta membantu dalam penyerapan zat besi. Sumber makanan yang
mengandung Vitamin C antara lain sayuran dan buah terutama jeruk.
Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit sariawan, sampai kudis
yang dapat menyebabkan kematian secara tiba-tiba.
The Food and Nutrition Board at the Institute of Medicine merekomendasikan
dosis vitamin C sebagai berikut :
Kategori Usia Dosis
0-6 bulan 40 mg/hari
Bayi dan anak- 7-12 bulan 50 mg/hari
1-3 tahun 15 mg/hari
anak 4-8 tahun 25 mg/hari
9-13 tahun 45 mg/hari
14-18 tahun(pr) 65 mg/hari
Remaja
14-18 tahun(lk) 75 mg/hari
19 tahun (lk) 90 mg/hari
Dewasa
19 tahun (pr) 75 mg/hari

PEMBAHASAN
Ada beberapa metode yang dilakukan dalam analisis vitamin C, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif diantaranya sebagai berikut :
1. Kalibrasi Curve
Kurva kalibrasi vitamin C dipersiapkan dengan mengencerkan larutan stok
3,00 mM asam L-askorbat dalam pH 2.0 penyangga fosfat. dapar fosfat telah
dipersiapkan dengan 0,1 M KCl, 0,1 mM EDTA, dan 0,1 M natrium fosfat
monobasa. PH buffer disesuaikan dengan penambahan tetes demi tetes
asam fosfat. solusi kalibrasi dibuat menggunakan 1,00 mL, 2,00 mL, 5,00
mL, 20,00 mL, dan 35.00 mL larutan stok diencerkan ke 50,00 mL dengan
larutan buffer. Solusi yang degassed oleh menggelegak nitrogen selama 5
menit sebelum setiap percobaan voltametri siklik.
2. DCIP Titrasi
DCIP titrasi digunakan sebagai metode komparatif dengan voltametri siklik
untuk membandingkan konsentrasi vitamin C yang diperoleh. Titrasi
dilakukan hanya menggunakan kiwi karena akurat endpoint bisa dengan
mudah ditentukan. Vitamin C diekstraksi dari kiwi, seperti dijelaskan di atas,
dengan berikut pengecualian: 200 g kiwi ditimbang dan dikombinasikan
dengan total 400 mL buffer. Tiga 15.00 sampel mL larutan yang dititrasi
dengan 1,00 mM DCIP sampai larutan memiliki lampu semburat merah
muda. Hal ini mengakibatkan titik akhir dengan rona peach cahaya sebagai
akibat dari cahaya awal Warna hijau dari filtrat kiwi. Hasil yang didapatkan
bahwa dengan metode voltametri siklik konsentrasinya lebih tinggi 6%
dibandingkan dengan DCIP titrasi.
3. Titrasi
Titrasi merupakan salah satu metode konvensional yang digunakan untuk
mengetahui kandungan vitamin C.

KESIMPULAN

REFERENSI

Vous aimerez peut-être aussi