Vous êtes sur la page 1sur 1

Untuk Kang Siwar

di Lampung

Assalamualaikum Wr Wb.

Maaf kalau aku tidak mengantarkan Wafi secara langsung ke


Kang Siwar. Seperti yang sudah diceritakan oleh Solihin. Kenapa
aku mengembalikan Wafi kepada Kakang ? bukannya aku marah
tapi khawatir khilaf, kalau tidak aku antar Wafi ke Lampung.
Kenakalan anak-anak apapun namanya aku ikhlas
menghadapinya tapi kenakalan Wafi sudah mengarah ke kriminal
dan kali ini yang jadi korban adalah dewan guru di Ternate yang
nominalnya 4,8 juta. Ulah wafi tersebut bukan yang pertama kali
tapi sudah sering dan berkali-kali. Uang jajan setiap hari kadang
sampai mencapai puluhan ribu aku kasih. Aku tidak menyesal
Kang, tapi aku berharap semoga Kang Siwar bisa mendidik Wafi
jadi lebih baik lagi. Kalau Wafi bercerita tentang kami, silahkan
Kang Siwar saring sendiri mau percaya atau tidak soalnya Wafi
suka berbohong kalau ditanya sesuatu. Dengan sangat terpaksa
Wafi tidak bisa lanjut sekolah di sana karena sudah kelas 6. Tahun
depan baru bisa ulang masuk kelas 6 di Lampung. Kalau Wafi
masih mau sekolah tahun depan, aku akan bantu belikan
keperluan sekolahnya Insya Allah, soalnya di sini Wafi sekolah
susah sekali di suruh belajar, maunya main terus , mau marah
juga capek Kang. Aku harap Kang Siwar tidak marah dan
memaklumi kondisi ini. Aku sakit-sakitan terus memikirkan
kenakalan Wafi Kang. Makanya dengan sangat terpaksa Wafi aku
titipkan di Kang Siwar. Memang anak adalah ujian dari Allah SWT,
mungkin aku belum bisa menjadi orang tua yang baik buat Wafi.
Aku berharap suatu saat nanti, Wafi bisa jadi anak yang dapat
membanggakan Kang Siwar sebagai orang tuanya. Hanya maaf
yang bisa aku sampaikan telah memisahkan Kang Siwar dengan
Wafi selama 12 tahun. Sebagai kakak adik silaturrahim ini tidak
akan pernah putus sampai kapanpun. Jauhnya jarak Lampung
Ternate, jadi hanya lembaran kertas ini sebagai pengantar Wafi
balik ke Lampung.

Mohon Maaf atas kekurangan aku.

Wassalamualaikum Wr Wb.

Adikmu Astuti
Di Ternate

Vous aimerez peut-être aussi