Vous êtes sur la page 1sur 2

RINGKASAN

Perkuliahan membaca intensif di AKN PDD Polinema di Pamekasan masih


kurangbaik, terbukti nilai Bahasa Inggris mahasiswa di bawah 70, yaitu 55. di
samping itu,suasana belajar juga kurang menyenangkan dan kurang hidup, misalnya
mahasiswa tidak mendengarkan saat guru menjelaskan, siswa sibuk bicara sendiri
dengan temannya, Dan dosen dalam menerangkan materi tentang membaca masih
kurang karena metode yang digunakan guru metode yang itu-itu saja, yaitu metode
ceramah dan tanya jawab. Di samping itu, para mahasiswa AKN PDD Polinema di
Pamekasan masih kurang memiliki minat membaca. Untuk menghadapi kendala
tersebut diperlukan metode yang tidak hanya mentransfer pengetahuan tetapi juga
berusaha membangun struktur kognitif siswa. Metode yang mengadaptasi kemampuan
mahasiswa dalam proses pembelajarannya adalah metode SQ3R yang dapat digunakan
untuk mengetahui bagaimana belajar meneliti, berfikir kritis,kreatif dan bagaimana
memotivasi diri sendiri dan meninjau kembali apa yang telah dipelajari. Sehingga
mahasiswa akan terarah di dalam belajarnya.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:bagaimanakah peningkatan


hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan metode SQ3R untuk meningkatkan
kemampuan membaca intensif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode SQ3R.

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas Classroom Action Research
(PTK). Penelitian ini dilaksanakan di kelas A tahun akademik 2016/2017, sampel yang
digunakan sebanyak 26 mahasiswa. Untuk menghasilkan data penelitian, peneliti
menggunakan lembar observasi untuk mengetahui aktivitas mahasiswa, lembar angket
untuk mengetahui respon mahasiswa, serta instrumen tes diberikan untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar mahasiswa dengan menggunakan metode SQ3R.

Berdasarkan hasil analisis data penerapan metode SQ3R untuk meningkatkan


kemampuan membaca intensif pada pembelajaran Bahasa Inggris diperoleh hasil
sebagai berikut. Hasil tes mahasiswa dengan penerapan metode SQ3R
pada siklus 1 dari jumlah mahasiswa terdapat 10 mahasiswa
atau sebesar 23,33% yang tuntas belajar dan 16 mahasiswa atau

11
sebesar 76,67% yang tidak tuntas belajar. Dengan demikian,
penilaian tersebut kurang baik. Sedangkan pada siklus 2 terdapat 23
mahasiswa sebesar 86,67% yang tuntas belajar dan 3 mahasiswa
sebesar 13,33% yang tidak tuntas belajar. Dengan demikian, hasil tes
mahasiswa dengan penerapan metode pembelajaran SQ3R dari
siklus 1 ke siklus 2 termasuk mengalami peningkatan.

12

Vous aimerez peut-être aussi