Vous êtes sur la page 1sur 10

VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2016 ISSN 2442 - 2606

JURNAL
BIOTEKNOLOGI & BIOSAINS INDONESIA

Homepage Jurnal: http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JBBI

REVIEW: MIKOREMEDIASI LOGAM BERAT


Mycoremediation of Heavy Metal: A Review
1, 2
Andri Kurniawan *, Nuraeni Ekowati
1
Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Pertanian, Perikanan, dan Biologi,
Universitas Bangka Belitung
2
Jurusan Biologi, Fakultas Biologi, Universitas Jenderal Soedirman
*E-mail: andri_pangkal@yahoo.co.id

ABSTRACT
Heavy metals contamination is a main issue which has negative impacts to environment and
organisms. Various methods have been developed to reduce such pollutants, including
utilization of organisms capability in order to minimize the contamination. Mycoremediation
is one of remediation process in contaminated environment using fungi and its reduction
mechanisms, involving intracellular, as well as extracellular system. There are some species
of fungi that are frequently used as remediator agents, for example Aspergillus sp., Fusarium
sp., Penicillium sp., Phanerochaete sp., Trichoderma sp. There are some methods that have
been used for heavy metal reduction mechanisms such as biosorption, bioaccumulation,
bioprecipitation, bioreduction, and bioleaching.

Keywords: Mycoremediation, fungi, heavy metal, biosorption, bioaccumulation

ABSTRAK
Kontaminasi logam berat adalah suatu permasalahan utama yang berdampak negatif bagi
lingkungan dan juga makhluk hidup. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mereduksi
cemaran, termasuk memanfaatkan kemampuan organisme untuk meminimalkan kontaminan
tersebut. Mikoredemiasi adalah salah satu proses remediasi cemaran di lingkungan dengan
melibatkan fungi beserta mekanisme reduksinya, baik secara intraselular maupun
ekstraselular. Beberapa jenis fungi yang sering dijadikan agen remediator antara lain
Aspergillus sp., Fusarium sp., Penicillium sp., Phanerochaete sp., Trichoderma sp.
Beberapa prinsip yang digunakan untuk menghilangkan logam berat antara lain biosorpsi,
bioakumulasi, biopresipitasi, bioreduksi, dan bioleaching.

Kata kunci: Mikoremediasi, fungi, logam berat, biosorpsi, bioakumulasi

36
Mikoremediasi Logam Berat... Kurniawan dan Ekowati

PENDAHULUAN peran mikroorganisme dalam pereduksian


cemaran yang terdapat di alam sehingga
Salah satu permasalahan lingkungan kondisi lingkungan dapat dimanfaatkan
yang menjadi perhatian masyarakat global kembali secara optimal, aman, sehat, dan
adalah cemaran logam berat yang berkelanjutan.
mengkontaminasi alam dan manusia. Logam Artikel ini bertujuan untuk mengkaji
berat merupakan kontaminan yang kemampuan fungi sebagai mikoremediator di
terpenting di dalam lingkungan (Tangahu et dalam mereduksi logam berat.
al. 2011) dan menjadi permasalahan serius
bagi lingkungan sekarang ini (Fu dan Wang BIOREMEDIASI
2011). Keberadaan logam berat dalam
jangka waktu yang lama dapat menjadi Bioremediasi telah dikenal luas dan
ancaman signifikan bagi kesehatan menjadi teknologi dekontaminasi yang
diakibatkan akumulasi pada lingkungan dan dipandang lebih aman, lebih bersih, harga
sepanjang rantai makanan (Rajendran et al. murah, lebih efektif, mudah dilakukan,
2003; Mkumbo 2012; Verma dan Gupta efisiensi tinggi, dan ramah lingkungan
2013). Pada konsentrasi berlebih, logam (Kensa 2011; Bhatnagar dan Kumari 2013;
berat memiliki efek toksik bagi organisme Kulshreshtha et al. 2014a, Javanbakht et al.
hidup (Chaalal dan Zekri 2005), termasuk 2014) sehingga dapat dimaknai sebagai
hewan (Lone et al. 2008), pertanian (Jaiswal teknologi hijau (green technology) di dalam
2011), dan kemudian menjadi ancaman sistem manajemen lingkungan (Hlihor dan
serius bagi kesehatan manusia (Rai 2008). Gavrilescu 2012). Secara umum, aplikasi
Beberapa jenis logam berat seperti bioremediasi menggunakan organisme
kadmium (Cd), tembaga (Cu), timbal (Pb), hidup, khususnya mikroorganisme yang
nikel (Ni), seng (Zn), dan lain sebagainya digunakan untuk mereduksi polutan (Samal
terdeteksi berada di tanah dan lingkungan dan Kotiyal 2013). Agen biologi di dalam
perairan (Dixit et al.. 2015). Penelitian lain proses bioremediasi disebut bioremediator.
menunjukkan bahwa arsenik (As), tembaga Mikroorganisme membawa materi
(Cu), timbal (Pb), timah (Sn), dan Zn berada genetik alami, kemampuan biokimia, dan
di tanah dan ditransfer ke tanaman melalui sifat fisiologis yang membuatnya mampu
akar, daun, dan bunga (Ashraf et al. 2011) berperan sebagai agen yang ideal di dalam
serta pada beberapa kasus, manusia remediasi polutan (Prakash et al. 2013).
terpapar logam berat melalui ikan tercemar Mikroorganisme tersebut menggunakan sel
logam berat seperti besi (Fe), seng (Zn), atau metabolit mereka berupa enzim untuk
tembaga (Cu), mangan (Mn), kadmium (Cd), mengembalikan lingkungan tercemar ke
dan timbah (Pb) di dalam organ ikan yang kondisi aslinya dengan cara biosorpsi yang
dikonsumsinya (Saeed dan Shaker 2008; dapat terjadi melalui proses kompleksasi,
Ahmad dan Al-Mahaqeri 2015). kelasi, koordinasi, presipitasi, pertukaran ion,
Kontaminasi logam berat di dalam atau proses oksidatif-reduktif (Kumar et al.
lingkungan perlu ditangani dengan baik 2010; Kumar et al. 2011; Sayyed dan Patel
untuk mereduksi toksisitasnya. Namun, 2011; Ahemad 2012; Juwarkar et al. 2014).
metode penanganan membutuhkan biaya Selain itu, mikroorganisme tersebut meng-
tinggi dikarenakan sulit untuk memisahkan hancurkan kontaminan (Adams et al. 2015)
toksisitasnya dari lingkungan (Krishnani dan dan menjadikan logam tersebut sebagai
Ayyappan 2006; Wang et al. 2012). Namun, kofaktor enzimatis (Remy et al. 2013).
aktivitas biologis dipercaya mampu menjadi Sejumlah logam berat atau trace
metode alternatif untuk mengurangi cemaran element seperti kobalt (Co), tembaga (Cu),
logam berat (Dhokpande dan Kaware 2013), kromium (Cr), besi (Fe), arsenik (As), nikel
khususnya menggunakan mikroorganisme (Ni), dan seng (Zn) dibutuhkan sebagai
yang memiliki kemampuan untuk nutrien esensial serta memegang peranan
menghancurkan sejumlah kontaminan penting bagi proses kehidupan organisme.
(Akhtar et al. 2013) dan mengakumulasinya Namun pada konsentrasi yang tinggi di
sebagai biosorben (Javanbakht et al. 2014). atas ambang batas, maka logam-logam
Metode ini dikenal sebagai bioremediasi, berat tersebut berpotensi menjadi racun
yaitu suatu metode dengan melibatkan (Pede 2012).

37
J Bioteknol Biosains Indones Vol 3 No 1 Thn 2016 Hal 36-45

Berbagai mikroorganisme telah tetradekana, pentadekana, heksadekana,


menunjukkan kemampuan resistensinya heptadekana, oktadekana), senyawa
terhadap logam berat di dalam air, tanah, poliklorinasi, logam berat, fenolik dan
maupun limbah industri. Mikroorganisme turunannya, senyawa sianida, pestisida
menggunakan logam berat tersebut sebagai (fungisida, insetisida, herbisida), logam,
mikronutrien dan digunakan dalam proses pewarna industri, lignin dan selulosa, serta
redoks, untuk menstabilkan molekul melalui xenobiotik yang berasal dari industri lainnya.
inteksi elektrostatis, sebagai komponen Fungi memanfaatkan senyawa-senyawa
beberapa enzim, dan pengaturan tekanan yang berbahaya ini sebagai sumber nutrisi
osmosis. Mikroorganisme telah beradaptasi dan mendegradasi atau memfragmentasi
terhadap keberadaan logam esensial polutan tersebut menjadi bentuk lebih
maupun non esensial melalui proses sederhana yang bersifat non toksik (Pinedo-
pengembangan berbagai mekanisme Rivilla et al. 2009; Singh dan Sharma 2013).
resistensi, seperti keluar masuk melalui Kemampuan mikoremediasi untuk
membran permiabel, aktivitas intra- dan mendegradasi sejumlah jenis substrat dan
ekstra-selular, transpor aktif, detoksifikasi polutan bergantung pada enzim yang
enzimatis, dan reduksi ionik (Bruins et al. diproduksi (Kulshreshtha et al. 2014b).
2000; Dixit et al. 2015). Sejumlah enzim yang diproduksi oleh fungi
Bioremediasi menekankan pada antara lain enzim pendegradasi lignin yang
kapasitas maupun aktivitas mikroorganisme meliputi lignin perosidase (LiP), mangan
heterotrofik anaerob maupun aerob dan peroksidase (MnP), enzim penghasil H2O2,
aktivitas mikroorganisme dipengaruhi oleh lakkase, amilase, lipase, dan protease.
sejumlah faktor fisika kimia lingkungan. Fungi memanfaatkan sejumlah pati, lemak,
Faktor-faktor yang dapat secara langsung protein, pektin, selulosa, hemiselulosa
berpengaruh di dalam proses bioremediasi sebagai sumber karbon. Bahkan, beberapa
antara lain sumber energi (donor elektron), fungi mampu mengurai polimer komplek
akseptor elektron, nutrisi, pH, temperatur, seperti keratin, kitin, ataupun lignin
substrat atau metabolit penghambat, bentuk (Adenipekun dan Lawal 2012; Rhodes 2014;
alami polutan (solid, semisolid, liquid, volatil, Gupta dan Shrivastava 2014).
toksik atau tidak, organik atau anorganik), Salah satu contoh fungi yang telah
logam berat atau tidak, bentuk hidrokarbon digunakan sebagai agen bioremediator
aromatik polisiklik, atau bentuk lainnya, serta adalah Saccharomyces cerevisiae yang
diversitas mikroorganisme (Boopathy 2000; mampu mengasorpsi cemaran ion timbal
Mani 2014). (Pb2+) sebanyak 67-82% dan ion kadmium
(Cd2+) sebanyak 73-79 % yang dilakukan
MIKOREMEDIATOR selama 30 hari (Damodaran et al. 2011).
Selain itu, sejumlah fungi lainnnya
Kemampuan mikroorganisme untuk yang telah diteliti dan digunakan sebagai
beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang agen mikoremediasi antara lain Aspergillus
terkontaminasi telah banyak diteliti (Pushkar et sp, Fusarium sp., dan Penicillium sp. yang
al. 2015; Yin et al. 2015). Salah satu telah diuji memiliki toleransi terhadap logam
pendekatan yang telah dilakukan pada proses berat seng (Zn), timbal (Pb), nikel (Ni), serta
bioremediasi adalah mikoremediasi kadmium (Cd) (Iram et al. 2009), Aspergillus
(Agunwamba et al. 2013). Mikoremediasi flavus, A. niger, Fusarium solani, Penicillium
adalah suatu proses pendegradasian atau chrysogenum resisten terhadap kromium
penghilangan toksik dari lingkungan yang (Cr) dan timbal (Pb) (Iram et al. 2012), fungi
tercemar dengan menggunakan fungi filamentus yang mampu mengabsopsi
(Asiriuwa et al. 2013). Aktivitas degradasi atau sejumlah logam berat seperti seng (Zn),
deteriorasi yang dilakuan oleh fungi dikenal kadmium (Cd), timbal (Pb), besi (Fe), nikel
juga dengan istilah mikodegradasi atau (Ni), dan lainnya (Bishnoi dan Garina 2005),
mikodeteriorasi (Gupta dan Shrivastava 2014). fungi dari jenis A. awamori, A. flavus,
Mikoremediasi berperan penting pada Phanerochaete chrysosporium, dan
penanganan limbah yang mengandung Trichoderma viride yang mampu toleran
bahan toksi, seperti senyawa hidrokarbon, timbal (Pb), kadmium (Cd), kromium (Cr),
alifatik hidrokarbon (n-alkana: tridekana, dan nikel (Ni) (Joshi et al. 2011), kelompok

38
Mikoremediasi Logam Berat... Kurniawan dan Ekowati

Trichoderma, yaitu jenis T. asperellum, 2015; Dixit et al. 2015) yang dikerjakan
T. Harzianum, dan T. tomentosum dalam melalui modifikasi kimiawi maupun dengan
penurunan kadmium (Cd) (Mohsenzadeh cara mempengaruhi bioavailabilitas kimiawi
dan Shahrokhi 2014), serta termasuk juga (Harms et al. 2011).
Aspergillus niger dan strain Phanerocheate
chrysosporium yang mampu menghambat Biosorpsi
dan mendegradasi Total Organic Carbons Remediasi cemaran logam berat yang
(TOC) (Maruthi et al. 2013). dilakukan oleh mikroorganisme bertujuan
untuk menghilangkan atau menurunkan
KEMAMPUAN TOLERANSI FUNGI mobilitas logam dan toksisitasnya, salah
satunya melalui mekanisme biosorpsi
Beberapa mekanisme dikembangkan (Congeevaram et al. 2007; Kumar et al.
oleh mikroorganisme untuk mentoleransi 2010; Rani et al. 2010). Biosorpsi dapat
konsentrasi logam berat yang tinggi diartikan sebagai proses penghilangan
(Ahemad dan Malik 2011). Secara umum, logam dari suatu larutan dengan
kemampuan toleransi yang ditunjukkan oleh menggunakan bahan biologis (Gelagutashvili
fungi terjadi melalui dua mekanisme, yaitu 2013). Biosorpsi juga dapat diartikan
pemisahan secara ekstraselular melalui sebagai suatu proses penghilangan logam
khelasi dan pengikatan dinding sel serta berat melalui pengikatan pasif ke biomassa
pemisahan intraselular fisik logam melalui tidak hidup dari suatu larutan dan
pengikatan ke protein atau ligan lainnya mekanisme reduksi ini tidak dikendalikan
untuk mencegahnya dari kerusaan target secara metabolik. Biosorpsi merupakan
selular sensitif logam. Mekanisme proses penyerapan logam secara pasif oleh
ekstraselular berupaya menghindarkan sel sel-sel mikroorganisme, biasanya adalah
dari masuknya logam, sedangkan sistem hasil dari formasi organik komplek-logam
atau mekanisme intraselular bertujuan untuk dengan penyusun dinding sel
mengurangi beban logam dalam sitosol mikroorganisme, kapsul, atau polimer
(Anahid et al. 2011). ekstraseluler yang disintesis dan
Mikroorganisme berperan di dalam diekskresikan oleh mikroorganisme tersebut.
pengendalian toksik logam berat di Hal ini berbeda dengan bioakumulasi yang
lingkungan dengan mengembangkan dideskripsikan sebagai suatu proses aktif
berbagai mekanisme pertahanan yang dapat penghilangan logam berat yang
mempengaruhi transformasi antara bentuk membutuhkan aktivitas organisme hidup dan
terlarut dan bentuk tidak terlarut. energi dibutuhkan di dalam proses
Mekanisme-mekanisme ini merupakan penyerapan kation metalik (Davis et al.
komponen yang terintegrasi secara alami di 2003; Gavrilescu 2004).
dalam siklus biogeokimiawi dan berpotensi Proses biosorpsi melibatkan fase
dalam proses bioremediasi secara in situ padatan (sorbent atau biosorbent; materi
maupun ex situ (Gadd 2000). biologis) dan fase cairan (solvent, pada
Mikroorganisme memegang kunci umumnya berupa) yang mengandung
penting dalam peran geoaktif di biosfere, bahan-bahan tidak larut yang akan diserap
khususnya pada siklus biogeokimiawi dan (sorbate, ion logam) (Das et al. 2008).
biotransformasi unsur, tranformasi logam Berdasarkan ketergantungannya pada
dan mineral, dekomposisi, pelapukan metabolisme, mekanisme biosorpsi dapat
biologis, serta pembentukan tanah dan dikelompokkan menjadi mekanisme yang
sedimen. Semua jenis mikroorganisme, baik bergantung metabolisme (metabolism-
prokariot atau eukariot serta asosiasi dependent mechanisms) dan mekanisme
simbiotiknya dapat berkontribusi secara aktif yang tidak bergantung dengan metabolisme
di dalam fenomena geologikal (Gadd 2010). (metabolism-independent mechanisms)
Beberapa prinsip yang digunakan (Pagnanelli et al. 2000).
mikroorganisme untuk mereduksi logam Pengikatan logam tidak bergantung
berat antara lain biosorpsi, bioakumulasi, metabolisme (metabolism-independent metal
biopresipitasi, bioreduksi, dan bioleaching binding) ke dinding sel dan permukaan
(Rao et al. 2002; Siswati et al. 2009; eksternal hanya terjadi pada biosorpsi yang
Damodaran et al. 2011; Chaturved et al. melibatkan biomassa tidak hidup (non-living

39
J Bioteknol Biosains Indones Vol 3 No 1 Thn 2016 Hal 36-45

biomass). Sedangkan pada metabolism- mikroorganisme tersebut (Chipasa 2003).


independent metal binding melibatkan Keberadaan logam berat berbeda
proses adsorpsi seperti ionik, kimiawi, dan pada setiap level trofik di dalam suatu
fisik oleh grup fungsional dinding sel ekosistem, tergantung pada karakteristik
biomassa. Biosorben memiliki berbagai sisi bioakumulasi logam yang terkonsentrasi.
fungsional seperti karboksil, imidazole, Bioakumulasi logam berat terjadi secara aktif
sulfidril (thiol), amino, fosfat, sulfat, thioether, dan dikendalikan secara metabolik oleh
fenol, karbonil (keton), amida, gugus organisme. Sedangkan bioavailabilitas
hidroksil, fosfonat, dan fosfodiester yang logam berat, akumulasi, dan toksisitasnya
memiliki potensi (Gupta dan Mohapatra tergantung pada variabel-variabel yang
2003; Javanbakht et al. 2014). Interaksi pasif terdapat di lingkungan (Arunakumara dan
dinding sel dengan ion logam dalam proses Xuecheng 2008).
biosorpsi juga melibatkan makromolekul
seperti lipid, protein, dan polisakarida yang Biopresipitasi
terdapat pada permukaan dinding sel Secara prinsip, di dalam proses
(Chipasa 2003). presipitasi terjadi reaksi kimiawi terhadap
Mekanisme biosorpsi merupakan logam berat sehingga terbentuk presipitat
proses kompleks yang dipengaruhi oleh tidak larut dan kemudian presipitat tersebut
beberapa faktor antara lain status biomassa dipisahkan melalui proses sedimentasi atau
(hidup atau tidak hidup, komposisi dinding filtrasi (Fu dan Wang 2011). Presipitasi
sel), tipe biomaterial, sifat kimia larutan diikuti oleh proses koagulasi atau peng-
logam, serta kondisi lingkungan seperti pH, gumpalan yang terjadi di dalam pembentu-
oksigen terlarut, suhu, dosis biosorben, dan kan presipitat hidroksida logam melalui
konsentrasi tinggi dari logam yang tidak penambahan bahan alkali untuk menghi-
berbahaya seperti sodium, kalsium, dan mag- langkan kation logam berat seperti Pb(II),
nesium (Gavrilescu 2004; Hansda et al. 2015). Cd(II), Cu(II) dan Ni(II) (Dhakal et al. 2005).
Di dalam biopresipitasi, pereduksian
Bioakumulasi logam berat menjadi presipitat dilakukan
Suatu organisme memiliki kapasitas oleh mikroorganisme dalam kondisi anaerob
untuk mengakumulasi logam berat lebih dimana proses ini berbeda dengan
tinggi dibandingkan konsentrasi yang biomineralisasi yang terjadi secara aerob
biasanya terdapat di lingkungan. Proses (Martinez et al. 2007). Biopresipitasi
akumulasi ini dapat dikelompokkan menjadi biasanya melibatkan bakteri pereduksi sulfat
biokonsentrasi dan bioakumulasi. (sulphate reducing bacteria) yang mampu
Biokonsentrasi merupakan peningkatan memproduksi H2S untuk mempresipitasi
secara langsung konsentrasi polutan logam (Foucher et al. 2001). Bakteri
sewaktu berpindah dari lingkungan ke suatu pereduksi sulfat memiliki kapasitas untuk
organisme. Sedangkan bioakumulasi adalah mereduksi sulfat menjadi sulfide yang
spesifik untuk organisme hewan dan kemudian bereaksi dengan logam tertentu
merupakan manifestasi dari absorpsi polutan menjadi bentuk presipitat yang tidak larut.
secara langsung yang terakumulasi melalui Selain itu, sistem asiditas direduksi oleh
nutrisi yang ditambahkan (Smical et al. kationnya sendiri dari reduksi sulfat dan
2008). Bioakumulasi logam berat pada melalui metabolisme karbon bakteri (Cao et
organisme hidup dideskripsikan sebagai al. 2009). Salah satu contoh mekanisme
suatu proses dan jalur migrasi polutan dari presipitasi sulfide dijelaskan sebagai berikut
satu level trofik ke level lainnya, termasuk (Fu dan Wang 2011):
melalui rantai makanan sehingga dapat
terakumulasi pada jaringan hingga organ FeS(s) + 2H+(aq) H2S(g) + Fe2+(aq)
dari suatu organisme pada level tertentu
(Kouba et al. 2010; Akan et al. 2012; Alia et M2+(aq) + H2S(g) MS(s) + 2H+(aq)
al. 2015). Bioakumulasi oleh mikroorganisme
dapat juga diartikan sebagai interaksi aktif Bioreduksi
antara logam berat dengan sel Pereduksian toksik dari suatu
mikroorganisme dimana ion logam akan lingkungan atau detoksifikasi dengan
berpenetrasi ke dalam sel-sel menggunakan mikroorganisme adalah salah

40
Mikoremediasi Logam Berat... Kurniawan dan Ekowati

satu pendekatan perlindungan lingkungan Mikroorganisme memiliki peran yang


yang ramah lingkungan dari toksisitas yang menentukan di dalam aliran unsur (Coleine
mencemarinya. Proses bioreduksi atau et al. 2015) dan menjadi penggerak siklus
biodetoksifikasi oleh mikroorganisme dapat biogeokimiawi (Burgin et al. 2011). Unsur-
terjadi secara langsung maupun tidak unsur dapat mengalami proses asimilasi,
langsung. Bioreduksi secara langsung terjadi degradasi, serta metabolisme senyawa
dengan melibatkan aktivitas enzimatis, organik dan anorganik seperti C, H, O.
sedangkan mekanisme tidak langsung Selain itu juga dapat terjadi pada unsur N
melibatkan produk metabolisme (reduktan berupa dekomposisi senyawa, denitrifikasi
maupun oksidan) melalui reaksi reduksi dan nitrifikasi, oksidasi amonia dan nitrit,
oksidasi kimiawi (Wani dan Ayoola 2015). atau sintesis biopolimer yang mengandung
Beberapa contoh proses reduksi Co2+, Ni2+, nitrogen (N); delusi fosfat anorganik dan
Cu2+, dan Cd2+ menjadi bentuk metaliknya mineral yang mengandung fosfor (P);
oleh Saccharomyces cerevisiae di dalam degradasi senyawa organik yang
larutan buffer (Rahatgaonkar dan Mahore mengandung sulfur (S); pelapukan biologis
2008), reduksi Au(III) menjadi Au(0) mineral yang mengandung besi (Fe),
menggunakan biomassa alga cokelat Fucus pelarutan Fe oleh siderofor atau asam
vesiculosus (Mata et al. 2009), serta reduksi organik dan metabolit lainnya, seperti
Cr(VI) yang bersifat karsinogen menjadi bomineralisasi, dan oksidasi; bioakumulasi,
Cr(III) oleh bakteri Pseudomonas sp, immobilisasi, biosorpsi, presipitasi
Bacillus sp, dan sebagainya adalah contoh intraselular, oksidasi, reduksi, dan
dari mekanisme bioreduksi logam berat biomineralisasi Mn; oksidasi, reduksi, dan
(Narayani dan Shetty 2013). akumulasi kromium (Cr); pelapukan,
biosorpsi, biopresipitasi, serta penyerapan
Bioleaching dan akumulasi pada unsur magnesium (Mg),
Bioleaching adalah suatu proses kalsium (Ca), kobalt (Co), nikel (Ni), seng
pengembalian logam dari bentuk matrik solid (Zn), dan kadmium (Cd); reduksi, biosorpsi,
ke cairan yang kemudian diikuti oleh proses dan akumulasi perak (Ag); akumulasi,
dekontaminasi matrik solid, berkurangnya translokasi melalui miselium, dan mobilisasi
jumlah kontaminan, serta berkurangnya kalium (K) dan natirum (Na); mobilisasi
paparan dan bioavailabilitas (Ohimain et al. mineral yang mengandung tembaga (Cu);
2009). Bioleaching juga didefinisikan sebagai degradasi organotin pada timah (Sn);
proses pelarutan atau solubilisasi logam dari dispersi mineral emas (Au); volatilisasi raksa
substrat padatan yang secara langsung dapat (Hg) menjadi Hg(0), biometilasi Hg, dan
dilakukan melalui metabolisme reduksi Hg(II) menjadi Hg(0); dan peran
mikroorganisme leaching seperti bakteri lainnya di dalam siklus mineral, termasuk
maupun secara tidak langsung yang proses dehalorespirasi (Gadd 2010).
dilakukan oleh produk metabolisme. Salah
satu contoh mekanisme bioleaching KESIMPULAN
dijelaskan Chen dan Lin (2001) dan pada
proses bioleaching, logam berat akan Kemampuan mikroorganisme untuk
mengalami proses solubilisasi, pertukaran beradaptasi di dalam lingkungan ekstrem,
kation, presipitasi, adsorpsi, kompleksasi, dan khususnya akibat cemaran logam berat telah
reaksi lainnya (Chen et al. 2005). banyak diteliti dan diaplikasikan untuk
mereduksi kontaminasi tersebut dari
Mekanisme bioleaching langsung: lingkungan. Berbagai jenis mikroorganisme,
termasuk fungi dan mekanisme reduksi yang
dimiliki oleh mikroorganisme tersebut dapat
MS + 2O2 MSO4
dimanfaatkan untuk mengendalikan cemaran
Mekanisme bioleaching tidak langsung: di lingungan, khususnya akibat cemaran
logam berat. Mikoremediasi dapat menjadi
salah satu instrumen untuk mengembalikan
S0 + H2O + 1,5O2 H2SO4 kualitas lingkungan agar menjadi lebih baik
sehingga lingkungan lebih produktif, aman,
H2SO4 + Sedimen-M Sedimen-2H + MSO4 mampu memberikan jaminan kesehatan bagi

41
J Bioteknol Biosains Indones Vol 3 No 1 Thn 2016 Hal 36-45

berbagai organisme yang bergantung Arunakumara KKIU, Xuecheng Z (2008)


dengannya, serta lingkungan lestari yang Heavy metal bioaccumulation and
dapat dikelola secara berkelanjutan. toxicity with special reference to
microalgae. J Ocean Univ China 7:25
DAFTAR PUSTAKA 30. doi:10.1007/s1180200701756
Ashraf MA, Maah MJ, Yusoff I (2011) Heavy
Adams GO, Fufeyin PT, Okoro SE, Ehinomen metals accumulation in plants growing
I (2015) Bioremediation, biostimulation in ex tin mining catchment. Int J Environ
and bioaugmention: A review. Int J Sci Tech 8:401416
Environ Bioremediat Biodegrad 3:28 Asiriuwa OD, Ikhuoria JU, Ilor EG (2013)
39 Mycoremediation potential of heavy
Adenipekun CO, Lawal R (2012) Uses of metals from contaminated soil. Bull Env
mushrooms in bioremediation: A Pharmacol Life Sci 2:1622
review. Biotechnol Mol Biol Rev 7:62 Bhatnagar S, Kumari R (2013)
68 Bioremediation: A sustainable tool for
Agunwamba JC, Kelechi OO, Mmonwuba N environmental management A review.
(2013) Comparative analysis of Annu Rev Res Biol 3:974993
bioremediation of heavy metals using Bishnoi NR, Garina (2005) Fungus An
plants and microorganisms. Int J Curr alternative for bioremediation of heavy
Sci 6:153160 metal containing wastewater: A review.
Ahemad M (2012) Implications of bacterial J Sci Ind Res 64:93100
resistance against heavy metals in Boopathy R (2000) Factors limiting
bioremediation: A review. J Inst Integr bioremediation technologies. Bioresour
Omi Appl Biotechnol 3:3946 Technol 74:6367
Ahemad M, Malik A (2011) Bioaccumulation Bruins MR, Kapil S, Oehme FW (2000)
of heavy metals by zinc resistant Microbial resistance to metals in the
bacteria isolated from agricultural environment Ecotoxicol Environ Saf
irrigated with wastewater. Bacteriol J 45:198207
2:110. doi:10.3923/bj.2011 Burgin AJ, Yang WH, Hamilton SK, Silver WL
Ahmad AK, AlMahaqeri SA (2015) Human (2011) Beyond carbon and nitrogen:
health risk assessment of heavy metals How the microbial energy economy
in fish species collected from couples elemental cycles in diverse
catchments of former tin mining. J Res ecosystems. Front Ecol Environ 9:44
Stud Sci Eng Technol 2:921 52. doi:10.1890/090227
Akan JC, Mohmoud S, Yikala BS, Ogugbuaja Cao J, Zhang G, Mao Z, Fang Z, Yang C, B
VO (2012) Bioaccumulation of some Han (2009) Influence of Mg2+ on the
heavy metals in fish samples from river growth and activity of sulfate reducing
Benue in Vinikilang, Adamawa state, bacteria. Hydrometallurgy 95:127134.
Nigeria. Am J Analyt Chem 3:727736. doi:10.1016/j.hydromet.2008.05.006
doi:10.4236/ajac.2012.311097 Chaalal O, Zekri AY (2005) Uptake of heavy
Akhtar MS, Chali B, Azam T (2013) metals by microorganisms: An
Bioremediation of arsenic and lead by experimental approach. Energ Sources
plants and microbes from contaminated 27:87100. doi:10.1080/009083104904
soil. Res Plant Sci 1:6873. 48136
doi:10.12691/plant134 Chaturvedi AD, Pal D, Penta S, Kumar A
Alia N, Sardar K, Said M, Salma K, Sadia A, (2015) Ecotoxic heavy metals
Sadaf S, Toqeer A, Miklas S (2015) transformation by bacteria and fungi in
Toxicity and bioaccumulation of heavy aquatic ecosystem. World J Microbiol
metals in spinach (Spinacia oleracea) Biotechnol 31:15951603.
grown in a controlled environment. Int J doi:10.1007/s1127401519115
Environ Res Public Health 12:7400 Chen S, Lin J (2001) Bioleaching of heavy
7416 doi:10.3390/ijerph120707400 metals from sediment: Significance of
Anahid S, Yaghmaei S, Ghobadinejad Z pH. Chemosphere 44:10931102
(2011) Heavy metal tolerance of fungi. Chen Y, Hua Y, Zhang S, Tian G (2005)
Sci Iran 18:502508 Transformation of heavy metal forms

42
Mikoremediasi Logam Berat... Kurniawan dan Ekowati

during sewage sludge bioleaching. J Eng Sci 56:16391645


Hazard Mater 123:196202. Fu F, Wang Q (2011) Removal of heavy
doi:10.1016/j.jhazmat.2005.03.047 metal ions from wastewaters: A review.
Chipasa KB (2003) Accumulation and fate of J Env Manag 92:407418
selected heavy metals in a biological Gadd GM (2000) Bioremedial potential of
wastewater treatment system. Waste microbial mechanisms of metal
Manag 23:135143 mobilization and immobilization. Curr
Coleine C, Selbmann L, Ventura S, DAcqui Opin Biotechnol 11:271279
LP, S Onofri, Zucconi L (2015) Fungal Gadd GM (2010) Metals, minerals, and
biodiversity in the Alpine Tarfala Valley. microbes: Geomicrobiology and
Microorganisms 3:612624. bioremediation. Microbiology 156:609
doi:10.3390/microorganisms3040612 643 DOI 10.1099/mic.0.0371430
Congeevaram S, Dhanarani S, Park J, Dexilin Gavrilescu M (2004) Removal of heavy
M, Thamaraiselvi K (2007) Biosorption metals from the environment by
of chromium and nickel by heavy metal biosorption. Eng Life Sci 4:219232.
resistant fungal and bacterial isolates. J doi:10.1002/elsc.200420026
Hazard Mater 146:270277. Gelagutashvili E. 2013. Comparative study on
doi:10.1016/j.jhazmat. 2006.12.017 heavy metals biosorption by different
Damodaran D, Suresh G, Mohan RB (2011) types of bacteria. Open J Metal 3:62
Bioremediation of soil by removing 67. doi:10.4236/ojmetal.2013.32A1008
heavy metals using Saccharomyces Gupta E, Shrivastava S (2014)
cerevisiae. 2nd International Conference Mycoremediation: A management tool
on Environmental Science and for removal of pollutants from
Technology. Singapore environment. Environ Sci 4:289291
Das M, Vimala R, Karthika P (2008) Gupta R, Mohapatra H. 2003. Microbial
Biosorption of heavy metals an biomass: An economical alternative for
overview. Indian J Biotechnol 7:159 removal of heavy metals from waste
169 water. Indian J Exp Biol 41:945966
Davis TA, Volesky B, Mucci A (2003) A Hansda A, Kumar V, Anshumali (2015)
review of the biochemistry of heavy Biosorption of copper by bacterial
metal biosorption by brown algae. adsorbents: A review. Res J Environ
Water Res 37:43114330. Toxicol 9:4558. doi:10.3923/rjet.
doi:10.1016/S00431354(03)002938 2015.45.58
Dhakal RP, Ghimire KN, Inoue K (2005) Harms H, Schlosser D, Wick LY (2011)
Adsorptive separation of heavy metals Untapped potential: Exploiting fungi in
from an aquatic environment using bioremediation of hazardous chemicals.
orange waste. Hydrometallurgy Nat Rev Microbiol 9:177192.
79:182190. doi:10.1016/j.hydromet. doi:10.1038/nrmicro2519
2005.06.007 Hlihor RM, Gavrilescu M (2012) Book review:
Dhokpande SR, Kaware JP (2013) Biological Bioremediation and sustainability.
methods for heavy metal removal A Environ Eng Manage J 11:23352336
review. Int J Eng Sci Innov Tech 2:304 Iram S, Ahmad I, Javed B, Yaqoob S, Akhtar
309 K, Kazmi MR, UzZaman B (2009)
Dixit R, Wasiullah, Malaviya D, Pandiyan K, Fungal tolerance to heavy metals. Pak
Singh UB, Sahu A, Shukla R, Singh BP, J Bot 41:25832594
Rai JP, Sharma PK, Lade H, Paul D Iram S, Zaman A, Iqbal Z, Shabbir R (2012)
(2015) Bioremediation of heavy metals Heavy metal tolerance of fungus
from soil and aquatic environment: An isolated from soil contaminated with
overview of principles and criteria of sewage and industrial wastewater. Pol
fundamental processes. Sustainability J Environ Stud 22:691697
7:21892212. doi:10.33 90/su70 22189 Jaiswal S (2011) Role of rhizobacteria in
Foucher S, BattagliaBrunet F, Ignatiadis I, reduction of arsenic uptake by plants: A
Morin D (2001) Treatment by sulfate review. J Bioremediat Biodegrad 2:15.
reducing bacteria of chessy acidmine doi:10.4172/21556199.1000126
drainage and metals recovery. Chem Javanbakht V, Alavi SA, Zilouei H (2014)

43
J Bioteknol Biosains Indones Vol 3 No 1 Thn 2016 Hal 36-45

Mechanisms of heavy metal removal Technol 11:843872. doi:10.1007/


using microorganisms as biosorbent. s1376201302998
Water Sci Tech 69:17751787. Martinez RJ, Beazley MJ, Taillefert M,
doi:10.2166/wst.2013.718 Arakaki AK, Skolnick J, Sobecky PA
Joshi PK, Swarup A, Maheshwari S, Kumar (2007) Aerobic uranium (VI)
R, Singh N (2011) Bioremediation of bioprecipitation by metalresistant
heavy metals in liquid media through bacteria isolated from radionuclideand
fungi isolated from contaminated metalcontaminated subsurface soils.
sources. Indian J Microbiol 51:482487 Environ Microbiol 2007:112.
Juwarkar AA, Misra RR, Sharma JK (2014) doi:10.1111/j.14622920.2007.01422.x
Recent trends in bioremediation. In: Maruthi YA, Hossain K, Thakre S (2013)
Parmar N, Singh A (eds.), Aspergillus flavus: A potential
Geomicrobiology and Biogeo- bioremediator for oil contaminated soils.
chemistry, Soil Biology 39. Springer Eur J Sustain Dev 2:5766
Verlag Berlin Heidelberg Mata YN, Torres E, Blzquez ML, Ballester A,
Kensa VM (2011) Bioremediation An Gonzlez F, Munoz JA (2009) Gold(III)
overview. J Ind Pollut Contr 27:161168 biosorption and bioreduction with the
Kouba A, Bui M, Kozk P (2010) brown alga Fucus vesiculosus. J Hazar
Bioaccumulation and effects of heavy Mater 166:612618.
metals in crayfish: A review. Water Air doi:10.1016/j.jhazmat.2008.11.064
Soil Pollut 211:516. doi:10.1007/ Mkumbo S (2012) Development of a low cost
s1127000902738 remediation method for heavy metal
Krishnani KK, Ayyappan S (2006) Heavy polluted soils. Thesis, Royal Institute of
metals remediation of water using Technology (KTH), Sweden
plants and lignocellulosic agrowastes. Mohsenzadeh F, Shahrokhi F (2014)
Rev Environ Contam Toxicol 188:5984 Biological removing of cadmium from
Kulshreshtha A, Agrawal A, Barar M, Saxena contaminated media by fungal biomass
S (2014a) A review on bioremediation of Trichoderma species. J Environ
of heavy metals in contaminated water. Health Sci Eng 12:17
IOSRJ Environ Sci Toxicol Food Tech Narayani M, Shetty KV (2013) Chromium
8:4450 resistant bacteria and their
Kulshreshtha S, Mathur N, Bhatnagar P environmental condition for hexavalent
(2014b) Mushroom as a product and chromium removal: A review. Crit Rev
their role in mycoremediation. AMB Environ Sci Technol 43:955009.
Express 4:17 doi:10.1080/10643389.2011.627022
Kumar A, Bisht BS, Joshi VD (2010) Ohimain EI, Olu DS, Abah SO (2009)
Biosorption of heavy metals by four Bioleaching of heavy metals from
acclimated microbial species, Bacillus abandoned mangrove dredged spoils in
spp., Pseudomonas spp., Staphylo- The Niger Delta; A laboratory study.
coccus spp. and Aspergillus niger. J World Appl Sci J 7:11051113
Biol Environ Sci 4:97108 Pagnanelli F, Papini MP, Toro L, Trifoni M,
Kumar A, Bisht BS, Joshi VD, Dhewa T Veglio F (2000) Biosorption of metal
(2011) Review on bioremediation of ions on Arthrobacter sp.: Biomass
polluted environment: A management characterization and biosorption
tool. Int J Environ Sci 1:10791093 modeling. Environ Sci Technol
Lone MI, He ZL, Stoffella PJ, Yang X (2008) 34:27732778
Phytoremediation of heavy metal Pede A (2012) Diversity and dynamics of
polluted soils and water: Progresses protist communities in subtidal North
and perspectives. J Zhe Univ Sci B Sea sediments in relation to metal
9:210220. doi:10.1631/jzus.B0710633 pollution and algal bloom deposition.
Mani D, Kumar C (2014). Biotechnological Dissertation, Universiteit Gent, Belgia
advances in bioremediation of heavy PinedoRivilla C, Aleu J, Collado IG (2009)
metals contaminated ecosystems: An Pollutants biodegradation by fungi. Curr
overview with special reference to Org Chem 13:11941214
phytoremediation. Int J Environ Sci Prakash D, Gabani P, Chandel AK, Ronen Z,

44
Mikoremediasi Logam Berat... Kurniawan dan Ekowati

Singh OV (2013) Bioremediation: A 2008:475490


genuine technology to remediate Samal B, Kotiyal PB (2013) Bioremediation of
radionuclides from the environment. copper contaminated soil using
Microbiol Biotechnol 6:349360. bacteria. Oct J Environ Res 1:58
doi:10.1111/17517915.12059 Sayyed RZ, Patel PR (2011) Soil
Pushkar BK, Sevak PI, Singh A (2015) microorganisms and environmental
Isolation and characterization of health. Int J Biotechnol Biosci 1:4166
potential microbe for bio-remediating Singh A, Sharma R (2013) Mycoremediation
heavy metal from Mithi river. Ann Appl an ecofriendly approach for the
Bio-Sciences 2:2027 degradation of cellulosic wastes from
Rahatgaonkar AM, Mahore NR (2008) A paper industry with the help of
selective bioreduction of toxic heavy cellulases and hemicellulase activity to
metal ions from aquatic environment by minimize the industrial pollution. Int J
Saccharomyces cerevisiae. J Chem Environ Eng Manag 4:199206
5:918923 Siswati ND, Indrawati T, Rahmah M (2009)
Rai PK (2008) Heavy metal pollution in Biosorpsi logam berat plumbum (Pb)
aquatic ecosystems and its menggunakan biomassa
phytoremediation using wetland Phanerochaete chrisosporium. J Ilm
plants:an ecosustainable approach. Int Tek Lingkung 1:6772
J Phytoremediation 10:13158 Smical A, Hotea V, Oros V, Juhasz J, Pop E
Rajendran P, Muthukrishnan J, Gunasekaran (2008) Studies on transfer and
P (2003) Microbes in heavy metal bioaccumulation of heavy metals from
remediation. Indian J Exp Biol 41:935 soil into lettuce. Environ Eng Manag J
944 7:609615
Rani JM, Hemambika B, Hemapriya J, Tangahu BV, Abdullah SRS, Basri H, Idris M,
Rajeshkannan V (2010) Comparative Anuar N, Mukhlisin M (2011) A review
assessment of heavy metal removal by on heavy metals (As, Pb, and Hg)
immobilized and dead bacterial cells:a uptake by plants through
biosorption approach. Glob J Environ phytoremediation. Int J Chem Eng
Res 4:2330 2011:131. doi:10.1155/ 2011/939161
Rao DV, Shivannavar CT, Gaddad SM (2002) Verma DK, Gupta AP (2011) Removal of
Bioleaching of copper from chalco heavy metals from whole sphere by
pyrite ore by fungi. Indian J Exp Biol plants working as bioindicators a
40:319324 review. Basic Res. J Pham Sci 1:17
Remy L, Carrire M, DerrBobillot A, Martini Wang X, Guo Y, Yang L, Han M, Zhao J,
C, Sanguinetti M, BorezeDurant E Cheng X (2012) Nanomaterials as
(2013) The Staphylococcus aureus sorbents to remove heavy metal ions in
Opp1 ABC transporter imports nickel wastewater treatment. J Environ Anal
and cobalt in zincdepleted conditions Toxicol 2:17. doi:10.4172/2161
and contributes to virulence. Mol 0525.10001 54
Microbiol 87:730743. doi:10.11 Wani PA, Ayoola OH (2015). Bioreduction of
11/mmi.12126 Cr (VI) by heavy metal resistant
Rhodes CJ (2014) Mycoremediation Pseudomonas species. J Environ Sci
(bioremediation with fungi) growing Technol 8:122130.
mushrooms to clean the earth. Chem doi:10.3923/jest.2015.122.130
Spec Bioavailab 26:196198 Yin H, Niu J, Ren Y, Cong J, Zhang X, Fan F,
Saeed SM, Shaker IM (2008) Assessment of Xiao Y, Zhang X, Deng J, Xie M, He Z,
heavy metals pollution in water and Zhou J, Liang Y, Liu X (2015) An
sediments and their effect on integrated insight into the response of
Oreochromis niloticus in the Northern sedimentary microbial communities to
Delta Lakes, Egypt. 8th International heavy metal contamination. Sci Rep
Symposium on Tilapia in Aquaculture 5:112. doi:10.1038/ srep14266

45

View publication stats

Vous aimerez peut-être aussi