Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
JURNAL
BIOTEKNOLOGI & BIOSAINS INDONESIA
ABSTRACT
Heavy metals contamination is a main issue which has negative impacts to environment and
organisms. Various methods have been developed to reduce such pollutants, including
utilization of organisms capability in order to minimize the contamination. Mycoremediation
is one of remediation process in contaminated environment using fungi and its reduction
mechanisms, involving intracellular, as well as extracellular system. There are some species
of fungi that are frequently used as remediator agents, for example Aspergillus sp., Fusarium
sp., Penicillium sp., Phanerochaete sp., Trichoderma sp. There are some methods that have
been used for heavy metal reduction mechanisms such as biosorption, bioaccumulation,
bioprecipitation, bioreduction, and bioleaching.
ABSTRAK
Kontaminasi logam berat adalah suatu permasalahan utama yang berdampak negatif bagi
lingkungan dan juga makhluk hidup. Berbagai metode telah dikembangkan untuk mereduksi
cemaran, termasuk memanfaatkan kemampuan organisme untuk meminimalkan kontaminan
tersebut. Mikoredemiasi adalah salah satu proses remediasi cemaran di lingkungan dengan
melibatkan fungi beserta mekanisme reduksinya, baik secara intraselular maupun
ekstraselular. Beberapa jenis fungi yang sering dijadikan agen remediator antara lain
Aspergillus sp., Fusarium sp., Penicillium sp., Phanerochaete sp., Trichoderma sp.
Beberapa prinsip yang digunakan untuk menghilangkan logam berat antara lain biosorpsi,
bioakumulasi, biopresipitasi, bioreduksi, dan bioleaching.
36
Mikoremediasi Logam Berat... Kurniawan dan Ekowati
37
J Bioteknol Biosains Indones Vol 3 No 1 Thn 2016 Hal 36-45
38
Mikoremediasi Logam Berat... Kurniawan dan Ekowati
Trichoderma, yaitu jenis T. asperellum, 2015; Dixit et al. 2015) yang dikerjakan
T. Harzianum, dan T. tomentosum dalam melalui modifikasi kimiawi maupun dengan
penurunan kadmium (Cd) (Mohsenzadeh cara mempengaruhi bioavailabilitas kimiawi
dan Shahrokhi 2014), serta termasuk juga (Harms et al. 2011).
Aspergillus niger dan strain Phanerocheate
chrysosporium yang mampu menghambat Biosorpsi
dan mendegradasi Total Organic Carbons Remediasi cemaran logam berat yang
(TOC) (Maruthi et al. 2013). dilakukan oleh mikroorganisme bertujuan
untuk menghilangkan atau menurunkan
KEMAMPUAN TOLERANSI FUNGI mobilitas logam dan toksisitasnya, salah
satunya melalui mekanisme biosorpsi
Beberapa mekanisme dikembangkan (Congeevaram et al. 2007; Kumar et al.
oleh mikroorganisme untuk mentoleransi 2010; Rani et al. 2010). Biosorpsi dapat
konsentrasi logam berat yang tinggi diartikan sebagai proses penghilangan
(Ahemad dan Malik 2011). Secara umum, logam dari suatu larutan dengan
kemampuan toleransi yang ditunjukkan oleh menggunakan bahan biologis (Gelagutashvili
fungi terjadi melalui dua mekanisme, yaitu 2013). Biosorpsi juga dapat diartikan
pemisahan secara ekstraselular melalui sebagai suatu proses penghilangan logam
khelasi dan pengikatan dinding sel serta berat melalui pengikatan pasif ke biomassa
pemisahan intraselular fisik logam melalui tidak hidup dari suatu larutan dan
pengikatan ke protein atau ligan lainnya mekanisme reduksi ini tidak dikendalikan
untuk mencegahnya dari kerusaan target secara metabolik. Biosorpsi merupakan
selular sensitif logam. Mekanisme proses penyerapan logam secara pasif oleh
ekstraselular berupaya menghindarkan sel sel-sel mikroorganisme, biasanya adalah
dari masuknya logam, sedangkan sistem hasil dari formasi organik komplek-logam
atau mekanisme intraselular bertujuan untuk dengan penyusun dinding sel
mengurangi beban logam dalam sitosol mikroorganisme, kapsul, atau polimer
(Anahid et al. 2011). ekstraseluler yang disintesis dan
Mikroorganisme berperan di dalam diekskresikan oleh mikroorganisme tersebut.
pengendalian toksik logam berat di Hal ini berbeda dengan bioakumulasi yang
lingkungan dengan mengembangkan dideskripsikan sebagai suatu proses aktif
berbagai mekanisme pertahanan yang dapat penghilangan logam berat yang
mempengaruhi transformasi antara bentuk membutuhkan aktivitas organisme hidup dan
terlarut dan bentuk tidak terlarut. energi dibutuhkan di dalam proses
Mekanisme-mekanisme ini merupakan penyerapan kation metalik (Davis et al.
komponen yang terintegrasi secara alami di 2003; Gavrilescu 2004).
dalam siklus biogeokimiawi dan berpotensi Proses biosorpsi melibatkan fase
dalam proses bioremediasi secara in situ padatan (sorbent atau biosorbent; materi
maupun ex situ (Gadd 2000). biologis) dan fase cairan (solvent, pada
Mikroorganisme memegang kunci umumnya berupa) yang mengandung
penting dalam peran geoaktif di biosfere, bahan-bahan tidak larut yang akan diserap
khususnya pada siklus biogeokimiawi dan (sorbate, ion logam) (Das et al. 2008).
biotransformasi unsur, tranformasi logam Berdasarkan ketergantungannya pada
dan mineral, dekomposisi, pelapukan metabolisme, mekanisme biosorpsi dapat
biologis, serta pembentukan tanah dan dikelompokkan menjadi mekanisme yang
sedimen. Semua jenis mikroorganisme, baik bergantung metabolisme (metabolism-
prokariot atau eukariot serta asosiasi dependent mechanisms) dan mekanisme
simbiotiknya dapat berkontribusi secara aktif yang tidak bergantung dengan metabolisme
di dalam fenomena geologikal (Gadd 2010). (metabolism-independent mechanisms)
Beberapa prinsip yang digunakan (Pagnanelli et al. 2000).
mikroorganisme untuk mereduksi logam Pengikatan logam tidak bergantung
berat antara lain biosorpsi, bioakumulasi, metabolisme (metabolism-independent metal
biopresipitasi, bioreduksi, dan bioleaching binding) ke dinding sel dan permukaan
(Rao et al. 2002; Siswati et al. 2009; eksternal hanya terjadi pada biosorpsi yang
Damodaran et al. 2011; Chaturved et al. melibatkan biomassa tidak hidup (non-living
39
J Bioteknol Biosains Indones Vol 3 No 1 Thn 2016 Hal 36-45
40
Mikoremediasi Logam Berat... Kurniawan dan Ekowati
41
J Bioteknol Biosains Indones Vol 3 No 1 Thn 2016 Hal 36-45
42
Mikoremediasi Logam Berat... Kurniawan dan Ekowati
43
J Bioteknol Biosains Indones Vol 3 No 1 Thn 2016 Hal 36-45
44
Mikoremediasi Logam Berat... Kurniawan dan Ekowati
45