Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1
Gadis itu perlahan menoleh kearah lelaki yang baru saja bicara.
Sekali lagi dia hanya menatap dengan diamnya.
Laki-laki tadi tak mendapati sesuatu yang dia cari. Dirinya hanya
menghela nafas. Menghampiri si gadis. Pasrah untuk bergabung
bersama kesunyian dan malam yang dingin tanpa tau tujuan ikut
memandangi langit bersamanya
Malam ini saking sunyinya, bahkan suara detak jarum jampun dapat
terdengar begitu jelas. Rasanya detik berlalu begitu lambat dan
berat. Menunggu dengan rasa jenuh teramat sangat membuat
pikiran lelaki itu semakin kacau.Melakukan sesuatu yang sudah
lewat dari batas kewajaran.Sejak tadi dia berusaha mencari apa
yang dapat ditemukan dari berlama-lama memenadangi langit.
Sungguh semakin diperhatikan yang terjadi malah semakin
membosankan. Di langit luas tanpa batas yang terlihat hanyalah
gumpalan awan hitam yang sesekali bergerak dan berubah tak
keruan. Lelaki tadi kini berdiri. Beragam pikiran kemudian
memenuhi otaknya.Senyum hambar mengambang pada wajah
tampannya.
Dan setelah sekian lama menunggu reaksi gadis itu. Namun tidak
ada tanggapan. Akhirnya kesabarannya habis. Lewat jendela yang
masih menganga laki-laki itumelompat keluar.Dan sekarang
2
menarik paksa si gadis untuk mengikuti apa yang baru saja
dilakukannya. Melompat melewati jendela. Menginjakan kaki ke
tanah yang terasa basah.
Dari tadi aku bicara sendiri dan kau tak menjawab pertanyaanku,
jadi sebaiknya kau tau bagaimana rasanya orang diam
terhadapmu. Ungkapnya dalam hati.
Lelaki itu menoleh kearah jendela kamar yang dari tadi tertutup
rapat. Nampak cahaya remang yang menembus diantara pertemuan
dua daun jendela.Sambil memegangi tangan simata biru
denganerat. Berjalan kearah pagar besi yang menjulang tinggi
berkarat dan tampak lawas. Pagar yangdulunya berwarna merah
tembaga kini telah bercampur dengan warna kebiru-biruan akibat
dimakan usia. Sedang separoh badan pagarnyaditumbuhi tanaman
bunga jasmine yang merayap. Menyempurnakan tampilan rumah
yang memang terlihatsuram.
Terdengar bunyi decitan kasar saat pagar besi tua berkarat berhasil
dibuka. Beberapa saat kemudian dua orang itu sudah berdiridisisi
jalan seberang rumah.
3
Namun, beberapa waktu kemudian langkahnya tiba-tiba terhenti.
Gadis itu melepas paksa genggaman tangan lelaki tersebut. Dia
membisu. Memperlihatkan gayanya yang khas.
***
4
bulan melemparkan bayangan kedua orang itu kehamparan pasir
yang luas. Skarang terlihat jelas gambaran wajah keduanya. Dan
tepat ketika bayangan itu berkelebat melewati mobil.
Tunggu dulu.
Bola mata berwarna biru dari wajah seorang gadis yang sangat
dikenalnya. Sketsa wajah gadis itu berangsur-angsur tergambar
jelas dalam pikiran Fathir. Mata birunya, raut wajah yang begitu
suram, dan kehampaan yang terpancar dalam sinar mata gadis itu
memang tak asing bagi Fathir.
Maura
Ya Aku yakin dia Maura dengan mata birunya. Aku bahkan begitu
yakin dengan pemikiran ini.
CUKUP!!!.
5
bereaksi dengan lawan bicara. Hari ini Fathir menyaksikan sisi lain
kehidupan si mata biru.
Mungkin ini suatu kebodohan. Tapi aku tidak ingin kembali seperti
dulu lagi.
6
Laki-laki itu sudah tidak bisa dikatakan bicara lagi. Kini suaranya
sudah setengah berteriak. Setiap kalimat sengaja diperjelas dengan
tekanan yang muncul dari dalam dirinya. Agar si lawan bicara
mengerti bahwa dia sangat berharap perkataannya didengarkan.
Saat sesuatu sudah tidak bisa lagi dijelaskan hanya dengan kalimat.
Saat dengan cara menangispun juga tidak bisa membuat orang lain
mengerti betapa pedih beban yang ditanggungnya selama ini.
Kau bahkan tak tau Aku hampir gila demi menahan beban ini!!!..
7
Tunggu, Ra!
8
Berakhir sudah liburan akhir pekan. Mengawali hari dengan
segudang semangat adalah suatu hal yang paling luar biasa
dipikiran Fathir.
Tentu luar biasa sulit untuk dilaksanakan. Dua hari belumlah cukup
baginya untuk menenangkan pikiran. Menenangakan jiwa yang
sulit untuk dikendalikan. Fathir mengulang kembali ingatan akan
masalah akhir-akhir ini.Tak terkecuali mengenai kejadian kemaren
malam. Salah satu yang sepertinya telah berhasilmengganggu
pikirannya.
Apa orang yang ku lihat malam itu memang benar Maura. Dan
siapa laki-laki yang bersamanya.
Hey, Fath!. Cepat kesini kami sudah lapar. Teriak Rey memanggil
Fathir yang sedang berdiri tegak didepan perpustakaan. Namun
terlihat Fathir tak sedikitpun bergeming disana.
9
Ayolah teman Apa yang sedang kau lakukan disni?. Rey menatap
Fathir dengan raut wajah heran. Dia mulai menyadari ada yang
janggal. Fathir seperti tidak menyadi kedatangan mereka. Kini Rey
menyusuri pandangan pada sesuatu yang sejak tadi sepertinya
menjadi pengalihperhatian Fathir.
Betapa dirinya merutuki apa yang baru saja terjadi. Dia hanya bisa
berharap agar ketiga kawannya tidak mencoba bertanya lebih jauh
lagi tentang kebenaran bahwa tadi dia memang sedang
memperhatikan Maura. Namun semakin Fathir mencoba bersikap
tenang, maka semakin nampak kegelisahan di wajahnya.
Sejak tadi makannya tidak keruan. Dan lebih parahnya lagi ketiga
kawannya itu jelas sekali sedang menatapnya dengan pandangan
penuh kecurigaan.
10
bahwa tidak lama lagi Tada akan menyerangnya dengan
pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih memojokkan dirinya.
Itu sudah menjadi resiko bagi artis yang tengah naik daun.
Pemberitaan di media terkadang memang tidak mengenakan di
hati. Faza melanjutkan menyuap makanannya.
***
Hello Fathir
11
Dasar mulut yang tak terdidik. Aku hanya sekedar bertanya. Apa
maksud dari perkataanmu tadi!!? Huh...!!. Didorongnya kepala
temannya itu.
Sedang Luna yang sejak tadi menatap Fathir tiba-tiba saja tersipu
malu. Jangan bilang kalau kau sejak tadi menungguku Fathir..
Maura tidak perduli, karena Maura telah terbiasa. Sejak awal tak
ada satupun orang yang ingin bergaul dengannya. Maura sudah
terlampau dikenal sebagai gadis yang aneh dan misterius. Dimata
merekagadis itu tidak dapat ditebak. Gerak-geriknya sangat
berbeda dari kebanyakan orang. Maka seumpama manusia yang
diciptakan Tuhan dengan dunianya sendiri itulah Maura.
Sejak kapan orang ini berada disini?. Tanya Maura dalam hati. Dia
mundur selangkah kebelakang memperhatikan orang didepannya
yang hanya memandanginya saja. Kemudian tampak tak
12
mempedulikan keberadaan Fathir. Maura ingin menerobos masuk
dan hampir saja berhasil melewati pintu. Sebelum tanpa di duga
tangan kanan Fathir membentang. Menghalangi gadis itu untuk
melewati pintu.
Kau punya alasan yang baik untuk curiga. Faza menyahut dengan
nada datar.
Tampak jelas laki-laki ini tak sedang ingin menanyakan kabar pada
lawan bicaranya. Lebih tepat dikatakan membentak.
Sudah jelas yang ku maksud adalah dirimu. Kali ini nada bicaranya
tak enak didengar.
13
Haaaa.!!! benar begitukah. Setelah kemaren malam kau
menangis seperti anak kecil kehilangan permen. Ada senyum
mengejek hanya sekilas.
Hanya saja saat itu aku berada disana dan tidak sengaja
menyaksikan kejadian malam itu. Jadi apa salahnya kalau aku
hanya ingin memastikan apa perempuan yang berada dipantai itu
memang benar kau orangnya. Jawab saja YA atau TIDAK apa
susahnya!!! Fathir sudah hampir setengah berteriak. Tanpa dia
sadari seisi kelas sedang memperhatikan mereka berdua dari
dalam.
14
Selamat siang anak-anak. Ada yang bisa menjelaskan mengapa
kalian berdua mengobrol didepan pintu. Suara Ibu Azaba terdengar
dari kejauhan saat hendak menuju ke ruang kelas mereka.
Tiba-tiba
15
Sedang yang dipanggil terlanjur di sibukan oleh alam pikirannya
sendiri. Fathir terus saja memandangi gadis yang duduk dipojok
paling belakang kelas. Dan saat Maura mendongakan wajahnya
daribuku yang dia baca. Saat mereka berdua saling bertemu
pandang. Saat itulah Fathir tersadar dan buru-buru berpaling.
Namun Saat itu juga seisi kelas menyadari siapa yang sedang
diperhatikannya tadi. Kemudian bu guru Azaba mengulangi
seruannya untuk yang kedua kalinya.
Huuuuu!!!
16
Rasakan sendiri akibatnya, Fath..! . Mengapa kau harus bersusah
payah mengurusi masalah gadis aneh itu.Fathir mengutuk
terhadap apa yang barusan diperbuatnya.
Fathir masih saja dihujani ulah jahil ketiga temannya. Mereka tentu
tidak akan menyianyiakan kesempatan yang jarang terjadi ini.
Mereka sangat menikmati saat-saat ketika Fathir tampak sangat
nelangsa.
Dengan apa, maksudku. Kukira dia malah lebih dingin dari dirimu.
Arghhh!!! Ampun Fath. Tadi itu hanya lelucon belaka. Kau ini
seperti tidak tau bagaimana caraku bercanda.
17
Tada bersusah payah melepaskan cengkraman tangan yang
memegangi kepalanya. Setelah berhasil lari keluar ruangan. Dan
terdengarlah teriakan. Fathir Aku tau apa yang sebenarnya ingin
kau katakan. Wahai Maura, putri cantik bermata biru. Apakah kau
mau menerima cintaku. Suaranya sengaja dibuat begitu puitis
laksana sandiwara drama klasik Eropa.
Tak ada yang berani berkomentar setelah itu. Tak sanggup yang
membayangkan apa nantinya yang akan dilakukan Fathir untuk
perkataan yang telah terlanjur keluar dari mulut Tada.
Faza dan Rey. Satu persatu menyelinap keluar. Tidak berapa lama
dari arah luar terdengar kembali gelak tawa ketiga temannya.
Sedang seisi kelas kini bungkam. Ada beberapa yang berusaha
menutupi mulutnya,karena tak sanggup menahan tawa. Ada pula
yang masih tercengan atas aksi menghebohkan tadi. Dan Fathir
hanya bisa terkulai lemas.
Hari demi hari berlalu. Cerita pada hari itupun memudar dengan
sendirinya. Seiring dengan perjalanan waktu, perlahan-lahan
kehidupan Fathir terus bermetamorfosa. Dia menjadi seorang aktor
terkenal. Dia sempurna dimata setiap orang. Wajahnya yang
tampan dan berasal dari keluarga terpandang menjadi pelengkap
kesempurnaan yang dia dimiliki.
18
***
Dilema Fathir
Sore yang indah dibulan Juli. Hari itu adalah hari yang tidak akan
pernah bisa dilupakan dalam hidupnya. Fathir akan menyelesaikan
Film terbarunya. Pemandangan mengagumkandari deretan pohon
pinus yang berjejer rapi mengikuti arah aliran air. Berdiri diatas
sebuah jembatan gantung yang dibawahnya terdapat anak sungai
berbatu. Begitu indah pemandangan di sekitar tempat itu. Sampai-
sampai penduduk sekitar menamakan tempat ini sebagai surga
ditanah adam. Lokasinya tidak jauh dari Pegunungan selatan. Itulah
lokasi terakhir untuk menyelesaikan film ini.Seperti film-film yang
sebelumnya, peluncuran film ini telah ditunggu-tunggu oleh
penggemar sejak lama.
Dalam kisah kali ini Fathir yang berperan sebagai Daniel tengah
menyatakan cintanya pada Nadine dan melamar gadis itu. Cerita
berakhir indah tepat ketika Daniel memasangkan sebuh cincin ke
jari manis Nadine. Pertanda bahwa Nadine menerima lamarannya.
Usai shooting Derra yang tak lain adalah lawan main Fathir
berakting mengajaknya bersantai ditepian anak sungai. Perempuan
itu sudah lama berusaha mendekati lawan mainnya itu. Tidak di
pungkiri pesona Fathir telah banyak memikat beberapa artis cantik
dari dunia hiburan. Bukan hanya Derra yang telah terang-terangan
menunjukkan ketertarikannya. Ada beberapa artis cantik dan
terkenal lainnya yang sering mengajak Fathir untuk berhubungan
dekat. Namun tampaknya dari sekian banyak pilihan itu tak ada
satupun yang berhasil membuat Fathir jatuh hati. Dan kali ini
sepertinya Fathir akan menentukan pilihannya. Setelah sekian lama
menimbang. Fathir akan menentapkan kepada siapa hatinya akan
terpaut.
19
Akhirnya film kita selesai. Senang sekali rasanya pernah beberapa
kali menjadi lawan mainmu, Fath... Rambut Derra yang terikat dan
ujungnya terputar-putar di terpa angin.
Apa kau ingat saat Daniel ingin melamar Nadine. Ku harap jika
kutanyakan pertanyaan itu kembali padamu kau akan menjawabnya
dengan jawaban yang sama.
20
Derra terpana mendengar perkataan Fathir. Sinar senja menerpa
pipi gadis cantik jelita itu membuatnya semakin merah malu. Fathir
yang telah lama mengagumi kecantikan Derra. Kini semakin yakin
tentang perasaannya ini.
***
Hari ini terasa manis. Fathir bahkan tak mengerti mengapa dia
sejak dari tempat shooting tadi tak henti-hentinya tersenyum-
senyum sendiri. Sungguh Fathir tak berhenti memikirkan gadis
impiannya itu. Derra.
21
Mobil melaju melintasi lampu-lampu jalan yang menyala. Di luar
sudah semakin gelap. Sebentar lagi melingkup malam. Namun
senja masih tersisa di ufuk barat sana. Tiba waktunya, hanya
beberapa menit hitung mundur. Badai itu segera datang. Badai yang
mampu menggoncang semua yang ada pada hidup Fathir. Sampai-
sampai rasa manis yang dikecapnya hari ini habis tak tersisa. Tak
ada rasa.
Di halaman rumah yang luas itu ada sebuah mobil berwarna hitam
mengkilat dengan posisi nampak pengemudi tergesa-gesa
memarkirkannya. Bukan mobil itu yang mencuri perhatiannya, tapi
si pemilk mobil. Ini mobil paman Herald. Dokter pribadi Ayahnya.
Sejak beberapa tahun terakhir ini kondisi kesehatan ayahnya
semakin memburuk. Ayahnya menderita penyakit jantung yang
sewaktu-waktu bisa saja merengut nyawa.
Ibunya menatap Fathir dengan raut cemas. Baru saja Ibu ingin
menghubungi mu, nak Ayah tiba-tiba saja sesak napas dan tak
sadarkan diri.
22
Yang bisa kalian lakukan hanyalah menjaga suasana hatinya.
Penting untuk tidak membuat sesuatu yang dapat mengejutkan
perasaan Beliau.
***
Kali Ini ada sesuatu hal yang ingin disampaikan oleh Beliau.
Terlepas tentang perihal apa yang akan disampaikannya, tentulah
akan sangat penting bagi semua anggota keluarga. Karena sang
Ayah merupakan sosok yang paling dihormati dalam keluarga
Richman. Hal apapun yang nantinya akan disampaikan beliau
tentunya menjadi amat penting dimata mereka.
Ayah memiliki dua orang sahabat yang mana kami telah berteman
lama sejak kecil. Persahabatan kami sangat mirip dengan
persahabatan antara kalian. Ayahnya berusaha tersenyum menatap
mereka berempat, Muqtada, Faza, Reyhan dan anak nya sendiri.
23
Mereka berempat saling beradu pandang. Tak tampak rasa marah
Pada Wajah Tuan Richman, Hanya saja beliau seakan menyisihkan
raut penyesalan yang mendalam.
Aku yang semakin tua dan penuh penyesalan ini akhirnya mencari
keberadaan Zulqarnaen dan memberanikan diri menemuinya.
Pemandangan yang menyedihkan terjadi disaat aku mendapati
Zulqarnaen terbaring dirumah sakit dan memerlukan ginjal sebagai
tawar penyakit kronis gagal ginjalnya dan dari sanalah ku pikir
saatnya membalas budi. Aku mendonorkan ginjalku yang ternyata
cocok untuk sahabatku itu. Zulqarnaen yang dulunya kaya raya,
semenjak tertangkap, kini menjadi serba susah, namun yang paling
membuatku bangga. Dia tetap saja seperti Zulqarnaen yang dulu.
Tampan, cerdas, dan setia kawan meski sekarang dia nampak tua
dan lelah. Istrinya yang cantik itu tetap setia menemani. Mereka
punya satu anak perempuan. Anak perempuan itu seumuran
denganmu Fathir. Ayahnya tersenyum.
24
Seumur hidup Tuan Rickman tak pernah menampakkan wajah yang
begitu pilu. Kali ini air matanya jatuh. Begitu berat rupanya
perasaan sakit yang ditanggung beliau selama ini.
Tak habis pikir mengapa dia begitu baik. Hingga ketika dia wafat.
Hanya kebaikan yang mereka berikan kepadaku. Jika aku menemui
banyak masalah maka aku tidak akan kerumah. Karena disini akau
tidak akan bisa menemui anak-anakku juga istri yang serupa
dimana saat ku berada dalam Keluarga Zulqarnaen.
Tidak Bu Aku merasa umurku tidak terbaca lagi, setelah ini bisa
saja aku akan meninggalkan kalian. Aku hanya ingin menyampaikan
permintaan terakhir ku pada Fathir.
Fathir tak mampu lagi menahan air matanya. Satu demi satu
menetes.
25
Kau kujodohkan dengan gadis itu
Seketika itu juga Fathir terkejut. Rasanya ada semacam petir yang
menyambar hingga ke ulu hatinya. Apa yang baru saja didengarnya
tadi sungguh sukar dipercaya.
Saat nama itu pertama kali disebut Fathir bagai tersambar petir
untuk yang kedua kalinya. berharap bukan gadis itu yang dimaksud.
Di beranikannya untuk melihat siapa dibalik foto itu.
Dia menurut saja apa kataku. Anak itu harus membalas budi atas
ginjal yang dulu ku berikan pada ayahnya.
26
Aku sudah tau itu kemungkinan besar kau akan berpikir demikian.
Jawabnya datar.
Dan aku memberimu sebuah pilihan jika memang tidak pernah ada
kecocokan antara kalian. Silahkan bercerai dalam waktu yang telah
ku tentukan
27
Dilema Maura
Betapa merindukan dia pada musik masa lalu hidupnya. Musik yang
begitu merdu. Mampu menggetarkan dasar laut kesunyian. Maura
menunggu, tapi tak ada tanda bahwa kebahagiaan akan segera
merangkulnya. Bagaikan segenggam pasir yang mudah rusak.
Hatinya berserakan. Diterbangkan udara. Jauh meninggalkan semua
harapan.
Tidak ku duga, Kau berada disini. Sapa Lelaki yang tiba-tiba saja
membangunkan Maura dari lamunan panjangnya.
28
Maura bahkan tak menoleh. Laki-laki itu mengusap punggung
Maura pelan. Sambil ikut memandangi ujung langit yang menyentuh
permukaan laut. Tak tau apa yang sebenarnya mereka cari dalam
pandangan itu.
Menikah, Ra!? Apa aku tidak salah dengar. Berharap dia benar
salah dengar.
Aku tidak tau siapa orangnya. Yang ku tau aku harus menikah
dengannya Maura menghapus air mata berulang kali.
29
Bagaimana Dia bisa suka. M-maksudku mau menikah denganmu.
Kalian bahkan tidak pernah saling bertemu. Alex benar terdengar
gusar.
Hah.., laki-laki macam apa dia itu. Belum kenal orang sudah
langsung mengajaknya menikah. Kemarahannya sudah tidak
terbendung lagi.
30
Aku tidak akan membiarkanmu menikah dengannya. Kau hanya
bahagia bila bersamaku. Bukan dengan orang lain
Alex tak ingin melepas pelukannya lagi. Dan tak akan membiarkan
gadis ini terluka lagi. Dalam hati dia bertekat untuk selalu
menjaganya.Maura begitu berharga bagi dirinya. Karena itulah, tak
ada satu orang pun yang boleh menyakiti Maura. Kerena sesuatu
yang baru dia sadari telah terjadi pada hatinya.Kenyataanbahwa dia
mencintai sahabatnya sendiri. Kenyataan bahwa persahabatan ini
tiba-tiba berubah jadi cinta.
31
Gerbang Menuju Takdir
Fathir membisu.
Hanya menunggu selama tiga tahun anakku. Setelah itu kau bisa
menceraikannya. Ibu akan mengatur semuanya agar perempuan
itu menyesali keputusannya karena telah setuju menikah
denganmu.
Aku tak mampu bertahan dengan orang itu selama TIGA TAHUN!.
Rahangnya mengeras.
Sehari saja Aku tak sanggup. Kalian tak kenal siapa dia. Dia
perempuan yang paling membosankan yang pernah ku kenal. Orang
yang aneh. Kolot. Sangat pendiam. Dia benar-benar bukan tipeku.
Sedikitpun tidak.
32
Kami semua akan menemanimu menjalaninya selama tiga tahun
nanti. Lihat apa yang akan Ibu lakukan untuk perempuan miskin
itu. Dia tidak akan bisa mendapat tempat disini. Ingat itu nak
Khasandra menatap tajam. Gadis miskin itu juga tidak akan bisa
memilikiharta keluarga kita. Sedikitpun tidak.
***
Hari yang ditentuknan kini telah tiba. Acara pernikahan ini hanya
dirayakan dengan pesta yang sangat sederhana. Rencananya hanya
dihadiri oleh keluarga besar kedua mempelai. Tuan Rickman yang
keadaannya semakin memburuk meminta agar pernikahan anaknya
itu dilaksanakan dikamar pribadi beliau.
33
RaTunggu... Terdengar teriakan.
Itu Alex, Ra Apa dia sudah Kau beri tau tentang pernikahanmu.
Bibi Iskandar saudara tertua Ibunya mengamati Alex. Cemas.
Apa yang kau lakukan disini, Lex? Tanya Maura sembari berlari
mendekat pada Alex. Merapikan gaunnya yang berkibar diterpa
angin.
Kau yang tidak mengerti tentang apa yang kau bicarakan. Menikah
bukan perkara yang sederhana.
Ya.. bersamamu mungkin akan jauh lebih baik. Tapi tidak baik
untuk Tuan Richman yang sekarang kondisinya semakin
memburuk.
34
Maura menagis.
Alex menghapus air mata gadis itu. Sementara air matanya mulai
menetes satu demi satu. Alex tak sanggup menahannya.
35
Tanpa diduga mobil yang membawanya telah berhenti disebuah
rumah mewah nan anggun yang mengadopsi gaya klasik Eropa
dengan halaman luas tak terbilang. Didepan tak nampak satupun
orang yang menyambut kedatangan rombongan mempelai wanita.
Mata biru itu keluar dari dalam mobil. Gerimis hujan yang tak
kunjung reda segera menyambut kedatangannya.Maura
memandang sejenak rumah yang berdiri kokoh seolah memasayang
wajah congkak ke arahnya, seakan ingin mengatakan kepada gadis
lusuh itu bahwa kedatangannya tak diharapkan di sini. Tempat ini
diperuntukan bagi orang-orang yang istimewa, bukan untuk orang-
orang miskin seperti mereka. Langkah pertama saat Maura
menginjakan kakinya kedalam rumah ini. Bersamaan itu terdengar
raungan halilintar diatas sana. Sedang mendung telah melingkupi
seluruh permukaan langit.Gerimis kini menjelma sebagai hujan.
36
membuang muka. Maura memang menampakan muka yang amat
datar. Tak ada senyum yang mengambang diwajahnya. Namun
Alzera yakin gadis itu adalah orang yang baik. Sinar mukanya tak
mampu menutupi kebenaran itu.
37
Maura menatap Fathir tajam.
38
yang tergambar diwajah keluarga besar mempelai laki-laki. Ada
perih saat menatap Maura. Tidak seperti yang dia bayangkan dulu,
fakta bahwa gadis itu akan bahagia jika menikah dengan lelaki kaya
yang Ayahnya pernah saling bersahabat dulu kini tidak terbukti.
Harapan satu-satunya itu ternyata tidaklah berarti. Lihatlah
beliau.Bagaimana mungkin menjaga gadis malang itu bahkan untuk
menjaga dirinya sendiri pun tak ada daya lagi. Namun semuanya
sudah menjadi pilihan. Sampai detik ini Maura tetap nampak tegar,
betul hebat anak itu. Akhirnya bibi Iskandar pun pergi membawa
serta semua penyesalannya.
***
Aku sudah memutuskan, bahwa mulai besok Kau dan Fathir akan
mendiami rumah yang sejak jauh hari telah ku persipkan untuk
kalian berdua. Rumah itu nantinya akan menjadi tempat membina
keluarga bersama dan menjalani hidup bersama.
Tapi apa, Ada yang keberatan dengan putusan ini. Tuan Richman
menungu reaksi Khasandra.
39
riang menuntun Maura menuju kamar yang telah disediakan
sebelumnya.
Baju ganti ada di dalam lemari. Jika ada keperluan yang lain kakak
bisa memanggilku. Dengan senang hati aku akan membantu.
Alzera tersenyum manis.
Terima kasih.
Kau pikir kami akan menerima gadis miskin dan lusuh sepertimu
masuk dalam keluarga terhormat ini. Tidak akan pernah!!. Ini
semua semata-mata hanya demi Ayah. Ingat itu. Khasandra
menatapnya tajam.
Pungut semua kertas itu dan baca baik-baik setiap isinya. Nyonya
Richman mengatkannya dengan nada pelan, namun matanya
berkilat menatap Maura.
40
penjelasan telah dia dapatkannya dari kertas-kertas ini. Tentang
warisan dan perjanjian selama tiga tahun untuk pernikahan pura-
pura. Kalimat bisu yang tertulis dalam dokumen ini adalah gerbang
utama dari masa depannya yang kelam.
***
41
Juga dapat menatap danau yang sedang tertidur dengan tenang.
Danau itu tidak begitu luas dan dikitari pohon-pohon yang tidak
begitu besar, berada di antara keteduhan ranting-ranting yang
memancarkan sinar redup kuning keemasan. Memberi suasana
mistik yang sulit melukiskannya.
Mata biru yang nanar oleh selaput bening berkaca. Ternyata Maura
dari tadi menangis.
42
mampu menterjemahkan aroma apa, sampai kemudian dia tahu
bahwa itu adalah serupa dengan wanginya kembang lembayung.
Kau tidak perlu banyak bicara. Semua yang kau khawatirkan itu
tidak akan terjadi. Tidak akan pernah. Mulai detik ini Aku berjanji
akan benar-benar menjaga sikapku padamu. Pegang janjiku itu. Air
matanya kembali berlinang. Buru-buru ia memalingkan muka.
Kembali menatap keluar jendela.
Fathir terbangun dari tidur, dengan perasaan resah. Dia bangkit dari
tempat tidurnya. Terlihat cahaya lemah di celah tirai jendela yang
pertanda bahwa subuh telah menjelang. Kamar tidur yang terletak
di tingkat atas dan berada di bagian ujung rumah itu memiliki
sebuah jendela yang panjang menghadap ke lembah sekaligus
danau dan jendela yang lain menghadap ke kebun.
43
Maura ,menuju jendela lain dan melihat sinar matahari yang
pertama yang berwarna keemasan bergemerlapan pada air jeram
yang terjun dari bukit jatuh ke danau. Dia dapat mendengarkan
suara desiran air yang mengalir deras beberapa ratus kaki ke
lembah yang di selimuti kabut. Pemandangan ini bukan main
indahnya dan bunga-bunga di kebun sangat menakjubkan.
Ketika cahaya makin terang dia bisa melihat semua bunga dengan
jelas, melati, mawar, geranium, magnolia, dan oleander di selang-
seling dengan bunga krisan yang beraneka rupa warnanya. Juga
tardapat pohon bambu bulu, bunga bakung arum dan bermacam-
macam anggrek.
Mestinya aku sadar akan hal itu. Maura membatin. Hatinya benar-
benar ingin menjerit.
44
Cuma Segenggam Tanah yang Terbakar, Hari Demi Hari
Ada pula kabar tentang perjodohan yang dilakukan orang tua Fathir.
Ataupun kabar lain yang mengatakan bahwap erempuan yang
sekarang dinikahinya adalah pacar pertamanya sewaktu duduk di
bangku SMA. Semua pemberitaan itu semakin berkembang, dan
masih belum pasti kebenaran perihal pemberitaan tersebut.
45
Maura tak pernah mebayangkan bahwa anak dari sahabat Ayahnya
itu adalah Fathir. Juga, Fathir tak pernah terpikir sedikitpun bahwa
Maura yang akan menjadi isrinya. Mereka telah tinggal satu rumah,
namun baik Maura ataupun Fathir tak pernah saling berinteraksi
satu sama lain. Keduanya seakan telah membangun benteng
pemisah masing-masing.
Harusnya tak ada yang dipersalahkan dalam hal ini, karena baik
Fathir maupun Maura sama-sama di jodohkan oleh orang tuanya.
Namun Fathir yang sudah terlanjur benci, menganggap Maura
adalah sumber dari semua masalah yang terjadi. Rencana indah
bersama Derra sirna akibat datangnya seseorang yang tidak dia
harapkan itu. Kemarahan Fathir terhadap Maura laksana bara yang
terbakar hari demi hari.
***
46
pergi ke dapur, kemudian sibuk menyiapkan sarapan untuk
suaminnya yang masih tertidur nyenyak. Sarapan yangtelah selesai
dibuat langsungdiantarkan kekamar Fathir. Namun karena pintu
kamar yang masih dikunci dan nampaknya penghuni kamarpun
masih belum bangun Maura meletakkan baki berisi sarapan dan
secangkir kopi panas di atas meja yang letaknya tepat disamping
pintu kamar Fathir. Di meja itu pula diletakkan tumpukan baju yeng
telah rapi disetrika. Maura yang telah selesai melakukan tugasnya
itu, kemudiian mengetuk pintu kamar Fathir, sampai suaminya itu
akhirnya terbangun dan saat terdengar suara kunci kamar yang
hendak dibuka, seiring dengan itu pula Maura pergi
meninggalkannya.
47
menempel disebatang pohon peneduh miliknya. Ada bermacam
anggrek menempel dipohon itu, ada anggrek panda, anggrek hitam,
dan anggrek macan. Tetapi anggrek bulan memanglah yang paling
indah menurut Maura. Lama perempuan itu terdiam memandang
anggek bulan yang hari ini bunganya telah mekar bewarna putih.
Akan tetapi tak lama kemudian terdengar teriakan Fathir memanggil
namanya. Maura buru-buru berlari kearah suara.
sudah kubilang aku tidak suka kopi yang rasanya TERLALU MANIS,
kenapa kau begitu bodoh hingga untuk mengingat hal sekecil ini
pun tidak bisa.
48
Fathir membentak lagi. harusnya saat membuatnya kau gunakan
otakmu itu, jika kopi ini masih terasa manis, maka coba untuk
mengurangi gulanya. Pokoknya aku tidak mau meminum kopi yang
ini. Buatkan kembali untuk ku. Cepat!!!.
Kali ini semoga tidak salah lagi. Maura berujar dalam hati.
Bukan main, enak sekali kopi ini. Apa itu yang ingin kau katakan!?.
49
JAWAB!!!
GOBLOK!!...
Pantaslah jika ku katakan kepalamu ini tidak ada isinya. Kataku tadi
jangan terlalu manis, bukan-berarti-sama-sekali tidak
menambahkan gula.
DASAR BODOH!!!.......
IDIOT!!.
50
Maura mendongakkan wajah tak percaya dengan apa yang baru di
dengarnya tadi. Benar, Maura mendapati Alex yang sedang
tersenyum menatapnya. Senyum yang tak asing lagi, begitu tulus
dan hangat. Dia tak memahami mengapa Alex datang kesini.
Sesuatu kemudian mengejutkannya lagi. Alex tidaklah seorang diri,
di belakangnya tengah berdiri seseorang yang begitu dinantikan
kedatangannya. Benar, Ibunya berdiri di sana.Maura berhasil
tersenyum. Belum sempat dia bicara. Sesuatu yang kemudian di
sadarinya lagi. Disana ada seseorang lagi yang berdiri dibelakang
Ibunya. Entah kekuatan apa, tiba-tiba Maura mengukuhkan
kakinya. Dia berdiri menghampiri sosok itu. Sesuatu yang sangat
mengejutkan, hingga jantungnya terus berdetak kencang.
***
51
Fathir Aku mencarimu beberapa hari belakangan ini. Kau sudah
tidak bisa dihubungi lagi semenjak hari pernikahanmu. Kenapa
begitu sombong padaku.
Ku pikir kau tak akan mau menemuiku lagi setelah kejadian tempo
hari
Derra mengangguk.
52
Apakah kelihatannya aku sedang bahagia?.
***
Hujan tak kunjung reda. Langit begitu gelap. Malam telah larut
mendekati subuh. Menunggu Fathir sungguh usaha yang
melelahkan. Maura tak mampu menahan kantuknya lagi. Matanya
perlahan terpejam. Maura tertidur tertelungkup diatas meja ruang
tamu yang berkilat akibat pantulan cahaya petir yang menerobos
masuk lewat kaca jendela berukuran besar. Kedua tangannya
53
melipat diatas meja. Rambutnya yang tergerai hampir menutupi
setengah mukanya. Selimut yang dibawanya tadi kini melorat,
hanya menutupi tubuhnya sebatas pinggang.
54
diluar dari kesadaran. Maura semakin takut dengan perbuatan
Fathir padanya.
Lalu kenapa. Apa kau lupa bahwa kau telah menjadi istriku. Fathir
kembali mencium Maura sambil melepasi satu demi satu kancing
baju istrinya.
Diluar petir dan kilat silih berganti meneror malam yang dingin
karena hujan malah semakin bertambah deras. Fathir mungkin
telah kehilangan akal sehatnya. Dibawah pengaruh alcohol dirinya
telah lupa bahwa pernah bersumpah untuk tak sekalipun sudi
menyentuh Maura. Dan malam ini nampaknya hal tersebut
menguap entah kemana.
***
55
Dengan malas Fathir menarik selimut untuk melindunginya dari
silau yang tengah memancar. Dan seiring itu dia mulai sadar dari
tidurnya dan mulai mengingat sedikit kejadian demi kejadian malam
tadi. Sekarang Fathir mendapati dirinya dalamkeadaan berselimut
sedang dia tidak mengenakan pakaian. Bayangan jelas mulai
berkelebat dipikiran Fathir tentang sesuatu yang telah dilakukannya
bersama Maura. Orang yang paling dibencinya. Fathir terhenyak
ditempatnya, saat ingatan itu semakin jelas. Ingatan saat dirinya
menyentuh perempuan itu. Menjadi penguasa atas Maura.
Melampiaskan hasrat bergelora yang meluap tak terbendung,
merajai seluruh system pertahanan yang susah-susah dia bangun
sebelumnya. Rasa lelah yang masihbelum lagi hilang. Dan begitu
terkejutnya Fathir setelah sadar bahwa apa yang dilakukannya
dengan mara bukanlah mimpi. Itu kenyataan. Segera dirinya
bangkit dan berjalan menuju kamar.
56
malam tadi terulang kembali. Alasan apa yang akan dia
pertenggungjawapkan pada dirinya sendiri, jika ternyata dia
melakukannya dengan kondisi penuh kesadaran.
***
57
Sekali-kali datang lebih awal memang bagus, tapi dua jam lebih
awal sepertinya terlalu berlebihan Semua yang ada disana
mengulum senyumnya. Ternyata pikiran mereka dengan sang
menejer sama saja.
Dan hari demi hari berlalu. Kejadian yang sangat pelik berawal dari
malam itu semakin membuat hubungan antara Fathir dan Maura
58
menjadi semakin renggang. Fathir dan Maura sebisa mungkin untuk
tidak saling berinteraksi. Mereka sekarang seumpama mahnet yang
saling tolak menolak. Menghindar pada kedua sisinya. Masing-
masing membentengi diri. Tak ada satu pun kemungkinan bagi
Maura dan Fathir untuk hidup bahagia bersama. Semua upaya
untuk menyakiti istrinya telah dilakukan Fathir termasuk menjalin
hubungan terlarangnya dengan Derra. Maura pun sepertinya telah
terbiasa menghadapi situasi seperti ini. Dirinya hanya bisa berharap
agar cobaan hidupnya akan segera berakhir.
Lelaki Misterius
59
Siapa orag itu??
Mengagumkan
60
terang-terangan berselingkuh. Malah sebaliknya. Entah karena
termakan racun ketenaran sang actor, mereka menganggap Maura
lah yang menjadi pengacau diantara hubungan Fathir dan
kekasihnya Derra. Maura hanya seorang miskin yang sangat
beruntung karena dia adalah perempuan pilihan orangtua Fathir,
seorang actor tampan, berbakat dan kaya telah menjadi korban
dalam perjodohan tersebut. Mungkin dalam benak mereka Maura
yang miskin, kampungan, tidak bisa bergaul sungguh tidak setara
dengan keadaan Fathir.
DEG!
Maura!?
61
Fathir sedikit kaget melihat kejujuran temannya itu.
Apa kau buta, Fath Punya istri secantik itu malah disia-siakan.
Setidaknya dia kelihatan lebih terhormat dibandingkan kekasih
disebelahmu.
Sudahlah Rey Siapa saja asalkan jangan Maura. Kau tidak tau
betapa menyebalkannya orang itu
Hah!!! Aku.. Tidak akan pernah. Camkan itu!. Sebagai sahabat aku
hanya ingin menyarankan agar kau tak menyesal nantinya. Selama
statusnya masih menjadi istriku. Kau jangan berani macam-macam.
Ingat itu, Rey
62
Pakai otak, dong! Dimana harga diriku kalau istriku sendiri
dengan sahabatku saling bersama, sedang aku masih suaminya!?
Brengsek. Kau
63
Lelaki itu mengenakan jaket hitam mengkilat. Tangan kanannya
memikul ransel. Dan tangan kirinya menjuntai kebawah. Fathir
memperhatikan sesuatu yang membuatnya penasaran. Sebuah
gelang dengan tali-tali hitam melilit dipergelangan tangannya.
Kilatan cahaya logam mulia berwarna perak dengan bentuk mirip
segitiga lancip tidak sempurna tengah berputar-putar.
Fathir membatin.
Menakjubkan
64
Mereka melihatnya mengendarai mobil super keren kesini. Hebat
bukan!
65
Kuberi tau, ya. Perempuan yang baru kau ajak kenalan ini adalah
perempuan yang tidak baik. Tidak ada satu pun orang di tempat ini
yang mau bergaul dengannya. Perempuan yang tidak tau malu dan
sikapnya sangat aneh. Suaminya bahkan tidak mau bersamanya
Jennyfer menunjuk Fathir.
Yang benar, Fath.. Tapi apa Cuma perasaan ku saja. Dia sepertinya
sangat membencimu. Tampangnya tiba-tiba berubah seperti
pembunuh berdarah dingin saat menatapmu.
66
Ku peringatkan padamu perempuan tidak tau malu. Jangan sekali-
kali menampakan mukamu yang sungguh memuakan itu
dihadapanku. Atau kau akan ku bunuh
Alex Cukup, Ucap Maura Lirih. Dirinya pun terkejut tidak pernah
melihat sahabatnya semarah itu.
Keras kepala
Pecundang
67
bersumpah akan membalas semua yang diperlakukan Fathir
terhadap Maura.
Ini persoalan lain. Menyagkut harga diri. Dia tidak boleh semaunya
dengan statusnya sebagai istriku
Hey! Tenang dulu Lagi pula mereka juga tidak melakukan suatu
hal yang kelihatannya melanggar aturan Ujar Tada.
Mungkin saja anak baru itu sahabat atau bahkan terkait keluarga
oleh Maura Faza menimpali.
Derra yang asal bicara tak menyadari akibatnya. Fathir naik darah.
68
Jadi! Artinya secara tidak langsung kau juga mengaguminya,
begitukah?
***
Kelas sunyi bagai kuburan tua hingga mata kuliah hari ini berakhir.
Tanpa disadari oleh Maura seisi kelas tengah memperhatikan gerak-
geriknya. Fathir tidak seperti biasanya yang ketika kuliah usai
langsung menghambur keluar. Ada hal yang membuatnya terhenti
disini. Melihat dengan jelas perhatian khusus yang diberikan lelaki
tersebut kepada Maura. Hingga meyaksikan sendiri saat lelaki itu
menarik lengan Maura membawanya keluar ruangan.
Wanita itu
69
Dia sudah berani bermain diatas bara. Fathir kesal. Marah. Dan
terbakar. Seolah baru saja dihianati.
Di koridor panjang yang berisik. Alex dan Maura disergap rasa sunyi
yang mendalam. Keduanya menikmati kesunyian tanpa mengerti
yang terjadi. Menikmati perasaan yang terlarang. Menikmati cinta
dari sebuah penghianatan. Masih dalam diam ketika keduanya
berhenti di sebuah taman. Memilih untuk duduk dan belum ingin
bicara. Alex tak melepaskan genggaman tangannya. Menatap
kosong menikmati kesunyian dan menutup matanya.
Alex bersamanya..
Maksudmu!?
70
kenapa. Untuk apa. Pertanyaan bodoh
Semua kulakukan untukmu. Harusnya tak perlu kau tanya lagi. Alex
membatin
Kau ini sahabat macam apa?! Bahkan aku pergi jauh pun kau tak
tau. Kau boleh saja tak mengingat ku. Tapi aku tak sedikitpun
melupakan mu.
Alex terpana. Saat kalimat itu dia ucapkan dan seketika itu juga
Maura menangis. Seakan bisa merasakan apa yang telah menimpa
Maura. Alex mempererat gengamannya.
Aku tak akan datang kemari kalau ku pikir yang ku lakukan ini
akan menggaggu kesenanganmu. Bibi Iskandar telah menceritakan
semuanya. Pernikahanmu itu, saat terakhir kali kau bertemu
mereka. Setelah itu, mereka bahkan tak pernah tau bagaimana
kabarmu saat ini.
71
Maura memberanikan diri menceritakan masalahnya kepada Alex.
Tentang perjanjian 3 tahun yang telah disepakati. Tentang
penolakan Fathir dan keluarganya. Dan tentang pernikahan sebagai
topeng demi keselamatan tuan Richman. Maura harus
menyelesaikan hutang janji yang terlanjur disepakatinya. Fathir
harus melakukan ini buka karena dia mencintai Maura, tapi semata
demi kepentingan lain. Penjelasan Maura mengekang keinginan Alex
untuk bertindak. Rasanya ingin sekali marah, teriak, menghajar,
meremuk tulang Fathir hingga hancur tak tersisa. Disatu sisi Alex
ingin segera memawa pergi Maura. Namun di sisi lain tak berdaya
atas permintaan Maura untuk bersabar agar masalahnya
terselesaikan. Alex sangat kecewa. Lengan nya yang kuat, tak
cukup untuk melindungi perempuan yang dia cintai.
Alex, apa tidak sebaiknya aku izin dulu untuk pergi bersamamu?!
72
Bersama Alex setidaknya bisa membuat Maura melupakan
masalahnya untuk sementara waktu. Alex adalah pelengkap hidup
yang sempurna. Yang tidak hanya menjanjikan kebahagiaan, tetapi
dengannya semua bisa menjadi kenyataan. Alex selalu datang
ketika Maura memerlukan bantuan. Maura bisa tersenyum karena
Alex ada disisinya.
Hari ini Maura telah menemukan cahaya dari orang lain saat dia
kehilangan cahanya sendiri.
Maura merengut.
Maura tersenyum.
73
Muka Maura memanas lagi
Ya, aku tau, tapi kau tidak mencintai suamimu dan suamimu tidak
mencintaimu.
Tentang apa ?.
Jawab yang jujur, ra jangan kau paksakan. Aku hanya ingin tau
kejujuran. Aku ingin tau apakah aku ini memiliki tempat dihatimu,
melebihi seorang sahabat.
Jika aku melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan
Fathir kepadaku. Jadi apa bedanya akau dengan Fathir. Maura
malu. Malu dengan dirinya sendiri.
74
Apapun jawabanku itu tetap tidak akan mengubah keadaan yang
telah terjadi. Aku ini sudah bersuami. Dan aku ini tidak boleh
mencintai orang selain suamiku. Ini tentang kehormatan dan
kesetiaan. Meskipun aku tau apa yang telah dilakukan Fathir
kepadaku. Dia bersama siapa. Atau melakukan apa. Aku tak peduli.
Aku tidak ingin disamakan dengannya. Aku membeci apa yang
dilakukannya kepadaku, tapi itu bukan menjadi alasan untuk aku
melakukan pembalasan yang sama. Karena jika suatu hari nanti aku
tidak lagi bersamanya. Aku dapat membuktikan bahwa aku istri
yang menjaga kehormatan keluarga. Aku berbeda dengan dirinya.
Jika suatu saat kelak kita bersama. Maka sedikitpun tak usah kau
khawatirkan apa yang terjadi hari ini. Karena semua sudah ada
dalam rencana Tuhan.
Ayo, cepat keluar sebentar lagi matahari terbenam. Kau tidak ingin
ketinggalan momennya, bukan.
Bisakah kau menyetir lebih cepat. Ini sudah malam dan aku belum
berada dirumah. Ujar Maura dengan wajah cemas.
75
Sangt tidak adil jika ternyata Fathir marah kepadamu. Sedangkan
dia pergi dan pulang kerumah sesuka hatinya. Atau mungkin ssaja
suamimu itu tidak pulang kerumah malam ini. Apa kau lihat tadi
siang di bersama kekasihnya ?!.
Kau bawa dia kemanapun aku tidak peduli. Tapi sikapmu itu sama
halnya merendahkanku. Kau jangan seenaknya jadi orang.
76
Seharusnya kau memikirkan perkataanmu itu baik-baik. Siapa
sesungguhnya yang seenakny bersikap. Alex kemudian berbalik
menghampiri Maura.
Dan kau jangan takut. Mulai sekarang jika ada yang berani
menyakitimu, maka orang itu akan berurusan denganku. Biar ku
remukan seluruh tulang-belulannya. Alex kemudian pergi setelah
pamitan dengan Maura.
Rasa terkejut Fathir belumlah hilang ditambah lagi kini istrinya itu
pingsan. Untungya Maura tidak sempat terjatuh. Berhasil
ditangkapnya. Badan istrinya itu panas dengan kaki yang sangat
dingin. Buru-buru dia menggendongnya membawa keluar.
77
Diruangan luar semua terkejut melihat Fathir sedang menggendong
Maura dengan muka panik.
Kalian pulang saja biar aku yang mengantar Maura ke rumah sakit.
Rey tolong antarkan Derra pulang.
Apa kau masih bisa merengek dalam situasi genting seperti ini.
Cepat sana pulang.
Kenapa kau tanya aku. Bukankah dia seharian dengan lelaki sialan
itu!!!
Mengingat kembali wajah Alex langsung membuat Fathir naik darah.
Apa yang dialakukan seharian ini dengan lelaki itu. Hingga sakit
begini. Coba kau ingat lagaknya tadi. Benar-benar menyebalkan.
78
Sepanjang jalan hingga sesampainya di rumah sakit Fathir terus
saja mengumpat. Melampiaskan kekesalannya terhadap lelaki yang
bernama Alex.
79
keraguan bahwa anak yang sedang dikandung Maura adalah anak
biologisnya.
Memang kau pikir apa yang akan ku lakukan dengan Maura. Kalian
lihat sendirikan bagaimana siakpku kepadanya dan bagaiman
sikapnya kepadaku.
Kau teruslah saja membela perempuan ini. Kau tidak tau kah
bahwa lelaki itu sudah lama sekali memiliki hubungan dengan
Maura. Jauh sebelum aku menikahinya. Dan sekarang aku malah
berpikir perempuan ini ternyata tidak selugu yang kita lihat.
80
Menunggu sampai anak itu lahir aku bahkan berpikir untuk segera
menggugurkan kandungannya.
Apa kau yakin anak itu bukan anakmu ? Reyahan menyerang balik
Fathir.
Reyhan menunggu Maura sampai sadarkan diri dia hanya ingin tau
kebenaran yang sesungguhnya. Dia tidak yakin Maura melakuakan
tindakan bodoh seperti itu. Sekitar setengah jam berlalu. Maura pun
terbangun dengan tubuh yang masih lemah. Dia menyarankan pada
Maura untuk banyak beristirahat dan makan yang teratur. Hingga
Maura merasakan konsinya mulai membaik dan dia ingin pulang.
Reyhan mengantarnya kerumah. Namun di rumah tidak ada siapa-
siapa. Melihat itu Reyhan merasa iba pada Maura. Dengan kondisi
yang sedang mengandung dan sakit suami atau sanak saudara
tidak ada disampingnya.
Tentu.
81
Dan itu penyebab menyapa dia pergi. Benarkan, Rey...
Aku sudah tau itu, Rey Mungkin dia tidak akan mau anak ini lahir.
Meskipun ini semua kesalahnnya. Dia yang membuatku begini.
Bola mata biru yang terlihat berkaca-kaca. Dia sangat kecewa atas
pemikiran yang tidak manusiawi untuk menggugurkan anaknya ini.
Anak ini tidak bersalah pikirnya.
Mungkin dia sangat membenciku, Rey Aku sadar hal itu. Tapi aku
pun ingin sekali pergi dari kehidupannya, ini masih menunggu
hingga waktunya tiba. Jika kelak aku sudah berpisah dengan Fathir,
mungkin aku tidak akan lagi muncul dihadapannya.
82
tertunduk lemas, menyesal kenapa selama ini dirinya ikut menjadi
pecundang. Membiarakan kejahat terjadi didepan mata kepalanya
sendiri.
***
Ini hari ke tiga Maura tidak masuk kelas. Alex cemas karena telah
mendatanginya ke rumah namun tak seorangpun ada disana. Dia
coba menghubunginya. Namun Maura selalu beralasan dan
menghindar. Alex merasa janggal, karena dia merasa Maura
menyembunyikan sesuatu terhadap dirinya.
Hello.. Maura kau bisa temani aku keluar sebentar? Aku akan
kerumah menjemputmu..?
Dan kau tidak ingin aku tau kau berada dimana. Begitukah...!!!
83
Tidak. Aku beberapa hari tidak pulang kerumah. Jawab Fathir
dingin.
Jika terjadi suatu hal kepadanya, maka orang pertama yang ku cari
adalah dirimu. Ingat itu. ujar Alex menunjuk muka Fathir.
Apa kau tidak tau siapa yang berkuasa disini. Cari mati rupanya.
Ujar Fathir sombong.
Kau mau aku menjawab apa?!. Heh Meskipun aku tau aku tidak
akan mengatakannya kepadamu.
Kalau hanya ini kemampuan yang kalian miliki ini hanya membuat
lelucan ditanganku. Aku bahkan telah menghadapi ribuan
pecundang seperti kalian ini.
84
Alex marah, kesal, muak dengan tingkah Fathir yang sok hebat.
Padahal kemampuan berkelahinnya jauh dibandingkan dirinya.
Bayangkan saja geng besar yang telah lama berkuasa di wilayah ini
dihajar olehnya tanpa sempat member perlawanan yang berarti.
Alex sesuai tampannya yang keras. Dia juga memiliki kemampuan
berkelahi jauh diatas rata-rata. Pukulannya cepat dan tepat.
Badannya gesit menghindar serangan. Fathir pun mengakui
lawannya kali ini sangat tangguh. Pukulannya sangat keras
menyakitkan hingga ke saraf. Orang seperti Faza pun yang dikenal
sebagai ahlinya dalam perkelahian dan tidak pernah kalah melawan
siapapun. Kini tersungkur menahan sakitnya npukulannyang tepat
mengenai tulang rusuknya.
85
Maura menagis sambil terus menarik lengan Alex menbawanya
pergi menjauh dari tempat ini. Kenapa semua menjadi semakin
runyam pikirnya.
Apa yang kau lakukan, Lex Sudah ku bilang jangan kau tambah
mempersulit posisiku,. Bukannya kau sudah paham dengan
kondisiku yang masih menjadi istrinya. Kita tidak bisa berbuat apa-
apa.
Jika aku tak segera datang. Kau akan memkulnya mungkin hingga
mati. Yang jadi permaslahannya adalah itu pasti akhirnya akan
mrenyulitkanku.
86
Dari dulu aku selalu menggunakan aroma ini. Dengan merk yang
sama. Dan kau biasanya tidak ada komentar dengan aroma ini.
Aku tak mengerti bau apa yang kau maksud. Sepertinya aku juga
tidak salah menggunakan parfum. Sambil mengendus aroma yang
ada pada bajunya.
Beberapa menit berlalu. Tak ada kata yang mampu terucap dibibir
Maura. Dia bingung Harus bersikap bagaimana.
87
Kau tidak perlu terkejut. Aku ini sahabat dekatmu. Kita telah
banyak menghabiskan waktu bersama. Aku sangat mengerti dirimu,
begitu pula sebaliknya. Jadi kau tidak perlu menutupi apapun
dariku, karena cepat atau lambat aku akan mengetahuinya.
Aku baru mengetahui bahwa aku hamil. Itulah alasan mengapa aku
menghindarimu beberapa hari yang lalu.
88
Alex menatap menoleh ke arah Maura. Kekesalannya bertambah
dua kali lipat.
Jangan bicara hal yang tak masuk akal. Kita hampir tabrakan gara-
gara perkataanmu itu.
Apa yang kau lakukan dengan orang itu. Kau membuatku kecewa.
Kau membohongiku!!! Teriakan Alex terdengar hingga keluar
mobil.
Bukankah antara kau dan dia tidak ada hubungan apapun. Kalian
di depanku seperti saling acuh. Bicara tentang pernikahan pura-
pura. Dan bersikap seolah tidak saling cocok satu sama lainnya.
89
Maura hanya bisa menggelengkan kepala. Air matanya jatuh
berguguran.
Barusan itu seperti sebuah granad yang baru saja meledak dalam
dada Alex. kepalanya serasa mendidih dan kemarahnnya
mengamuk ingin keluar dalam dirinya.
Orang itu. Kali ini jika bertemu kembali. Tidak akan ku maafkan
lagi. Dia harus mati ditanganku.
90
Alex memang sangat kecewa terhadap Maura. Tetapi kemarahannya
terhadap Fathir membuatnya merasa kasian kepada sahabatnya itu.
kepada siapa lagi Maura meminta dukungan, jika bukan kepada
dirinya. Apalagi di saat-saat sulit seperti ini. Sahabat sejati adalah
orang yang membuktikan bahwa dirinya tetap ada meskipun masa
sulit menghampiri sahabtnya.
Malam ini dan seterusnya. Kau tinggal di apartemen ini. Dan aku
akan mencari tempat lain untukku tinggal.
Aku harus pulang. Aku tidak boleh berada disini. Fathir tidak boleh
mengetahui hal ini.
Aku sangat tau apa maksud dari perkataanmu itu. tetapi tidakkah
kau berpikir. Aku ini hamil dan orang yang dituduhkan
menghamiliku adalah dirimu. Meskipun aku harus keluar dari rumah
itu, maka apartemenmu ini buklan pilihan yang tepat.
91
Dan jika nanti. Fathir menilaiku sebagai istri yang tidak
bertanggungjawab, karena meninggalkan rumah. Apa yang bisa kau
jadikan jaminan?!
Maka dia adalah orang yang paling tidak tau diri yang pernah aku
temui. Sekarang dengarkan baik-baik perkataanku
Kedua, sejak awal pernikahan kalian, dia tidak peduli apapun yang
kau lakukan terhadap hidupmu.
92
***
Coba saja seandanya tadi Maura tidak datang kita semua bisa saja
tewas ditanganya. Ungkap Reyhan.
93
Apanya yang untung. Perempuan sialan itu membawa sial. Semua
kejadian memalukan ini tidak bakal terjadi kalau bukan karena dia.
Kalau bukan karena Maura juga. Kau pasti sudah tewas. Kalau
istrimu itu memanga jahat mengapa tidak dia biarkan saja Alex
memukulimu hingga mati. Jadi secara tidak sengaja kau telah
berhutang nyawa kepadanya.
Sejak awal aku tau Maura tidak bersalah. Dia hanya perempuan
yang datang di kehidupanmu karena perjodohan orangtuamu. Ku
rasa Maura pun tidak inginkan suami sepertimu, seperti layaknya
dirimu yang tidak inginkan dia menjadi istrimu. Karena dalam hal ini
Maura tidak mendapat keuntungan apapun dari pernikahan kalian.
Untuk memenuhi tanggungjawab sebagai suami pun kau tak bisa.
Yang kau lakukan adalah menyalahkan Maura atas semua kesalahan
yang tidak dia lakuakan.
***
94
Sikap Alex yang demikian itu tidak lain untuk keselamatan Maura
dan kandungannya. Fathir yang tidak inginkan anak itu lahir
mungkin saja bertindak nekat mencelakakan Maura demi tercapai
keinginannya. Jika Maura di sini, Alex dapat dengan mudah
memantau keadaannya. Itu lah yang menjadi pertimbangan besar
Alex meminta agar Maura tetap tinggal disini. Dan Maura meskipun
awalnya tidak setuju, kini mulai menerima pemikiran sahabatnya
itu. baginya Alex adalah lelaki yang bertanggungjawab dan pasti
akan melindunginya.
Ketika genap tiga bulan Maura tidak ada di rumah ini barulah Fathir
merasakan kejanggalan itu. Rasanya ada yang kurang. Bukan
karena dia merindukan Maura, tetapi karena dia sudah terbiasa
dengan kondisi tersebut. Maura ada di rumah dan Maura tidak ada
di rumah bagi Fathir sama-sama tidak menyenangkan bagi dirinya.
Fathir tidak punya nomor hand phone untuk dihubungi. Namun dia
tau kepergian Maura ada hubungannya dengan Alex. orang itu jelas
mengetahui dimana sekarang istrinya berada. Berinteraksi dengan
Alex sama halnya ingin mencari penyakit. Ketidak senangan Alex
terhadap Fathir telah dibuktikannya sendiri. Fathir malas jika harus
membuat keributan.
95
Bagaimana aku bisa menemukannya. Tidak ada sedikitpun kabar
yang diberitahukannya kepadaku.
Apa kau punya nomor hand phonenya. Sini aku akan mencoba
menghubunginya. Minta Reyhan.
Aku yakin sekali. Perempuan itu ada di tempat Alex. Alex pasti tau
itu.
Malas sekali harus berurusan dengan orang itu. Ujar Faza ketus.
Terserah apa maunya. Aku tak peduli. Matipun aku tak peduli.
Anak yang terlahir dari rahim Maura Zulqarnaen adalah anak laki-
laki yang tampan. Seperti halnya obat, anak itu telah
menyembuhkan perasaan sakit hati yang di derita ibunya bertahun-
tahun lamanya. Maura tersenyum bangga melihat bayi kecil yang
sedang tertidur dipelukanya. Semangat hudup yang dipancarkan
oleh sang anak, membuat Maura semakin merasa kuat. Demi anak
96
inilah Maura berjanji akan terus hidup bersemangat untuk
memberikan hal yang layak kepada buah hatinya.
Dan tidak lama setelah kejadian itu. Fathir mendapat kabar bahwa
Ayahnya meninggal dunia. Ayahnya meninggal akibat penyakit
jantung yang telah lama di deritanya. Kondisi beliau yang sudah
lama koma, membuat sanak keluarga tidak terlalu terkejut dengan
kejadian tersebut. Upacara pemakaman dihadiri oleh banyak orang.
Dari rekan bisnis, sahabat dan keluarga. Hanya Maura yang tidak
ikut hadir di situ. karena tepat hari itu Maura melahirkan dan dia
tidak mengetahui kabar meninggalnya Tuan Richman.
Dia tidak ada disini. Dan apa lagi maumu. Harusnya kau senang
dengan kepergian Maura.
97
Ada yang inginku bicarakan dengannya. Sangat penting.
Kau tidak perlu mencari-cari Maura lagi. Kau tinggal tunggu hari
perceraian kalian berdua.
Kenapa kau tidak segera pergi dari sisni. Atau kau ingin mati di
tanganku.
Bawa aku ke tempat Maura berada. Aku hanya ingin beritahu dia
bahwa Tuan Richman, Ayahku. Kemaren meninggal dunia. Dan dia
berpesan agar Maura kembali pulang kerumah.
98
merupakan orang yang sangat penting bagi Maura. Beliau sudah
dianggap sebagai Ayahnya. Akhirnya Alex mengantar Fathir ke
kediaman Maura.
Perempuan itu terkejut saat melihat siapa yang sedang dibawa Alex
ke hadapanya. Lelaki yang mukanya penuh luka dan lebam. Rasa
khawatir sekaligus terkejut menghampiri Maura seketika.
Mungkinkah Alex memaksa Fathir menjenguknya kemari.
Kau mencariku?
99
Aku hanya ingin memberitahukan kepadamu bahwa Tuan Richman
telah meninggal dunia.
Bagaimana ini. Aku tidak sempat menemuinya. Aku tidak bisa lagi
bertemu dengannya
Dia tau. Tapi seandanya dia sempat liat anak ini. Pasti dia bahagia
sekali.
***
100
Semenjak kembalinya Maura kerumah ini ada sesuatu yang berbeda
di rumah ini. Suara tangisan bayi. Terkadang Fathir menemui suara
tangisan itu di tengah malam saat dia baru pulang ke rumah atau
pagi hari. Tetapi untungnya karena kamar Maura berjauhan dengan
kamar Fathir suara tangisan bayi itu tidak terdengar sampai masuk
kedalam kamar.
El tidak tertidur waktu itu. Fathir hanya menyapa bayi mungil dalam
keranjang. Memperhatikan matanya dan yang dia lihat adalah
dirinya sediri berada dalam diri El. Benar saja fotonya sewaktu bayi
ini sangat mirip dengan rupa El sekarang. Jika besar nanti anak ini
mungkin persis sekali seperti Ayahnya.
101
Dan yang lain memandangi Fathir bersamaan.
Baiklah kami akan pergi keluar. Dan kau apakah tetap ingin tetap
tinggal? Faza berdiri memandang Fathir yang masih bingiung
menentukan.
Nah.. Benar apa kataku kan. Dia memang tidak ingin kita
menggangu rencananya. Faza cemberut mengusap-usap keningnya
yang terasa nyeri.
Baiklah, kalau kau benar tidak ingin ikut. Kami saja yang akan
pergi. Ujar Reyhan.
102
Lah Kenapa lagi
103
belakang pun menhantam mengakibatkan kedua mobil itu terpental
ketepi jurang.
***
104
Kau wanita sialan!!! Jika ini semua ada hubungannya denganmu.
Ingat kau akan mendapati ganjaran lebih dari pada yang kau
pikirkan.
Semua ini tidak ada hubungannya dengan Maura. Aku yakin itu,
nyonya. Ini murni persoalan pribadi kami. Antasa sesama geng.
Apa yang harus kulakukan, Rey Fathir dengan kondisi separah itu.
Aku tidak bisa bayangkan bagaimana karirnya nanti.
Derra histeris sekali pikirnya tidak mungkin menerima Fathir dengan
keadaan seperti ini.
105
Faza yang berada dalam ruangan itu tak tahan lagi melihat
kelakuan Derra pada sahabatnya.
APA KATAMU Dan aku juga tak sebodoh yang kau katakan.
Sebagai kekasih aku tidak bisa menerima jika karirnya akan hancur.
Terlebih lagi apa yang bisa ku harapkan dari Fathir sekarang. Tolong
katakana pada temanmu itu. Untuk sementara waktu aku ingin
menenangkan diri. Dan hubunganku dengannya lebih baik break
dulu menunggu waktunya tepat.
Khasandra yang mendengar itu marah bukan main. Kau tak perlu
break. Kau jangan pernah lagi berhubungan dengan adikku.
Sekarang telah Nampak wujudmu wanita murahan..!!!
106
Reyhan mengelamun hingga tak menyadari ada yang berulang kali
memanggil namanya.
***
107
Dan dalam renungan panjang itu. Reyhan melihat seorang anak
yang berlari-lari kecil kearahnya. Disisinya seorang perempuan
berjalan dengan langkah yang sangat cepat. Maura dan El. Istri dan
Anak yang hingga detik ini setia berada di pihak Fathir.
Selamat siang Anak pintar. Tada begitu ceria. Melihat anak ini
tumbuh semakin besar dan semakin mirip dengan Fathir.
108
Itu namanya perban. Orang yang lukanya parah harus di perban,
El? Faza memencet hidungnya.
Pelllban. El mengangguk-ngangguk.
Sebenarnya ada hal yang ingin kusampaikan pada kalian. Tapi ini
mungkin tak ada gunannya lagi. Hanya saja ini lebih kepada
penyesalanku.
Kau salah. Tak ada yang bisa merubah takdir selain Tuhan. Akan
tetapi usaha adalah jalan agar Tuhan mau merubah takdirmu.
109
baru saja menemukan sosok yang tulus. Tidak memiliki motif
tersembunyi, karena memang dari awal hingga sekarang Maura
adalah orang yang paling dirugikan dengan adanya pernikahan ini.
Hingga saat inipun semua tuduhan kepadanya tidak terbukti,
sebaliknya Maura lah yang telah tersakiti.
Aku harus kembali bekerja. Nanti malam kami akan datang lagi.
Jika terjadi perkembangan pada diri Fathir, ku harap kalian mau
memberitaukannya kepadaku Ujar Maura.
Tapi kalian tentu menyadari satu hal. El itu ciri-ciri fisiknya sangat
mirip dengan Fathir. Dia memang anak Fathir. Tak ada yang bisa
mendustakan kenyataan ini. Ujar Tada.
110
Sesampainya di ruang rawat inap. Maura masuk meletakann bekal
yang dibawanya ke atas meja.
Apa itu?!
Makanan untukmu.
Maura menganguk
Setelah beberapa bulan tinggal di rumah sakit. Hari ini Fathir sudah
diizinkan pulang kerumah. Sebab luka-lukanya sudah memulih. Dan
ketika kesehatannya kondisi tubuhnya normal kembali, maka
rencana untuk oprasi kaki sebelah kanannya. Namun sesampainya
di rumah Fathir tidak bisa leluasa seperti dahulu. Kini dia harus
menggunakan tongkat untuk membantunya berjalan. Dan dia
meskipun mencoba keras untuk melakukannya sendiri, tapi
keadaannya ini mengharuskannya untuk menerima bantuan dari
Maura.
111
Maura terenung. Fathir untuk apa bertanya seperti itu.
Apa-apaan kau ini. Apa yang kau katakan itu salah. Perubahan
yang kumaksud tidak ada hubungannya sama sekali dengan
penampilanmu sekarang. Jika kau mempermasalahkan penamilan
fisik mu ini. Kau hanya butuh kesabaran untuk terus berobat.
Kenapa kau begitu panik?!
Dirimu sekarang jauh berubah. Kau lemah, cemas dan takut. Itu
bukanlah dirimu yang dulu pernah ku kenal. Fathir itu selalu merasa
paling kuat. Merasa jadi yang hebat. Dan merasa kau adalah lelaki
paling tampan. Dulu tak ada hal yang pantas untuk kau cemaskan.
Ingatlah, kau adalah pribadi yang penuh percaya diri, jadi jika
kecelakaan ini telah membuat tubuhmu rusak. Itu tidak menjadi
penghalang besar bagimu untuk tetep semangat. Karena harusnya
jiwamu tidak akan terpengaruh dengan apapun yang menimpamu.
Itu idak boleh mengurangi rasa percaya diri yang kau miliki.
Sekarang ini yang menjadi permasalahan adalah bukan tubuhmu
saja yang lemah tapi juga jiwamu. Kau kehilangan semangat dan
percayadiri itu
112
Fathir tersentak. Tak menyangka perkataan itu malah datang dari
Maura. Orang yang kemudian membuka pikiranya. Menyadarkannya
bahwa ada orang-orang yang masih percaya pada dirinya hingga
sekarang. Yang tidak berubah terhadap dirinya.
Luka itu akan segera sembuh. Sakit itupun akan terobati. Tapi
percayadiri itu kau yang tentukan. Itu tergantung padamu.
Bergantung pada dirimu sendiri. Intinya kau harus percaya kau
mampu melewatinya. Yakin, semua akan berjalan lancar.Kemudian
Maura meningalkan Fathir. Berharap suaminya memikirkan
perkataannya.
***
Akhirnya hari-hari yang sulit itu harus tetap di lewati. Namun dia
tak menduga, jika sekarang hidup Fathir sangat bergantung pada
Maura. Dari menyiapkan makan, menyiapkan peralatan mandi,
hingga menyiapkan untuk tidurnya. Keterbatasan inilah yang
membuat Fathir menyadari betapa berarti bantuan Maura selama
ini. Maura adalah tipe perempuan yang pedulidan sangat teliti. Tak
afa satupun hal yang terlewatkan dari pantauan Maura. Hal inilah
yang akhirnya sedikit demi sedikit menggeser pandangan Fathir
tentang Maura. Dia tak seburuk yang father kira. Prasangkanya lah
yang membentuk presepsi buruk tentang Maura selama ini.
Sekarang Fathir tidak bisa mengelaknya Maura telah membuktikan
pengabdian dan kesetiaannya sebagai seorang istri. Komitmen yang
tak pernah berubah dari dulu hingga sekarang. Ini berbeda dengan
kebanyakan orang yang dulu dekat dan di percaya Fathir. Semua
menghindar. Semua menjauhinya dengan alasan yang tidak bisa di
terima.
113
dengan apa yang dilakukannya kepada Maura. Hal yang kemudian
menyakitkan Fathir adalah Maura tidak pernah sedikitpun membalas
perbuatannya itu dengan sikap yang buruk.
Fathir mencoba untuk duduk, tapi tak bisa. Usahanya itu membuat
rasa sakitnya makin bertambah. Hingga menyebabkannya sulit
bernafas.
Aku tau. Tapi tanganku ini masih sakit!. Tidak mungkin melakukan
hal itu!! Diluar kehendak Fathir juga. Tapi mulutnya selalu
mengeluarkan kata-kata kasar jika berhadapan dengan perempuan
ini.
Maura tak bicara. Dirinya sibuk membuka laci yang berada dibawah
meja kecil samping ranjang tesebut. Kemudian pergi keluar setelah
itu.
114
yang sempit dan sederhana sangat kontras dengan kamar miliknya.
Maura tak memiliki banyak prabot. Hanya ada lemari pakaian, rak
sepatu, meja belajar, dan televisi ukuran sedang. Di ruangan inipun
bahkan tidak memanjang foto. Kemudian matanya terhenti pada
sesuatu yang tengah terbaring telentang disana. Seorang anak kecil
yang tengah tertidur pulas didepan televisi yang masih menyala,
tangan kanannya terlihat sedang memegang botol susu yang isi
tinggal seperempat. Kasian sekali pikir Fathir.
Rambut Maura yang tidak terikat lagi nampak tertiup angin yang
melewati jendela dari arah belakang ranjang. Fathir terkejut ketika
sadar bahwa jantungnya berdetak lebih kencang. Dia dikejutkan
oleh sesuatu yang tiba-tiba merenggut perasaannya. Sukar
dipercaya, jika ternyata tiba-tiba matanya mulai memandangi
dengan lekat sosok disampinnya itu. Mulai dari baju yang dikenakan
115
Maura. Baju tidur longgar berwarna krem dengan lengan pendek
dan celana yang mencapai lutut saja. Kaki Maura yang sebelah
kanan tengah melipat keatas ranjang dan satunya menjuntai. Kaki
itu indah masih sama seperti waktu kali pertama Fathir melihatnya
di pesta perkawinan itu. Pandangan itu kemudian singgah pada
tangan yang kini tengah berhati hati membersihkan luka disekujur
tubuh Fathir menggunakan handuk kecil. Tangan yang mulus
dengan jari-jari yang lentik. Fathir meneruskan pandangannya pada
wajah yang memiliki alis mata pedang yang indah. Bulu mata yang
lentik nampak berkerjap-kerjap di bawa kelopak mata besarnya.
Dan sampai pada bibir dengan lekuk yang mengagumkan. Saat itu
suara jantunya tiba-tiba saja terasa berdegup ditelinga Fathir. Tepat
ketika Maura menyentuh luka dibagian dada kirinya. Fathir pun
seolah tersengat sesutu. Tanpa sadar saking terkejut Fathir
terperanjat dan langsung memegangi tangan Maura. Tak
dibayangkan sebelumnya ternyata tanggan itu terasa lembut
digenggaman Fathir.
Fathir meringis.
116
mampu mengalihkan pandangannya kearah orang yang berada
disampinya itu.Dan Fathir telah pasrah. Hatinya telah berkata lain.
Satu hal yang tidak dia mengerti. Atau mungkin sesuatu yang tak
pernah dia sadari sedari dulu. Tentang Maura. Perempuan yang
secara status adalah istrinya. Perempuan yang setiap hari
melakukan kewajiban sebagai seorang istri dengan batas-batas
yang telah ditentukan sejak dulu. Sejak pertamakali mereka
menandatangani perjanjian itu. Maura yang sedari dulu tak pernah
sudi dianggapnya sebagai istri. Maura yang tak pernah dipedulikan
tentang keberadaannya dirumah ini. Maura yang selalu menjadi
bahan pelampiasan kekesalannya. Maura yang tak berhenti
ditatapnya dengan tatapan yang menjijikan, memuakan,
menyebalkan. Bahkan Maura yang tak pernah Fathir sadari bahwa
bagaimanapun dia itu adalah seorang istri yang sangat
bertanggungjawab akan kewajibannya terlepas apakah itu hanya
berupa status palsu. Seorang Ibu yang sangat mencintai anaknya.
Seorang perempuan yang tidak hanya memiliki kecantikan hati tapi
ternyata juga seorang perempuan yang memiliki kecantikan
sempurna dimata laki-laki. Sedang Fathir tidak mungkin
memungkiri hal itu. Karena bagaimanapun dia juga seorang laki-
laki. Pemandangan itu terlalu jelas saat ini. Bahkan sangat dekat
sekali.
117
Maura... Niat Fathir ingin mengucapkan terimakasih, tapi saat
Maura malingkan wajah kearahnya. Fathir benar-benar kehilangan
suaranya.
Sedang Fathir yang sejak tadi tidak bisa tidur. Entah mengapa dia
tidak mau kembali kekamarnya disana. Ada keinginan yang
bergejolak di hati Fathir. Keinginan untuk terus bersama Maura.
118
Fathir
Aku mimpi buruk. Mimpi itu sangat nyata. Hingga akupun dapat
merasakannya.
Aku hancur. Aku merasa tak berguna. Fathir kecewa pada dirinya
sendiri. Di pelukan Maura dia tak berhenti menangis.
119
mengapa ia ingin segera sembuh. Perempuan yang kini menjadi
seseorang yang penting dalam hidupnya. Dan karena Mauralah
akhirnya Fathir mau berobat intensif di Singaphore.
120
Sejak 3 hari yang lalu,petugas yang bekerja di kediaman keluarga
Richman sibuk dengan tugasnya masing-masing. Mereka hilir mudik
membenah setiap sudut rumah, membawa beberapa peralatan
dekorasi untuk ruang yang nanti malam yang akan di hadiri oleh
orang-orang penting.
Ya, Aku tau. Memang sebentar lagi akan di mulai. TIba-tiba ada
perasaan aneh yang bergelayaut dipikiran Fathir. Ingin sekali di
tanyakannya tentang mengapa Maura seharian tidak terlihat.
121
Semua orang nampak bertepuk tangan mennyambut kedatangan
Fathir. Lelaki itu tersenyum saat berjalan menuju panggung. Fathir
nampak gagah memakai jas putih yang pada setiap kancing, lipatan
kantong dan kerahnya berwarna hitam dipadukan dengan dalaman
berwarna putih dan dasi hitam. Celana hitam yang dikenakannya
nampak serasi dengan sepatu kulit mengkilap dengan warna yang
serupa. Pesta semakin semarak dengan tepukan tangan dan kilatan
kamera dari wartawan. Fathir tersenyum hambar sebab tak
ditemukan tanda-tanda keberadaan Maura. Mengapa istrinya itu
belum juga datang.
Dan ditengah hiruk pikuk itulah Fathir disergap rasa sunyi. Teringat
dia akan kejadian yang telah berlalu. Tentang lampu mobil yang
menyilaukan mata. Jalan beraspal yang licin. Rimis hujan yang
mengaburkan pandangan. Batu tebing tinggi menjulang laksana
terror hantu malam yang tak bisa terhapus dalam memori. Suara-
suara music itu berubah menjadi suara deru mesin mobil yang terus
mengejarnya. Ingin menghantam mobilnya, tetapi kemudian Fathir
membanting stir. Dan mobil terpental 2 km dari badan jalan.
Melayang kearah didnding tebing disampingnya. Membuat mobilnya
hancur dan hampir membuat hidupnya berakhir. Fathir memang
terhindar dari kecelakaan maut, akan tetapi sebagai gantinya kaki
kirinya patah. Dadanya terkoyak dan sebelah mukannya tergilas
aspal.
Trauma itu menghantuinya sepanjang hari. Rasa sakit fisik dan juga
tekanan batin. Hampir membuatnya putus asa. Di saat semua orang
pergi menjauh. Untungnya dalam keputusasaan itu Maura hadir
untuk memberinya dorongan. Tidak ada lagi keraguan saat Maura
ada di sampingnya. Rasa takut dan cemas itu pun menghilang. Yang
ada hanya keberanian. Dan keberanian itu adalah kenyataan yang
telah Maura berikan. Malamini pun Fathir sangat merindukan
kehadirannya.
122
Apa yang kau lakukan disini?. Kata Fathir yang nampak masih
tersengal mengatur nafasnya yang berantakan.
Maura mencoba untuk mengerti apa yang ada dalam pikiran Fathir.
123
kemewahan yang biasa dia miliki. Padahal tadi dia hanya ingin
mengatakan jangan pergi
Semua tidak akan selalu sama. Seperti langit yang tidak selalu
cerah. Seperti malam yang tak selalu sepi. Seperti bunga yang tidak
selalu mekar. Atau seperti halnya hidup tak selalu bahagia. Semua
bisa berubah. Tak ada yang kekal. Juga soal urusan hati. Jika pada
124
akhirnya semua kembali pada kehidupan normal. Seperti biasa.
Seperti malam-malam sebelumnya. Dimana Fathir tidur sendiri. Di
kamarnya sendiri. Jadi mengapa Fathir harus gelisah. Apa yang
ingin di tuntutnya dari kehidupan yang patut dia syukuri selama ini.
Harta nan berlimpah ruah. Ketenaran. Kekuasaan. Ketampanan dan
kesempurnaan fisik. Tetapi semua berubah, ketika cinta mengetuk
hatinya.Siapa yang menduga bahwa malam ini Fathir merindukan
Maura.
***
Menurutku kau ajak saja Maura. Hanya dia orang yang paling
berpotensi.
Mustahil. Itu adalah ide yang paling konyol yang pernah ku dengar
dari mulutmu. Tada malah tergelak mengira Reyhan sedang
melawak.
125
Kenapa?!. Apanya yang lucu. Soal berbahasa asing tak perlu
diragukan lagi. Maura siswi terbaik dalam pidato internasional SMA
sederajat dulu. Apa kalian lupa.
Ya... ya... ya Dia juga cerdas, sopan, cantik, dan lain sebagainya.
Begitukah yang ingin kau katakan?.
Pilihan yang tepat itu memang benar. Sangat mustahil itu juga
benar
126
kamarnya. Fathir bergegas menyusuri selasar dan dapur Maura tak
nampak jua. Kemudian Fathir pergi menuju kamar istrinya itu.
Tok-tok-tok!!!
Fathir mengulang beberapa kali dan tak ada sahutan dari dalam. Di
bukanya pintu kamar tanpa izin terlebih dulu. Memang Maura tak
terlihat di dalam. Yang ada hanya El dan anak itu pun sedang
tertidur nyeyak di atas kasurnya.
Maura yang tak kalah terkejut dan malu. mungkin lebih kearah
ketakutan dengan cepat menarik apa saja yang berada didekatnya
saat itu. Selendang hitam yang lebar dipakainya untuk menutupi
kepala hingga dadanya, tetapi malang selendang itu meskipun
lebar, bahannya sangat tipis, jadi meskipun tubuhnya itu tertutupi
masih bisa terlihat samar-samar.
Sejak tadi. Jangan salahkan aku. Pintaunya tidak di kunci. Dan aku
sudah berulangkali memanggil namamu. Debaran itu membuat
Fathir kesulitan bicara.
127
Kau sanagt tidak sopan. Dari tadi membiarkanku berdiri dan bicra
didepan pintu. Fathir merasa sedikit menang. Karena melihat
Maura lebih kelihatan gugup di banding dirinya.
Begitulah Fathir di dalam situasi yang rumit pun. Masih bisa mencari
akal.
128
Ku pikir bisa kita coba. Segera Fathir memotong perkataan
istrinya.
Jadi jika ada hal yang tidak kau mengerti. Langsung tanyakan saja
kepadaku! ujar Fathir.
***
129
Jika mutiara itu indah karena kilaunya,
maka ini lebih dari indahnya kilau mutiara
Jika bunga mawar menggoda oleh harumnya
maka ini jauh menggoda dari sekedar harum bunga mawar
Jika purnama dimalam yang jernih begitu esotic
Maka ini juga tak kalah eksotis dari purnama dimalam hari
Dan jika ternyata semua keindahan itu
berasal dari hal yang sangat sederhana
Sering terlewatkan dan dianggap tak berarti
Maka ini adalah Maura
Maura mengenakan gaun hitam atau tidak bisa juga dikatakan gaun
karena seperti baju terusan hingga lutut yang sangat biasa. Rambut
di ikat kebelakang. Kuncir satu. Rapi dan simple. Mengambarkan
perpaduan antara kecantikan dan kecerdasan.
130
Mereka mugkin banyak yang tidak menyangka pada kesan pertama
bertemu dengan istri dari Fathir Richman sangat berbeda dari apa
yang mereka dengar di media yang menyebutkan Maura seorang
gadis kampung yang tidak bisa bergaul. Jauh dari kesan itu. Maura
menggambarkan pribadi yang sederhana, perempuan pintar dan
penguasaannya terhadap bisnis jauh dibandingkan oleh Fathir.
Beberapa rekan bisnis yang berasal dari Luar negeri bahkan merasa
lebih nyaman berkomunikasi dengan Maura, karena penguasaannya
terhadap topic baik perkembangan bisnis masa depan, konsep
marketing telah mengejutkan banyak orang.alhasil mereka pun
merasa sangat nyaman dan senang dengan istrinya tersebut.
Ingin sekali dia tau apa yang ada dipikiran Maura. Tiba-tiba Fathir
peduli. Tiba-tiba Fathir sedih. Menyadari begitu tinggi batas yang
telah tercipta antara mereka berdua. Tak ada satupun yang dia
ketahui tentang istrinya ini. Tidak satupun yang dipercayakan Maura
kepadanya. Fathir sadar dan menyesali ketidak baikan hubungannya
dengan Maura hingga kini. Kali ini perasaan itu begitu mendesak.
Hingga rasanya sulit untuk mengatur nafas. Saat mengingat
131
perkataan orang-orang yang mengatakan betapa beruntungnya dia
memiliki pasangan seperti Maura.
Benar apa yang mereka katakana padaku. Kau bukan saja cantik
tapi juga punya wawasan yang luas. Fathir terkejut seakan
perkataan tersebut keluar sendiri dari mulutnya.
Malam ini aku tidak pernah merasakan sebahagia ini. Benar apa
kata mereka yang memujimu tadi kau sungguh mempesona cantik
dan cerdas. Aku beruntung mengenal dirimu hingga sejauh ini.
Namun yang disayangkan hanya saja aku sangat terlambat
menyadarinya.
132
komitmen yang telah disepakati. Tidak akan ada kontak fisik.
Seperti halnya ciuman.
Maura menunduk.
Maura menunduk dan menangis. Hati Fathir menjadi perih saat tau
Maura menangis. Ternyata Maura sangat tidak bahagia malam ini.
Dan dialah penyebab utamannya. Dan ciuman yang sempat
menerbangkan Fathir kedalam harapan yang tinggi. Kini
menyisakan rasa yang amat menyiksa.
Air mata itu terus mengalir pelan. Aku sudah terlampau sakit
olehmu. Jangan kau tambahkan lagi. Jangan mempermainkanku.
133
Mereka pun memutuskan tidak saling bicarahingga masuk kamar
masing-masing.
Hari ini
Aku telah menemukan jawaban yang mengejutkan.
134
Dan mungkin cintamu itu adalah benci kepadaku..
Pertengkaran Sahabat
135
Dialah Maura. Sangat dekat namun selalu terlewatkan. Setiap
harinya luput dari penglihatan. Berlalu saja dan tak pernah di
perhitungkan. Dialah Maura cinta yang tak disadari sebelumnya.
Hingga datang hari ini. Saat cinta itu perlahan mulai dikenali.
Mengisyaratkan hal menakjubkan yang masih belum jelas terlihat.
Dan mati-matian dibantah oleh Fathir dengan semua logika. Ketika
cinta itu merubah wujudnya menjadi debaran yang sukar
dikendalikan. Menjadi rasa sesak didada jika berada didekatnya.
Atau menjadi mimpi-mimpi yang selalu mengusik tidurnya. Maka
akhirnya Fathir harus menyerah untuk menutupi perasaanya.
Mengakhiri sandiwaranya.
Ya Aku tau itu kau, bodoh! Tumben kau menelpon jam segini?!!
Tada Nampak kurang senang. Fathir menelponnya pagi-pagi sekali.
Hey jadi apa maumu menelponku jika tak bisa cerita. Tada
menjadi tak bersemangat kembali.
136
Haaahaaa
Iya. Tapi tidak pernah sampai tak bisa lupakan orang itu.
Benar juga ya... Kau bilang sampai tak bisa tidur. Waah!!!
Parah...
Persis orang yang sedang jatuh cinta. Apa kau bisa mengerti
cinta???
Cinta. Kau yakin dengan pikiranmu itu. Bukankah selama ini kita
tidak berurusan dengan hal yang satu itu. Iya. Mereka memang
tidak akrab dengan namanya cinta. Semua wanita yang berada
disisinya semacam hubungan tanpa didasari cinta.
Tapi aku benar-benar tak bisa katakan terus terang. Aku benar-
benar gugup. Membayangkannya pun membuatku demam.
137
Mmmm. M-Maura. Nama itu seperti tersangkut di
tenggorokanya.
Istimu kah?
Maksudmu
Tentu memang sangat pantas untuk di cintai. Tapi coba kau pikir.
Setelah perlakuan burukmu kepadanya. Setelah penghinaan dan
sikap merendahkan. Apa mungkin dia akan menyukai mu.
138
Maura. Maka orang yang paling dirugikan adalah dirinya. Harusnya
kau paham mengapa hingga detik ini dia masih disisimu. Itu hanya
karena janjinya pada ayahmu. Maura menunggu sampai perjanjian
antara kalian berakhir. Bukan karena dia inginkan harta dan
kedudukan. Kau pikir ada perempuan yang mau diperlakuakn
seperti hal yang menimpa Maura. Sedang dia tak mungkin
memperoleh keuntungan dari hidup dengan kondisi yang serba
sakit. Sekarang Tada yang sesak menahan amarahnya atas
pengakuan paling kurang ajar yang pernah didengarnya.
Jika Rey dengar hal ini, aku yakin dia akan marah sekali.
Salah satu...
Alex. Kau ingat lelaki yang hampir menghabisi kita. Untuk apa di
kembali lagi kesini.
Kau pikir mudah mencari perempuan lain. Kau pikir hati ini bisa
berubah semudah kita membalik telapak tangan.
139
Tada tau kalau Fathir pasti kesal dengan penjelasannya tadi. Selama
ini tidak ada yang menghalangi keinginan Fathir. Selama ini pula
Tada tidak pernah tidak mendukung keputusannya. Jika Fathir
marah itu hal yang sangat wajar. Tetapi Tada merasa lega karena
bisa mengutarakan hal yang sudah lama ingin dibicarakannya.
140
Tidak ada yang perlu kutakutkan. Apa yang meski ku rebut darimu.
Bukankah sejak awal Maura memang bukan hakmu.
Rey... Sudah!! Teriakan Tada dan Faza tidak lagi mereka hiraukan.
Aku tau kau iri padaku, bukan...!!! Kau ingin merebut Maura hanya
untuk memuaskan keinginanmu saja. Kau tidak perlu berlagak
seperti malaikat. Coba minta saja dengan baik-baik.
***
Tok-tok-tok...
141
Benarkah itu Maura.
Ada perlu apa? Tanya Fathir ketus. Rasa gugup yang berlebihan
membuatnya selalu tidak bersahabat kepada Maura.
142
Fathir mengambil baki makanan dan meletakkannya diatas tempat
tidur.
143
menyusup kekamar khasandra untung meminjam gaun dan
peralatan makeupnya.
Senyap kemudian...
Aku tidak bisa tidur. Suara lemah itu terdengar seperti bisikan
menggoda di telinga Fathir.
144
Tidur di tempat yang sama. Mungkin tak semudah yang Fathir
pikirkan. Pandangan Fathir turun menyapu tubuh Maura yang hanya
mengenakan baju tidur. Penampilan yang sangat jarang dilihat
Fathir. Sekuat tenaga dia mengalihkan pikirannya untuk tidak
mencoba menyentuh tubuh itu.
Kenapa kau belum tidur. Apa kau tidak menyukai tempat ini.
Fathir merasa sangat risih.
145
Maura telah tertidur. Nafasnya lembut teratur. Tangan Fathir
bergetar saat menyentuh lembut tangan Maura. Tak terasa air mata
menetes dipipinya.
146
bergejolak. Mereka berdua sepakat tenggelam dalam suasana asing
yang memabukan. Di sepanjang malam.
***
Cinta itu tak bisa dipaksakan. Juga tak mampu dipungkiri. Kau tak
bisa berpura-pura menyukai seseorang demi kebahagiaannya.
Karena cara itu pada akhirnya akan membuat orang itu tersakiti.
Tapi kau juga tidak mampu menipu perasaanmu. Meskipun seribu
kali kau katakan tidak, namun hatimu berkata iya.
147
Kau bisa memilih dengan siapa kau akan jatuh cinta. Kau bisa pilih
rupanya. Fisiknya. Kecerdasannya. Kekayaanya. Ketenarannya. Tapi
kau harus tau semua orang berhak dicintai dengan segala
kekurangan yang dia miliki. Mungkin dia tidak seperti yang kau
harapkan. Mungkin karena dia jelek. Karena dia miskin, atau Karena
dia bodoh. Tetapi sampai kapanpun kau tak akan pernah temukan
orang yang kau cari, jika kau tak bisa menerima kekuranagnya.
Jadi menemukan cintai itu perlu kepekaan yang tajam. Dan perlu
melihat dari sudut pandang yang berbeda. Sebab cinta terkadang
malah tidak kau temukan dari keramaian, dia malah sembunyi di
dalam kesunyian. Cinta juga terkadang tak kau sadari karena
terlalu biasa dan tak istimewa, karena sesungguhnya yang luarbiasa
itu sering terlewatkan. Cinta juga terkadang tidak kau temukan
dalam pencarian, karena bisa jadi kau tak pernah terpikir untuk
mencarinya.
Genap satu tahun dan Maura seakan hilang di telan masa lalu.
Seandainnya saja dia tidak nyata mungkin tak sesakit ini. Dan
orang-orang menyadari perubahan sifat Fathir saat ini. Hampir
semua orang-orang terdekat tau penyebabnya. Fathir menjadi
pribadi yang suka menyendiri. Menjadi anti keramaian. Dan berubah
pendiam. Setelah Maura pergi meninggalkanya.
Maafkan aku. Karena aku tidak sempurna. Tidak seperti yang kau
inginkan. Aku terlahir dengan segala kekurangan. Tapi aku tidak
memaksamu untuk menerima keadaanku. Aku hanya ingin kau tau
bahwa sejak pertama aku sangat mencintaimu. Akupun tak
148
berharap kau datang membalas cintaku. Tapi bisakah jangan
membalas cintaku ini dengan bencimu itu.
Kau mungkin tak tau seberapa cintanya aku kepadamu. Dan aku
juga tak tau seberapa bencinya dirimu kepadaku. Ini hanya rasa
cinta tanpa paksaan. Ini hanya keinginan tanpa menuntut untuk di
penuhi. Ini hanya cerita yang tak harus jadi kenyataan.
Mungkin jalan terbaik jika aku pergi dari sisimu. Dari kehidupanmu.
Menghilang untuk selamanya. Seperti rasa cinta yang akan
menghilang dengan sendirinya.
149