Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
14
aktif terhadap bakteri gram positif dan gram negatif, serta bakteri anaerob.
15
transpeptidase tahap ketiga dalam rangkaian reaksi pembentukan dinding sel.
Seftriakson sekarang ini merupakan terapi lini pertama untuk uretritis gonore
7
Control and Prevention).
yl)->2-(methoxyimino)acetyl]amino}-3-{[(2-methyl-5,6-dioxo-1,2,5,6-
tetrahydro-1,2,4-triazin-3-yl)thio]methyl}-8-oxo-5-thia-1-azabicyclo[4.2.0]oct-
7
8
15
Gambar 1. Struktur kimia seftriakson
Mekanisme Kerja
Farmakodinamik
15
yang dihasilkan oleh bakteri gram-negatif dan gram-positif.
Farmakokinetik
protein plasma 85 hingga 95%. Absorbsi seftriakson di saluran cerna buruk, karena
itu diberikan secara parentral. Seftriakson secara luas didistribusikan dalam jaringan
tubuh dan cairan. Umumnya mencapai konsentrasi terapeutik dalam cairan serebro
spinal. Melintasi plasenta dan konsentrasi rendah telah terdeteksi dalam ASI
glomerulus, sisanya diekskresikan dalam empedu dan pada tahap akhirnya ditemukan
15
dalam feses.
Efek Samping
Reaksi alergi merupakan efek samping yang sering terjadi, gejalanya mirip
dengan reaksi alergi yang ditimbulkan oleh penisilin. Reaksi mendadak yaitu anafilaksis
dengan spasme bronkus dan urtikaria dapat terjadi. Reaksi silang umumnya terjadi pada
pasien dengan alergi penisilin berat, sedangkan pada alergi penisilin ringan dan sedang
kemungkinannya kecil. Dengan demikian pada pasien dengan pasien alergi penisilin
berat, tidak dianjurkan penggunaan sefalosporin atau kalau sangat diperlukan harus
15
dapat timbul meskipun jarang.
15
mengganggu flora normal usus.
Kontraindikasi
AZITHROMYCIN
Pada pemberian oral, azitromisin dapat diberikan dalam bentuk tablet dengan
dosis 250mg dan 500mg untuk dewasa yang dibagi dalam 1 kali pemberian
dalam sehari. Bentuk lainnya berupa suspensi yang mengandung 200mg/5ml
untuk anak yang dibagi dalam 1 kali pemberian sehari selama 3 hari.
Sedangkan pada penderita uretritis dapat diberikan 1g dosis tunggal perhari
Kegunaan klinis
Efek samping yang pernah dilaporkan berupa diare cair maupun dengan
darah, dada nyeri dan berdebar, gangguan gastrointestinal, jaundice,
tenggorokan sakit, nyeri kepala, kulit mengelupas dan merah. Sedang efek
samping ringan dapat berupa lelah dan lesu, insomnia, gatal ringan, telinga
berdengung, dan berkurangnya kemampuan merasakan makanan. 4
Kontraindikasi
Interaksi
Interaksi obat dapat terjadi pada penggunaan bersama-sama dengan warfarin,
antasida aluminium atau magnesium, digoksin, takrolimus, siklosporin,
triazolam, alkaloid ergot, teofilin, karbamazepin, fenitoin, nelvinafir dan
kuinin. Interaksinya berupa peningkatan konsentrasi obat-obat tersebut dalam
serum sehingga meningkatkan toksisitasnya, kecuali dengan antasida dengan
bahan aluminium dan magnesium. Obat tersebut dapat menunda absorpsi dan
mengurangi konsentrasi maksimal azitromisin dalam serum.