Vous êtes sur la page 1sur 17

MAKALAH ETIKA PROFESI

AD-ART AsDI

OLEH:
DELVIA RAMADHANI
JULIA MARISA
MARDIA ROSA NANDA
POPI AFRIANTI
QHUSNUL QHOTIMAH
WULAN ANGGRAINI

DIV.III.A

POLTEKKES KEMENKES PADANG


JURUSAN GIZI
2017
KATA PENGANTAR

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) yang merupakan anak organisasi Persatuan
Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI) merupakan asosiasi
profesi ahli gizi klinik di Indonesia yang dibentuk oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia
(Persagi). Perhimpunan tersebut dibentuk dan dilantik oleh Persagi, sehingga aktivitas
AsDI mulai dari tingkat pusat hingga daerah harus berkoordinasi dengan Persagi
setempat.
Kenapa perlu dibentuk AsDi? Ini dikarenakan melihat tuntutan ahli gizi di era
globalisasi yang ditandai dengan adanya persaingan pada berbagai aspek dan
perkembangan penyakit yang semakin kompleks. Untuk itu, dibutuhkan Sumber Daya
Manusia (SDM) yang berkualitas dan kompeten. Disamping itu, prevalensi penyakit
yang selalu bertambah baik penyakit infeksi, penyakit degeneratif dan penyakit lainnya
menuntut ahli gizi klinik (dietisien) untuk terus meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan dalam pemberian nutrisi pada pasien atau klien.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari AD-ART?
2. Apa sajakah anggaran dasar AsDI ?
3. Apa sajakah anggaran rumah tangga AsDI ?

C. Tujuan
1. Untu mengetahui pengertian AD-ART
2. Untuk mengetahui anggaran dasar AsDI
3. Untuk mengetahui anggaran rumah tangga AsDI

D. Manfaat
1. Mengethaui pengertian AD-ART
2. Mengetahui anggaran dasar AsDI
3. Mengetahui anggaran rumah tangga AsDI

2
BAB II
A. Pengertian AD-ART
Merupakan landasan operasional dalam menjalankan suatu usaha atau organisasi
yang didalamnya terdapat visi,misi,tujuan,tugas pokok dan fungsi.AD-ART organisasi
biasanya di sahkan oleh forum yang merupakan anggota organisasi.AD-ART adalah dasar
dan peraturan yang mengikat seseorang atu kelompok dalam berbagai kegiatan atau
program yang mereka lakukan atau yang akan dikerjakan.
AD (anggaran dasar) selalu berisikan pasal-pasal umum mengenai yang mengatur
roda sebuah organisasi sperti ideologi,tata cara pemilihan,sember dana dll.Sedangkan
ART (anggaran rumah tangga) berfungsi seperti petunjuk teknis atau penjelasan lebih
rinci dari AD dan disajikan dalam bentuk pasal-pasal.

B. AD-ART AsDI
ASOSIASI DIETISIEN INDONESIA

Mukadimah

Untuk meningkatkan kesejahteraan dan kecerdasan bangsa dalam mewujudkan cita-cita bangsa
Indonesia, disadari usaha perbaikan gizi dan dietetik khususnya mempunyai peranan yang
menentukan dalam nasional.
Kami, Dietisien sebagai warga negara yang setia kepada Negara Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan:

a. Kesadaran dan rasa tanggungjawab penuh akan kewajiban kami terhadap negara dan
bangsa Indonesia.
b. Keyakinan kami bahwa perbaikan gizi dan dietetik khususnya merupakan salah satu
unsur penting dalam mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia.
c. Tekad kami yang bulat untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran demi tercapainya
bangsa yang sehat, kuat serta masyarakat adil dan makmur.

Atas dasar ini kami menyatakan diri dalam suatu organisasi profesi Asosiasi Dietisien Indonesia
dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sebagai berikut:

ANGGARAN DASAR
ASOSIASI DIETISIEN INDONESIA

BAB I
NAMA DAN LAMBANG ORGANISASI

3
Pasal 1
Nama

(1) Organisasi ini bernama Asosiasi Dietisien Indonesia disingkat AsDI.


(2) Dalam hubungan internasional dipakai terjemahan : The Indonesian Dietetic Association,
disingkat IDA.

Pasal 2
Lambang Organisasi

(1) Lambang organisasi dan artinya terdapat dalam penjelasan AD/ART.


(2) Tulisan dalam Lambang AsDI adalah Asosiasi Dietisien Indonesia yang berarti wujud dari
persatuan dan kesatuan Dietisien seluruh Indonesia.
(3) Tata cara penggunaan Lambang dan Pataka AsDI diatur oleh Keputusan DPP AsDI.

BAB II
WAKTU PENDIRIAN DAN KEDUDUKAN

Pasal 3
Waktu Pendirian

(1) Didirikan pada tanggal 25 Januari 1996, dengan nama semula Forum Komunikasi Dietetik
Indonesia (FKDI).
(2) FKDI sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disempurnakan menjadi AsDI pada tanggal 25
Januari 1998 di Jakarta, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 4
Kedudukan

4
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) AsDI berkedudukan di ibu kota Negara Kesatuan Republik
Indonesia, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) berkedudukan di ibukota Provinsi dan Dewan
Pimpinan Cabang (DPC) berkedudukan di ibu kota Kabupaten/Kota.

BAB III
SIFAT DAN AZAS

Pasal 5
Sifat

(1) AsDI adalah suatu organisasi profesi yang menyatukan tenaga profesional di bidang dietetik.
(2) AsDI merupakan suatu badan hukum yang bersifat otonom dan bernaung di bawah
Organisasi Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI).

Pasal 6
Azas

AsDI berazaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

BAB IV
TUJUAN DAN USAHA

Pasal 7
Tujuan

AsDI bertujuan untuk:


a. Mengembangkan kemandirian Dietisien dalam menjalankan profesinya;
b. Menghimpun dan mempererat hubungan antar Dietisien di seluruh Indonesia;
c. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Dietisien dalam bidang dietetik, asuhan gizi dan
pelayanan makanan; dan
d. Mengadakan dan membina hubungan dengan persatuan profesi terkait lainnya di dalam dan
luar negeri.

Pasal 8
Usaha

5
Untuk mencapai tujuan maka usaha yang dijalankan adalah:
a. Melaksanakan akreditasi pendidikan Dietisien dan registrasi Dietisien (Registered Dietitian)
bersama PERSAGI;
b. Melaksanakan sertifikasi Registered Dietitian;
c. Menyelenggarakan Pertemuan Ilmiah Dietetik di tingkat Nasional (PIN) dan Regional secara
berkala;
d. Menggiatkan keterlibatan Dietisien dalam penelitian ilmiah dan terapan dalam bidang
dietetik, asuhan gizi dan pelayanan makanan;
e. Mengupayakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan di bidang dietetik, asuhan gizi
dan pelayanan makanan;
f. Menerbitkan buletin/majalah ilmiah; dan
g. Membantu usaha Pemerintah dalam mewujudkan paradigma sehat serta program-program
yang berkaitan dengan dietetik, asuhan gizi dan pelayanan makanan.

BAB V
STATUS DAN PERAN

Pasal 9
Status

AsDI merupakan organisasi profesi Dietisien di Indonesia.

Pasal 10
Peran
AsDI berperan dalam :
a. Pengembangan anggotanya; dan
b. Peningkatan keadaan gizi perorangan dan masyarakat, terutama di Rumah Sakit-Rumah Sakit
seluruh Indonesia.

BAB VI
KEANGGOTAAN

Pasal 11
(1) Anggota AsDI terdiri dari :
a. Anggota Biasa;
b. Anggota Luar Biasa; dan

6
c. Anggota Kehormatan.
(2) Semua anggota AsDI merupakan anggota PERSAGI.

BAB VII
KEPENGURUSAN DAN KEKUASAAN ORGANISASI

Pasal 12
Kepengurusan

(1) Kepengurusan di tingkat pusat disebut Dewan Pimpinan Pusat (DPP) AsDI.
(2) Kepengurusan di tingkat daerah Provinsi disebut Dewan Pimpinan Daerah (DPD) AsDI.
(3) Kepengurusan di tingkat daerah Kabupaten/Kota disebut Dewan Pimpinan Cabang (DPC)
AsDI.
(4) Masa bakti kepengurusan adalah 5 (lima) tahun.

Pasal 13
Kekuasaan Organisasi

(1) Kekuasaan tertinggi organisasi berada pada Kongres Nasional AsDI (Konas AsDI) dan/atau
Sidang Paripurna Anggota (SPA).
(2) DPP AsDI melaksanakan kebijaksanaan dalam bentuk program kerja sesuai dengan
keputusan Konas AsDI dan/atau SPA.
(3) DPD AsDI melaksanakan program kerja sesuai dengan ketentuan DPP AsDI.
(4) Dalam setiap sidang/rapat, keputusan diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat kecuali
apabila dengan jelas dinyatakan cara lain.

BAB VIII
KEKAYAAN ORGANISASI

Pasal 14

Harta Benda ASDI diperoleh dari :


a. Uang pangkal;
b. Iuran Anggota; dan

7
c. Sumbangan yang tidak mengikat dan usaha-usaha lain yang sah dan halal serta tidak
bertentangan dengan kode etik Dietisien.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR DAN PEMBUBARAN ORGANISASI

Pasal 15
Perubahan Anggaran Dasar

Anggaran Dasar hanya dapat diubah dan disahkan oleh Kongres Nasional AsDI dan/atau SPA.

Pasal 16
Pembubaran Organisasi

Organisasi hanya dapat dibubarkan bila ada keputusan/mufakat dari Konas AsDI dan/atau SPA
yang diadakan khusus untuk maksud tersebut atas usul dari sekurang-kurangnya setengah
ditambah satu dari jumlah DPD AsDI.

BAB X
KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 17

(1) Segala sesuatu yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar (AD) diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga (ART) AsDI.
(2) Segala sesuatu yang dalam Anggaran Dasar menimbulkan tafsiran berbeda akan diputuskan
oleh DPP AsDI dan kemudian dipertanggungjawabkan kepada anggota melalui Konas AsDI
dan/atau SPA.

8
ANGGARAN RUMAH TANGGA
ASOSIASI DIETISIEN INDONESIA (AsDI)

Pasal 1
Keanggotaan

Anggota AsDI adalah sebagai berikut:


a. Anggota Biasa yaitu RD dan TRD;
b. Anggota Luar Biasa yaitu Tenaga Gizi dengan dasar pendidikan D III Gizi yang
berminat terhadap dietetik; dan
c. Anggota Kehormatan yaitu Sarjana disiplin ilmu lain yang terkait gizi dan berminat
menjadi anggota.

Pasal 2
Tata Cara Penerimaan Anggota

(1) Permintaan menjadi Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa AsDI diajukan secara tertulis
kepada DPD AsDI.
(2) Anggota Kehormatan ditetapkan oleh Konas AsDI dan/atau SPA atas usul DPP AsDI atau
DPD AsDI.
(3) Penerimaan menjadi Anggota AsDI ditentukan oleh DPP AsDI atau DPD AsDI.
(4) Sahnya menjadi Anggota AsDI dinyatakan dengan kartu anggota.
(5) DPD Wajib melaporkan data keanggotaan kepada DPP.

Pasal 3
Kewajiban Anggota

(1) Anggota Biasa dan Anggota Luar Biasa berkewajiban menjunjung tinggi dan mengamalkan
Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Kode Etik Profesi serta semua peraturan dan
keputusan AsDI.
(2) Anggota Kehormatan berkewajiban menjaga nama baik dan memajukan AsDI.

Pasal 4
Hak-hak Anggota

(1) Anggota Biasa AsDI mempunyai hak:

9
a. Memiliki kartu anggota;
b. Memilih dan dipilih sebagai anggota Dewan Pimpinan;
c. Mengikuti segala kegiatan AsDI;
d. Mengemukakan pendapat;
e. Bertanya dan mengajukan usul; dan
f. Membela diri dan mendapat bantuan perlindungan serta bantuan pembelaan hukum dari
AsDI dalam melaksanakan profesinya sebagai Dietisien.

(2) Anggota Luar Biasa dan Anggota Kehormatan AsDI mempunyai hak:
a. Memiliki kartu anggota;
b. Mengikuti segala kegiatan AsDI;
c. Mengemukakan pendapat; dan
d. Bertanya serta mengajukan usul.

Pasal 5
Tindakan Disiplin

(1) Tindakan disiplin dilakukan secara tertulis oleh DPP AsDI dan/atau DPD AsDI terhadap
Anggota AsDI karena merugikan organisasi dan nama baik organisasi.
(2) Menurut beratnya pelanggaran, tindakan disiplin dapat berupa:
a. Teguran;
b. Peringatan; dan
c. Pemecatan.
(3) Pemecatan seorang anggota sebagaimana dimaksud ayat (2) huruf c hanya dapat dilakukan
oleh DPP AsDI.

Pasal 6
Berhenti Menjadi Anggota

Anggota AsDI kehilangan keanggotaannya karena:


a. Pengunduran diri atas permintaan sendiri yang dilakukan secara tertulis kepada DPP AsDI
melalui DPD AsDI;
b. Pemecatan yang dikeluarkan oleh DPP AsDI dilakukan melalui surat pemecatan; dan
c. Meninggal dunia.

10
Pasal 7
Dewan Pimpinan Pusat

(1) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) terdiri dari:


a. Dewan Penasehat
b. Dewan Pengurus
(2) Dewan Penasehat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dipilih dari anggota AsDI
Senior yang berjasa kepada AsDI.
(3) Dewan Pengurus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b terdiri dari: a. Ketua Umum;
b. Ketua I;
c. Ketua II;
d. Sekretaris;
e. Ketua Bidang;
f. Bendahara; dan
g. Wakil Bendahara.
(4) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipillih untuk
jabatan yang sama maksimum sebanyak dua kali masa bakti.
(5) Serah terima jabatan dengan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) yang baru dilakukan selambat
lambatnya satu bulan sesudah Dewan Pimpinan Pusat (DPP) baru terbentuk.
(6) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) melakukan hubungan keluar organisasi, baik pada tingkat
Nasional dan Internasional.

Pasal 8
Dewan Pimpinan Daerah

(1) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) dibentuk di daerah Provinsi yang minimal mempunyai lima
orang Dietisien.
(2) Kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) terdiri dari:
a. Ketua;
b. Sekretaris; dan
c. Bendahara;
(3) Sesuai dengan jumlah anggota yang ada, kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah (DPD)
sebagaimana dimaksud ayat (1) dapat dirangkap.

Pasal 9

11
Bidang dan Seksi

(1) DPP dan DPD berhak membentuk bidang dan seksi yang dianggap perlu dan bermanfaat
untuk organisasi.
(2) Ketua Bidang DPP dapat diberi kekuasaan mewakili DPP guna kepentingan organisasi dan
bertanggungjawab kepada DPP atas pekerjaan bidangnya.
(3) Ketua seksi DPD dapat diberi kekuasaan mewakili DPD guna kepentingan organisasi dan
bertanggungjawab kepada DPD atas pekerjaan seksinya.

Pasal 10
Pedoman Organisasi dan Tata Laksana

Pedoman organisasi dan tata laksana AsDI disusun oleh DPP selambat-lambatnya 3 bulan setelah
dilantik.

Pasal 11
Kekayaan

(1) Uang pangkal dan iuran bulanan Anggota AsDI ditetapkan oleh Konas Dietetik dan/atau
SPA.
(2) DPD menyerahkan 10% dari uang pangkal dan iuran kepada DPP, yang dilakukan setiap
tiga bulan sekali.
(3) Usaha-usaha AsDI yaitu:
a. Usaha-usaha yang dilakukan secara terencana dan usaha lain yang dibenarkan oleh
AsDI; dan
b. Sumbangan-sumbangan yang dapat diperoleh dari sponsor dietetik atau pihak lain yang
bersifat sah dan tidak mengikat.

Pasal 12
Kemitraan

(1) AsDI boleh menjalankan kemitraan dengan pihak lain diatur dengan nota kesepahaman
sepanjang tidak bertentangan dengan Kode Etik Profesi.
(2) Pada tingkat nasional atau lebih dari satu provinsi nota kesepahaman ditandatangani oleh
Ketua Umum DPP AsDI.

12
(3) Di tingkat daerah nota kesepahaman ditandatangani oleh Ketua DPD dan wajib melaporkan
kepada DPP AsDI.

Pasal 13
Kongres Nasional (Konas) AsDI dan Sidang Paripurna Anggota (SPA)

(1) Konas AsDI dan SPA dilakukan di Pusat dan Daerah.


(2) Konas AsDI dan SPA adalah sidang dalam bentuk kongres yang dihadiri oleh sekurang-
kurangnya 50% wakil DPD dengan ketentuan :
a. Jumlah wakil yang dapat dikirim oleh suatu daerah ditentukan oleh jumlah anggotanya,
yaitu satu wakil untuk tiap sepuluh anggota suatu daerah; dan
b. Konas AsDI dan SPA diadakan sekurang-kurangnya nya tiga tahun sekali.
(3) Sidang Paripurna Anggota Daerah (SPAD) yaitu :
a. Sidang di Daerah yang dihadiri oleh sekurangnya 50% dari anggota AsDI daerah; dan
b. SPAD diadakan sekurang-kurangnya dua tahun sekali.
(4) Keputusan dalam semua sidang harus diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat kecuali
apabila dengan jelas dinyatakandengan cara lain.

Pasal 14
Rapat Pengurus

(1) Rapat berkala pengurus DPP dan DPD dilakukan sekurang kurangnnya empat bulan sekali.
(2) Rapat evaluasi pelaksanaan program kerja DPP dilakukan setahun sekali oleh tim khusus
yang dibentuk DPP.
(3) Rapat evaluasi pelaksanaan program kerja DPD dilakukan setahun sekali oleh tim khusus
yang dibentuk DPD.
(4) Rapat luar biasa dilakukan oleh DPP dan DPD pada waktu yang dianggap perlu oleh DPP
dan DPD.
(5) Keputusan dalam semua rapat harus diambil atas dasar musyawarah untuk mufakat kecuali
apabila dengan jelas dinyatakan dengan cara lain.

13
Pasal 15
Pembubaran Organisasi

(1) Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan dengan alasan-alasan yang kuat yang
diputuskan melaluui Konas Dietetik/SPA yang khusus diadakan untuk maksud tersebut dan
dihadiri paling kurang oleh 2/3 anggota.
(2) Usulan pembubaran organisasi diajukan sekurang-kurangnya tiga bulan sebelum Konas
AsDI dan/atau SPA.
(3) Jika organisasi dibubarkan, urusan harta benda yang dimiliki diatur oleh Konas Dietetik
dan/atau SPA.

Pasal 16
Perubahan Anggaran Rumah Tangga

Anggaran Rumah Tangga hanya dapat diubah dan disahkan oleh konas AsDI dan/atau SPA.

Pasal 17
Penutup

Hal-hal yang belum termaktub dalam Anggaran Rumah Tangga akan diatur kemudian oleh DPP
AsDI.

Disahkan dengan Musyawarah


Dalam Kongres Nasional III AsDI
Surabaya, 11 Oktober 2012

DEWAN PIMPINAN PUSAT


Asosiasi Dietisien Indonesia (AsDI)
Ketua Umum,

---------------------------

14
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
AD (anggaran dasar) selalu berisikan pasal-pasal umum mengenai yang mengatur
roda sebuah organisasi sperti ideologi,tata cara pemilihan,sember dana dll.Sedangkan
ART (anggaran rumah tangga) berfungsi seperti petunjuk teknis atau penjelasan lebih
rinci dari AD dan disajikan dalam bentuk pasal-pasal.
Dari anggaran dasar AsDI memiliki 10 BAB dan 17 pasal sedangkan anggaran
rumah tangga terdiri dari 17 pasal.

15
DAFTAR PUSTAKA
https://docs.google.com.viewerg/viewer?url=http

Jurnal anggaran dasar rumah tangga.Hadi

16

Vous aimerez peut-être aussi