Vous êtes sur la page 1sur 13

Pengertian Sistem

Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan
oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk
membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari
serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan. Pengertian
Sistem yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut: Menurut Azhar
Susanto (2013:22) dalam bukunya yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi :
Sistem adalah kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik
phisik ataupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja
sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.

Karakteristik Sistem

Menurut Sutabri (2012:20)[2], sebuah sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu
yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai suatu sistem. Adapun karakteristik
yang dimaksud adalah sebagai berikut:

1. Komponen Sistem (Components System)Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen


yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu subsistem. Setiap subsistem
memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi
proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas Sistem (Boundary System)Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang


membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya.
Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang
tidak dapat dipisahkan.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment System)Bentuk apapun yang ada di luar ruang
lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut
lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan
dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut
harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan.
Kalau tidak, maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem tersebut.

4. Penghubung Sistem (Interface System)Media yang menghubungkan sistem dengan


subsistem lain disebut penghubung sistem. Penghubung ini memungkinkan sumber-
sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem lain. Bentuk keluaran dari satu
subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut.
Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (Input System)Energi yang dimasukkan ke dalam sistem disebut
masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal
input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.
Contoh, di dalam suatu unit sistem komputer, program adalahmaintenance input yang
digunakan untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah
menjadi informasi.

6. Pengolahan Sistem (Processing System)Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang
akan mengubah masukan menjadi keluaran, contohnya adalah sistem akuntansi. Sistem
ini akan mengolah data transaksi menjadi laporan-laporan yang dibutuhkan oleh pihak
manajemen.

7. Keluaran Sistem (Output System)Hasil energi diolah dan diklasifikasikan menjadi


keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain
seperti sistem informasi. Keluaran yang dihasilkan adalah informasi. Informasi ini dapat
digunakan sebagai masukan untuk pengambilan keputusan atau hal-hal lain yang menjadi
input bagi subsitem lain.

8. Sasaran Sistem (Objective) dan tujuan (Goals)Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran
yang pasti dan bersifat deterministic. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka
operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran
atau tujuan yang telah direncanakan.

Klasifikasi Sistem

Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena
sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi dalam sistem tersebut.
Oleh karena itu, menurut Sutabri (2012:22)[2], sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut
pandang, diantaranya:

1. Sistem Abstrak (Abstract System) dan Sistem Fisik (Physical System)Sistem abstrak
merupakan sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik.
Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara
manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya
sistem komputer, sistem akuntansi, dan sistem persediaan barang.

2. Sistem Alamiah (Natural System) dan Sistem Buatan Manusia (Human Made
System)Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat
manusia. Misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang
melibatkan interaksi manusia dengan mesin yang disebut human machine system.
Misalnya sistem informasi berbasis komputer.

3. Sistem Tertentu (Deterministic System) dan Sistem Tak Tentu (Probabilistic


SystemSistem tertentu adalah sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat
diprediksi. Sebagai contoh adalah hasil pertadingan sepak bola. Sistem tak tentu adalah
sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur
probabilitas. Misalnya kematian seseorang.

4. Sistem Tertutup (Closed System) dan Sistem Terbuka (Open System)Sistem tertutup
adalah sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya campur tangan dari pihak di luarnya.
Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi pada kenyataannya tidak ada sistem yang
benar-benar tertutup. Contohnya adalah sistem adat masyarakat Baduy. Sedangkan sistem
terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.
Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau
subsistem yang lainnya. Misalnya sistem musyawarah.

Konsep Dasar Data dan Informasi


Definisi Data

1. Menurut Sutabri (2012:2)[2], data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian serta
merupakan suatu bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu
diolah lebih lanjut melalui suatu model untuk menghasilkan informasi.

2. Menurut John J. Longkutoy dalam Sutabri (2012:2) [2], istilah data adalah suatu istilah
majemuk yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang mengandung arti yang dihubungkan
dengan kenyataan, simbol-simbol, gambar-gambar, angka-angka, huruf-huruf, atau simbol-
simbol yang menunjukkan suatu ide, objek, kondisi atau situasi dan lain-lain.

Informasi tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Peranan data dalam
menghasilkan suatu informasi yang berkualitas dan akurat sangatlah penting. Sehingga informasi
tersebut dapat mendukung pengambilan keputusan.

Bentuk Data
Menurut Yakub (2012:5)[3], data dapat dibentuk menjadi 5, antara lain:

1. TeksTeks merupakan sederatan huruf, angka, dan simbol-simbol yang


kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual
misalnya, artikel, koran, majalah, dan lain-lain.

2. Data yang terformatData yang terformat merupakan data dengan suatu


format tertentu, misalnya, data yang menyatakan tanggal atau jam, dan nilai
mata uang.

3. Citra (Image)Citra (Image) merupakan data dalam bentuk gambar, citra


dapat berupa grafik, foto, hasil rontsen, dan tanda tangan.

4. AudioAudio merupakan data dalam bentuk suara misalnya, instrument musik,


suara orang, suara binatang, detak jantung, dan lain-lain.

5. VideoVideo merupakan data dalam bentuk gambar bergerak dan dilengkapi


dengan suara misalnya, suatu kejadian dan aktivitas dalam bentuk film.
Sumber Data
Menurut Yakub (2012:6)[3], data dapat diperoleh dari berbagai sumber untuk memperolehnya.
Sumber data diklasifikasikan sebagai sumber data internal, sumber data personal, dan sumber
data eksternal.

1. Data InternalData internal sumbernya adalah orang, produk, layanan, dan


proses. Data internal umumnya disimpan dalam basis data perusahaan dan
biasanya dapat diakses.

2. Data PersonalSumber data personal bukan hanya berupa fakta, tetapi dapat
juga mencakup konsep, pemikiran dan opini.

3. Data EksternalSumber data eksternal dimulai dari basis data komersial


hingga sensor dan satelit. Data ini tersedia di compact disk, flashdisk atau
media lainnya dalam bentuk film, suara, gambar, atlas, dan televisi.

Hirarki Data
Menurut Yakub (2012:6)[3], Hirarki data dapat diorganisasikan menjadi beberapa level, antara
lain sebagai berikut:

a) Elemen Data

Elemen data adalah satuan data terkecil yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang
bermakna. Istilah lain dari elemen data dalam basis data relasional adalah field, kolom, item, dan
atribut.

b) Record

Record adalah gabungan sejumlah elemen data yang saling terkait. Istilah lain dari record dalam
basis data relasional adalah baris atau tupel.

c) File

File adalah kumpulan record sejenis yang mempunyai panjang atribut sama, namun berbeda
isinya. Istilah lain dari file dalam basis data relasional adalah berkas, tabel, dan relasi. Informasi
tanpa adanya data maka informasi tersebut tidak akan terbentuk. Begitu pentingnya peranan data
dalam terjadinya suatu informasi yang berkualitas. Keakuratan data sangat mempengaruhi
terhadap keluaran informasi yang akan terbentuk.

Definisi Informasi

Berikut ini beberapa pendapat mengenai definisi informasi:

1. Menurut Sutabri (2012:29)[2], informasi adalah data yang telah diklasifikasikan atau
diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
2. Menurut McLeod dalam Yakub (2012:8)[3], informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk
yang lebih berguna bagi penerimanya.

3. Menurut Sutarman (2012:14)[4], informasi adalah sekumpulan fakta (data) yang


diorganisasikan dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai arti bagi si penerima.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga mempunyai arti untuk dapat digunakan
dalam membuat keputusan.

Kualitas Informasi
Kualitas suatu informasi tergantung dari 3 hal, yaitu informasi harus akurat, tepat waktu, dan
relevan. Penjelasan tentang kualitas informasi tersebut dipaparkan di bawah ini menurut Tata
sutabri (2012:43)[2]:

1. Akurat (Accurate)Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak


menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya. Informasi harus akurat karena biasanya dari sumber informasi
sampai penerima informasi ada kemungkinan terjadi gangguan yang dapat
mengubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat Waktu (Timelines)Informasi yang datang pada si penerima tidak boleh


terlambat. Informasi yang sudah usung tidak akan mempunyai nilai lagi
karena informasi merupakan suatu landasan dalam pengambilan keputusan.
Bila pengambilan keputusan terlambat maka dapat berakibat fatal bagi
organisasi.

3. Relevan (Relevance)Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk


pemakainya, dimana relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda
tergantung pada yang menerima dan yang membutuhkan. Nilai informasi
ditentukan oleh dua hal yaitu manfaat dan biaya. Suatu informasi dikatakan
bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya.

Konsep Dasar Sistem Informasi


Definisi Sistem Informasi

1. Menurut Hidayat (2010:15)[6], Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang
pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan atau
mengendalikan organisasi.

2. Menurut Sutabri (2012:46)[2], Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi
organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
3. Menurut Sutarman (2012:13)[4], Sistem informasi adalah sistem yang dapat didefinisikan
dengan mengumpulkan, memperoses, menyimpan, menganalisis, menyebarkan informasi untuk
tujuan tertentu. Seperti sistem lainnya, sebuah sistem informasi terdiri atas input (data, instruksi)
dan output (laporan, kalkulasi).

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Sistem informasi adalah sebuah sistem yang terdiri dari pengumpulan, pemasukan, pemrosesan
data, penyimpanan, pengolahan, pengendalian dan pelaporan sehingga tercapai sebuah informasi
yang mendukung pengambilan keputusan didalam suatu organisasi untuk dapat mencapai sasaran
dan tujuannya.

Komponen Sistem Informasi

Tata Sutabri (2012:47)[2] mengemukakan bahwa Sistem informasi terdiri dari komponen-
komponen yang disebut blok bangunan (Building Block), yang terdiri dari blok masukan, blok
model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem,
keenam blok bangunan tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lain
membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran. Blok bangunan itu terdiri dari:

a. Blok Masukan (Input Block)

Input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input yang dimaksud adalah metode
dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen
dasar.

b. Blok Model (Model Block)

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi
data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk
menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block)

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan
dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi merupakan tool box dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk
menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan
mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian sistem secara keseluruhan. Pada blok ini,
teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware).

e. Blok Basis Data (Database Block)


Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu
sama lain, tersimpan di perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi
lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi
yang dihasilkan lebih berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi
kapasitas penyimpanannya. basis data diakses atai dimanipulasi menggunakan perangkat lunak
paket yang disebut DBMS (Database Management System).

f. Blok Kendali (Controls Block)

Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, temperatur, air,
debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan,
sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk
meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

Tujuan Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:13)[5], tujuan dari sistem informasi adalah menghasilkan
informasi (Information) dari bentuk data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para
pemakainya.

1. Kegunaan (Usefulness)

Sistem harus menghasilkan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan untuk pengambilan
keputusan manajemen dan personil operasi di dalam organisasi.

2. Ekonomi (Economic)

Semua bagian komponen sistem termasuk laporan-laporan, pengendalian-pengendalian, mesin-


mesin harus menyumbang suatu nilai manfaat setidak-tidaknya sebesar biaya yang dibutuhkan.

3. Keandalan (Realibility)

Keluaran sistem harus mempunyai tingkatan ketelitian yang tinggi dan sistem itu sendiri harus
mampu beroperasi secara efektif bahkan pada waktu komponen manusia tidak hadir atau saat
komponen mesin tidak beroperasi secara temporer.

4. Pelayanan Langganan (Customer Service)

Sistem harus memberikan pelayanan dengan baik atau ramah kepada para pelanggan. Sehingga
sistem tersebut dapat diminati oleh para pelanggannya.

5. Kesederhanaan (Simplicity)
Sistem harus cukup sederhana sehingga terstruktur dan operasinya dapat dengan mudah
dimengerti dan prosedurnya mudah diikuti.

6. Fleksibilitas (Fleksibility)

Sistem harus cukup fleksibel untuk menangani perubahan-perubahan yang terjadi,


kepentingannya cukup beralasan dalam kondisi dimana sistem beroperasi atau dalam kebutuhan
yang diwajibkan oleh organisasi.

Pengembangan Sistem
Definisi Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto H.M. (2010:59)[7] pengembangan sistem didefinisikan sebagai aktivitas untuk
menghasilkan sistem informasi berbasis komputer untuk menyelesaikan persoalan (problem)
organisasi atau memanfaatkan kesempatan (opportunities) yang timbul.

Tujuan Pengembangan Sistem


Adapun tujuan yang hendak dicapai dari tahap pengembangan sistem mempunyai
maksud atau tujuan utama, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakaian sistem (user)

2. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan menghasilkan pengembangan


yang dapat memberikan kemudahan kepada pemograman komputer dan
ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat dalam pengguna sistem.

Peralatan Pendukung (Tools System)


Merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari suatu sistem
dengan menggunakan simbol-simbol, lambang-lambang, diagram-diagram yang menunjukan
secara tepat arti dan fungsinya. Adapun peralatan pendukung (tools system) yang dijelaskan
sebagai model sistem yang akan dirancang adalah sebagai berikut:

Unified Modeling Language (UML)

1. Menurut Nugroho (2010:6)[8] UML (Unified Modeling Language) adalah bahasa pemodelan
untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma berorientasi objek. Pemodelan
(modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan-permasalahan yang
kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

2. Menurut Widodo (2011:6)[9], UML adalah bahasa pemodelan standar yang memiliki sintak
dan semantik.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa UML adalah
sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau gambar untuk menvisualisasikan,
menspesifikasikan, membangun dan pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan
perangkat lunak berbasis OOP (Object Oriented Programming).

Model Unified Modeling Language (UML)


Menurut Widodo (2011:10)[9], Beberapa literatur menyebutkan bahwa UML menyediakan
sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang
digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan digabung
menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat dikelompokkan
berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu antara lain:

1. Diagram kelas (Class Diagram)

Bersifat statis, Diagram ini memperlihatkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka,


kolaborasi-kolaborasi, serta relasi-relasi. Diagram ini umum dijumpai pada pemodelan sistem
berorientasi objek. Meskipun bersifat statis, sering pula diagram kelas memuat kelas-kelas aktif.

2. Diagram paket (Package Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan kumpulan kelas-kelas, merupakan bagian dari
diagram komponen.

3. Diagram use-case (Usecase Diagram)

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan himpunan use-case dan aktor-aktor (suatu jenis
khusus dari kelas). Diagram ini terutama sangat penting untuk mengorganisasi dan memodelkan
perilaku suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

4. Diagram interaksi dan sequence (Sequence Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram urutan adalah iterasiksi yang menekankan pada pengiriman pesan
dalam suatu waktu tertentu.

5. Diagram komunikasi (Communication Diagram)

Bersifat dinamis. Diagram sebagai pengganti diagram kolaborasi UML yang menekankan
organisasi struktural dari objek-objek yang menerima serta mengirim pesan.

6. Diagram statechart (Statechart Diagram).

Bersifat dinamis. Diagram status memperlihatkan keadaan-keadaan pada sistem, memuat status
(state), transisi, kejadian serta aktivitas.

7. Diagram aktivitas (Activity Diagram).


Bersifat dinamis. Diagram aktivitas adalah tipe khusus dari diagram status yang memperlihatkan
aliran dari suatu suatu aktivitas ke aktivitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama
penting dalam pemodelan fungsi-fungsi suatu sistem dan memberi tekanan pada aliran kendali
antar objek.

8. Diagram komponen (Component Diagram).

Bersifat statis. Diagram komponen ini memperlihatkan organisasi serta kebergantungan


sistem/perangkat lunak pada komponen-komponen yang telah ada sebelumnya.

9. Diagram deployment (Deployment Diagram).

Bersifat statis. Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run-time).
Memuat simpul-simpul beserta komponen-komponen yang di dalamnya. Kesembilan diagram ini
tidak mutlak harus digunakan dalam pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai
kebutuhan. Pada UML dimungkinkan kita menggunakan diagram-diagram lainnya misalnya data
flow diagram, entity relationship diagram, dan sebagainya.

Daftar Pustaka
1. Untung Rahardja. 2011. iLearning an Effective Learning Method for Higher
Education

2. 2,00 2,01 2,02 2,03 2,04 2,05 2,06 2,07 2,08 2,09 2,10 2,11
Sutabri, Tata. 2012. Konsep Dasar
Informasi. Yogyakarta: Andi

3. 3,0 3,1 3,2 3,3


Yakub. 2012. Pengantar Sistem Informasi. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

4,0 4,1
4. Sutarman. 2012. Pengantar Teknologi Informasi. Jakarta: Bumi Aksara.

5. 5,0 5,1 5,2 Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Metode Penelitian Sistem
Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

6. Hidayat, Deddy. 2010. Definisi Sistem. Tangerang: Jurnal Cyber Raharja.

7. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2010. Analisis dan Desain Sistem Informasi,


Edisi III. Yogyakarta: Andi.

8. Nugroho, Adi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Menggunakan UML & Java.
Yogyakarta: Andi Offset.

9. 9,0 9,1 Herlawati, Prabowo Pudjo Widodo. 2011. Menggunakan UML. Bandung:
Informatika.
10. Sigit,Christianus. 2010. Pengantar Manajemen Proyek Berbasis Internet.
Jakarta:PT. Elex Media Komputindo

11. Wikipedia. 2013. FileZilla Client.[1] (Tanggal Akses 10 Januari 2014)

12. Wikipedia. 2014. Web browser.[2] (Tanggal Akses 10 Januari 2014)

13. Wikipedia. 2013. Google Chrome.[3] (Tanggal Akses 10 Januari 2014)

14. Wikipedia. 2013. Mozilla Firefox.[4] (Tanggal Akses 10 Januari 2014)

15. Wikipedia. 2013. Safari.[5] (Tanggal Akses 10 Januari 2014)

16. Adobe. 2014. Adobe Flash Player.[6] (Tanggal Akses 10 Januari 2014)

17. AAA Logo. 2013. Frequently Ask Questions.[7] (Tanggal Akses 10 Januari
2014)

18. Rahardja, Untung. 2011. iLearning an Effective Learning Method for Higher
Education. Tangerang: STMIK Raharja.

19. IT Roadmap. 2013. Ten Pillar IT.RoadMap Pilar iLearning (Tanggal Akses 20
November 2013)

20. Community, eWolf. 2012. Panduan Internet Paling Gampang. Yogyakarta:


Cakrawala.

21. Wikipedia. 2013. Sumber terbuka. [8] (Tanggal Akses 10 Januari 2014)

22. PHPmotion. 2013. Home.[9] (Tanggal Akses 10 Januari 2014)

23. Support Google. 2014. Docs, Sheet and Slides.[10] (Tanggal Akses 10
Januari 2014)

24. Wikipedia. 2013. Bahasa pemrograman. [11] (Tanggal Akses 10 Januari


2014)

25. Anhar. 2010. Panduan Menguasai PHP & MySQL Secara Otodidak.
Mediakita: Jakarta.

26. 26,0 26,1 Asyhar, Rayandra. 2011. Kreatif Mengembangkan Media


Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada (GP) Press.

27. Widuri. 2013. MAGICS. [12] (Tanggal Akses 10 Januari 2014)

28. Huang, Cunneng, Tianjun Fu, dan Hsinchun Chen. 2010. Text-Based Video
Content Classification For Online Video-Sharing Sites. Journal of the American
Society for Information Science and Technology, Vol.61 Pages:891906.
29. Laiola, Rodrigo Guimaraes, Pablo Cesar, Dick C.A. Bulterman. 2010.
Creating and Sharing Personalized Time-Based Annotations of Videos on The
Web. DocEng2010 Proceedings of the 10th ACM symposium on Document
engineering. ISBN: 978-1-4503-0231-9. Pages: 27-36.

30. Pujianto, Haris. 2010. Membangun Server Streaming Multimedia Pada PT


Multi Indosarva Sejati Cabang Surakarta. Surakarta: Universitas Sebelas
Maret.

31. Korpeoglu, Erdinc, Cetin Sahin, Divyakant Agrawal, Amr El Abbadi, Takeo
Hosomi, dan Yoshiki Seo. 2013. Dragonfly: Cloud Assisted Peer-to-Peer
Architecture for Multipoint Media Streaming Applications. IEEE Sixth
International Conference on Cloud Computing. ISBN: 978-0-7695-5028-2.
Pages: 269-276.

32. Imaniar Dewi, Untung Rahardja, dan Reni Mulyani. 2012. Audio Visual One
of The Teaching Resources on iLearning. CCIT Journal ISSN: 1978-8282. Vol.5
No.2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

33. Rahardja, Untung, Ferry Sudarto, dan Fitria Anggraini. 2012. iRAMA : The
Optimum Solution Towards Effective Campuswide Documentation. CCIT
Journal ISSN: 1978-8282. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

34. Rahardja, Untung, Sugeng Widada, dan Dewi Immaniar Desrianti. 2012.
KPM Sebagai Pedoman Produksi Multimedia Audio Visual Dan Broadcasting.
CCIT Journal ISSN: 1978-8282. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

35. Yusup, Muhamad, Sri Rahayu, dan Desi Ermita. 2012. Desain Forum Diskusi
Mahasiswa Sebagai Media Pembelajaran iLearning Pada Perguruan Tinggi.
CCIT Journal ISSN: 1978-8282 Vol.5 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi
Raharja.

36. Maimunah, Lusyani Sunarya, dan Nina Larasati. 2012. Media Company
Profile Sebagai Sarana Penunjang Informasi Dan Promosi. CCIT Journal ISSN:
1978-8282 Vol.5 No.3. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

37. Rahardja, Untung, Muhamad Yusup, dan Fitriani. 2013. Penerapan Proses
Belajar Melalui iLearning Video Tutorial (iVit) Pada Perguruan Tinggi. CCIT
Journal ISSN: 1978-8282 Vol.6 No.2. Tangerang: Perguruan Tinggi Raharja.

38.Azhar Susanto. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Leave a Reply

Pengertian Bongkar Muat Barang


Kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan dari dan ke kapal
pada dasarnya merupakan salah satu mata rantai kegiatan pengangkutan
28
melalui laut. Kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal itu sendiri
dirumuskan sebagai berikut :
Pekerjaan membongkar barang dari atas dek/palka kapal dan menempatkannya di
atas dermaga atau ke dalam tongkang atau kebalikannya memuat dari atas
dermaga atau dari dalam tongkang dan menempatkannya ke atas dek atau ke
dalam palka kapal yang mempergunakan Derek kapal.

Dari pengertian kegiatan bongkar muat barang di pelabuhan


diatas, dapat diketahui bahwa pada dasarnya bongkar muat barang
tersebut merupakan kegiatan pemindahan barang angkutan, baik dari
kapal pengangkut ke dermaga atau ke tongkang maupun sebaliknya dari
dermaga atau tongkang ke atas dek kapal pengangkut.

Menurut Amir (2004: 194), kegiatan bongkar muat barang adalah pekerjaan
membongkar barang dari atas dek atau palka kapal dan menepatkannya ke atas
dermada (kade), atau ke dalam tongkang (membongkar barang ekspor). Atau
kebalikannya: Memuat dari atas dermaga atau dari dalam tongkang dan
menempatkannya ke atas dek atau kedalam palka kapal dengan menggunakan
derek kapal (memuat barang ekspor). Menurut Amir (2004:198), muat bongkar
langsung ke atas truk/tongkang (truck/prauw lossing) adalah pekerjaan
membongkar dari sling/jala (ex tackle) di lambung kapal ke atas kendaraan di
dermaga atau ke atas palka tongkang, termasuk pekerjaan menyusun di atas
kendaraan atau memadatkannya dalam tongkang. Atau pekerjaan kebalikannya:
Pekerjaan mengangkut dari susunan di atas kendaraan atau palka tongkang serta
memasukkannya ke dalang sling/jala.
Amir. 2004. Strategi Memasuki Pasar Ekspor. Jakarta: Lembaga Manajemen PPM dan
Penerbit PPM

Vous aimerez peut-être aussi