Vous êtes sur la page 1sur 23

MAKALAH

GOLONGAN KARBON

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK II
RIBKHA YANTI PARRANGAN (1313141011)
ANGRIYANI AHMAD (1313141015)
NUR INTAN S (1613141001)
DYAH AYUNDA PRATAMA PANGASTUTI (1613141003)
KOMALA DEWI (1613141005)
ABD. RAHMAN (1613142005)
KELAS KIMIA NON PENDIDIKAN

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga


makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan
banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, April 2017


Penyusun

Kelompok II
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. KARBON
1. Sejarah Karbon
Karbon adalah salah satu unsur golongan IVA yang merupakan
unsur nonlogam dan merupakan unsur penyusun senyawa-senyawa
organik. Nama karbon berasal dari bahasa latin carbo yang berarti coal
(charcoal) yang artinya arang. Karbon pertama kali ditemukan sebagai
arang di zaman prasejarah, bahkan nama penemunya tidak diketahui.
Karbon tidak diakui sebagai unsur hingga abad ke-17 setelah Robert Boyle
menyatakan bahwa unsur adalah zat yang tidak dapat didekomposisi
menjadi zat yang lebih sederhana. Sementara itu, Antoine Laurent
Lavoisier, perintis buku kimia Trait lmentaire de Chimie yang
diterbitkan tahun 1789, menyatakan karbon sebagai unsur yang dapat
teroksidasi dan dapat diasamkan.
Karbon terjadi secara alami dalam beberapa bentuk. Berlian, grafit,
dan amorf karbon telah dikenal sepanjang sejarah tertulis, tapi tidak
diketahui bahwa ketiganya adalah bentuk yang berbeda dari substansi yang
sama sampai pada akhir abad ke-18.
Lavoisier menunjukkan bahwa berlian adalah bentuk karbon pada tahun
1772. Dia membakar berlian yang sudah ditimbang dengan sampel karbon
dan menunjukkan bahwa kedua zat tidak menghasilkan uap air dan
menghasilkan jumlah yang sama dari gas karbon dioksida per gram.
Karbon merupakan unsur ke-19 yang paling banyak terdapat di kerak bumi
yaitu dengan prosentase berat 0,027%, dan menjadi unsur paling banyak
ke-4 terdapat jagat raya setelah hydrogen, helium, dan oksigen. Ditemukan
baik di air, darat, dan atmosfer bumi, dan didalam tubuh makhluk hidup.
Karbon membentuk senyawaan hampir dengan semua unsur terutama
senyawa organik yang banyak menyusun dan menjadi bagian dari makhluk
hidup.
2. Sifat-sifat Karbon
Adapun sifat fisis dari karbon adalah sebagai berikut:
Lambang :C
Nomor Atom :6
Golongan : IVA
Periode :2
Blok :s
Massa atom standar : 12,001 sma
Konfigurasi elektron : 1s2 2s22p2
Massa jenis : 2,26 gcm3
Titik lebur : 3825 K
Titik didih : 5100 K
Entalpi penguapan : -715 kJmol1
Kapasitas kalor : 0.709 J .g-1. K-1

Elektronegativitas : 2,55
Potensial ionisasi : 11,260 volt
Jari-jari atom : 0,91

Adapun sifat khas dari atom karbon diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Atom Karbon memiliki 4 elektron valensi. Atom karbon memiliki
empat elektron valensi, keempat elektron valensi tersebut dapat
membentuk empat ikatan kovalen melalui penggunaan bersama
pasangan elektron dengan atom-atom lain.
b) Atom - atom karbon dapat mengadakan katenasi yaitu kemampuan
untuk membentuk rantai karbon. Ada dua bentuk rantai karbon, yaitu
terbuka (alifatik, yang terdiri atas rantai lurus dan rantai bercabang)
dan tertutup (siklik). Akibat dari katenasi itu adalah timbulnya
peristiwa isomeri, yaitu zat - zat kimia yang mempunyai rumus
molekul yang sama tetapi rumus strukturnya berbeda.
c) Unsur karbon dapat membentuk ikatan-ikatan kimia yang kuat, baik
sebagai ikatan tunggal, ikatan rangkap atau sebagai ganda tiga. Ini
terbukti dari besarnya energi ikatan yang dapat kita lihat di bawah ini :
Ikatan tunggal : C - C dengan enegi ikatan : + 356 kJ 1/mol
Ikatan rangkap: C=C dengan energi ikatan + 598kJ 1/mol
Ikatan ganda tiga: C=C dengan energi ikatan: + 813 kJ 1/mol
Ikatan tunggal: C - H dengan energi ikatan : + 416 kJ 1/mol
Karbon ditemukan di alam ditemukan dalam tiga bentuk alotropik,
yaitu, grafit, intan, fulerena.
Adapun sifat-sifat karbon berdasarkan alotropiknya antara lain:
Grafit
Grafit berstruktur lapisan yang terdiri atas cincin atom karbon
beranggotakan 6 yang mirip cincin benzen yang terkondensasi tanpa
atom hydrogen. Jarak karbon-karbon dalam lapisan adalah 142 pm dan
ikatannya memiliki karakter ikatan rangkap analog dengan senyawa
aromatik. Karena jarak antar lapisan adalah 335 pm dan lapis-lapis
tersebut diikat oleh ikatan yang relatif lemah yakni gaya van der
Waals, lapisan-lapisan ini dengan mudah akan saling menggelincir bila
dikenai gaya. Hal inilah yang merupakan asal mula sifat lubrikasi
grafit. Berbagai molekul, seperti logam alkali, halogen, halida logam,
dan senyawa organik dapat menginterkalasi lapisan grafit dan
membentuk senyawa interkalasi. Grafit memiliki sifat semi-logam,
konduktivitasnya (10-3 cm paralel dengan lapisan dan hantarannya
sekitar 100 kali lebih kecil dalam arah tegak lurus lapisan).

Struktur grafit
Intan
Strukturnya disebut struktur intan. Sel satuan intan terdiri atas 8 atom
karbon dan setiap atom karbon berkoordinasi 4 berbentuk tetrahedral.
Intan adalah zat terkeras yang dikenal, dengan kekerasan 10 Mhos.
Intan dengan hantaran panas sangat tinggi walaupun secara listrik
bersifat insulator. Walaupun dulunya sumber padatan yang berharga ini
hanya yang terbentuk secara alami, intan industrial kini secara
komersial banyak dihasilkan dengan proses pada suhu tinggi (1200 oC
atau lebih tinggi) dan tekanan tinggi (5 GPa atau lebih) dari grafit
dengan katalis logam. Akhir-akhir ini, lapis tipis intan telah dibuat
dengan pirolisis hidrokarbon pada suhu relative rendah (sekitar 900 oC)
dan tekanan yang juga relatif rendah (sekitar 102 Pa), dan digunakan
untuk penggunaan sebagai pelapis.

Struktur intan

Fuleren
Fuleren adalah nama generik untuk alotrop karbon 3 dimensi, dengan
molekul C60 yang berbentuk bola sepak merupakan contoh khas
(Gambar 4.6). R. E. Smalley, H. W. Kroto dkk mendeteksi C60 dalam
spektrum massa produk pemanasan grafit dengan laser pada tahun
1985, dan isolasi fuleren dari apa yang disebut jelaga "soot" dilaporkan
pada 1991. Strukturnya adalah ikosahedral terpancung (di sudut-
sudutnya) dan antar atom karbonnya ada karakter ikatan rangkap.
Fuleren larut dalam pelarut organik, dalam benzen larutannya bewarna
ungu. Biasanya, fuleren diisolasi dan dimurnikan dengan kromatografi.
Berbagai riset dalam kereaktifan dan sifat fisik fuleren misalnya sifat
superkonduktornya sangat populer. Selain C60, C70 dan karbon nanotube
kini juga menarik banyak minat riset.
Struktur C60.

3. Cara Pembuatan Karbon


Karbon dapat dibuat dengan cara alami maupun dengan buatan
manusia dalam skala laboratorium. Berikut adalah cara pembuatan karbon.
a) Karbon dibuat dengan mereaksikan coke dengan silica SiO2
Karbon terdapat dialam sebagai grafit . Grafit buatan dengan
mereaksikan coke dengan silica SiO2 dengan reaksi seba5Tgai berikut:
SiO2 + 3C SiC + Si (g) + C (graphite) (berlangsung pada suhu

2500 ).
b) Pembuatan Karbon Aktif
Karbon aktif merupakan bahan kimia yang saat ini banyak
digunakan dalam industri yang menggunakan proses absorbsi dan
purifikasi. Karbon aktif adalah nama dagang untuk arang yang
mempunyai porositas tinggi, dibuat dari bahan baku yang mengandung
zat arang. Contoh dari bahan baku pembuatan karbon aktif ini adalah
dari kulit singkong dan tempurung kelapa.
Karbon aktif merupakan salah satu adsorben yang paling sering
digunakan pada proses adsorpsi. Hal ini disebabkan karena karbon
aktif mempunyai daya adsorpsi dan luas permukaan yang lebih baik
dibandingkan adsorben lainnya. Karbon aktif yang baik haruslah
memiliki luas area permukaan yang besar sehingga daya adsopsinya
juga akan besar.
4. Senyawa Senyawa Penting Unsur Karbon
a) Karbon monoksida(CO)
Karbon monoksida dapat dibuat secara komersil dengan hidrogen
melalui pembentukan uap kembali atau pembakaran sebagian
hidrokarbon dengan reaksi:
CO2 + H2 CO + H2O
Gas ini tidak berwarna dan mempunyai titik didih -190. Dapat
digunakan sebagai bahan bakar industri melalui reaksi:
2CO(g) + O2(g) 2CO2(g)
Gas CO juga dapat trjadi sebagai hasil samping pembakaran senyawa
organik dalam ruang kurang oksigen.
C8H18 + 6O2(g) 8CO + 4H2O
Secara besar-besaran dapat dibuat dengan reaksi:
C(S) + H2O CO + H2
Gas CO sangat berbahaya bagi manusia maupun hewan, karena CO
berikatan kuat dengan hemoglobin darah.hemoglobin berfungsi
mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Orang yang
mengisap CO akan kekurangan oksigen dan dapat berakibat fatal.
b) Karbon Dioksida(CO2)
Karbon dioksida mempunyai struktur molekul linier dan bersifat non
polar. Gas ini larut dalam air.terdapat diudara dan sangat penting bagi
tumbuhan sebagai bahan fotosintesis serta merupakan komponen nafas
yang dikeluarkan oleh hewan ataupun manusia, karena dihasilkan dari
oksidasi makanan dalam tubuh.
CO2 dapat dibuat dengan membakar karbon senyawa hidrokarbon,
atau gas CO dengan oksigen yang cukup.
C + O2 CO2
CH4 + 2O2 CO22 + H2O
2CO + O2 2CO2
Dilaboratorium gas CO2 dapat dibuat dengan mereaksikan garam
karbonat dengan asam seperti :
CaCO3 + 2HCl CaCl2 + H2O + CO2
Gas CO2 tidak beracun,tetapi konsentrasi yang terlalu tinggi dalam
udara adalah tidak sehat, karena merendahkan konsentrasi O2 dan
menimbulkan efek fisikologis yang membahayakan.
Jumlah CO2 yang sangat besar sekali. dihasilkan oleh aktifitas
manusia, meningkatnya gas CO2 dikhawatirkan atmosfer mungkin
menjadi begitu panas, sehingga akan muncul perubahan suhu yang
serius yang sering juga disebut efek rumah kaca.
c) Karbonat dan Bikarbonat
Karbonat dan bikarbonat adalah senyawa yang melimpah dan sangat
berguna serta terkenal. Kebanyakan karbonat hanya sedikit larut dalam
air. Misalnya CaCO3, BaCO3, MgCO3 dan PbCO3. Banyak bikarbonat
hanya stabil dalam larutan air. Contohnya ialah Ca(HCO 3)2,
Mg(HCO)3. Semua logam IA kecuali Litium membentuk karbonat
yang larut, dimana yang paling murah dan berguna adalah NaHCO 3
(Soda kue), Na2CO3 (Soda abu).
d) Karbon Disulfida(CS2)
CS2 adalah cairan yang mudah terbakar dan dapat dipakai sebagai
bahan pembuat CCl4,dengan reaksi:
CS2 + 3Cl2 CCl4 +S2Cl2

5. Penggunaan Karbon Dalam Kehidupan


Ada banyak kegunaan terbatas karbon dalam bentuk unsurnya.
Tapi setelah menggabungkan dengan unsur lain, berubah dirinya menjadi
zat yang berguna untuk berbagai hal antara lain :
1. Karbon digunakan sebagai dasar untuk tinta printer inkjet.
2. Karbon, dalam bentuk karbon dioksida, digunakan dalam pembuatan
banyak minuman bersoda dan berkarbonasi. Hal ini juga digunakan
dalam alat pemadam kebakaran.
3. Es kering, yang merupakan bentuk padat karbon dioksida, digunakan
sebagai zat pendingin.
4. Freon, digunakan dalam sistem pendingin dan perangkat seperti kulkas
dan AC.
5. Karbon juga digunakan untuk memproduksi banyak perangkat tahan
panas dan alat-alat dan pemotong logam. Hal ini digunakan sebagai
alat dekoratif dalam banyak item perhiasan.
6. Karbon monoksida, diekstraksi melalui proses metalurgi, digunakan
sebagai reduktor untuk mendapatkan banyak unsur dan senyawa.
7. Vegetal karbon, yang merupakan bentuk amorf karbon, digunakan
sebagai agen pemutihan dan gas penyerap.
8. Karbon digunakan dalam pelek mobil sebagai pigmen asap hitam.
9. Kalsium karbida digunakan sebagai agen las untuk memotong logam,
dalam penyusunan asetilena dan senyawa organik lainnya.
Beberapa kegunaan lain dari karbon tergantung pada bentuk mereka adalah:
6. Graphite: Grafit adalah salah satu zat paling lembut dan merupakan
alotrop karbon. Ada banyak kegunaan industri grafit, seperti dalam
bentuk kokas, yang digunakan dalam produksi baja, sebagai pelumas
untuk mesin dan mesin dan sebagai bahan menulis, dalam bentuk
timbal untuk pensil.
7. Diamond: Diamond, yang merupakan alotrop karbon lain, adalah
substansi yang paling sulit dikenal dikenal manusia. Berlian secara
komersial digunakan untuk membuat perhiasan. Karena batuan kristal
jarang terjadi di alam, berlian sangat berharga. Selain perhiasan,
berlian juga digunakan untuk membuat instrumen pemotong karena
kekerasan mereka.
8. Carbon Dating: Ini adalah metode yang digunakan untuk menentukan
umur fosil akurat dan mineral yang telah ditemukan terkubur selama
berabad-abad di kerak bumi. Ada banyak isotop karbon yang
digunakan untuk tujuan ini, isotop radioaktif utama menjadi karbon
-14. Alasan utama mengapa karbon dipilih untuk teknik ini adalah
kenyataan bahwa kehidupan didasarkan pada berbagai senyawa karbon
dan memiliki isotop radioaktif, yang membuatnya mudah untuk
menentukan umur fosil.
9. Karbon di Tubuh: Tubuh manusia mengandung sejumlah besar unsur
ini yang digunakan untuk berbagai fungsi. Karbon merupakan
makronutrien dan hadir di setiap bagian tubuh. Karbon dioksida dalam
darah memainkan peran penting dalam tubuh karena membantu dalam
mempertahankan pH darah.
B. SILIKON
Davy pada tahun 1800 menganggap silikon sebagai senyawa, daripada
suatu unsur. Sebelas tahun kemudian pada tahun 1811, Gay Lussac dan
Thenard berpendapat bahwa Silikon (Latin: silicium) merupakan unsur kimia
yang mempunyai simbol Si dan nomor atom Silikon merupakan unsur kedua
paling berlimpah setelah oksigen, di dalam kerak Bumi Silikon mencapai
hampir 25,7% . Unsur kimia ini ditemukan oleh Jons Jakob Berzelius. Silikon
dialam terdapat dalam bentuk tanah liat, granit, kuartza dan pasir, kebanyakan
dalam bentuk silikon dioksida (dikenal sebagai silika) dan dalam bentuk
silikat.
Silikon adalah unsur yang paling melimpah kedua di kerak bumi setelah
oksigen. Sebagian besar silikon ada sebagai komponen batu silikat dan unsur
bebasnya tidak ditemukan di alam. Oleh karena itu, silikon dihasilkan dengan
mereduksi kuarsa dan pasir dengan karbon berkualitas tinggi dengan
menggunakan tungku listrik. Silikon dengan kemurnian tinggi dihasilkan
dengan reduksi SiHCl3 dengan menggunakan hidrogen. SiHCl3 dihasilkan
dengan melakukan hidrokhlorasi silikon berkemurnian rendah diikuti dengan
pemurnian. Silikon yang digunakan untuk semikonduktor dimurnikan lebih
lanjut dengan metoda pelelehan berzona kristal Czochralski. Kristal silikon
(mp 1410 oC) memiliki kilap logam dan mengkristal dengan struktur intan.
Ada tiga isotop silikon, 28Si (92.23 %), 29Si (4.67%), dan 30Si (3.10%).
Sebab spin intinya I = 1/2, 29Si digunakan dalam studi NMR senyawa silikon
organik atau silikat (NMR padatan). Silikat dan senyawa organosilikon
menunjukkan variasi struktur. Bab 4.3 (c) mendeskripsikan sifat silikat. Kimia
organosilikon merupakan area riset dalam kima anorganik yang sangat aktif.
Kimia silikon berkembang dengan pesat sejak perkembangan proses industri
untuk menghasilkan senyawa organosilikon dengan reaksi langsung metil
khlorida CH3Cl dengan kehadiran katalis tembaga. Proses historis ini
ditemukan oleh E. G. Rochow tahun 1945. Resin silikon, karet silikon, dan
minyak silikon digunakan di banyak aplikasi. Akhir-akhir ini, senyawa silikon
telah digunakan dengan meluas dalam sintesis organik selektif. Walaupun
silikon adalah unsur tetangga karbon, sifat kimianya sangat berbeda. Contoh
yang sangat terkenal kontras adalah antara silikon dioksida SiO2 dengan
struktur 3-dimensi, dan gas karbon dioksida, CO2. Senyawa pertama dengan
ikatan ganda silikon-silikon adalah (Mes)2Si=Si(Mes)2 (Mes adalah mesitil
C6H2(CH3)3) dilaporkan tahun 1981, kontras dengan ikatan rangkap karbon-
karbon yang sangat banyak dijumpai. Senyawa seperti ini digunakan untuk
menstabilkan ikatan yang tidak stabil dengan substituen yang meruah
(kestabilan kinetik).

Silikon murni berwujud padat seperti logam dengan titik lebur 1410 0C.
silikon dikulit bumi terdapat dalam berbagai bentuk silikat, yaitu senyawa
silikon dengan oksigen. Unsur ini dapat dibuat dari silikon dioksida (SiO 2)
yang terdapat dalam pasir, melalui reaksi:

SiO2(s) + 2C(s) Si(s) + 2CO(g)

Silikon murni berstruktur seperti Intan ( tetrahedral) sehingga sangat keras dan
tidak menghantarkan listrik, jika dicampur dengan sedikit unsur lain, seperti
alumunium (Al) atau boron (B). silikon bersifat semikonduktor (sedikit
menghantarkan listrik), yang diperlukan dalam berbagai peralatan, elektronik,
seperti kalkulator dan Komputer. Itulah sebabnya silikon merupakan zat yang
sangat penting dalam dunia modern. Untuk itu dibutuhkan silikon yang
kemurniannya sangat tinggi dan dapat dihasilkan dengan reaksi:

SiCl4(g) + 2H2(g) Si(s) + 4HCl(g)

Jari-jari silikon lebih besar dari karbon, sehingga tidak dapat membentuk
ikatan (rangkap dua atau tiga) sesamanya, hanya ikatan tunggal (). Karena
itu silikon tidak reaktif pada suhu kamar dan tidak bereaksi dengan asam,
tetapi dapat bereaksi dengan basa kuat seperti NaOH.

Si(s) + 4OH(aq) SiO4(aq) + 2H2(g)


Pada suhu tinggi, silikon dapat bereaksi dengan hidrogen membentuk hidrida,
dan dengan halogen membentuk halide, seperti:

Si(s) + 2H2 SiH4

Si(s) + 2Cl2 SiCl4

Batuan dan mineral yang mengandung silikon, umumnya merupakan zat padat
yang mempunyai titik tinggi, keras, yang setiap keping darinya merupakan
suatu kisi yang kontinu terdiri dari atom-atom yang terikat erat. Sebuah contoh
dari zat padat demikian, adalah silikon dioksida, yang terdapat dialam dalam
bentuk kuarsa, aqata (akik), pasir, dan seterusnya.

1. Sumber Dan Unsur Dari Silikon

Silikon terdapat di matahari dan bintang-bintang dan merupakan


komponen utama satu kelas bahan meteor yang dikenal sebagai aerolites.
Ia juga merupakan komponen tektites, gelas alami yang tidak diketahui
asalnya.

Silikon membentuk 25.7% kerak bumi dalam jumlah berat, dan


merupakan unsur terbanyak kedua, setelah oksigen. Silikon tidak
ditemukan bebas di alam, tetapi muncul sebagian besar sebagai oksida dan
sebagai silikat. Pasir, quartz, batu kristal, amethyst, agate, flint, jasper dan
opal adalah beberapa macam bentuk silikon oksida. Granit, hornblende,
asbestos, feldspar, tanah liat, mica, dsb merupakan contoh beberapa
mineral silikat.

Silikon dipersiapkan secara komersil dengan memanaskan silika


dan karbon di dalam tungku pemanas listrik, dengan menggunakan
elektroda karbon. Beberapa metoda lainnya dapat digunakan untuk
mempersiapkan unsur ini. Amorphous silikon dapat dipersiapkan sebagai
bubuk cokelat yang dapat dicairkan atau diuapkan. Proses Czochralski
biasanya digunakan untuk memproduksi kristal-kristal silikon yang
digunakan untuk peralatan semikonduktor. Silikon super murni dapat
dipersiapkan dengan cara dekomposisi termal triklorosilan ultra murni
dalam atmosfir hidrogen dan dengan proses vacuum float zone.

2. Pemisahan Dan Cara Mendapatkan/Metode Silikon

Dalam pembuatan silikon itu terbilang sederhana. Mineral silika


yang telah dimasukkan ke dalam larutan kalsium klorida (CaCl)
dipanaskan hingga suhu 850o Celsius. Atom oksigen yang ada di dalam
silika akan berubah menjadi ion oksida. Akibatnya, secara perlahan silika
akan menjadi silikon. Ini cara terbaik dan termurah untuk membuat
silikon, kata Toshiyuki Nohira, Ketua Tim Peneliti.

Sebelumnya, teknologi pembuatan silikon terbilang rumit. Selain


memanfaatkan silika, beberapa unsur seperti seng (Zn), besi (Fe), dan
timbel (Pb) harus digunakan dalam reaksi kimiawi pembuatannya. Proses
ini baru berjalan pada suhu yang sangat tinggi (2.000o Celsius). Temuan
Laboratorium Bahan Mineral Universitas Kyoto itu menjadi alternatif
menarik kalangan industri.

Cara lain untuk memperoleh silikon salah satunya melalui proses berikut :

a) Proses reduksi ini dilangsungkan di dalam tungku listrik pada suhu


3000 C. Reaksi yang Silikon dibuat dengan mereduksi kuarsa (quartz)
atau sering disebut juga dengan silika ataupun silikon dioksida dengan
kokas (C). terjadi adalah:

SiO2(l) + 2C(s) Si(l) + 2CO2

b) Silikon yang diperoleh kemudian didinginkan sehingga diperoleh


padatan silikon. Namun silikon yang diperoleh dengan cara ini belum
dalam keadaan murni. Agar diperoleh silikon dalam bentuk murni
diawali dengan mereaksikan padatan silikon yang diperoleh melalui
cara di atas direaksikan dengan gas klorin (Cl2), sesuai reaksi berikut:
Si(s) + Cl2(g) SiCl4(g)
c. Gas SiCl4 ini mememiliki titik didih 58 C. Uap yang terbentuk
kemudian dilewatkan melalui sebuah tabung panas berisi gas H2
sehingga terbentuk Si, berikut reaksinya:
SiCl4(g) + 2H2(g) Si(s) + 4HCl(g)
d. Padatan Si yang terbentuk berupa batangan yang perlu dimurnikan
lebih lanjut denan cara pemurnian zona (zona refining).Pada
pemurnian zona batangan silikon tidak murni secara perlahan
dilewatkan ke bawah melalui kumparan listrik pemanas yang terdapat
pada zona lebur. Karena pemanasan maka batang silikon tidak murni
akan mengalami peleburan. Seperti pada sifat koligatif larutan tentang
pemurnian titik lebur larutan dimana titik lebur larutan adalah lebih
rendah dibandingkan titik lebur pelarut murni. Pemurnian silikon
anolog dengan hal tersebut, silikon murni di anggap sebagai pelarut
sedangkan leburan silikon yang mengandung pengotor dianggap
sebagai larutan. Berdasarkan sifat koligatif larutan maka titik lebur
silikon murni akan akan lebih tinggi dibanding titik lebur silikon yang
tidak murni (bagian yang mengandung pengotor). Hal ini
menyebabkan pengotor cenderung mengumpul disilikon yang
mengandung pengotor (bagian atas pada zona peleburan). Selama
permurnian zona berlangsung maka bagian bawah yang merupakan
silikon murni akan bertambah banyak sedangkan bagian atas semakin
sedikit. Pengotor yang ada akan terkonsentrasi pada bagian yang
sedikit tersebut.
Setelah leburan mengalami pembekuan maka akan diperoleh suatu
batangan dimana salah satu ujung merupakan silikon paling murni
sedangkan silikon yang lain merupakan silikon yang dipenuhi dengan
pengotor atau bagian silikon yang paling tidak murni. Walaupun
demikian terkadang bagian yang paling murni dari silikon ada pada
bagian atas sedangkan bagian yang paling tidak murni berada pada
bagian bawah. Bagian yang murni dan tidak murni dapat dipisahkan
dengan cara pemotongan.
3. Kegunaan Silikon
a) Bagi Manusia
1) Segi Industri
Silikon adalah salah satu unsur yang berguna bagi manusia. Dalam
bentuknya sebagai pasir dan tanah liat, dapat digunakan untuk
membuat bahan bangunana seperti batu bata. Ia juga berguna
sebagai bahan tungku pemanas dan dalam bentuk silikat ia
digunakan untuk membuat enamels (tambalan gigi), pot-pot tanah
liat, dsb. Silika sebagai pasir merupakan bahan utama gelas. Gelas
dapat dibuat dalam berbagai macam bentuk dan digunakan sebagai
wadah, jendela, insulator, dan aplikasi-aplikasi lainnya. Silika ada
dalam abu hasil pembakaran tanaman dan tulang belulang manusia.
Silikon tetraklorida dapat digunakan sebagai gelas iridize.
Penggunaan penting dari silikon adalah dalam pembuatan
transistor, chips, komputer dan sel surya. Untuk tujuan itu
diperlukan silikon ultra murni. Silikon juga digunakan dalam
berbagai jenis alise dengan besi (baja). Sedangkan senyawa silikon
digunakan dalam industri. Silica dan silikat digunakan untuk
membuat gelas, keramik, porselin dan semen.
2) Kesehatan (Pencegah Osteoporosis)
Kecepatan pergantian tulang sangatlah penting. Jika keluar dari
keseimbangannya maka akan menghasilkan kehilangan massa
tulang dan osteoporosis. Banyak peneliti saat ini mengacu kepada
kecepatan pergantian tulang pasien wanita sebagai indikator dari
osteoporosis. Walaupun suplementasi silicon tidaklah mengurangi
kehilangan massa tulang secara berarti, namun dapat
dipertimbangkan untuk menggunakan suplementasi silicon
bersamaan dengan terapi sulih hormon untuk mencegah
osteoporosis.
Silicon juga terkonsentrasi di dalam jaringan penghubung
pembuluh darah, tulang rawan, rambut dan kulit. Oleh karena itu,
para peneliti percaya bahwa silicon memainkan peran penting
didalam jalinan struktur dinding pembuluh darah dan tulang.
Atherosclerosis (Penyumbatan dan pengerasan arteri yang
disebabkan oleh plak kolesterol dan pertumbuhan jaringan arteri
yang abnormal) secara signifikan menurunkan tingkat silicon
didalam dinding arteri. Tingkat silicon berkurang persis sebelum
plak terbentuk, dimana hal ini menunjukkan bahwa defisiensi
silicon tidak bisa dipisahkan dari kelemahan dinding pembuluh
darah.
Ada begitu banyak faktor, termasuk nutrisi, hormon, olah raga,
merokok, minum alkohol dan genetik yang berperan didalam
penyakit osteoporosis dan penyakit cardiovaskular pada manusia.
Pencegahan terhadap penyakit-penyakit kronis ini membutuhkan
nutrisi, termasuk silicon. Daftar makanan dan nutrisi yang
direkomendasikan bagi penderita osteoporosis secara mencolok
menyerupai apa yang direkomendasikan bagi penderita penyakit
cardiovaskular.
b) Bagi Tumbuhan
Unsur bermanfaat merupakan unsur yang berguna bagi pertumbuhan
tanaman tetapi tidak memenuhi kaidah unsur hara esensial karena jika
unsur ini tidak ada, Silikon (Si) merupakan unsur kedua terbanyak
setelah oksigen (O) dalam kerak bumi dan Si juga berada dalam
jumlah yang banyak pada setiap tanah. Beberapa kajian menjelaskan
bahwa Si memiliki beberapa peran penting terhadap tanaman tertentu
seperti padi (Oryza sativa), jagung (Zea mays), dan tebu (Saccharum
officinarum). Tebu merupakan salah satu monokotil akumulator Si
yaitu tanaman yang serapan Si-nya melebihi serapannya terhadap air.
Selama pertumbuhan (1 tahun), tebu menyerap Si sekitar 500-700 kg
per ha lebih tinggi dibanding unsur-unsur lainnya.
c) Bagi Hewan
Percobaan laboraturium pada anak ayam dan anak tikus menunjukkan
bahwa silikon sangatlah penting bagi pertumbuhan kerangka tubuh
yang normal. Tulang adalah sebuah materi yang fleksibel yang terbuat
dari kristal apatite (Mineral Kalsium-Fosfor). Substansi ini juga
meningkatkan mineralisasi tulang dan deposit kalsium di dalam tulang,
yang berarti tulang akan bertumbuh dengan cepat dan kuat.

C. GERMANIUM
1. Sejarah Germanium
Keberadaan unsur germanium telah ditemukan sekitar 100 tahun yang lalu
oleh ahli kimia Rusia, Mendeleev Omitri.Sementara pada tahun 1886,
seorang kimiawan Jerman, Clemens Winkler, membuat analisis kimia bijih
argyrodite, melihat pada penyelesaian analisisnya bahwa jumlah semua
bahan tidak menambahkan ke jumlah sebelumnya. Dalam upaya untuk
menemukan substansi yang hilang, ia mengembangkan dan bereksperimen
dengan beberapa tes sampai akhirnya ia berhasil mengisolasi itu. Dalam
analisis berikutnya ia menemukan bahwa itu cocok deskripsi dari elemen
Mendeleev sebelumnya disebut "ekasilicon." Winkler memutuskan untuk
memberi nama unsur baru germanium, sebagai penghormatan kepada tanah
airnya
2. Sifat Fisis dan Sifat Kimia Germanium
Germanium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang unsur (Ge) dan nomor atom 32. Unsur ini logam yang putih
keabu-abuan, massa atomnya 72.64 g/mol. Dalam bentuknya yang murni,
germanium berbentuk kristal dan rapuh. Germanium merupakan bahan
semikonduktor yang penting. Tehnik pengilangan-zona (zone-refining
techniques) memproduksi germanium kristal untuk semikonduktor dengan
kemurnian yang sangat tinggi. ciri-ciri fisik dan ciri-ciri atom germanium
adalah sebagai berikut:
Ciri-ciri Fisik
Fasa : Padat
Massa Jenis : 5.323 g/cm
Massa jenis cair pada titik lebur : 5.60 g/cm
Titik lebur : 1211.40 K
Titik Didih : 3106 K
Kalor peleburan : 36.94 kJ/mol
Kalor penguapan : 334 kJ/mol
Ciri-ciri Atom
Bilangan Oksidasi :4
Elektronegativitas : 2.01 (skala pauling)
Energy ionisasi : ke-1 762 kJ/mol
ke-2 1537.5 kJ/mol
ke-3 3302.1 kJ/mol
jari-jari atom : 125 pm
Jari-jari kovalen : 122 pm

3. Kelimpahan Germanium di Alam


Logam ini dapat ditemukan:
Argirodite, sulfide germanium dan perak
Germanite, yang mengandung 8% unsure ini
Biji seng
Batu bara
Mineral-mineral lainnya
Germanium murni ditemukan dalam bentuk yang keras, berkilauan,
berwarna putih keabu-abuan, tapi merupakan metalloid yang rapuh.
Germanium stabil di udara dan air pada keadaan yang normal, dan sukar
bereaksi dengan alkali dan asam, kecuali dengan asam nitrat.
4. Senyawa-Senyawa Germanium
Germanium tidak larut dalam asam dan basa encer, tetapi larut perlahan
dalam asam sulfat pekat dan bereaksi keras dengan alkali cair untuk
menghasilkan germinates ( 2-. Germanium terjadi terutama di bilangan
oksidasi +4, meskipun banyak senyawa yang dikenal dengan keadaan
oksidasi +2. Oksidasi lainnya jarang terjadi seperti +3 ditemukan dalam
senyawa.
Dua germanium oksida dikenal yaitu Germanium dioksida (Germania) dan
monoksida germanium GEO. Dioksida ini dapat diperoleh dengan
pemanggangan sulfide germanium dan merupakan bubuk putih yang hanya
sedikit larut dalam air tetapi bereaksi dengan alkali untuk membentuk
germinates. Monoksida, oksida germaous dapat diperoleh dengan reaksi
suhu tinggi dari dengan logam Ge. Senyawa biner lainnya, kalkogen juga
dikenal seperti disulpida , diselenide dan monosulfida GES, selenide GeSe,
dan telluride GeTe. Bentuk sebagai endapan putih ketika hydrogen sulfide
dilewatkan melalui larutan asam kuat yang mengandung Ge (IV). Disulfide
ini lumayan larut dalam air dan dalam larutan alkali kaustik atau sulfida
basa. Tetapi tidak larut dalam air asam.
Germanium klorida diperoleh sebagai cairan berwarna merah, mendidih
pada 83 C dengan pemanasan logam dengan klorin. Senyawa-senyawa
germanium yang lainnya adalah bismuth germanae, tetra ethil germane,
tetra metal germane.

5. Pembuatan Germanium
Unsur ini diambil secara komersil dari debu-debu pabrik pengolahan bijih-
bijih seng, dan sebagai produk sampingan beberapa pembakaran batubara.
Germanium dapat dipisahkan dari logam-logam lainnya dengan cara
distilasi fraksi tetrakloridanya yang sangat reaktif. Tehnik ini dapat
memproduksi germanium dengan kemurnian yang tinggi.
6. Kegunaan dan Bahaya Germanium
a. Kegunaan
Ketika germanium didoping dengan arsenik, galium atau unsur-unsur
lainnya, ia digunakan sebagai transistor dalam banyak barang
elektronik. Kegunaan umum germanium adalah sebagai bahan
semikonduktor. Kegunaan lain unsur ini adalah sebagai bahan
pencampur logam, sebagai fosfor di bola lampu pijar dan sebagai
katalis. Germanium dan germanium oksida tembus cahaya sinar infra
merah dan digunakan dalam spekstroskopi infra mera dan barang-baran
optik lainnya, termasuk pendeteksi infra merah yang sensitif. Index
refraksi yang tinggi dan sifat dispersi oksidanya telah membuat
germanium sangat berguna sebagai lensa kamera wide-angle dan
microscope objectives. Bidang studi kimia organo germanium
berkembang menjadi bidang yang penting. Beberapa senyawa
germanium memiliki tingkat keracunan yang rendah untuk mamalia,
tetapi memiliki keaktifan terhadap beberap jenis bakteria, sehingga
membuat unsur ini sangat berguna sebagai agen kemoterapi.
Germanium dipandang sebagai pengganti potensial untuk silicon pada
chip mini. Kegunaan lain dalam elektronika termasuk posfor di lampu
neon. Germanium transistor masih digunakan di beberapa pedal efek
oleh musisi yang ingin memproduksi karakter nada khas. Germanium
dioksida juga digunakan dalam katalis untuk polimerisasi dalam
produksi polyethylene terephtalate. Selain itu juga germanium telah
mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir terkenal karena
kemempuannya untuk meningkatkan fungsi system kekebalan tubuh
pada pasien kanker. Ini tersedia di Amerika Serikat sebagai suplemen
makanan dalam bentuk kapsul, oral atau tablet, dan juga telah
ditemukan sebagai larutan injeksi. Sebelumnya bentuk anorganik,
khususnya garam sitrat-laktat, menyebabkan sejumlah kasus disfungsi
ginjal, steatosis hati
Germanium anorganik mampu melindungi tubuh dari pertumbuhan
tumor dan kanker ganas dengan jalan memperkuat sistem imun.
Germanium dibutuhkan oleh tubuh, dalam satu hari minimal 1 mg.
Seperti halnya selenium, germanium juga termasuk ke dalam golongan
trace mineral.
Germanium organik melindungi diri dari akumulasi amyloid, suatu
produk oksidatif radikal bebas (berdasarkan riset pada tikus). Kelebihan
amyloid akan menyebabkan amyloidosis, yaitu suatu penyakit yang
diakibatkan ketidakseimbangan dalam proses pemecahan protein yang
menyebabkan terakumulasinya amyloid. Amyloidosis diketahui
berhubungan dengan penyakit inflammatori kronis, kelainan sel plasma,
deposisi amyloid di organ neuroendokrin, dan defisiensi kongenital
enzim (terutama enzim yang berperan dalam penguraian prekursor
amyloid). Selain itu, germanium organik juga melindungi sistein (suatu
asam amino sulfhidril) dari oksidasi.
b. Bahaya
Bahaya fisik yang dapat ditimbulkanoleh germanium, dilihat dari
bentuk gasnya, yang lebih berat dari pada udara sehingga dapat
berpindah dengan cepat sepanjang permukaan bumi. Selain itu, sebagai
salah satu logam berat, germanium juga memiliki dampak negatif
apabila terakumulasi dalam sistem perairan

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan penelusuran teori dan diskusi kelompok dapat disimpulkan
bahwa:

DAFTAR PUSTAKA

Sugiyarto, Kristian H. 2004. Kimia Anorganik I. JICA: Yogyakarta

Saito, Taro. 1996. Buku Teks Online Kimia Anorganik. Iwanami Shoten: Tokyo
https://chem.libretexts.org/Core/Inorganic_Chemistry/Descriptive_Chemistry/Ele
ments_Organized_by_Block/2_p-
Block_Elements/Group_14%3A_The_Carbon_Family/1Group_14%3A_General_
Properties_and_Reactions

https://id.wikipedia.org/wiki/Karbon

https://id.wikipedia.org/wiki/Germanium

https://id.wikipedia.org/wiki/Silikon

Vous aimerez peut-être aussi