Vous êtes sur la page 1sur 6

Architectural Design and Research Studio

About Us

Concept Works

Finished works

Competition

Our Story

Publication

Download/Links

Contact

SAYEMBARA LOCAL TRIPOD


UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
2011
Status : 2nd winner
Team : H. Pramudya, ST - F. Aryo Widyatmiko, ST

Apa jadinya jika kita membuat pasar tradisional dengan prinsip kemandirian Kampung Naga di
seputar Bundaran HI, Jakarta?

PASAR INDONESIA; REDEFINISI KONSEP MAHA INDONESIA

Kemandirian, tradisi agung leluhur, dan pasar Indonesia


Indonesia dahulu kala dapat hidup tenang dan sejahtera, tidak bergantung menyusu tak dewasa
kepada negara lain. Melalui prinsip hidup mandiri, sepenuhnya kontemplatif, arif terhadap
pemanfaatan alam. Sebuah sikap luhur untuk menerima diri untuk selaras dengan alam. Konsep
kemandirian luhur ini masih dipegang teguh oleh masyarakat adat Kampung Naga yang mampu
bertahan diantara gempuran zaman. Prinsip dasar inilah yang menginspirasikan perancangan
pasar Indonesia ini.

Semodern apapun manusianya kebutuhan pangan akan selalu ada. Jika kebutuhan pangan selalu
ada, maka produsen pangan akan selalu dicari. Harga kebutuhan pangan akan dapat ditekan
drastis jika sentra-sentra produksi itu terletak di jantung-jantung kota. Kualitas kehidupan
manusianya akan meningkat seturut bahan pangan yang semakin mudah didapat. Pasar adalah
kebutuhan dasar sebuah kota. Disanalah warganya mencari kebutuhan pokoknya. Pasar adalah
nyawa sebuah kota.

Meninjau ulang Grand-Plaza Indonesia


Tapak Grand-Plaza Indonesia dipilih untuk mempertegas Grand Indonesia itu sendiri. Bukan
karena kesuksesan membuat tower mahabesar, mahakembar, mahatinggi dan maha-maha
lainnya. Sejarah menunjukkan satu hal yang selalu konsisten bertahan menghadapi kedinamisan
jaman, ekonomi mikro, industri kecil, pasar-pasar kecil yang setia melayani kehidupan rakyat
yang bertahan konsisten bukan karena menjadi yang terbesar.

Pasar ini berfungsi selayaknya pasar pada lazimnya, namun yang membedakan ialah semua
bahan diusahakan langsung di tempat ini. Serta bangunan pasar yang lazimnya masif, diusahakan
untuk dapat memiliki perserapan air yang baik. Baik untuk dimanfaatkan lagi sebagai air kolam
ikan, atau pun untuk diserap langsung ke dalam tanah. Sirkulasi udara alami, jarak gang yang
cukup luas, pencahayaan yang baik. Prinsip kemandirian akan diterapkan secara radikal
konsisten. Segala macam sampah organik akan diusahakan dijadikan kompos untuk media
tanam. Pasar inipun memiliki peternakan kecil, berfungsi menghasilkan susu dan telur.
Sedangkan kotoran yang dihasilkan akan dijadikan pupuk untuk digunakan lagi di ladang sayur
dan buah-buahan.

Indonesia yang gagah mahsyur, bukan karena mampu menciptakan karya sebesar-besarnya
manusia dapat. Namun karena kelembutan budi pekertinya, kerendah-hatian yang bersahaja.
Sesederhana senyum rakyatnya, yang justru memancar terik menjelma menjadi suatu kebesaran
jiwa.

Ini bukan persoalan untuk membuat bangunan superduper megah pongah flamboyan rupawan.
Bukan Grandeur, pun MAHA-Besar.Namun sepenuhnya pencarian sebentuk bangunan sederhana
bersahaja, yang (semoga dapat) ber-JIWA besar.

Inilah sebenar-benarnya hakekat kebesaran Indonesia itu terletak. Bukan di luaran, tapi jauh di
lubuk hati.
Bangsa yang besar, karena jiwa yang besar.

The Grand Soul of Indonesia.

Maha Indonesia.

Vous aimerez peut-être aussi