Vous êtes sur la page 1sur 8

MANAJEMEN AGRIBISNIS

PERTANIAN PANGAN
MAKALAH HASIL WAWANCARA
KOMODITAS UBI RANCING

DISUSUN OLEH :

Febhy Anjani Poetri (150810160047)


Rahma Az Zahra Saroja (150810160038)
Silmi Rahim (150810160030)
Velanda Ahtayary Putri (150810160133)

Program Studi Agribisnis


Fakultas Pertanian
Universitas Padjadjaran
Jatinangor

KATA PENGANTAR
Puji dan puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini sesuai dengan batas waktu yang telah ditentukan. Tak lupa pula, penulis
kirimkan salam dan salawat kepada junjungan kita semua, Rasulullah
Muhammad SAW, keluarga, dan seluruh sahabatnya.

Tugas yang kami susun ini berisi tentang Hasil Wawancara Petani
Ubi Rancing dari Hulu ke Hilir. Makalah ini hadir untuk memenuhi tugas
yang diberikan. Banyak pihak yang telah membantu dalam proses
penyelesaian makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan banyak
terimakasih. Kami menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, olehnya kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari
para pembaca sekalian.

Besar harapan penulis, dengan hadirnya makalah ini dapat


memberikan sumbangsih yang berarti demi kemajuan ilmu pengetahuan
bangsa.

Jatinangor, 8 Maret 2017

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di Indonesia, ubi termasuk komiditi utama. Ubi merupakan makanan pokok
ke tiga setelah padi dan jagung. Hal ini disebabkan petani dapat menanam
serta merawat ubi yang sangat mudah dan tidak memerlukan biaya yang
terlalu besar. Petani ubi di Indonesia kebanyakan memiliki lahan yang sangat
sempit dan keuntungan yang relatif tidak ada. Permasalahan umum pada
pertanaman ubi adalah produktivitas dan pendapatan yang rendah.
Rendahnya produktivitas disebabkan oleh belum diterapkannya teknologi
budidaya ubi dengan benar, baik pemupukan menggunakan pupuk an-
organik maupun pupuk organik (pupuk kandang).
Hal itu yang mendorong kami untuk melakukan observasi lapangan berupa
wawancara langsung kepada salah satu petani di Desa Cikeruh, untuk
memastikan apa saja hasil yang mereka dapatkan dari budidaya ubi dan
untuk mengetahui kehidupan para petani ubi di Desa tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses pembudidayaan ubi rancing di Desa Cikeruh?
2. Bagaimana proses input hingga output budidaya ubi rancing di Desa
Cikeruh?
3. Bagaimana proses sistematika pembudidayaan ubi rancing di Desa
Cikeruh dari hulu ke hilir?
4. Apa yang menjadi perbedaan pertanian di lahan pak dadang dengan
literatur pembanding?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui proses pembudidayaan ubi rancing di Desa Cikeruh
2. Untuk mengetahui proses input hingga output budidaya ubi rancing di
Desa Cikeruh
3. Untuk mengetahui proses sistematika pembudidayaan ubi rancing
4. Mengetahi perbandingan antara pertanian ubi rancing pak dadang dengan
literatur lain yang dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya.
BAB II
PEMBAHASAN

BapakDadangyangmenjadinarasumberadalahpetanisekaligusbandarubiRancingdi
desaCikeruh. LahanBapakDadangterdiriatas lahansawahdanlahantegalan. Padalahan
sawahketikaairtersediasajadimusimhujan,padiditanamsebagaikomoditasutama.Setelah
padidipanenlahansawahnyakemudiandikeringkandanditanamiubisebagaikomoditasutama.
Padalahantegalankomoditasutamayangyangditanamadalahubirancing.Menurutliteratur
pembanding Pola rotasi tanaman ubi jalar di lahan sawah setelah tanaman padi sangat
menguntungkan, antara ; Dapat menurunkan intensitas serangan hama/penyakit utama
tanamanyangbersangkutande ngan mematahkan daur hidup dari sumber penyakit/hama baik
padaubijalarmaupunpadi.Pengendalianhama/penyakitdisampingmelaluirotasitanaman,
jugadenganpenggunaanvarietastahanyangditanam,Penanamanubijalarmudahdalam
pengelolaan, relatif lebih ta han terhadap kekurangan air, dapat disimpan selama beberapa
waktudidalamtanah,hargajualcukuptinggi,Produksiubijalardapatdigunakansebagai
bahan makanan tambahan/sampingan atau alter natif pengganti beras saat paceklik, dan
Menambahpendapatankeluargapetani.

LahanyangdimilikiolehBapakDadangsebesar100tumbakatausekitar1406,25m 2.
Untukmembudidayakanubirancingdiperlukanbibityangunggul.Bibityangdigunakanuntuk
menanam ubi didapatkan dari tunas ubi sebelumnya. Diambil dari tunas ubi yang unggul
sehinggatidakmemerlukanbiayamembelibibit.Menurutliteraturpembandingpetanibiasanya
menggunakan varietas lokal yang umumnya mempunyai daya hasil rendah. Apabila petani
menggunakan varietas hasil penelitian, maka produktivitas dapat ditingkatkan sebesar 57,3
168,9%(ZuraidadanDimyati,1992).

DalammenggarapladangnyaBapakDadanglebihmenyukaimenggarapdengankerbau
karena hasil garapan kerbau dapat membuat tanah lebih gembur dibandingkan dengan hasil
tenagatraktor.Namun,saatmenggunakantenagakerbaucenderunglebihbanyakmenghabiskan
waktu sehingga dalam menggarap lahannya Bapak Dadang menggunakan traktor. Traktor
sebagaialatbantu garapdirasa sangatmembantu danlebih efisien waktudibanding kerbau.
Bapak Dadang menggunakan traktor yang disewa di daerah Jatinangor dengan harga sewa
Rp5000 /tambak sehingga untuk luas lahan Bapak Dadang seluas 100 tumbak atau sekitar
1406,25m2BapakDadangmemerlukanbiayasebesarRp500.000.
BudidayaubirancingdilahanBapakDadangmenggunakanpupukmerekMutiaradan
Poska. Pupuk poska merupakan pupuk subsidi dari pemerintah Jawa Barat. Tetapi dalam
budidayaubirancingBapakDadanglebihseringmenggunakanpupukmerekmutiara.Pupuk
merekmutiarabiasadibeliBapakDadangdenganhargaRp12.000/kg.kebutuhanpupuk
untukladangBapakDadangsekitar1kuintalpupuk.Sehinggabiayayangdibutuhkanuntuk
pupukadalahRp1.200.000untukduakalipemupukan.Sedangkandariliteraturpembanding
menjelaskanbahwaTanamanubijalarsangattanggapterhadappenambahanpupuk.Penambahan
kaliumsebesar150kgKCl/hapadavarietaslokaldapatmeningkatkanhasilsebesar28,7%dan
penambahan150kgKCl/hapadasumbernitrogenurea100kg/hadanpadasumbernitrogen
ZA200kg/haternyatameningkatkanhasilsecaranyatasebesar67,7dan23,8%(Basukietal.,
1987).Kaliummeningkatkanaktivitasfotosintesisdanmempunyaipengaruhyanglebihbesar
terhadapprosespembentukanumbidaripadapertumbuhanbatangdandaun.

Pengairan yang digunakan dalam budidaya ubi rancing Bapak Dadang menggunakan
irigasibersamamilikwarga.Sumberairdidapatdarisungaiataumataairterdekat.Untukair
BapakDadangtidakmengeluarkanbiayakhusus,cukuomembayaruangrokokuntukpetugas
ataupengurusirigasi.Menurutliteraturpembandingpembentukanumbiakanterhambatapabila
tanah kekurangan oksigen dan air tanah terlalu tinggi (Soemarno, 1981), sedangkan media
tumbuhyangbaikuntukubijalaradalahtanahberteksturlempungataulempungberpasirdan
drainasebaik.

TenagakerjayangdibutuhkanBapakDadangadalahpetanidengansistemharianlepas.
BuruhtaniuntukmenggarapladangmembutuhkanbiayaRp60.000/hari.Saatmusimpanen
tiba,selainmembayarburuhcangkulsehargaRp60.000/hariBapakDadangjugamembutuhkan
buruhpikuldenganbiayaRp70.000/haridenganjarakangkutsekitar1Km.
Budidaya ubi rancing membutuhkan waktu sekitar 5 bulan dari waktu tanam hingga
panen.BapakDadangbiasamenanampadabulanAgustusdandapatmemanenhasilpadabulan
Desember.LadangBapakDadangseluas100tumbakdapatmenghasilkansekitar1,5tonubi
rancing setiap panen. Menurut literatur pembanding Penanaman ubi jalar di lahan tegalan
umumnyadilakukanpadaawalataupertengahanmusimhujan.Ubijalardipanenpadaumur4
bulandidataranrendahdan6bulandidatarantinggi.

HasilpanenubirancingBapakDadangsetelahdipanenkemudiandilanjutkandengan
proses pengelompokkan kualitas ubi. Dalam pengelompokkannya ubi rancing dibagi atas 4
kelompokyaitu A,B,C,danD.Kualitas terbaikadalahkualitasA yangditandaidengan
besarnya ukuran ubi. Semakin kecil ukuran ubi maka semakin berkurang tingkatan
pengelompokkannya.HasilpanenubirancingBapakDadangtidakadayangiakonsumsisendiri
maupun ia olah terlebih dahulu. Namun, hasil panen ubi rancing sebagian besar langsung
diberikankepabrikdansebagiankecildijualkepadakioskios.Pabrikdapatmenghargaihasil
panenubirancingBapakDadangsehargaRp3.500/kg.

JikaBapakDadanglangsungmenjualhasilpanenkepadapabrik.MakaBapakDadang
dapatmendapatkanuangRp5.250.000untukhasilpanensebanyak1,5ton.Tetapijikadilihat
darimodalyangtelahdikeluarkanBapak DadangsebelumpanensekitarRp2.000.000maka
keuntunganyangdidapatkanBapakDadanghanyasekitarRp3.250.000setiapkalipanendan
hasilpanenlakuterjual.
BABIII
PENUTUP

KESIMPULAN
Ubi jalar berperan sebagai substitusi bahan pangan, sehingga mempunyai peranan
pentingdalamupayapenganekaragamanpangandandapatmengurangikonsumsiberas.Pada
saatpaceklik,ubijalardapatberperansebagaialternatifsumberkarbohidratdalammengatasi
kelangkaan pangan. Pola rotasi tanaman ubi jalar di lahan sawah selain dapat menurunkan
intensitasseranganhama/penyakittanaman,jugadapatmemberikansumbanganpendapatanbagi
keluargapetani. Prosesbudidayaubirancingmembutuhkanbanyaktahapan.Setiaptahapan
membutuhkanusahadanmodalyangdapatberisikomerugijikahasilpanenrusakdantidak
terjualhabis.Hasilpanenjikatidakdiolahakandihargaimurah,tetapijikadiolahterlebihdahulu
makahargajualubirancingakanlebihtinggisehinggadapatmeningkatkankeuntunganlebih
banyak.
DAFTARPUSTAKA

Supriati, N. Z. (2001). Usahatani Ubi Jalar sebagai Bahan Pangan Alternatif


dan Diversifikasi Sumber Karbohidrat.
Nurmalina2), H. K. (2012). PENDAPATAN DAN EFISIENSI TEKNIS USAHATANI
UBI JALAR DI JAWA BARAT : PENDEKATAN STOCHASTIC FRONTIER.

Vous aimerez peut-être aussi