Vous êtes sur la page 1sur 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan merupakan suatu sistem, sistem yang dikelola dengan menggunakan


sumber daya. Dimana sistem tersebut dikendalikan oleh manajemen dengan
menggunakan informasi untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Informasi merupakan
salah satu sumber daya yang tersedia bagi manajer. Informasi tersebut dapat dikelola
seperti halnya sumber daya yang lain dan mempunyai dua pengaruh. Pertama, bisnis
telah menjadi rumit, dan kedua komputer telah mencapai kemampuan yang lebih baik.

Dalam upaya mencapai keberhasilan manajer sangat menyadari pengaruh dari


sumber daya dalam lingkungan perusahaan. Perusahaan berusaha untuk memperoleh
keunggulan kompetitif dengan mengelola sumber daya, termasuk informasi. Sumber
daya informasi perusahaan mencakup lebih dari sekedar informasi. Sumber daya
tersebut berupa perangkat keras, fasilitas, perangkat lunak, data, para spesialis
informasi, dan para pemakai informasi.

Bagi suatu perusahaan penting memandang teknologi informasi sebagai perangkat


yang penting dan juga sebagai kebutuhan yang kompetitif, bukan hanya sebagai sesuatu
yang dianggap kompleks dan mahal. Teknologi Informasi menciptakan peluang untuk
membangun keunggulan kompetitif mulai dari memasarkan produk hingga sampai ke
pasar global. Banyak sekali manfaat dari teknologi yang membantu dalam menciptakan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan antara lain : mempercepat pengembangan
produk baru, mendorong arah strategik baru, meningkatkan efisiensi pekerja dan
menciptakan arus ke pasar global.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, adapun masalah yang muncul sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan keunggulan kompetitif?
2. Apa saja yang termasuk sumber daya informasi?
3. Siapa saja pengelola sumber daya informasi?
4. Apa perencanaan strategis sumber daya informasi?
5. Apa itu EUC serta keterkaitannya sebagai Masalah Strategis?
6. Bagaimana konsep manajemen dari sumber daya informasi?

1
1.3. Tujuan dan Manfaat Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, adapun tujuan penulisan dari paper ini sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui apa itu keunggulan kompetitif.
2. Untuk mengetahui hal-hal yang termasuk sumber daya informasi.
3. Untuk mengetahui siapa saja yang menjadi pengelola sumber daya informasi.
4. Untuk mengetahui perencanaan strategis sumber daya informasi.
5. Untuk mengetahui EUC sebagai Masalah Strategis.
6. Untuk mengetahui konsep manajemen dari sumber daya informasi.

Adapun manfaat dari pembuatan paper ini adalah selain untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, penulis juga dapat
memberikan suatu kontribusi mengenai materi penggunaan teknologi informasi untuk
keunggulan kompetitif serta dapat memberikan sebuah dorongan untuk lebih memahami
dan mampu dalam memanfaatkan teknologi dengan baik.

1.4 Metode Penulisan

Metode dan teknik penulisan yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah
metode studi pustaka. Studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi
yang kemudian data tersebut akan dijadikan dasar atau pedoman untuk melihat adanya
ketidaksesuaian antara teori dengan kenyataan sebagai penyebab dari permasalahan
yang dibahas dalam paper ini.

Sumber sumber yang dijadikan sebagai rujukan untuk studi pustaka diperoleh dari
berbagai sumber bacaan. Baik itu buku maupun sumber-sumber yang ada di internet.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1.Keunggulan Kompetitif

Lingkungan suatu perusahaan tidak persis sama dengan lingkungan perusahaan yang
lain. Namun, kita dapat melihat sejumlah kesamaan dari keragaman ini dengan

2
mengindetifikasi delapan jenis elemen utama yang ada dalam lingkungan semua
perusahaan. Elemen-elemen lingkungan ini adalah organisasi atau individu yang berada
diluar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung pada
perusahaan. Delapan elemen ini berada dalam sistem yang lebih luas, yang disebut
masyarakat. Adapun delapan elemen tersebut yaitu: Pemasok menyediakan material,
mesin, jasa dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk memproduksi barang
dan jasanya. Barang dan jasa ini dipasarkan kepada pelanggan perusahaan, yang
mencankup pemakai saat ini dan calon pemakai. Serikat buruh adalah organisasi bagi
tenaga kerja terampil maupun tenaga kerja tidak terampil. Masyarakat keuangan terdiri
dari lembaga-lembaga yang memengaruhi sumber daya uang yang tersedia bagi
perusahaan. Pemegang saham atau pemilik adalah orang-orang yang menanamkan
modal di perusahaan dan mewakili tingkat manajemen tertinggi. Pesaing mencakup
semua organisasi yang bersaing dengan perusahaan di perusahaan. Pemerintah yang
bertugas memberikan batasan-batasan dalam bentuk undang-undang dalam peraturan
dan juga memberikan bantuan dalam bentuk pembelian, informasi dan dana.
Masyarakat global adalah wilayah geografis tempat perusahaan melaksanakan
operasinya. Perusahaan menunjukkan tanggung jawabnya pada masyarakat global
dengan memerhatikan lingkungan alam, menyediakan produk dan jasa yang
meningkatkan kualitas hidup dalam beroperasi.

Suatu perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif dengan banyak cara,


seperti menyediakan barang dan jasa dengan kualitas yang baik, menyediakan barang
dan jasa yang lebih baik dari pesaing, dan memenuhi kebutuhan khusus konsumen pasar
tertentu. Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif dapat dilakukan dengan
pengendalian informasi untuk mendapatkan leverage di pasaran. Idenya adalah
perusahaan tidak harus sepenuhnya mengandalkan sumber daya fisik yang lebih unggul
saat terlibat dalam persaingan. Sebaliknya, sumber daya konseptual yang unggul , data
dan informasi juga dapat digunakan dengan sebaiknya untuk mencapai keuntungan
kompetitif.
2.1.1 Rantai Nilai Porter
Professor Michael E Porter dari Harvard adalah orang yang paling sering
diidentifikasikan dengan topik keunggulan kompetitif. Pusat dari teori adalah konsep

3
marjin. Marjin adalah nilai produk dan jasa perusahaan seperti yang diyakini oleh
pelanggan perusahaan itu, dikurangi biaya-biayanya. Perusahaan menciptakan nilai
dengan melaksanakan aktivitas yang Porter sebutkan dengan aktivitas nilai (value
activities). Aktivitas ini terbagi menjadi dua kategori besar yaitu kategori utama dan
pendukung. Aktivitas nilai utama (primary value activities) adalah aktivitas yang
berhubungan dengan produksi dan penawaran nilai yang lebih besar kepada pelanggan
daripada yang dilakukan pesaing. Aktivitas nilai pendukung (support value activities)
adalah menyediakan input dan infrastruktur yang memungkinkan aktivitas utama
berlangsung.
Aktivitas nilai utama dan pendukung diintegrasikan oleh beberapa kaitan untuk
membentuk rantai nilai (value chain) seperti gambar 1a. Rantai tersebut dibentuk
menyerupai panah, dengan marjin sebagai ujungnya. Aktivitas-aktivitas utama tampak
di lapisan bawah dan mencangkup logistik masuk yang memperoleh bahan baku dan
pasokan dari pemasok, operasi perusahaan itu yang mengubah bahan baku menjadi
barang jadi. Logistik keluar yang mengangkut barang ke pelanggan, operasi pemasaran
dan penjualan yang mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan,
serta kegiatan pelayanan yang memelihara hubungan baik dengan pelanggan setelah
penjualan.
Aktivitas nilai pendukung tampak pada lapisan atas dan mencangkup infrastruktur
perusahaan. Selain itu ada tiga aktivitas yang mempengaruhi aktivitas utama secara
sendiri-sendiri atau dalam kombinasi tertentu. Manajemen sumber daya manusia terdiri
dari semua aktivitas yang berhubungan dengan pengelolaan personil perusahaan,
termasuk fungsi-fungsi yang dilakukan para manajer dan peran yang mereka mainkan.
Pengembangan teknologi mencakup semua aktivitas yang melibatkan teknologi,
termasuk penerapan teknologi tersebut secara efektif. Pengembangan sistem informasi
berbasis komputer adalah contohnya. Pemerolehan berhubungan dengan aktivitas
mendapatkan sumber daya seperti material dan mesin, yang digunakan oleh aktivitas-
aktivitas utama. Departemen pembelian perusahaan melaksanakan banyak aktivitas
perolehan ini.
Tiap aktivitas nilai, baik itu utama atau pendukung memiliki tiga unsur penting
yaitu input yang dibeli, sumber daya manusia dan teknologi, selain itu tiap aktivitas juga
menggunakan dan menghasilkan informasi. Misalnya, spesialis informasi dalam unit

4
jasa informasi mengkomunikasikan database komersial yang dibeli, peralatan komputer
yang disewa, dan program yang dikembangkan sendiri untu menghasilkan informasi
pendukung keputusan bagi para eksekutif perusahaan.

margin
Infrastruktur
Infrastruktur perusahaan
perusahaan

Manajemen sumber daya manusia


Aktivitas
pendukung
Pengembangan teknologi

Perolehan

Logistik Operasi Logistik pemasaran pelayanan


Masuk Keluar dan
penjualan

margin

Gambar 1a. Value


Aktivitas Chain
utama

2.2. Sumber Daya Informasi


Sejumlah awal dalam manajemen informasi terfokus pada data usaha tersebut
dengan meluasnya penggunaan sistem manajemen database (database manajemen)
sistem DBMS, selama tahun 1970-1980-an. Perusahaan-perusahaan beralasan bahwa
mereka mengelola data mereka dengan menerapkan DBMS yang berbasis komputer,
manajer berarti juga akan mengelola informasi mereka.
Namun ada pandangan yang lebih luas bahwa anda dapat mengelola informasi
dengan mengelola sumber daya yang menghasilkan informasi. Dengan kata lain,
daripada berkonsentrasi pada input (data) dan output (informasi), perhatian seharusnya
juga diberikan pada pengolah infomasi (information processor) yang mengubah input
menjadi output. Pengolahan meliputi perangkat keras dan perangkat lunak, serta orang-
orang yang mengembangkan, mengoperasikan, dan menggunakan sistem. Juga
termasuk fasilitas yang menyimpan sumber tersebut.
Sumber daya informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak
komputer, spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database dan informasi. Saat para

5
manajer perusahaan memutuskan untuk menggunakan informasi untuk mencapai
keunggulan kompetitif, mereka harus menyadari tiap elemen tersebut sebagai sumber
daya informasi. Contohnya, manajer harus mengerti bahwa pegawai yang mampu
menerapkan komputer untuk permasalahan bisnis adalah sumber daya yang berharga,
demikian pula dengan para pemakai dilingkungannya. Lalu, perusahaan harus
mengelola sumber daya tersebut untuk mencapai hasil yang diinginkan.
2.3. Pengelola Sumber Daya Informasi
Istilah CEO (chief executive officer) telah lama dikenal dengan kosa kata bisnis,
setiap orang tahu bahwa CEO adalah orang yang memiliki pengaruh paling kuat dalam
operasi perusahaan, dan umumnya dimiliki jabatan direktur utama atau ketua dewan
direksi. Istilah seperti CFO (chief financial officer) dan COO (chief operating officer)
juga telah dikenal. Pada tahun 1980an diciptakan istilah yang serupa untuk manajer jasa
informasi. Istilahnya adalah CIO yaitu chief information officer.
Istilah CIO mengandung pengertian lebih dari sekedar suatu gelar. Istilah ini
memiliki pengertian suatu peran yang seharusnya dilaksanakan oleh manajer tingkat
tertinggi dari jasa informasi. Seperti dimaksudkan oleh konsep tersebut, chief
information officer, adalah manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian
manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber
daya informasi tetapi juga area operasi perusahaan lainnya.

Seorang manajer jasa informasi dapat berperan sebagai chief information officer
dengan mengikuti saran-saran berikut :

1. Sediakan waktu untuk pelatihan bisnis. Pelajari bisnisnya, bukan hanya


teknologinya.

2. Buat kemitraan dengan unit-unit bisnis dan line management, jangan menunggu
hingga diundang.

6
3. Fokuskan pada perbaikan proses dasar bisnis.

4. Jelaskan biaya-biaya IS dalam istilah istilah bisnis.

5. Bangun kepercayaan dengan memberikan jasa IS yang dapat diandalkan.

6. Jangan bersifat defensive.

Pada sepuluh tahun pertama era komputer, semua sumber daya informasi
ditempatkan secara sentral di dalam unit jasa informasi perusahaan. Berawal dari
pemasangan terminal keyboard pada area pemakai di pertengahan tahun 1960 an, dan
berlanjut pada penyebaran komputer mikro tahun 1960 an, semakin banyak perangkat
keras yang ditempatkan diluar unit jasa informasi.
Saat perusahaan memperoleh semakin banyak sumber daya informasi, dan sumber
daya tersebut tersebar di seluruh perusahaan, tugas manajemen sumber daya informasi
menjadi lebih kompleks. Tanggung jawab manajemen tidak hanya berada pada puncak
CIO, tetapi pada semua manajer dalam perusahaan.
2.4. Perencanaan Strategis Sumber Daya Informasi
Perencanaan jangka panjang juga dikenal sebagai perencanaan strategis karena
mengidentifikasi tujuan-tujuan yang akan memberikan perusahaan hal yang paling
menguntungkan dalam lingkungannya, serta menentukan strategi untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut. Setelah rencana strategis ditetapkan, tiap area fungsional
bertanggung jawab untuk mengembangkan rencana strategis mereka sendiri. Rencana-
rencana fungsional merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung perusahaan
saat perusahaan bekerja menuju tujuan strategisnya.
Perencanaan strategis merupakan perencanaan yang paling memerlukan perhatian.
Karena memerlukan perkiraan yang matang untuk dapat mencapai tujuan organisasi
pada masa sekarang dan akan datang. Gagasan utama dari SPIR (Strategic Planning for
Information Resourcers) adalah adanya hubungan antara tujuan perusahaan secara
keseluruhan dengan sumber-sumber informasi. Sumber-sumber informasi harus
digunakan untuk mencapai tujuan.
2.5. EUC Sebagai Masalah Strategis

7
End-user computing adalah pengembangan seluruh atau sebagian sistem berbasis
komputer oleh para pemakai. End user ini sinonim dari pemakai dan dia akan
menggunakan produk akhir sistem berbasis komputer.
Tidak semua orang yang ikut serta dalam EUC mempunyai tingkat pengetahuan
yang sama tentang komputer. Para pemakai akhir dapat dikelompokkan menjadi empat
golongan berdasarkan kemampuan :
Pemakai Akhir Tingkat Menu (Menu-Level End Users)
Sebagian pemakai akhir tidak mampu menciptakan perangkat lunak mereka sendiri,
tetapi dapat berkomunikasi dengan perangkat lunak jadi (prewritten software) dengan
menggunakan menu-menu seperti yang ditampilkan oleh perangkat lunak berbasis
Windows dan Mac.
Pemakai Akhir Tingkat Perintah (Command-Level End Users)
Sebagian pemakai akhir memiliki kemampuan menggunakan perangkat lunak jadi
yang lebih dari sekedar memilih menu. Para pemakai akhir ini dapat menggunakan
bahasa perintah dari perangkat lunak untuk melaksanakan operasi aritmatika dan
logika pada data. Contohnya, pemakai Microsoft Excel dapat menggunakan perintah-
perintah khusus untuk menyelesaikan proses yang tidak mungkin dilakukan melalui
penggunaan menu.
Pemakai Akhir (End-Users Programmers)
Sebagian pemakai akhir dapat menggunakan bahasa-bahasa pemrograman seperti
HTML, Visual Basic, atau JavaScript, dan merekan dapat mengembangkan program-
program yang disesuaikan dengan kebutuhan mereka sendiri.
Personil Pendukung Fungsional (Functional Support Personnel)
Di sejumlah perusahaan, para spesialis informasi adalah anggota dari unit-unit
fungsional, bukannya unit jasa informasi. Personil pendukung fungsional ini adalah
spesialis informasi dalam arti sesungguhnya, tetapi mereka berdedikasi pada area
pemakai tertentu dan melapor pada manajer unit bisnis mereka.
2.6. Konsep Manajemen Sumber Daya Informasi
Manajemen sumber daya informasi (Information resources management) atau IRM,
adalah aktivitas yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan
dengan tujuan mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi
yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pemakai. Elemen-elemen IRM yang
diperlukan :

8
Kesadaran bahwa keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui sumber daya informasi
yang unggul. Para eksekutif perusahaan dan manajer lain yang terlibat dalam
perencanaan strategis memahami bahwa perusahaan dapat mencapai keunggulan atas
para pesaingnya dengan mengelola arus informasi.
Kesadaran bahwa jasa informasi adalah suatu area fungsional utama. Struktur organisasi
mencerminkan bahwa jasa informasi sama pentingnya dengan area fungsional utama
lain seperti keuangan dan pemasaran.
Kesadaran bahwa CIO adalah eksekutif puncak. CIO memberi kontribusi, jika
memungkinkan, pada pemecahan masalah yang memengaruhi seluruh operasi
perusahaan, bukan hanya operasi jasa informasi. Kesadaran ini paling mudah
ditunjukkan dengan menyertakan CIO dalam komite eksekutif.
Perhatian pada sumber daya informasi perusahaan saat membuat perencanaan strategis.
Saat para eksekutif terlibat dalam perencanaan strategis untuk perusahaan, mereka
memperhatikan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan
strategis.
Rencana strategis formal untuk sumber daya informasi. Terdapat suatu rencana formal
untuk memperoleh dan mengelola sumber daya informasi. Sumber daya itu harus
mencakup yang berada pada area pemakai maupun jasa informasi.
Strategi untuk mendorong dan mengelola end-user computing. Rencana strategi sumber
daya informasi membahas cara membuat sumber daya informasi tersedia bagi para
pemakai akhir, sambil tetap mempertahankan pengendalian atas sumber daya tersebut.

IRM menceriminkan pemahaman mengenai nilai informasi dan sumber daya yang
menghasilkan informasi. Manajer disemua tingkatan memang memberi kontribusi pada
IRM, tetapi sikap eksekutif puncak, seperti CEO dan anggota komite eksekutif lain,
adalah kuncinya. Jika para pemimpin ini tidak memahami bahwa sumber daya
konseptual sama pentingnya dengan sumber daya fisik, IRM tidak akan pernah terjadi.

9
BAB III
PENUTUP

3.1.Kesimpulan

Suatu perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetitif dengan banyak cara,


seperti menyediakan barang dan jasa dengan kualitas yang baik, menyediakan barang
dan jasa yang lebih baik dari pesaing, dan memenuhi kebutuhan khusus konsumen pasar
tertentu. Pada bidang komputer, keunggulan kompetitif dapat dilakukan dengan
pengendalian informasi untuk mendapatkan leverage di pasaran.

Sumber daya informasi terdiri dari: perangkat keras komputer, perangkat lunak
komputer, spesialis informasi, pemakai, fasilitas, database dan informasi. Chief
information officer, adalah manajer jasa informasi yang menyumbangkan keahlian
manajerialnya tidak hanya untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan sumber
daya informasi tetapi juga area operasi perusahaan lainnya. Saat perusahaan
memperoleh semakin banyak sumber daya informasi, dan sumber daya tersebut tersebar
di seluruh perusahaan, tugas manajemen sumber daya informasi menjadi lebih

10
kompleks. Tanggung jawab manajemen tidak hanya berada pada puncak CIO, tetapi
pada semua manajer dalam perusahaan.
Perencanaan strategis merupakan perencanaan yang paling memerlukan perhatian.
Karena memerlukan perkiraan yang matang untuk dapat mencapai tujuan organisasi
pada masa sekarang dan akan datang. End-user computing adalah pengembangan
seluruh atau sebagian sistem berbasis komputer oleh para pemakai. Para pemakai akhir
dapat dikelompokkan menjadi empat golongan berdasarkan kemampuan. Manajemen
sumber daya informasi (Information resources management) atau IRM, adalah aktivitas
yang dijalankan oleh manajer pada semua tingkatan dalam perusahaan dengan tujuan
mengidentifikasi, memperoleh, dan mengelola sumber daya informasi yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan pemakai.

DAFTAR PUSTAKA

McLeod,Jr. Raymond., George P.Shell. 2012. Sistem Informasi Manajemen Edisi 10.
Jakarta : Salemba Empat.

http://larejaler.blogspot.co.id/2012/10/bab-2-sim.html. Diakses Pada 15 Februari 2017.

http://irawan8381.blogspot.co.id/2012/11/sumber-daya-informasi-perusahaan.html.
Diakses Pada 15 Februari 2017.

https://www.academia.edu/4660589/Penggunaan_Teknologi_Informasi_untuk_keunggu
lan_Kompetitif. Diakses Pada 20 Februari 2017.

11

Vous aimerez peut-être aussi