Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem adhesif dalam kedokteran gigi telah dipakai selama 30 tahun terakhir. Perkembangan
bahan adhesif telah menyebabkan restorasi resin komposit lebih dapat diandalkan dan bertahan
lebih lama. Sistem adhesif yang lebih baru menghasilkan kekuatan perlekatan yang tinggi pada
dentin yang lembab dan kering, dengan pembuangan smear layer secara keseluruhan ataupun
sebagian. Akan tetapi, kekuatan perlekatan dapat bervariasi tergantung pada kelembaban intrinsik
dentin, daerah yang dietsa, dan bahan adhesifnya. Resin sintetik berkembang sebagai bahan
tambala atau restorasi karena sifatnya yang tidak mudah larut, tidak mahal dan relative mudah
untuk dimanipulasi. Karakteristik tertentu seperti warnanya yang sama dengan warna gigi, tidak
larut dalam cairan mulut, polimerisasi yang tinggi serta tingginya koefisien ekspansi termal yang
tinggi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Adesif
Kata adhesif berasal dari bahasa latin adhaerere yang berarti melekatkan. Secara terminologi,
adhesi adalah suatu proses interaksi zat padat maupun cair dari suatu bahan
(adhesive atauadherent) dengan bahan yang lain (adherend) pada sebuah interface. Dental
adhesion biasanya disebut juga dengan dental bonding. Kebanyakan keadaan yang berhubungan
dengan dental adhesion akan melibatkan adhesive joint. Adhesive joint adalah hasil interaksi
lapisan bahanintermediet (adhesive atau adherent) dengan dua permukaan (adherend)
menghasilkan dua buahadhesive interface. Enamel bonding agent yang melekat di antara enamel
yang dietsa dan bahan resin komposit, merupakan dental adhesive joint yang klasik.1
E. BondingEnamel
Bahan bonding enamel yang berkomposit resin lebih kental. Kekentalan bahan ini berasal dari
bahan matriks resin yang dilarutkan dalam monomer lain untuk menurunkan kekentalan dan
meningkatkan kemungkinan membasahi. Bahan ini tidak mempunyai potensi perlekatan tetapi
cenderung meningkatkan ikatan mekanis dengan membentuk resin tag yang optimum pada
enamel. 2
F. Bonding Dentin
Perlekatan yang kuat bahan tumpatan pada dentin sulit didapatkan bila dibandingkan ke
permukaan enamel meskipun telah dilakukan pengetsaan asam. Hal ini disebabkan adanya
komponen tertentu yang dimiliki dentin seperti struktur tubulus dentin, kelembaban intrinsik dentin
dan bersifat lebih hidrofilik dibanding enamel. Beberapa faktor yang memberikan pengaruh pada
perlekatan dentin antara lain komposisi dari dentin (dentin mengandung air lebih banyak 12%,
kolagen 18% dan hidroksiapatit 70%), adanya cairan di dalam tubulus dentin,
prosesusodontoblast yang terdapat pada tubulus dentin, jumlah dan lokasi dari tubulus dentin,
serta keberadaan smear layer. Smear layer tersebut dapat menutup tubulus
dentin dan berperan sebagai barrier difusi sehingga mengurangi permeabilitas dentin.
Idealnya, adesif dentin harus bersifat hidrofilik untuk menggeser cairan dentin dan juga
membasahi permukaan, memungkinkannya berpenetrasi menembusi pori di dalam matriks resin di
dalam dentin dan akhirnya bereaksi dengan komponen organik atau anorganik. Karena kebanyakan
matriks resin komposit bersifat hidrofobik, bahan bonding harus mengandung lebih bahan
hidrofilik. Bagian hidrofilik harus dirancang untuk berinteraksi dengan permukaan dentin yang
lembap, sedangkan bagian hidrofobik harus berikatan dengan restorasi resin. 2
Generasi ke-5 juga dikenal juga dengan sistem bonding total-etch single bottle. Sistem ini masih
memerlukan pengetsaan dengan asam fosfor dan pencucian setelahnya pada tahapan kerjanya.
Kandungan utama etsa adalah asam fosfor. Sementara kandungan utama primer-adesif dapat
berupa PENTA atau methacrylated phosponates. Pelarut dapat berupa aseton, etanol dalam air
ataupun bebas pelarut.
Pada sistem bonding ini juga diperlukan pengontorolan yang adekuat pada pengetsaan struktur
gigi, kebasahan permukaan dan perlekatan resinnnya. Formula yang tersedia dapat berupa light
cured ataupun dual-cured dengan katalis (self-cured). Dapat digunakan pada restorasi langsung. 3
a) Komposit Tradisional
Juga disebut komposit konvesional atau komposit pengisi makro karena ukuran partikel bahan
pengisi yang relative besar. Karena bahan yang digunakan bukanlah bahan bias yang digunakan
lagi, istilah konvesional harus diganti dengan tradisional. Ukuran rata-rata Quartz adalah 8-12 m,
partikel sebesar 50 mungkin juga ada. Banyakya bahan pengisi umumnya 70-80% volume.
Menggunakan partikel Silika koloidal sebagai bahan pengisi anorganik. Partikel individu berukuran
0,04 m jadi partikel lebih kecil 200-300 kali dibandingkan dengan rata-rata partikel Quartz dalam
komposit tradisional.
Bahan pengisi anorganik ditumbuk lebih kecil dibandingkan dengan yang biasa digunakan dalam
komposit tradisional. Rata-rata ukuran bahan berkisar antara 1-5 m. Distribusi ukuran partikel
yang luas ini memungkinkan tingginya muatan bahan pengisi, dan komposit bahan pengisi partikel
kecil umumnya mengandung bahan pengisi anorganik yang lebih banyak, 80% berat dan 60-65%
volume dibandingkan dengan komposit tradisional. 2
Viskositas
a) Flowable
Resin komposit ini memiliki ukuran filler yang berkisar antara 0.04-1 m dan persentase komposisi
atau muatan fillernya berkurang hingga 44-54%.1 Resin komposit flowable memiliki modulus
elastisitas yang rendah, sehingga dapat digunakan pada bagian servikal. Oleh karena
kandungan filler yang rendah, resin komposit ini menunjukkan tingginya pengerutan selama
polimerisasi, daya tahan
pemakaian yang rendah, dan viskositas yang rendah.2,5,7,8 Kelebihannya yaitu mudah
diadaptasikan, lebih fleksibel, radiopak, dan tersedia dalam warna yang berbeda.5,6 Resin
komposit flowable dengan kandungan filler yang lebih rendah dapat digunakan untuk pit dan
fisursealant atau restorasi anterior yang kecil, sedangkan resin komposit flowable dengan
kandunganfiller yang lebih tinggi dapat digunakan untuk restorasi klas I, II, III, IV, dan V
b) Packagable
Pada akhir tahun 1996 diperkenalkan resin komposit packable atau resin komposit condensable.4
Resin komposit packable memiliki ukuran partikel filler yang tinggi,5,6 berkisar antara 0.7-2 m
dan persentase komposisi atau muatan fillernya berkisar antara 48-65% volume.1
Komposisi filleryang tinggi dapat menyebabkan kekentalan atau viskositas bahan menjadi
meningkat sehingga sulit untuk mengisi celah kavitas yang kecil. Tetapi dengan semakin besarnya
komposisi filler juga menyebabkan bahan ini dapat mengurangi pengerutan selama polimerisasi,
memiliki koefisien thermal yang hampir sama dengan struktur gigi, dan adanya perbaikan sifat fisik
terhadap adaptasi marginal. Resin komposit ini juga diharapkan dapat menunjukkan sifat-sifat fisik
dan mekanis yang baik karena memiliki kandungan filler yang tinggi.4 Kelebihan dari resin
komposit packableyaitu mudah dirapikan, mudah mendapatkan kontak yang bagus, dan mudah
membentuk anatomi oklusal, sedangkan kekurangannya yaitu sulit beradaptasi antara satu lapisan
dengan lapisan lainnya, sulitnya penanganan, dan estetis yang kurang.5,6 Resin komposit ini
diindikasikan untuk restorasi klas I, klas II dengan luas kavitas yang kecil, klas V, dan MOD.2,4,7
Iklan
bonding generasi 1 - 7
Kamis, 10 Maret 2016
bonding generasi 1 - 7
1. Generasi ke-1 dari sistem adhesif diperkenalkan oleh Buonocoreet
al. (1956) dengan menggunakan asam gliserofosforik
dimetakrilat(mengandung resin) yang dilekatkan ke dentin yang telah di
etsa dengan asam hidroklorik. Perlekatan ini disebabkan interaksi antara
molekul resin dengan ion kalsium dari hidroksiapatit, tetapi kekuatan
daya lekatnya akan berkurang apabila terkena air.
Brought To You By
Mark A. Latta, DMD, MS, is Associate Dean for Research and Professor of
General Dentistry at Creighton University School of Dentistry. He is a
graduate of the University of Pennsylvania School of Dental Medicine and
the University of Maryland Baltimore College of Dental Surgery. He has
been awarded numerous research grants for evaluating the laboratory
and clinical performance of modern dental materials. He has lectured
extensively about new dental materials and techniques, and has
published more than 40 manuscripts and 150 abstracts. Reach him at
(402) 280-5044, or mlatta@creighton.edu.
0 comments
Sign in
+ Follow
Newest | Oldest
More DE Articles
Past DE Issues
RELATED ARTICLES
Did You Like this Article? Get All the Dental Industry News
Delivered to Your Inbox
Subscribe to an email newsletter today at no cost and receive the latest
news and information.
Sistem adhesive